*NgoPi SaUr*
DOA SEBAGAI IBADAH & KETAATAN KEPADA ALLAH
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani qaddasallahu sirrahu memberi nasehat: “Betapa aneh jika engkau marah kepada Rabbmu, menyalahkan-Nya dan menganggap Allah Yang Mahakuasa dan Mahaagung telah berbuat tak adil, menahan rezeki dan tak menjauhkanmu dari musibah!
Bukankah engkau tahu bahwa setiap kejadian ada waktunya, dan setiap musibah ada akhirnya? Keduanya tak bisa dimajukan atau dimundurkan. Masa-masa musibah tak berubah hingga kelak datang kebahagiaan. Masa-masa kesulitan tak berlalu hingga akhirnya datang kemudahan.
Berlaku sopanlah, diamlah senantiasa, bersabar, berpasrah dan ridhalah kepada Rabbmu. Bertobatlah kepada Allah. Di hadapan Allah tiada tempat untuk menuntut atau membalas dendam seseorang tanpa dosa dan doronga nafsu, seperti yang biasa terjadi dalam hubungan antar makhluk.
Dia, Yang Mahakuasa lagi Mahaagung, sepenuhnya Esa dengan Azaliah-Nya. Dia menciptakan hal-hal dan menciptakan manfaat dan mudarat. Maka, Dia mengetahui awal, akhir, dan akibat mereka. Dia, Yang Mahakuasa lagi Mahaagung, bijak dalam bertindak dan tiada ketidakselarasan dalam tindakan-Nya. Dia tak melakukan sesuatu pun tanpa berarti dan tak main-main. Adalah sesutu yang tak layak menisbatkan kecacatan atau kesalahan kepada tindakan-Nya.
Tunggulah jalan keluar, jika engkau merasakan pudarnya kepatuhanmu terhadap-Nya, hingga tibalah takdir-Nya, sebagaimana datangnya musim panas setelah datangnya musim dingin, dan sebagaimana datangnya siang setelah berlalunya malam.
Jadi, jika engkau memohon tibanya cahaya siang selama kian pekatnya malam, maka permohonanmu sia-sia; tetapi kepekatan malam kian memuncak hingga mendekati fajar, siang datang dengan kecerahannya, entah kau kehendaki atau tidak. Jika engkau kehendaki kembalinya malam pada saat itu, maka doamu tak akan dikabulkan. Sebab engkau telah meminta sesuatu yang tak layak. Engkau akan dibiarkan meratap, lunglai, jemu dan enggan. Tinggalkanlah semua itu dan tetaplah beriman dan patuhlah kepada Rabbmu, serta bersabarlah! Maka, segala milikmu tak akan lari darimu, dan segala yang bukan milikmu tak akan engkau peroleh."
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, kitab Adab As-Suluk wa tawassul.
Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar