Daftar Isi Profil Syekh Umar Baradja
KELAHIRAN
Syekh Umar bin Achmad Baradja lahir pada 10 Jumadil Akhir 1331 H. /17 Mei 1913 M., di kampung Ampel Maghfur. Secara nasab, Baradja berasal dari (dan berpusat di) Seiwun, Hadramaut, Yaman. Sebagai nama nenek moyangnya yang ke-18, Syekh Sa’ad, laqab (julukannya) Abi Raja’ (yang selalu berharap). Mata rantai keturunan tersebut bertemu pada kakek Nabi Muhammad SAW yang kelima, bernama Kilab bin Murrah.
WAFAT
Pada saat sebelum mendekati ajalnya, Syekh Umar sempat berwasiat kepada putra-putri dan anak didiknya agar selalu berpegang teguh pada ajaran As-Salaf As-Shalih. Yaitu ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah, yang dianut mayoritas kaum muslim di Indonesia dan Thariqah ‘Alawiyyah, dan bermata rantai sampai kepada Ahlul Bait Nabi, para sahabat, yang semuanya bersumber dari Rasulullah SAW.
Syekh Umar Baradja memanfaatkan ilmu, waktu, umur, dan membelanjakan hartanya di jalan Allah sampai akhir hayatnya. Ia memenuhi panggilan Rabb-nya pada hari Sabtu malam Ahad tanggal 16 Rabiul Akhir 1411 H/3 November 1990 M pukul 23.10 WIB di Rumah Sakit Islam, Surabaya, dalam usia 77 Tahun.
Keesokan harinya Ahad ba’da Ashar, beliau dimakamkan, setelah sebelumnya dishalatkan di Masjid Agung Sunan Ampel, yang secara langsung diimami putranya sendiri yang menjadi khalifah (penggantinya), Al-Ustadz Ahmad bin Umar Baradja. Jasad mulia itu dikuburkan di makam Islam Pegirian Surabaya. Kemuliaan beliau tak pernah hilang di tengah-tengah masyarakat. Semakin jelas kemuliaannya itu saat prosesi pemakamannya yang dihadiri ribuan orang.
PENDIDIKAN
Sejak kecil beliau diasuh dan dididik kakeknya dari pihak ibu, Syekh Hasan bin Muhammad Baradja, seoarang ulama ahli nahwu dan fiqih. Ketika sudah dewasa, Syekh Umar Baradja melanjutkan pendidikannya dengan belajar berbagai ilmu agama dan Bahasa Arab dari banyak ulama, baik melalui pertemuan langsung maupun melalui surat. Para ulama dan orang-orang shalih telah menyaksikan ketakwaan dan kedudukannya sebagai ulama yang ‘amil. Ulama yang mengamalkan ilmunya.
Beliau merupakan salah seorang alumnus yang berhasil, didikan Madrasah Al-Khairiyah di Kampung Ampel, Surabaya, yang didirikan dan dibina oleh Habib Muhammad bin Achmad Al-Muhdhar pada 1895 M. Sekolah yang berasaskan Ahlussunnah wal Jama’ah dan bermadzhab Syafi’i.
GURU-GURU
Adapun guru-guru Syekh Umar Baradja, antara lain, Al-Ustadz Al-Habib Abdul Qodir bin Ahmad bil Faqih (Malang), Al-Ustadz Muhammad bin Husein Ba’bud(Lawang), Al-Habib Abdul Qodir bin Hadi Assegaf, Al-Habib Muhammad bin Ahmad Assegaf (Surabaya), Al-Habib Alwi bin Abdullah Assegaf (Solo), Al-Habib Ahmad bin Alwi Al-Jufri (Pekalongan), Al-Habib Ali bin Husein Bin Syahab, Al-Habib Zein bin Abdullah Alkaf (Gresik), Al-Habib Ahmad bin Ghalib Al-Hamid (Surabaya), Al-Habib Alwi bin Muhammad Al-Muhdhar (Bondowoso), Al-Habib Abdullah bin Hasa Maulachela, Al-Habib Hamid bin Muhammad As-Sery (Malang), Syekh Robaah Hassunah Al-Kholili (Palestina), Syekh Muhammad Mursyid (Mesir) – keduanya tugas mengajar di Indonesia.
Sementara guru-gurunya yang berada di luar negeri diantaranya, As-Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki, As-Sayyid Muhammad bin Ami n Al-Quthbi, As-Syaikh Muhmmad Seif Nur, As-Syaikh Hasan Muhammad Al-Masysyath, Al-Habib Alwi bin Salim Alkaff, As-Syaikh Muhammad Said Al-Hadrawi Al-Makky (Mekkah), Al-Habib Muhammad bin Hady Assegaf (Seiwun, Hadramaut, Yaman), Al-Habib Abdullah bin Ahmad Al-Haddar, Al-Habib Hadi bin Ahmad Al-Haddar (‘inat, Hadramaut, Yaman) , Al-habib Abdullah bin Thahir Al-Haddad (Geidun, Hadaramaut, Yaman), Al-Habib Abdullah bin Umar Asy-Syatiri (Tarim, Hadramaut, Yaman).
Al-Habib Hasan bin Ismail Bin Syeikh Abu Bakar (‘Inat, Hadramaut, Yaman), Al-Habib Ali bin Zein Al-Hadi, Al-Habib Alwi bin Abdullah Bin Syahab (Tarim, Hadramaut, Yaman), Al-Habib Abdullah bin Hamid Assegaf (Seiwun, Hadramaut, Yaman), Al-Habib Muhammad bin Abdullah Al-Haddar (Al-Baidhaa, Yaman) , Al-Habib Ali bin Zein Bilfagih (Abu Dhabi, Uni Emirat Arab), As-Syaikh Muhammad Bakhit Al-Muthii’i (Mesir), Sayyidi Muhammad Al-Fatih Al-Kattani (Faaz, Maroko), Sayyidi Muhammad Al-Munthashir Al-Kattani (Marakisy, Maroko) , Al-Habib Alwi bin Thohir Al-Haddad (Johor, Malaysia), Syeikh Abdul ‘Alim As-Shiddiqi (India), Syaikh Hasanain Muhammad Makhluf (Mesir), Al-Habib Abdul Qodir bin Achmad Assegaf (Jeddah, Arab Saudi).
KARYA-KARYA
Buku-buku karya Syekh Umar Baraja dari Surabaya. Sudah sekitar 11 judul buku yang diterbitkan, di antaranya adalah:
- Kitab Al-Akhlaq lil Banin
- Kitab Al-Akhlaq lil Banat
- Kitab Sullam Fiqih
- Kitab 17 Jauharah
- Kitab Ad’iyah Ramadhan
Semua karya tersebut terbit dalam Bahasa Arab, sejak 1950 telah digunakan sebagai buku kurikulum di seluruh pondok pesantren di Indonesia. Ya, secara tidak langsung Syekh Umar Baradja ikut mengukir akhlak para santri di Indonesia.
Buku-buku tersebut pernah di cetak di Kairo, Mesir, pada 1969 atas biaya Syekh Siraj Ka’ki, dermawan Mekkah, yang kemudian dibagikan secara cuma-cuma ke seluruh dunia Islam. Syukur alhamdulillah, atas ridha dan niatnya agar buku-buku ini menjadi jariyah dan bermanfaat luas, pada 1992 telah di terbitkan buku-buku tersebut ke dalam bahasa Indonesia, Jawa, Madura, dan Sunda.
Salah satu karya monumentanya adalah membangun Masjid Al-Khair (danakarya I-48/50, Surabaya) pada tahun 1971, bersama KH. Adnan Chamim, setelah mendapat petunjuk dari Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid (Tanggul) dan Al-Habib Zein bin Abdullah Al-Kaff (Gresik).
Masjid ini sekarang digunakan untuk berbagai kepentingan dakwah masyarakat Surabaya. Penamplan Syekh Umar sangat bersahaja, tetapi dihiasi sifat-sifat ketulusan niat yang disertai keikhlasan dalam segala amal perbuatan duniawi dan ukhrawi. Beliau mejabarkan dengan sangat gamblang akhlak Ahlul Bait, keluarga Nabi dan para sahabat, yang mencontoh baginda Nabi Muhammad SAW. Sekalipun demikian, beliau tidak suka membanggakan diri, baik tentang ilmu, amal, maupun ibadahnya. Semua ini tidak lain adalah karena sifat tawadhu’ dan rendah hati beliau yang sangat luhur.
Tidak ada yang meragukan keilmuan dan kemuliaan akhlak beliau. Teladan bagi umat Islam, khususnya bagi para santri. Semoga keberkahan ilmu dan akhlaknya senantiasa memancar. Al-Fatihah. []
Sumber: Muhammad Achmad Asseggaf, Sekelumit riwayat hidup Al-Ustadz Umar bin Achmad Baradja, (Surabaya: Panitia Haul ke-V. 1995), hlm.1. Dalam Nikmatul Choiriyah, “Etika Peserta Didik Perspektif Syekh Umar bin Achmad Bardja dalam Kitab Al-Akhlaq Lil Banat”, Skripsi, (Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2014), hlm. 49.
___________
Catatan: Tulisan ini telah diterbitkan pada Kamis, 03 November 2022. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan.
Editor: Abd. Hakim Abidin
Sumber kopas: Biografi Syekh Umar Baradja | Profil Ulama › LADUNI.ID - Layanan Dokumentasi Ulama dan Keislaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar