Daftar Isi Biografi Habib Salim bin Ahmad bin Jindan
1. RIWAYAT HIDUP DAN KELUARGA
- Habib Novel bin Salim bin Ahmad bin Jindan
- Habib Shalahudin bin Salim bin Ahmad bin Jindan
- Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan
- Fatimah binti Salim bin Ahmad bin Jindan
- Nabi Muhammad Rasulullah SAW.
- Sayyidah Fathimah Az-Zahra Istri Ali bin Abi Thalib RA
- Al-Imam Al-Husain
- Al-Imam Ali Zainal Abidin
- Al-Imam Muhammad Al-Baqir
- Al-Imam Ja’far Shadiq
- Al-Imam Ali Al-Uraidhi
- Al-Imam Muhammad An-Naqib
- Al-Imam Isa Ar-Rumi
- Al-Imam Ahmad Al-Muhajir
- As-Sayyid Ubaidillah
- As-Sayyid Alwi
- As-Sayyid Muhammad
- As-Sayyid Alwi
- As-Sayyid Ali Khali’ Qasam
- As-Sayyid Muhammad Shahib Mirbath
- As-Sayyid Ali
- As-Sayyid Al-Imam Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad
- As-Sayyid Al-Imam Alwi Al-Ghuyur
- As-Sayyid Ali Shohibud Dark
- As-Sayyid Muhammad Maula Ad-Dawilah
- As-Sayyid Abdurrahman As-Sagaf
- As-Sayyid Abdullah
- As-Sayyid Abdurrahman
- As-Sayyid Abdullah
- As-Sayyid Salim
- As-Sayyid Syekh Abu Bakar
- As-Sayyid Syaikhan
- As-Sayyid Jindan
- As-Sayyid Abdullah
- As-Sayyid Umar
- As-Sayyid Abdullah
- As-Sayyid Saleh
- As-Sayyid Husain
- As-Sayyid Ahmad
- As-Sayyid Salim atau Habib Salim bin Ahmad bin Jindan
2. SANAD KEILMUAN
Sejak kecil beliau mendapat pendidikan agama dari ayahandanya. Menginjak usia remaja Habib Salim bin Ahmad bin Jindan memperdalam agama kepada banyak guru-guru, diantaranya Habib Abdullah bin Muhsin Alatas (Habib Empang, Bogor), Habib Muhammad bin Ahmad Al-Muhdhar (Bondowoso), Habib Muhammad bin Idrus Alhabsyi (Surabaya), Habib Abubakar bin Muhammad Assegaf (Gresik), KH. Kholil bin Abdul Muthalib (Mbah Kholil Bangkalan), dan Habib Alwi bin Abdullah Syahab di Tarim, Hadramaut. Selain itu, beliau juga berguru kepada Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bil Fagih, seorang ahli hadits dan fuqaha, yang saat itu juga memimpin Madrasah Al-Khairiyah di Surabaya. Kemudian dilanjutkan menuntut Ilmu di Makkah, Tarim dan Timur Tengah.
Beliau juga rajin menghadiri beberapa majelis taklim yang digelar oleh para ulama besar. Kalau dihitung, sudah ratusan ulama besar yang beliau kunjungi. Dari perjalanan taklim beliau, akhirnya Habib Salim mampu menguasai berbagai ilmu agama, terutama hadits, tarikh dan nasab. Beliau merupakan seorang ahli hadist yang menghafal 70,000 hadis dan juga seorang Ahli Sejarah.
Tak kurang dari 400 guru, baik dari kalangan Sayyid maupun yang bukan Sayyid. Semuanya dicatat dalam banyak karya beliau yang menjelaskan sanad dan silsilah keilmuan.
Mengenai guru-gurunya itu, Habib Salim pernah berkata, "Aku telah berjumpa dengan mereka semua, aku telah hadir di majelis-majelis mereka dan sungguh majelis-majelis mereka menyerupai majelisnya para sahabat Rasulillah SAW, kekhusyu'an, ketentraman dan kebahagiaan serta kewibawaan dan keagungan dirasakan di dalam hati. Sungguh siapapun yang memandang wajah mereka akan langsung mengingat Allah".
Adapun guru yang paling berkesan di hati beliau ialah Habib Alwi bin Muhammad Al-Haddad dan Habib Abubakar bin Muhammad As-Sagaf. Tentang mereka, Habib Salim pernah berkata, ” Sungguh cukup keduanya sebagai panutan yang terbaik untuk kami dan anak-anak kami."
- Habib Ali bin Mushthafa ibn Asy-Syeikh Abi Bakar, ayah dari ibu
- Habib Muhammad bin Ahmad Al-Mihdhar
- Habib Abdul Qodir bin Ahmad Bil Faqih
- KH. Ahmad bin Hamid Al-Marzuqi Sawahan
- KH. Cholil bin Abdul Lathief, Bangkalan
- Habib Muhammad bin Abdurahman Al-Baar, Ternate
- KH. Muhammad Arsyad At-Thawiil, Manado
- Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf, Gresik
- Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi, Surabaya
- Habib Abdullah bin Muhsin Al-Attas, Bogor
- Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Al-Attas, Pekalongan
- Habib Abdullah bin Abdurahman Al-Attas, Jombang
- Habib Alwi bin Muhammad bin Thahir Al-Haddad, Bogor
- KH.Abdullah Azhari, Palembang
- Habib Alwi bin Thahir Al-Haddad, Johor
- Syekh Umar bin Hamdan Al Mahrasi Al-Jazairi, Makkah
- Sayyid Abdul Hayy bin Abdul Kabir Al-Kattani, Maroko
- Sayyid Ali bin Falih bin Muhammad Adz Dzahiri, Makkah
- Syekh Abdus Sattar bin Abdul Wahhab Ash-Shiddiqi, Makkah
- Sayyid Abbas bin Abdul Aziz Al-Maliki, Makkah
- Syekh Muhammad bin Muhammad Zubaarah Al-Yamani, Yaman
- Asy Syekh Abdul Waasi' bin Yahya Al-Waasi'i, Yaman
- Syaikhah Amatullah binti Abdul Ghani Al-Umariyah, Madinah
- Syarifah Husainah binti AlHabib Syeikhbin Ahmad Bil Faqih, Surabaya
- Sayyid Abdullah bin Shadaqoh Dahlan.
3. PENERUS
3.1 Anak-anak Habib Salim bin Ahmad bin Jindan
- Habib Novel bin Salim bin Ahmad bin Jindan
- Habib Shalahudin bin Salim bin Ahmad bin Jindan
- Fatimah binti Salim bin Ahmad bin Jindan
3.2 Murid-murid Habib Salim bin Ahmad bin Jindan
- Al 'Allamah Al Habib Abdurahman bin Ahmad As Seggaf
- Al 'Allamah Al Faqiih KH. Muhammad Syafi'i Hadzami
- Al 'Allamah KH. Abdullah Syafi'i
- Al 'Allamah KH. Tohir Rahili
- Muhaddits Al Haramain As Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki
- Al Musnid Al 'Allamah As Sayyid Umar bin Hamid Al-Jailani
- Al 'Allamah Al Habib Ali bin Abdurahman As-Sagaf
- Al 'Allamah KH. Muhammad Syukur Ya'qub
- Al 'Allamah KH. Muhammad Tayyib Izzi
- Al Habib Abdurahman bin Abdullah Ba Qodir Al-Attas
- Al Ustadzah Asy Syarifah
- Al Ustadzah Asy Syarifah Fatimah binti Abdullah Ba Qodir Al Attas
- Presiden RI Ke-1 Ir. Soekarno
- dan masih banyak lagi.
Tidak sedikit juga Ulama-ulama besar dunia yang ingin masuk dalam ikatan sanad Al Habib Salim bin Ahmad bin Jindan hingga mereka meminta kepadanya agar dituliskan Ijazah khusus oleh Al Habib Salim untuk masing-masing mereka. Di antara mereka adalah:
- Al 'Allamah Al Muhaddits Al Habib Salim bin Hafidz
- Al 'Allamah Al Faqih Al Habib Muhammad bin Salim bin Hafidz
- Al 'Allamah Asy Syeikh Hasan bin Muhammad Al-Massyath
- Al 'Allamah As Sayyid Muhammad bin Hasan bin Muhammad Fad'aq
- Al 'Allamah Mufti Zanjubar Al Habib Umar bin Ahmad bin Sumaith
- Al 'Allamah Asy Syeikh Muhammad bin Salim Al-Baihani
- Al 'Allamah As Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki
4. PERJALANAN HIDUP DAN DAKWAH
Pada periode 1940-1960, di Jakarta ada tiga habaib yang seiring sejalan dalam berdakwah. Mereka itu: Habib Ali bin Abdurahman Al-Habsyi (Habib Ali Kwitang), Ali bin Husein Al-Attas (Habib Bungur) dan Habib Salim bin Jindan (Otista), mereka dikenal sebagai tiga serangkai (triumvirat) dalam berdakwah, kalau Habib Ali bin Husin Al-Attas lebih banyak diam dan Habib Ali Kwitang mengajak masyarakat saling mencintai; Habib Salim Bin Jindan dengan suara yang menggebu-gebu kadang mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggapnya berlawanan dengan ajaran Islam.
Hampir semua Habaib dan Ulama di Jakarta berguru kepada mereka, terutama kepada Habib Salim bin Jindan yang memiliki koleksi sekitar 15.000 kitab, termasuk kitab yang langka. Sementara Habib Salim sendiri menulis sekitar 100 kitab, antara lain tentang Hadits dan Tarikh, termasuk karya-karya beliau yang belum dicetak.
Setelah Indonesia benar-benar merdeka, Habib Salim tidak memperdulikan perjuangan beliau dihargai atau tidak. Bagi beliau berjuang melawan penjajah harus didasari dengan rasa ikhlas. Setelah lama berjuang beliau kembali membuka Majelis Ta’lim yang diberi nama Qashar Al-Wafiddin. Beliau juga kembali berdakwah dan mengajar, baik di Jakarta, di beberapa daerah maupun di luar negeri, seperti Singapura, Malaysia, Kamboja. Ketika berdakwah di daerah-daerah itulah beliau mengumpulkan data-data sejarah Islam.
Ketika berdakwah di daerah-daerah itulah beliau mengumpulkan data-data sejarah islam. Dengan cermat dan tekun beliau kumpulkan sejarah perkembangan islam di Ternate, Maluku, Ambon, Sulawesi, Kalimantan, Nusa tenggara, Timor Timur, Pulau Roti, Sumatera, dan Pulau Jawa. Beliau juga mendirikan perpustakaan bernama Al-Fakhriah.
Di zaman penjajahan Jepang, beliau juga sering dipenjara kerana ucapan-ucapan beliau yang tegas, bahkan setelah kemerdekaan Indonesia, beliau juga sering keluar masuk penjara kerana kritikannya yang tajam terhadap pihak kerajaan apalagi dalam hal bersangkutan agama yang sentiasa ditegakkan oleh beliu dengan lantang.
Dalam tahanan penjajah, beliau sering disiksa: dipukul, ditendang, disetrum. Namun, ia tetap tabah, pantang menyerah. Niatnya bukan hanya demi amar makruf nahi munkar, menentang kebatilan dan kemungkaran, tetapi juga demi kemerdekaan tanah airnya. Sebab, Hubbul Wathan Minal Iman – cinta tanah air adalah sebagian dari pada iman.
Sifat dan kepribadian luhurnya serta ilmunya yang luas menyebabkan banyak orang ramai yang berguru kepada beliau, Presiden Soekarno sendiri pernah berguru dengan beliau dan sering dipanggil ke istana oleh Bung Karno. Waktu Perjanjian Renvil ditandatangani, beliau turut naik atas kapal Belanda tersebut bersama pemimpin Indonesia lain.
Seperti tahun 1960-an, ketika Partai Komunis Indonesia (PKI) melancarkan serangan-serangan anti-Islam, Habib Salim bin Jindan senantiasa berada di depan bersama ribuan massa untuk menyerang kelompok kiri ini. Padahal, ketika itu, PKI merupakan partai yang sangat kuat dan ditakuti. Beliau mengingatkan umat Islam akan berada dalam bahaya besar bila Komunis berkuasa di Indonesia.
Lantas mendapat pujian dan tanda penghargaan oleh Ratu Belanda. Tetapi tanda penghargaan Ratu Belanda tersebut telah dibuang oleh Habib Salim kerana beliau tidak memerlukan penghargaan tersebut.
Habib Salim bin Ahmad Bin Jindan telah menulis sebuah kitab membongkar kesesatan Syiah yang diberinya jodol “Ar-Raa`atul Ghoomidhah fi Naqdhi Kalaamir Raafidhah”. Fatwa ini berhubungan dengan bid`ah ratapan pada hari ‘Asyura, Habib Salim menulis, antaranya:-
- Dan di antara seburuk-buruk adat mereka daripada bid`ah adalah Rawaafidh (Syiah) meratap dan menangis setiap tahun pada 10 Muharram hari terbunuhnya Al-Husain. Maka hal ini adalah satu maksiat dari dosa-dosa besar yang mewajibkan azab bagi pelakunya dan tidak sewajarnya bagi orang yang berakal untuk meratap seperti anjing melolong dan menggerak-gerakkan badannya.
- Junjungan Rasulullah s.a.w. telah mencegah daripada perbuatan sedemikian (yakni meratap) dan Junjungan Rasulullah s.a.w. telah melaknat orang yang meratap. Dan di antara perkara awal yang diminta oleh Junjungan Rasulullah SAW. Dan buat para wanita yang berbaiah adalah supaya mereka meninggalkan perbuatan meratap terhadap orang yang telah meninggal, di mana Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda: “Dan janganlah kalian merobek pakaian, mencabut-cabut rambut dan menyeru-nyeru dengan kecelakaan dan kehancuran”.
- Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan satu hadis daripada Sayyidina Ibnu Mas`ud RA bahwa Junjungan s.a.w bersabda: “Bukanlah daripada kalangan kami orang yang memukul dada, mengoyak kain dan menyeru dengan seruan jahiliyyah (yakni meratap seperti ratapan kaum jahiliyyah).” Maka semua ini adalah perbuatan haram dan pelakunya terkeluar daripada umat Muhammad SAW sebagaimana dinyatakan dalam hadist tadi.
- Telah berkata asy-Syarif an-Nashir li Ahlus Sunnah wal Jama`ah ‘Abdur Rahman bin Muhammad al-Masyhur al-Hadhrami dalam fatwanya: “Perbuatan menyeru `Ya Husain’ sebagaimana dilakukan di daerah India dan Jawa yang dilakukan pada hari ‘Asyura, sebelum atau selepasnya, adalah bid`ah madzmumah yang sangat-sangat haram dan pelaku-pelakunya akan dihukum secara fasik dan sesat yang menyerupai kaum Rawaafidh (Syiah) yang dilaknat oleh Allah. Bahwasanya Junjungan kita Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda: “Sesiapa yang menyerupai sesuatu kaum, maka dia daripada kalangan mereka dan akan dihimpun bersama mereka pada hari kiamat.”
Janganlah tertipu dengan dakwah Syiah. Pelajarilah betul-betul pegangan Ahlus Sunnah wal Jama`ah dan berpegang teguh dengannya. Katakan tidak kepada selain Ahlus Sunnah wal Jama`ah, katakan tidak kepada Wahhabi, katakan tidak kepada Syiah.
5. KARYA-KARYA HABIB SALIM BIN AHMAD BIN JINDAN
Habib Salim dikenal sebagai ulama yang produktif menulis. Temanya pun beragam, mulai sejarah, ilmu hadis, Hukum Islam atau Fiqih, Nasab, dan Autobiografi yang jumlahnya 100 judul dan berjilid-jilid. Di antaranya sebagaimana berikut ini:
- تادلجم 3 يف ةيرخفلا تلاسلسملا يف ةيردلا دوقعلا
- فيعضلا ثيدحلاب لمعلا يف ثيثحلا لوقلا
- رابخلأا لسلاس يف رايطلأا لبلاب
- رابخلأا نم خوسنملا و خسانلا يف رابخلأا حيقنت
- سابللإا و ةقرخلا يف سابقملا ريونت
- ديعلا مويب لسلسملا قرط يف ديعبلا بيرقت
- ةيوبنلا نيعبرلأا يف ةيولعلا بهاوملا
- تادلجم 8 نادنج نبا تبث يف نادلولا ةضور
- نايعلأا تايورم يف ناهذلأا ريونت
- فاكلا لآ ةداسلا تايورم يف فاكعلا ةدمع
- سابللإا و ةقرخلا يف سابقملا
- دلجم 2 يف طيحملا تبثلا يف طيسولا
- اهريغ و
- Al ‘Uquud Ad Durriyah Fi Musalsalaat Al Fakhriyah 3 Jilid
- Al Qoul Al Hatsits Fi Al ‘Amal bi Al Hadits Adh Dha’if
- Balabil Ath Athyaar Fi Salaasil Al Akhbaar
- Tanqih Al Akhbar Fi An Naasikh Wa Al Mansukh Min Al Akhbar
- Tanwir Al Miqbas Fi Al Khirqot Wa Al Ilbas
- Taqrib Al Ba’iid Fi Thuruq Al Musalsal Bi Yaum ‘Iid
- Al Mawahib Al ‘Alawiyah Fi Al Arba’in An Nabawiyah
- Raudhah Al Wildan terdiri dari 8 jilid besar.
- Tanwiir Al Adzhan Fii Marwiyaat Al A'yaan.
- 'Umdat Al 'Ukkaaf Fi Marwiyaat As Saadah Aal Al Kaaf.
- Al Miqbaas Fi Al Khirqoh Wa Al Ilbaas.
- Al Washiith Fi Ats Tsabat Al Muhiith 2 Jilid.
- دلجم 16 يف مجارتلا و باسنلأا يف مداولأا مجعم
- تادلجم 7 يف تومرضح و رجهملا برع تاتويب يف توقايلا و ردلا
- ةينادنحلا ةلئاعلا يف ةيندعلا ةلحلا
- نسحلا ينب بسن يف ننملا و بهاوملا
- سابعلا ينب بسن يف سابقملا ريونت
- رئاشعلا و لئابقلا باسنأ ةفرعم يف رثآملا ءايحإ
- بلاط يبأ نبا يلع دلاوأ يف بلاطلا ةدمع
- ملاس نب ركب يبأ خيشلا ماملإا دلاوأ يف مسابلا رهز
- ريمس نب لآ خياشملا ةلسلس يف ريملأا ةجهب
- بيطخلا لآ خياشملا ةلسلس يف بيرلأا ةفحت
- ريبكلا ناورشونأ ىرسك بسن هيف تعمج يذلا ريبكلا بسنلا
- ةبقراب لآ ةداسلا بسن يف ةباقنلا
- رضم نم ىفطصملا لآ بسن ةفرعم يف رضخلأا زارط
- Mu’jam Al Awadim 16 jilid
- Ad Durr Wa Al Yaquut 7 Jilid
- Al Hullah Al Adaniya Fi Al ‘Ailah Al Jindaaniyah
- Al Mawahib Wa Al Minan Fi Nasab Bani Al Hasan
- Tanwir Al Miqbaas Fi Nasab Bani Al Abbas
- Ihya Al Ma’atsir Fi Ma’rifati Ansaab Al Qobail Wa Al ‘Asyaair
- ‘Umdat Ath Thalib Fi Awlaad Ali bin Abi Thalib
- Zahr Al Baasim Fi Awlad Al Imam Asy Syeikh Abi Bakar bin Salim
- Bahjat Al Amiir Fi Silsilat Al Masyayikh Aal Bin Sumair
- Tuhfat Al Ariib Fi Silsilat Al Masyayikh Aal Al-Khatiib
- An Nasab Al Kabiir (tantang Nasab raja-raja Persia)
- An Naqobah Fi Nasab As Saadaah Aal Ba Raqbah
- Thiraaz Al Akhdhar Fi Ma’rifat Nasab Aaa Al Mushthafa Min Mudhar
- دلجم 2 يف خياشملا مجعم يف خماشلا ملعلا
- تادلجم 4 يف خويشلا ملاعأ ءابنأب خوسرلا لهأ ملاعإ
- تادلجم 4 يف نادنج نبا خويش يف ناديملا قباوس
- تادلجم 6 يف ظافحلا تاقبط ىلع ليذب ظافللا ةدع
- دلجم 2 يف ليبخرلأا رئازجب نم رابخأب ليبنلا فاحتإ
- ر كب يبأ خيشلا ةايح يف رمثلا فطق
- تادلجم 5 يف تانيع ىلوم ىلع دفو نميف تانيبلا عماوللا
- تادلجم 3 يف ايسنودنإ ملاعأب اياربلا ملاعإ
- تادلجم 4 يف رشع ثلاثلا نايعأ يف ربنعلا تاحفن
- تومرضحب ةباحصلا نم لح نم ركذ يف توباتلا شقن
- رجاهملا ماملإا ةمجرت
- دلجم 2 يف ىصقلأا قرشلا يف نييولعلا كولم
- ايسنودنإ رئازج ىلإ ملاسلإا لوخد خيرات
- اماع نيسمخ يف نادنج نبا ثداوح
- Al ‘Alam Asy Syamikh 4 Jilid
- I’laam Ahli Ar Rusukh Bi Anbaa’I A’laam Asy Syuyukh 4 jilid
- Sawabiq Al Maydaan 4 Jilid
- Uddat Al Luffaadz 6 Jilid
- Ithaaf An Nabiil Bi Akhbaar Man Bi Jazair Al Arakhbiil 2 Jilid
- Qutf Ats Tsamar Fi Manaqib Asy Syeikh Abi Bakar
- Al Lawami’ Al Bayyinaat 5 Jilid
- I’laam Al Baraaya Bi A’laam Indunusia 3 jilid
- Nafahaat Al ‘Anbar Fi A’yaan Ats Tsalits ‘Asyar 4 jilid
- Naqsy At Taabuut
- Tarjamah Al-Imam Al-Muhajir
- Muluk Al Alawiyyin Fi Asy-Syarqil Aqsha 2 jilid
- Tarikh Dukhul Islam Ila Jazair Indunusia
- Hawadits Ibn Jindan Fi Khamsin ‘Aam
6. TELADAN HABIB SALIM BIN AHMAD BIN JINDAN
Habib Salim mempunyai sifat dan pribadi luhur serta ilmu beliau yang sangat luas menyebabkan banyak yang berguru kepada beliau, termasuk salah satunya adalah Presiden Soekarno sendiri pernah berguru dengan beliau dan sering dipanggil ke istana oleh Bung Karno.
Beliau adalah sosok yang sepenuh hati menyerahkan seluruh hidup beliau untuk berdakwah dan mengumpulkan data-data sejarah Islam di seluruh Indonesia. Maka tidak bisa dipungkiri apabila beliau menjadi ahli sejarah tentang perkembangan Islam di Nusantara. Selain menjadi Ahli Sejarah beliau juga terkenal sebagai seorang Ahli Hadist yang hafal puluhan ribu Hadist.
Beliau bahkan turut berperan dalam perjuangan melawan penjajahan yang berlangsung di Indonesia, bahkan pasca kemerdekaan Republik Indonesia beliau juga turut berperan dalam melawan ajaran-ajaran faham Komunis.
Bahkan beliau juga mengeluarkan fatwa yang menentang tentang ajaran-ajaran Syi’ah dan ajaran-ajaran lainnya yang akan merusak Ajaran Ahlus Sunnah wal Jama`ah. Beliau juga merupakan tokoh yang sangat aktif dalam menulis, hampir ada ratusan kitab karya-karya beliau yang sudah di cetak maupun yang masih berupa tulisan tangan menjadi rujukan para Ulama hingga saat ini.
Habib Salim memang seorang ahli Debat dan orator yang ulung. Pendirian beliau pun teguh. Sejak lama, jauh-jauh hari, beliau sudah memperingatkan bahaya kerusakan moral akibat pornografi dan kemaksiatan. “Para wanita mestinya jangan membuka aurat mereka, karena hal ini merupakan penyakit yang disebut Tabarruj, atau memamerkan aurat, yang bisa menyebar ke seluruh rumah kaum muslimin,” kata Habib Salim kala itu.
Namun, dakwah mereka tetap diteruskan oleh anak keturunan mereka. Mereka, misalnya, membuka majelis taklim dan menggelar maulid (termasuk haul Habib Salim) di rumah peninggalan Habib Salim di Jalan Otto Iskandar Dinata. Belakangan, nama perpustakaan Habib Salim, yaitu Al-Fachriyyah, diresmikan sebagai nama pondok pesantren yang didirikan oleh Habib Novel bin Salim di Ciledug, Tangerang. Kini pesantren tersebut diasuh oleh Habib Jindan bin Novel bin Salim dan Habib Ahmad bin Novel bin Salim – dua putra almarhum Habib Novel.
“Sekarang ini sulit mendapatkan seorang ulama seperti jid (kakek) kami. Meski begitu, kami tetap mewarisi semangatnya dalam berdakwah di daerah-daerah yang sulit dijangkau,” kata Habib Ahmad, cucu Habib Salim bin Jindan. Ada sebuah nasihat almarhum Habib Salim bin Jindan yang sampai sekarang tetap diingat oleh keturunan dan para jemaahnya, ialah pentingnya menjaga akhlak keluarga.
”Kewajiban kaum muslimin, khususnya orangtua untuk menasihati keluarga mereka, menjaga dan mendidik mereka, menjauhkan mereka dari orang-orang yang bisa merusak akhlak. Sebab, orangtua adalah wasilah (perantara) dalam menuntun anak-anak. Nasihat seorang ayah dan ibu lebih berpengaruh pada anak-anak dibanding nasehat orang lain.”
7. REFERENSI
- Manaqib Habib Salim bin Ahmad bin Jindan karya Habib Ahmad bin Novel bin Salim.
- 27 HABAIB BERPENGARUH DI BETAWI Kajian Karya Intelektual dan Karya Sosial Habaib Betawi dari Abad ke-17 hingga Abad ke-21, H. Rakhmad Zailani Kiki, S.Ag, MM, JAKARTA ISLAMIC CENTRE, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar