Dialog Alloh dengan Iblis
(Al-Hijr: 32 – 50)
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا لَكَ أَلَّا تَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ
(32) قَالَ لَمْ أَكُن لِّأَسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهُ مِن صَلْصَالٍ مِّنْ
حَمَإٍ مَّسْنُونٍ (33) قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ (34) وَإِنَّ
عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ إِلَىٰ يَوْمِ الدِّينِ (35) قَالَ رَبِّ فَأَنظِرْنِي
إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ (36) قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنظَرِينَ (37) إِلَىٰ
يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ (38) قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي
لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (39) إِلَّا
عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (40) قَالَ هَٰذَا صِرَاطٌ عَلَيَّ مُسْتَقِيمٌ
(41) إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ
مِنَ الْغَاوِينَ (42) وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ (43) لَهَا
سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِّكُلِّ بَابٍ مِّنْهُمْ جُزْءٌ مَّقْسُومٌ (44) إِنَّ
الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (45) ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ آمِنِينَ (46)
وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَىٰ سُرُرٍ
مُّتَقَابِلِينَ (47) لَا يَمَسُّهُمْ فِيهَا نَصَبٌ وَمَا هُم مِّنْهَا
بِمُخْرَجِينَ (48) ۞ نَبِّئْ عِبَادِي أَنِّي أَنَا الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (49)
وَأَنَّ عَذَابِي هُوَ الْعَذَابُ الْأَلِيمُ (50(
Siapa Alloh?
Alloh adalah maha pengampun lagi maha penyayang.
Siapa Iblis?
Iblis itu golongan jin
Iblis itu mendapat kutukan, tapi berbatas waktu ()
() batas waktu
yang mana?
إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
إِلَىٰ يَوْمِ
الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ
Iblis itu makhluk Alloh
=====
Iblis itu menggoda….
Iblis berkata, manusia (bani Adam) yang tidak akan tergoda adalah -IA
YANG IKHLAS- (iblis sendiri yang mengatakannya, bukan pernyataan Alloh.
[][] dengan begitu…. Ada jaminan, bahwa keikhlasan itu menjadi tameng
mujarab ketika tergoda iblis[][]
[][]oleh karena, kalau iblis memaksa menggoda
terhadap orang yang ikhlas, maka Alloh akan mengingatkan iblis, -‘Hey iblis,
bukankah engkau sendiri yang mengatakan bahwa ia yang
ikhlas terbebas dari godaanmu?’-
(sekemampuan untuk beramal ikhlas, ;;'Ya Alloh, ikhlasku
adalah ini, dengan ini aku yakin aku ikhlas, Engkau tidak memaksa. Terimalah
amalku, dan jadikan aku orang yang ikhlas. Amin.';;)
(bilakah amalku tidak dihitung ikhlas, maka aku
ingat pesan guruku Pak Ustadz Omas. ;;’tidak boleh berhenti beramal karena
tidak ikhlas, oleh karena keikhlasan adalah buah dari amal.’;;)[][]
INTINYA (1): “TIDAK
AKAN TERGODA IBLIS, KALAULAH IA IKHLAS.”
=====
Iblis itu menggoda…. Namun Alloh berfirman (),
() إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ
سُلْطَانٌ إِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ
Apabila manusia (bani Adam) tergoda, mengikuti
bisikan iblis,
Ingat.... لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ
Alloh berfirman, “Hey Iblis, kamu tidaklah punya
kekuasaan atas diri mereka (bani Adam)”
“Apabila mereka tergoda, ya… karena Ghowwun -Tertutup
fikirannya, lupa ajarannya, khilaf atas apa yang harus diperbuatnya saat itu….-“
OLEH KARENYA, (Iblis tidak
punya kuasa, tergoda karena diri manusia si tergoda), maka....
Alloh
mengabarkan, bahwa:
Nabi
Adam, saat tergoda iblis memakan buah khuldi,
Beliau
(Nabi Adam, as) tidak menyalahkan iblis,
Beliau
(Nabi Adam, as) berkata, ;;‘Ya Alloh, aku dlolim terhadap diriku sendiri,’;;
INTINYA (2): “MANUSIA
(BANI ADAM) TERGODA ADALAH KARENA KESALAHANNYA SENDIRI”
=====
Kalau begitu, bagaimana urusannya
dengan iblis.
Ingat....
Iblis itu makhluk juga, sama
seperti manusia.
Iblis itu mendapat kutukan, tapi berbatas waktu ()
() batas waktu
yang mana?
إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
إِلَىٰ يَوْمِ
الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ
Bagaimana iblis sadar, kalau
tidak ada yang menyadarkan.
Siapa yang menyadarkannya? Ya kita,
sesama makhluknya.
Kapan? Bila kita kemudian
mendapatkan suara tanpa raga…. Itulah saatnya.
Percayalah kepada Alloh…
itulah bi’tsah.
Saat itulah,
Kita bisa menyadarkan iblis,
Atau juga,
Malah kita yang tergoda iblis,
====
Berjuanglah, yakinlah kepada
Alloh.
Apakah anda diberikan ilmu
memahami kitab?,
Apakah anda diberikan hikmah
mengamalkan ayat?
Apakah anda diberikan karomah
membacakan kalimat?
Pada saat anda mendapatkan
suara tanpa raga, yakinlah kepada Alloh, dan yakinlah bahwa selain Alloh adalah
makhluknya.
Apabila suara tersebut membisikan
kejelekan, keburukan, maksiat menurut ukuran kita, maka….
Apabila, [getaran rasa, membawa bahwa suara tersebut
adalah makhluk Alloh, -iblis atau syetan-] …………. Sadarkan si pembisik, sadarkan
ia dengan berkata ()….
() wahai iblis, sujudlah!. Inilah waktu ma’lum,
inilah yaum yub’atsun.
Atau …
() wahai
syetan, berbuat baiklah!.
Dikau menyuruhku jelek, sementara bila aku
lakukan kejeleka itu, engkau cuci tangan, dan engkau berkata bahwa Dikau takut
kepada Alloh.
Maka,
wahai syetan, sebelum itu terjadi…. Aku nyatakan…. ;;’aku terbebas dari suruhan
jelekmu, aku takut kepada Alloh, dan ditengah ketakutanku, aku hanya bisa
berbuat… wahai setan, berbuat baiklah, -istighfarlah!-, atau -wudlulah!-’;;
====
Bilakah demikian,
Anda menyadarkan iblis
Anda menyadarkan syetan
Anda mengalahkannya…. Dan berpeganglah
kepada Alloh.
[][]Ya Alloh, maha suci Engkau, tiada bagiku ilmu
kecuali ilmu yang telah Engkau ajarkan,
Ya Alloh,
maha suci Engkau, tiada daya dan kekuatan kecuali daya dan kekuatan yang telah
Engkau limpahkan. [][]
######
Setelah itu…..
Pujilah, orang-orang yang
menjadi perantara mendapatkan ilmu dan kekuatan.
[][] Ya Alloh, aku begini berkat orang tua yang menyuruhku
untuk mengaji,
[][] Ya
Alloh, aku begini berkat guru-guru yang menyediakan waktu dan tempat untuk
mengajariku,
[][] Ya
Alloh, aku begini berkat saudara, handai taulan, teman dan sahabat yang tanpa
mereka sadar mengajariku bagaimana bersikap,
[][] Ya
Alloh, aku begini berkat sesiapa yang aku tidak tau dari kalangan makhlukmu,
muslimin-muslimat, mukminin-mukminat di seantero jagat, yang memohon dan
memanjatkan do’a dan bermunat.
{ do’a dan
munajat mereka ditengah shalat dihadapanMU… ;;’Salam bagi kami, dan hamba-hamba
Alloh yang sholeh’}.
===
Ampuni aku, dan mereka
Ampuni kami.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar