DRgrtea

Alih Bahasa

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

DRMenuNavigasiBar

menunavngampar

Sabtu, 30 Juni 2018

Menyihir Pemilu


*Menyihir Pemilu*

_Bismillahi walhamdulillah  washolaatu wasalaamu 'alaa Rosulillah_

Dalam acara Daurah Ruqyah Syariyyah Nusantara, yang dihadiri pakar Ruqyah internasional *Syaikh Abul Bara Usamah bin Yasin Alma'ani* dari  Yordania, di Azikra sentul Bogor, hari ini jumat 23 -3-2018

Salah seorang peruqyah senior *Ustadz Rosyad Rosyadi Lc* menuturkan kejahatan sihir, banyak di gunakan dalam negeri ini

Para kahin/dukun/ahli sihir saling menyebarkan pengaruh sihirnya untuk  bisa mempengaruhi Tps - tps /gambar paslon pemimpin daerah, dewan, dll _*agar hanya gambar pemakai jasanya saja yg nampak*_ dan ini benar terjadi, juga baliho-baliho dimantrai agar bisa menarik, dan menutup baliho lawan agar tidak disukai

Ada kasus , ketika seorang ustadz, masuk tps di suatu daerah, begitu kertas suara ternyata tidak ada gambar partai lain selain partai  ......... _*Setelah ustad ini istighfar dan membaca dan beberapa ayat Quran*_ barulah terlihat gambar partai yang lain, ini seorang ustadz yg dzikir pagi dan sore dijaga apalagi orang awam... ?

Maka inilah tugas kita para da'i, para juru dakwah, team sukses, dalam kampanye nanti serukan untuk ketika keluar rumah, bacalah doa
_*Bismillahi tawakkaltu 'alallah laa haulaa walaa quwwata illa billah*_
(maka inshaAllah akan dijaga oleh Allah dengan para malaikatnya)

Sepanjang jalan serukan mengucapkan *hasbunallah*
Juga masuk ke tempat pemungutan suara/ TPS bacalah *basmallah*

Jangan lupa para team sukses partai/paslon _*yg di dukung para Ulama,*_ ketika memasang baliho ucapkanlah *basmallah, sholawat dan takbir*,
insya Allah akan menjadi bagian dari ikhtiar menangkal serangan sihir dari Mereka yg hanya mementingkan keuntungan duniawi belaka

*Kawal pemungutan suara* sampai penghitungan dengan terus mengumandangkan _*Dzikir ,tasbih, tahlil, takbir dan sholawat*_

_*Mereka para syetan jin berkolaborasi dgn syetan manusia, untuk memenangkan hizbusyaiton*_,
Tapi yakinlah bahwa makar Allah lebih sempurna

Pemilu/demokrasi memang bukan cara Islam namun saat ini _*umat Islam harus cerdas agar negeri ini tidak diambil alih oleh mereka yg tidak peduli dgn agama dan ulama...*_

_*#Satukan hati menuju Indonesia Berkah,bertauhid bersyariat*_
✊🏽🇲🇨🇲🇨🇲🇨

*Pesan disampaikan oleh Abi faqieh elwastafy praktisi ruqyah daerah Bekasi*

Santri Dan Orangtua Menagis

MENANGISLAH SEKARANG

Pesan KH. HASAN ABDULLAH SAHAL, pimpinan pondok gontor untuk para orangtua yang melepas putra-putrinya untuk menuntut ilmu.

"Kalau mau punya anak bermental kuat, orangtua-nya harus lebih kuat, punya anak itu jangan hanya sekedar sholeh tapi juga bermanfaat untuk umat, orangtua harus berjuang lebih ikhlas.. ikhlas.. ikhlas".

Anak-anak mu di pondok pesantren gak akan mati karena kelaparan, gak akan bodoh karena gak ikut les ini dan itu, gak akan terbelakang karena gak pegang "gadget". Insya Allah Anakmu akan dijaga langsung oleh Allah karena sebagaimana janji Allah yang akan menjaga Alqur'an..yakin.. yakin..dan harus yakin.

Lebih baik kamu menangis karena berpisah SEMENTARA dengan anakmu untuk menuntut ilmu agama, dari pada kamu nanti "yen wes tuwo nangis karena anak-anak mu lalai urusan akhirat.. kakean mikir ndunyo, rebutan bondo, pamer rupo..lali surgo.." (kalau sudah tua menangis karean anak2 kamu lalai thdp urusan akhirat....kebanyakan memikirkan urusan dunia, berebut harta, pamer rupa wajah...lupa surga)

“Jadi wali santri itu harus punya 5 sifat dan sikap, yaitu T.I.T.I.P."

1.Tega
Harus tega… harus tega… harus tega… harus percaya kalau di pesantren anakmu itu dididik bukan dibuang. Harus tega, karena pesantren adalah medan pendidikan dan perjuangan…

2.Ikhlas
Harus ikhlas…harus sadar kalau anakmu itu tidak akan dibiarkan terlantar… harus ikhlas anakmu dididik, dilatih, ditempa, diurus, ditugaskan, disuruh hafalan, dan sebagainya… kalau merasa anakmu dibuat nda senyaman hidup dirumah… ambil anakmu serkarang juga..!

3.Tawakkal
Setelah itu serahkan sama Allah. Berdoalah! Karena pesantren bukan tukang sulap, yang bisa merubah begitu saja santri-santrinya… maka berdoalah…

4.Ikhtiar
Dana dan do'a. Ini adalah kewajiban. Amanat.

5.Percaya
Percayalah bahwa anak kalian ini dibina, betul-betul DIBINA. Apa yang mereka dapatkan disini adalah bentuk pembinaan. Jadi kalau melihat anak-anakmu diperlakukan bagaimanapun, percayalah itu adalah bentuk pembinaan. Itu adalah pendidikan.

Jadi, jangan SALAH PAHAM !
Jangan SALAH SIKAP !
Jangan SALAH PERSEPSI !

Mereka itu beribadah dengan menuntut ilmu
Mereka selalu diajarkan untuk mendoakan ibu-bapaknya.
Mereka pergi untuk kembali.
Bertemulah jarang-jarang agar CINTA makin berkembang.

Rabu, 27 Juni 2018

Nadloman pilkada jawa barat

Ayeuna usum pilkada
Nu milih sok pada beda
Tong gelut Sanajan beda
Sukses keun taun pilkada

Omat ulah salah milih
Bisi hate jadi peurih
Ulah Neangan nu leuwih
Komo Deui nuteubersih

Ujang eneng bapak ibu
Sok kaditu buru buru
Milih pamimpin nu khusu
Kana shalat anu fardhu

Regepkeun abah pepeling
Tong dipilih tukang maling
Komo anu resep pingping
Nu kitu conto teu Eling

Omat Kade ulah golput
Eta pagawean butut
Pilih najan kabeh butut
Geus jadimah sugan tumut

Dari pada milih salah
Meningge indit ka sawah
Gawe segut moal gaplah
Hate bungah dahar ngeunah

ayeuna tahun pilkada
pilihan loba nu beda
kahade ulah pasea
bisi asup ka naraka

teu saeutik jalma leutik
ditipu ku intrik-intrik
majar bakal meunang milik
padahal mah kur pulitik

milih mah pek saha wae
lamun teu milih TEU hade
entong sok mamawa hate
bisi matak hese sare

hayu urang nganiatan
nyieun hiji perubahan
baraya tong pepegatan
bisi jadi balad setan

sakitu heula nadhoman
niat mah silih ngemutan
sing jadi cukang lantaran
baraya janten nambihan

Pesan dari sebuah pesan 1

*Ikhwan dan Ukhtiku Sayang:*
*Dari: Dr Zakir Naik.*
*Tolong baca sampai habis..*

*_Kita selalu meluangkan sedikit waktu utk Allah. Tapi DIA selalu menyayangi dan merahmati kita. Allah sentiasa bersama kita. Mari kita luangkan waktu 30 menit saja untuk mengingat ALLAH. Bukan berdoa, tetapi memuji-NYA._*

*_Hari ini, mari kita sebarkan pesan ini ke seluruh dunia. Maukah anda melakukanya? Jgn simpan pesan ini._*

*_Kenapa kita mengantuk apabila SHALAT malam? Tapi bisa terjaga sepanjang malam untuk berwhatsapp._*

*Kenapa kita bosan bila lihat & baca AL-QURAN? Tapi bisa berjam2 lamanya baca whatapps*

*_Kenapa kita sering mengabaikan dan menghapus pesan2 yang berhubungan dengan agama? Tapi selalu menyimpan dan mengirimkan pesan2 yang bercanda._*

*_Kenapa Masjid makin sepi? Tapi mall2 semakin ramai, sedangkan mall adalah tempat yang paling dibenci Allah._*

*Kenapa kita selalu me nyebut2 nama artis2? Tapi kita susah sekali untuk mengngat ALLAH.*

*_Ingatlah; Allah (SWT) Berfirman: Jika kamu berpaling dari aku di depan kawan kamu, Aku akan berpaling dari kamu pada Hari Kiamat kelak._*

*Jika seseorang menutup satu pintu, Allah akan membukakan dua pintu; Jika Allah membuka pintu untuk kamu, kirimkanlah pesan ini termasuk kepada saya..*

*_Dikatakan bahwa apabila Malaikat Maut mencabut nyawa dari jasad kita. Itu satu pengalaman yang sangat menyakitkan._*
*_Dikatakan juga bila manusia dibangkitkan pada Hari Kiamat, rasa sakit saat roh dicabut dari jasad masih terasa._*

*Maka, ALLAH menyuruh kita utk membaca AYAT KURSI setiap habis Shalat fardhu.*
*Dikatakan barang siapa yang membaca ayat kursi setiap selesai Shalat fardhu, roh nya akan dicabut seperti mengambil sehelai rambut dalam tepung..* *Bayangkan betapa ringannya rasa ITU,*
*Masya-Allah!  Semoga Allah menyelamatkan kita dari rasa sakit itu dan semoga DIA mencabut nyawa kita dgn iman di hati dan selamatkan kita dari Azab. Aamiin ya rabbal 'alamiin...*

*_Ini yang biasa kita lakukan...._*
*_Banyak diantara kita yang masih berbicara disaat  Azan dikumandangkan..._*

*Nabi Muhammad(SAW) bersabda,*
*Berhenti melakukan apapun juga disaat Azan dikumandangkan termasuk saat kita sedamg membaca Al-Quran,*
*Barang siapa yang berbicara di saat Azan dikumandangkan orang itu tak akan dapat mengucap Kalimah Shahadat sewaktu dia dalam kondisi sakratul maut.*

*_BACA DOA INI....._*

*Allahumma- a'inni-'ala- zhikrika-wa Syukrika-wa-husni-'ibaadatika.*

*_Doa yg  bagus sudah dikirim kan kepada anda. Apa yg akan anda lakukan dgn Doa ini. Bayangkan kalau 1000 org membaca doa ini karena anda._*

*Masya Allah!!*

*_Bangunlah apabila anda mendengar AZAN, sama seperti anda bangun apabila mendengar lagu INDONESIA RAYA_*

*_Bacalah AL-QURAN dengan tartil seperti anda membaca koran._*

_Takutlah kepada ALLAH, seperti anda takut akan menghadapi kematian._

_Ingatlah akan kematian seperti anda mengingat NAMA anda sendiri._

⚠ *80% orang tidak akan mengirimkan pesan ini.*
*Sekarang terserah anda....*

Senin, 25 Juni 2018

Abu Nawas Menangkan Lomba Berburu

Abu Nawas Menangkan Lomba Berburu


Pada suatu hari yang cerah, Raja Harun Ar-Rasyid dan para pengawalnya meninggalkan istana untuk berburu. Namun, di tengah perjalanan, salah satu pejabat kerajaan yang bernama Abu Jahil menyusul dengan terengah-engah di atas kudanya.

"Baginda...Baginda...hamba mau mengusulkan sesuatu," kata Abu Jahil mendekati sang Raja.
"Apa usulmu itu wahai Abu Jahil?" taya Raja.
"Agar acara berburu ini menarik dan disaksikan banyak penduduk, bagaimana kalau kita sayembarakan saja?" ujar Abu Jahil dengan raut wajah serius.
Baginda Raja terdiam sejenak dan mengangguk-angguk.

"Hamba ingin beradu ketangkasan dengan Abu Nawas, dan nanti pemenangnya akan mendapatkan sepundi uang emas. Tapi, kalau kalah, hukumannya adalah dengan memandikan kuda-kuda istana selama 1 bulan," tutur Abu Jahil meyakinkan Raja.

Terompet Sayembara Ditiup.
Akhirnya sang Raja menyetujui usulan Abu Jahil tersebut. Hitung-hitung sayembara itu akan memberikan hiburan kepadanya.
Maka, dipanggillah Abu Nawas untuk menghadap, dan setelah menghadap Raja Harun, Abu Nawas pun diberi petunjuk panjang lebar.
Pada awalnya, Abu Nawas menolak sayembara tersebut karena ia tahu bahwa semua ini adalah akal bulus dari Abu Jahil yang ingin menyingkirkannya dari istana. Tapi Baginda Raja Harun memaksa dan Abu Nawas tidak bisa menolak.

Abu Nawas berpikir sejenak.
Ia tahu kalau Abu Jahil sekarang diangkat menjadi pejabat istana. Ia pasti mengerahkan semua anak buahnya untuk menyumbang seekor binatang buruannya di hutan nanti. Namun , karena kecerdikannya, Abu Nawas malah tersenyum riang.

Abu Jahil yang melihat perubahan raut muka Abu Nawas menjadi penasaran dibuatnya, batinnya berkata mana mungkin Abu Nawas bisa mengalahkan dirinya kali ini.
Akhirnya, Baginda menggiring mereka ke tengah alun-alun istana. Raja dan seluruh rakyat menunggu, siapa yang bakal menjadi pemenang dalam lomba berburu ini.

Terompet tanda mulai adu ketangkasan pun ditiup. Abu Jahil segera memacu kudanya secepat kilat menuju hutan belantara.
Anehnya, Abu Nawas justru sebaliknya, dia dengan santainya menaiki kudanya sehingga para penonton banyak yang berteriak.

Menjelang sore hari, tampaklah kuda Abu Jahil memasuki pintu gerbang istana. Ia pun mendapat sambutan meriah dan tepuk tangan dari rakyat yang menyaksikannya.

Di sisi kanan dan kiri kuda Abu Jahil tampak puluhan hewan yang mati terpanah. Abu Jahil dengan senyum bangga memperlihatkan semua binatang buruannya di tengah lapangan.
"Aku, Abu Jahil berhak memenangkan lomba ini. Lihat..binatang buruanku banyak. Mana mungkin Abu Nawas mengalahkanku?" teriaknya lantang yang membuat para penonton semakin ramai bertepuk tangan.

Ribuan Semut.
Tidak berapa lama kemudian, terdengar suara kaki kuda Abu Nawas. Semua orang mentertawakan dan meneriakinya karena Abu Nawas tak membawa satu pun binatang buruan di kudanya.
Tapi, Abu Nawas tidak tampak gusar sama sekali. Ia malah tersenyum dan melambaikan tangan.

Baginda Raja menyuruh kepada 2 orang pengawalnya maju ke tengah lapangan dan menghitung jumlah binatang buruan yang didapatkan 2 peserta tersebut.
Dan kesempatan pertama, para pengawal menghitung jumlah binatang hasil buruan dari Abu Jahil.
"Tiga puluh lima ekor kelinci, ditambah lima ekor rusa dan dua ekor babi hutan," kata salah satu pengawal.

"Kalau begitu akulah pemenangnya karena Abu Nawas tak membawa seekor binatangpun," teriak Abu Jahil dengan sombongnya.
"Tenang...tenang...aku membawa ribuan binatang. Jelaslah aku pemenangnya dan engkau wahai Abu Jahil, silahkan memandikan kuda-kuda istana. Menurut aturan lomba, semua binatang boleh ditangkap, yang penting jumlahnya," kata Abu Nawas sambil membuka bambu kuning yang telah diisi dengan ribuan semut merah.

"Jumlahnya sangat banyak Baginda, mungkin ribuan, kami tak sanggup menghitungnya lagi," kata pengawal kerajaan yang menghitung jumlah semut itu.
Melihat kenyataan itu, Abu Jahil tiba-tiba saja jatuh pingsan.

Baginda Raja tertawa terpingkal-pingkal dan langsung memberi hadiah kepada Abu Nawas. 
Kecerdikan dan ketulusan hati pasti bisa mengalahkan kelicikan.

Jumat, 22 Juni 2018

Rumus Dakwah

Dalam dakwah, ada dua hal yang harus dijaga:
1. Hablum minalloh
2. Hablum minannas
Ku renungi dakwahmu
- Di permulaan merasuk jiwa menggugah rasa.
- di selanjutnya merusak jiwa menggugah kecewa.
Dakwah bertujuan:
Jiwa-jiwa perusak dipersolek
Jiwa-jiwa tersolek dipersoleh
Jiwa-jiwa yang soleh tambah soleh
Bahasa yang digunakan:
Bahasa halus yang menentramkan.

Abu Nawas Malu Kepada Pencuri

Abu Nawas Malu Kepada Pencuri


Abu Nawas diketahui oleh semua orang memang memiliki kebun yang luas, akan tetapi dirinya selalu berusaha tampil sederhana, hal itu ditunjukkan dengan rumahnya yang hanya beralaskan ubin sederhana dan tak tampak barang-barang mewah semacam guci keramik ataupun benda berharga lainnya.

Tapi entahlah, apa yang membuat seseorang berusaha masuk ke dalam dengan maksud mendapatkan benda-benda berharga. Dengan langkah perlahan, si pencuri masuk ke rumah Abu Nawas melalui pintu belakang secara diam-diam.

Abu Nawas Bersembunyi
Ya ampun....si pencuri berhasil masuk ke dalam rumah Abunawas dan langsung menuju ruang tengahnya.
Dengan sigap, pencuri yang beraksi sendirian tersebut lantas memandangi satu persatu barang berharga yang ada di ruangan. Pencuri tersebut langsung mengaduk-aduk isi rumah Abu Nawas.

Seperti kebanyakan para pencuri lainnya, si pencuri juga mencari uang atau pun barang berharga yang dimiliki oleh Abu Nawas. Dia membuka lemari, laci-laci, mencari di kolong-kolong, dan di tempat lainnya. Tapi ia tidak menemukan satu pun barang berharga yang dimiliki oleh Abu Nawas.

Semua bagian ruangan di rumah Abu Nawaspun diperhatikannya dengan baik-baik. Setiap sudut ruangan pun tak luput dari pandangannya demi mendapatkan barang berharga milik Abu Nawas.
Tapi tampaknya gerak-gerik si pencuri ini diketahui oleh Abu Nawas.
Hanya saja, meskipun Abu Nawas mengetahui rumahnya didatangi pencuri, ia bukannya berteriak minta tolong, malah dirinya bersembunyi di sebuah kotak besar yang berada di sudut ruangan dengan harapan si pencuri tidak mengetahui keberadaannya.

Tangan Hampa

Si pencuri ini sangat leluasa mencari barang berharga di rumah Abu Nawas, namun hampir selama 1 jam si pencuri tidak menemukan satu barang pun yang berharga.
Pencuri hampir saja menyerah dan memutuskan untuk keluar dari rumah Abu Nawas tersebut, tapi tiba-tiba matanya tertuju pada kotak besar yang teletak di sudut ruangan kamar Abu Nawas.

Si pencuri sangat senang karena dia yakin kalau dalam kotak itulah disimpan harta benda yang dia cari. Dalam angan-angannya, di dalam kotak besar tersebut tersimpan beberapa batang emas ataupun beberapa butir mutiara yang jika dijual akan menghasilkan banyak uang yang dapat digunakannya untuk berfoya-foya.

Walaupun kotak besar itu tertutup rapat, tapi dengan kekuatan penuh, pencuri itu berhasil membuka kotak tersebut.
Hiyaa...pencuri dan Abu Nawas saling bertatapan muka dan kaget satu sama lain. Si pencuri kecewa karena di dalam kotak besar itu juga dia tidak mendapatkan apa-apa kecuali Abu Nawas yang meringkuk di dalamnya.

"Hei...apa yang kau lakukan di dalam situ?" tanya si pencuri.
"Aku bersembunyi darimu," jawab Abu Nawas dengan malu.
"Memangnya kenapa?" tanya pencuri lagi.
"Aku malu kepadamu, karena aku tak punya apapun yang dapat kuberikan kepadamu. Itulah alasan kenapa aku bersembunyi di dalam kotak ini," jawab Abu Nawas lagi.

Setelah mendapat jawaban tersebut, si pencuri pun pergi meninggalkan rumah Abu Nawas begitu saja  dengan tangan hampa, dengan perasaan kecewa dan heran, kenapa si Abu Nawas yang memiliki kebun luas kok bisanya tidak memiliki satupun barang berharga yang dimiliki.
Itulah Abu Nawas, dia tampil dengan sangat sederhana dalam kehidupannya namun dia selalu bersyukur kepada Allah SWT karena dia yakin kalau yang orang yang lebih fakir dari dia masih banyak.

Kamis, 21 Juni 2018

Abu Nawas dan Lalat, Raja dan Mas Permata

Abu Nawas dan Lalat, Raja dan Mas Permata


Pada suatu hari Abu Nawas terlihat murung. Ia hanya tertunduk lesu mendengarkan penuturan istrinya yang mengatakan kalau beberapa pekerja kerajaan atas titah Raja Harun membongkar rumahnya. Raja berdalih bahwa itu dilakukan karena bermimpi kalau di bawah rumahnya terpendam emas dan permata yang tak ternilai harganya.

Namun, setelah mereka terus menerus menggali, ternyata emas dan permata tidak jua ditemukan. Parahnya, sang raja juga tidak mau meminta maaf dan mengganti rugi sedikitpun kepada Abu Nawas. Karena itulah Abu Nawas sakit hati dan memendam rasa dendam kepada perusak rumahnya.

Lama Abu Nawas memeras otak, namun belum juga ia menemukan muslihat untuk membalas perbuatan baginda. Makanan yang dihidangkan istrinya pun tidak dimakan karena nafsu makannya telah lenyap.

Balasan Abu Nawas 

Keesokan harinya Abu Nawas melihat banyak lalat-lalat mulai menyerbu makanannya yang sudah mulai basi. Begitu melihat lalat-lalat itu berterbangan, Abu Nawas tiba-tiba saja tertawa riang seolah mendapatkan ide.

"Tolong ambilkan kain penutup untuk makananku dan sebatang besi," kata Abu Nawas kepada istrinya.

Dengan wajah berseri-seri, Abu Nawas berangkat menuju istana. Setiba di istana, Abu Nawas membungkuk memberi hormat kepada Raja Harun. Raja Harun terkejut atas kedatangan Abu Nawas. Di hadapan para menterinya, Raja Harun mempersilahkan Abu Nawas untuk menghadap.

"Ampun Tuanku, hamba menghadap Tuanku Baginda hanya untuk mengadukan perlakuan tamu-tamu yang tidak diundang. Mereka memasuki rumah hamba tanpa izin dan berani memakan makanan hamba," lapor Abu Nawas.
"Siapakah tamu-tamu tidak diundang itu wahai Abu Nawas?" ujar Baginda dengan bijaksana.
"Lalat-lalat ini Tuanku," kata Abu Nawas sambil membuka penutup piringnya.
"Kepada siapa lagi kalau bukan kepada Paduka junjungan hamba, hamba mengadukan perlakuan yang tidak adil ini," ujar Abu Nawas sekali lagi.
"Lalu, keadilan yang bagaimana yang engkau inginkan dariku?" respon Raja Harun.
Hamba hanya menginginkan izin tertulis dari Baginda sendiri agar hamba bisa dengan leluasa menghukum lalat-lalat yang nakal itu," kata Abu Nawas memulai muslihatnya.

Kaca Pecah

Akhirnya Raja Harun dengan terpaksa membuat surat izin yang isinya memperkenankan Abu Nawas memukul lalat-lalat itu dimanapun mereka hinggap. Setelah mendapat izin tertulis itu Abu Nawas mulai mengusir lalat-lalat di piringnya hingga mereka terbang dan hinggap di sana sini. Dengan menggunakan tongkat besi yang dibawa dari rumah, Abu Nawas mengejar dan memukuli lalat-lalat itu.

Ketika hinggap di kaca, Abu Nawas dengan tenang dan leluasa memukul kaca itu hingga pecah. Kemudian vas bunga nan indah juga ikut terkena pukul dan pecah. Akhirnya hanya dalam beberapa menit saja seluruh perabot istana hancur berkeping-keping. Raja Harun tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menyadari kekeliruannya yang telah dilakukan terhadap Abu Nawas dan keluarganya.

Dan setelah merasa puas, Abu Nawas mohon diri

Barang-barang kesayangan Raja Harun banyak yang hancur. Bukan cuma itu saja, raja juga menanggung rasa malu. Kini dia sadar betapa kelirunya telah berbuat semena-mena kepada Abu Nawas.

Abu Nawas Membalas Hukum Berdasarkan Mimpi

Abu Nawas Membalas Hukum Berdasarkan Mimpi


Pada suatu sore, Abu Nawas tampak sedang mengajar murid-muridnya dan datanglah dua orang tamu yang datang ke rumahnya. Yang pertama adalah wanita tua penjual kahwa, sedangkan yang satunya adalahseorang pemuda berkebangsaan Mesir.

Wanita tua itu berkata hanya beberapa kata saja kemudian diteruskan oleh pemuda Mesir. Setelah mendengar pengaduan mereka, Abu Nawas menyuruh murid-muridnya untuk menutup kitab mereka.

"Sekarang pulanglah kalian dan ajaklah teman-teman kalian datang kepadaku pada malam hari ini sambil membawa cangkul, penggali, kapak dan martil serta batu," ujar Abu Nawas.

Meskipun para murid merasa heran dengan perintah gurunya, namun mereka tetap patuh dengan perintah sang guru.

Pada malah harinya mereka datang ke rumah Abu Nawas dengan membawa peralatan yang diminta sang guru.

Merusak Rumah 

Lalu Abu Nawas memerintahkan mereka untuk merusak rumah Tuan Kadi yang baru saja terpilih. Abu Nawas juga mehegaskan bahwa mereka harus mrobohkan rumah tersebut, bahkan kalau ada yang menghalangi haruslah mereka lawan.

Setelah mendapatkan arahan dari Abu Nawas, para muridnya langsung menuju rumah Tuan Kadi. Mereka menghancurkan rumah Tuan Kadi dengan kalap. Masyarakat sekitar yang melihat ulah mereka merasa heran dan mereka tidak berani mencegah sama sekali.
Melihat rumahnya dirusak, tuan kadi marah besar namun tak berdaya.
"Siapa yang menyuruh kalian merusak rumahku!
"Guru kamu, Tuan Abu Nawas!" jawab mereka sambih merobohkan rumahnya hingga benar-benar rata dengan tanah.
"Dasar Abu Nawas provokator, orang gila! Besok pagi aku akan melaporkannya kepada Baginda," teriak Tuan Kadi penuh amarah.

Benar, pada keesokan harinya Tuan Kadi mengadukan kejadian malam itu sehingga Abu Nawas dipanggil agar segera menghadap raja.

Baginda raja menanyakan apa alasan Abu Nawas melakukan perusakan tersebut. Namun bukan Abu Nawas jika tidak memiliki jawaban yang unik.

Karena Mimpi

Dijelaskan oleh Abu Nawas bahwa dia melakukan pengrusakan karena beberapa hari yang lalu bermimpi dan di dalam mimpi tersebut, tuan kadi memintanya untuk merusak rumahnya karena ingin rumah yang baru.

Lalu sang raja menanyakan bagaimana Abu Nawas dapat hukum hanya berdasarkan mimpi saja.
Mendengar pertanyaan itu Abu Nawas dengan tenang menjawab,
"Hamba juga memakai hukum Tuan Kadi yang baru ini Tuanku."

Mendengar perkataan Abu Nawas, seketika wajah Tuan Kadi menjadi pucat.a hanya terdiam seribu bahasa saja.
"Hai Kadi, benarkah engkau mempunyai hukum seperti itu?" tanya sang raja.
Tapi Tuan Kadi tiada menjawab, wajahnya nampak pucat dan tubuhnya gemetaran karena takut.

Kemudian Abu Nawas diminta untuk menjelaskan. Dengan tenang Abu Nawas menceritakan bahwa ada seorang pemuda Mesir darang dengan harta melimpah ruah. Namun kemudian dia bermimpi menikah dengan anak Tuan Kadi. Dia memberikan mas kawin yang sangat banyak. Lalu mimpi itu cepat menyebar dan sampai ke telinga Tuan Kadi.

Lalu Tuan Kadi memanfaatkan mimpi itu dengan meminta harta pemuda itu untuk mas kawin anaknya. Padahal itu hanyalah mimpi belaka sedang menurut Tuan Kadi itu harus dilakukan, sehingga pemuda itu jatuh miskin.

Setelah cross ceck dengan mendatangkan pemuda Mesir itu, akhirnya raja sadar jika kadi yang ditunjuknya itu adalah orang zalim. Kemudian raja memberikan hukuman mengambil harta kadi dan diberikan kepada pemuda Mesir tersebut.

Tuan Kadi dijebloskan ke dalam penjara karena telah berbuar zalim dan menyalahgunakan wewenang.

Abu Nawas Harus Bisa Bertelur


Abu Nawas Harus Bisa Bertelur


Sudah bertahun lamanya Baginda ini selalu punya banyak ide untuk menjebak Abu Nawas dan ingin memenjarakannya, namun selalu saja gagal.
Kali ini Baginda punya siasat jitu dan dia bisa memastikan kalau Abu Nawas akan terperangkap dalam permainannya.

Suatu sore ketika Baginda berendam di dalam kolam, ia berkata kepada para menterinya.
"Aku punya akal untuk menjebak Abu Nawas."
"Apakah itu wahai paduka yang mulia?" tanya salah seorang menteri.
"Kalian tak usah tahu dulu. Aku hanya ingin kalian datang lebih dini besok sore ke kolam ini. Jangan lupa datanglah sebelum Abunawas datang, karena aku akan mengundangnya untuk mandi bersama-sama kita," jelas Baginda.

Akhirnya keesokan harinya Baginda dan para menteri telah lebih dulu datang sebelum Abu Nawas.
Baginda membagikan 20 butir telur ayam kepada para menterinya, sedangkan yang satu untuk Baginda sendiri. Pengarahan telah diberikan dan dilaksanakan oleh para menteri untuk menjebak Abu Nawas.

Ketika Abu Nawas datang, Bainda beserta para menteri sudah terlebih dahulu berendam di dalam kolam.
Abu Nawas disuruh ikut berendam saat itu juga.
Abu Nawas harap-harap cemas, kira-kira permainan apa yang akan dia hadapi, mungkin permainan kali ini akan lebih berat karena Baginda tidak memberinya tenggang waktu untuk berfikir.
Begitu guman Abu Nawas.

"Hai Abu Nawas, aku mengundangmu mandi bersama karena ingin mengajak engkau ikut dalam permainan kami."
"Permainan apakah itu Paduka yang mulia?" tanya Abu Nawas.
"Kita sekali-kali melakukan sesuatu yang secara alami hanya bisa dilakukan oleh binatang.
Sebagai manusia kita harus bisa dengan cara kita masing-masing," kata Baginda senyum.

"Hamba belum mengerti Baginda Yang Mulia," kata Abu Nawas takut.
"Masing-masing dari kita harus bisa bertelur seperti ayam, dan barang siapa yang tidak bisa bertelur maka ia harus dihukum," jelas Baginda.

Abu Nawas tidak bisa berkata apa-apa, wajahnya murung dan ia yakin dirinya tidak dapat bertelur.
"Nah sekarang apalagi yang kita tunggu, kita menyelam lalu naik ke atas sambil menunjukkan telur kita masing-masing," perintah Baginda.
Baginda dan para menteri mulai menyelam, kemudian naik ke atas sambil menunjukkan telur.
Abu Nawas masih saja di dalam kolam untuk bertelur, hiks hiks...
Abu Nawas sadar kalau Baginda dan para menteri telah mempersiapkan telur untuk masing-masing.
Karena belum ada seorang manusia pun yang bisa bertelur.
Tak kuat menyelam terlalu lama, Abu Nawas akhirnya naik ke permukaan dan menepi.
baginda langsung menghampirinya.
"Ampun Tuanku yang mulia, hamba tidak bisa bertelur seperti Baginda dan para menteri," kata Abu Nawas sambil membungkuk hormat.
"Kalau begitu engkau harus dihukum," kata Baginda bangga.

"Tunggu dulu wahai Tuanku yang mulia," kata Abu Nawas memohon.
"Apalagi hai Abu Nawas," tanya Baginda tidak sabar.
"Paduka yang mulia, sebelumnya ijinkan hamba membela diri, sebenarnya hamba mampu, akan tetapi hamba merasa menjadi ayam jantan maka hamba tidak bisa bertelur.
Hanya Ayam betina saja yang bisa bertelur," jelas Abu Nawas.

Tentu saja Raja tidak bisa berkata apa-apa, wajahnya terlihat malu, jadi semua yang membawa telur tadi ayam betina donk jadinya...
Abu Nawas memang licin.
Karena malu, Raja dan para menteri segera berpakaian, kemudian langsung menuju istana tanpa sepatah kata.

Abu Nawas sendiri tak mengira kalau dirinya bakal lolos dari jebakan Baginda yang satu ini.
Kisah Abu Nawas ini hanya dongeng saja.

Abu Nawas Ditunjuki Jalan Oleh si Jujur dan si Bohong

Abu Nawas Ditunjuki Jalan Oleh si Jujur dan si Bohong


Kawan-kawan Abu Nawas merencanakan akan mengadakan perjalanan wisata ke hutan.
Akan tetapi dengan tanpa keikutsertaan Abunawas, perjalanan akan terasa memenatkan dan membosankan.
Sehingga mereka beramai-ramai pergi ke rumah ABu Nawas untuk mengajaknya ikut serta.
Abu Nawaspun tidak keberatan, hingga mereka berangkat dengan mengendarai keledai masing-masing sambil bercengkrama.

Tiada terasa mereka telah menempuh hampir separuh perjalanan dan kini mereka tiba di pertigaan jalan yang jauh dari perumahan penduduk.
Mereka berhenti karena mereka ragu-ragu kemana jalan yang akan ditempuh.
Setahu mereka, kedua jalan itu memang menuju ke hutan tetapi hutan yang mereka tuju adalah hutan wisata yang berisi binatang-binatang buas.

Abu Nawas hanya bisa menyarankan untuk tidak meneruskan perjalanan karena bila salah pilih maka mereka semua tak akan pernah bisa kembali.
Bukankah lebih bijaksana bila kita meninggalkan sesuatu yang meragukan?
Tetapi salah seorang dari mereka tiba-tiba berkata,
"Aku mempunyai dua orang sahabat yang tinggal dekat semak-semak sebelah sana.Mereka adalah saudara kemabr, dan tak seorang pun bisa membedakan keduanya karena rupa mereka begitu mirip.
Yang satu selalu berkata jujur, sedangkan yang lainnya selalu berkata bohong.Dan mereka adalah orang-orang aneh karena mereka hanya mau menjawab satu pertanyaan saja."

"Apakah engkau mengenali salah satu dari mereka yang selalu berkata benar?" tanya Abu Nawas.
"Tidak," jawab kawan Abu Nawas singkat.
"Baiklah kalau begitu kita beristirahat sejenak,"sambung Abu Nawas.
Abu Nawas makan daging dengan madu bersama sahabat-sahabatnya.

Seusai makan mereka berangkat menuju ke rumah yang dihuni dua orang kembar bersaudara.
Setelah pintu dibuka, maka keluarlah salah seorang dari dua orang kembar bersaudara itu.
"Maaf, aku sangat sibuk hari ini.Engkau hanya boleh mengajukan satu pertanyaan saja, tidak boleh lebih," katanya.
Kemudian Abunawas menghampiri orang itu dan berbisik.Orang itu pun juga menjawab dengan cara berbisik pula kepada Abu Nawas.Abu Nawas mengucapkan terima kasih dan segera mohon diri.
"Hutan yang kita tuju melewati jalan sebelah kanan," kata Abu Nawas kepada sahabatnya.
"Bagaimana engkau tahu bisa memutuskan harus menempuh jalan sebelah kanan? Sedangkan kita tidak tahu apakah orang yang kita tanya itu orang yang selalu berkata benar atau yang selalu berkata bohong?" tanya salah seorang dari mereka.

"Karena orang yang kutanya menunjukkan jalan yang sebelah kiri," kata Abu Nawas.
Karena masih belum mengerti juga, maka Abu Nawas menjelaskan.

Tadi aku bertanya: 
"Apakah yang akan dikatakan saudaramu bila aku bertanya jalan mana yang menuju hutan yang indah?"

Bila orang itu kebetulan yang selalu berkata benar maka ia akan menjawab,
"Jalan sebelah kiri, karena ia tahu saudara kembarnya akan mengatakan jalan sebelah kiri sebab saudara kembarnya selalu berbohong."

Bila orang itu kebetulan yang selalu berkata bohong, maka ia akan menjawab:
"Jalan sebelah kiri, karena ia tahu saudara kembarnya akan mengatakan jalan sebelah kanan sebab saudara kembarnya selalu berkata benar."

Abu Nawas Membagi Hukuman

Abu Nawas Membagi Hukuman


Pada suatu pagi yang cerah, Abu Nawas datang ke istana karena dipanggil untuk menemani sang raja yang sudah lama kangen akan cerita lucu abu nawas. Mereka berbincang-bincang dengan riang gembira.

Setelah sekian lama berbincang, raja tiba-tiba saja ingin menguji kepandaian abu nawas.
"Wahai Abu Nawas, besok bawalah ibumu ke istanaku, nanti engkau akan aku beri hadiah seratus dinar," kata raja harun Ar-Rasyid.

Abu Nawas kaget sekali mendengar titah rajanya.

Bagaimana tidak, raja sudah tahu kalau ibunya telah lama meninggal dunia, bahkan raja ikut melayat ke rumah abu nawas.

Namun, karena iming-iming hadiah yang sangat menggiurkan itu, abu nawas bukannya mengelak malah dia menyetujui permintaan raja tersebut.

Sesampainya di rumah, abu nawas sangat sibuk sekali untuk mencari seorang wanita tua yang kemudian nantinya akan dijadikan ibunya dan dibawa ke istana. Setelah lama mencari, akhirnya orang yang diinginkan akhirnya ketemu juga. Dengan panjang lebar abu nawas menjelaskan maksudnya kepada perempuan itu.

Ia pun berjanji akan membagi hadiah yang akan diterimanya dengan adil, separuh-separuh. Tanpa pertimabangan lagi, perempuan itu menyetujui permohonan abu nawas.

Pada keesokan harinya, pagi-pagi sekali abu nawas sudah sampai di istana sambil menggendong seorang perempuan tua.
"Wahai Abu Nawas, diakah ibumu?" tanya sang raja.
"benar Tuanku, inilah ibuku. beliau sudah tua dan kakinya lemah sehingga hamba harus menggendongnya ke istana," tutur abu nawas.

"Benarkah engkau ibunya Abu Nawas? Awas ya kalau bohong, maka akan aku hukum dirimu," tanya raja kepada perempuan tua itu.

Mendapat Hadiah.

Begitu mendengar ucapan rajanya, perempuan itu ketakutan sekali, sehingga ia membuat pengakuan yang sebenarnya, bahwa semua itu adalah sandiwara abu nawas untuk mendapatkan hadiah dari raja.

Raja Harun tertawa cekikian dan akan menghukum abu nawa 100 kali pukulan sebagai hukumannya.
"Karena engkau berjanji kepadaku akan membawa ibumu ke sini, aku pun berjanji akan memberimu hadiah seratus dinar, akan tetapi engkau tidak bisa memenuhi janjimu. Dari itu, engkau harus dihukum dengan100 kali pukulan," kata raja.

Dalamkondisi terdesak itu, abu nawas dengan susah payah memeras otak agar terhindar dari hukuman. Sejenak kemudian, ia sudah menemukan cara ampuh untuk lepas dari hukuman itu.
"Wahai Tuanku, hamba berjanji dengan perempuan tua itu akan membagi hadiah yang akan paduka berikan dengan sama rata. Karena sekarang hamba dihukum 100 kali pukulan, biarlah yang 50 pukulan saya terima, sedangkan yang 50 pukulan lagi tolong diberikan kepada perempuan tua itu," kilah abu nawas.

Dalam hati raja berguman,

"Jangankan dipukul 50 kali, dipukul satu kali saja perempuan tua ini tidak akan mampu berdiri."

Akhirnya raja mengambil keputusan bahwa uang yang 50 dinar diberikan kepada perempuan tua itu. Dalam keadaan tersebut, abu nawas menyela rajanya.
"Ampun beribu ampun Paduka, jika ibuku telah mendapat hadiah dari Paduka, tidak adil kiranya kalau anaknya ini dilupakan begitu saja," protes Abu Nawas.

"Hmmm...baiklah, terimalah pula bagianmu ini," kata raja sambil memberikan uang 50 dinar kepada Abu Nawas.

Kebun Abu Nawas Dicangkuli Pengawal Raja

Kebun Abu Nawas Dicangkuli Pengawal Raja


Seorang musuh tak selamanya harus dilawan dengan kekuatan fisik. Akan tetapi bagaimana seseorang dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki musuhnya tersebut untuk kepentingan dirinya.

Itulah cara Abu Nawas dalam menyikapi tingkah laku pengawal Raja Harun Arrasyid yang seringkali membuatnya jengkel. Meski demikian, ia tak melawannya secara reang-terangan, melainkan menggunakan siasat yang baik dan tepat.

Bagi seorang Abu Nawas, membalas perilaku jelek dari musuh malah tidak akan menyelesaikan masalah. Bahkan hal itu hanya akan membuat musuh akan semakin memusuhi dan membenci dirinya. 

Kegelisahan Abu Nawas

Kegelisahan Abunawas terhadap pengawal raja bermula sejak dia diangkat menjadi penasehat istana. Bukan tanpa apasan, raja mengangkat dirinya karena Abunawas memiliki kecerdikan yang begitu tinggi.

Sejak tinggal di istana kerajaan, Abu Nawas mulai jauh dari keluaarganya yang tinggal di rumah. Hal itu membuatnya seperti terpenjara. Bahkan untuk berkomunikasi dengan istrinya saja ia hanya bisa menanyakan kabar via surat.

Oleh karena itu, setiap merasa rindu terhadapkeluarga, Abu Nawas pun mengirimkan surat kepada istrinya, begitu pula sebaliknya.

Hanya saja yang membuatnya jengkel yaitu setiap kali surat itu dikirimkan, pasti terlebih dahulu dibaca oleh pengawal raja.

Bahkan semua suratnya telah diteruskan kepada raja untuk dibaca. Padahal tak jarang dalam surat itu terdapat tulisa-tulisan yang sifatnya pribadi yang mestinya hanya cukup diketahui oleh yang bersangkutan saja.

Surat dari Istri Tercinta

Setelah sekian lama tinggal di istana, Abu Nawas akhirnya mengetahui kebiasaan negatif dari pengawal raja. Para pengawal raja seringkali melakukan tindakan seenaknya sendiri.

Pada suatu hari, Abu Nawas menerima surat dari istrinya yang mengatakan,
"Suamiku, kapan saatnya kita menanam di kebun kita?" tanya istrinya.

Abu Nawas pun bergegasmembalas surat dari istrinya tersebut.
"Janganlah sekali-kali menanam di kebun, karena di situ aku menyimpan rahasia negara." tulis Abu Nawas di suratnya.

Jawaban Abu Nawas singkat dan sederhana saja.

Jawaban yang singkat dari Abu Nawas itu membuat para pengawal raja terkejut dan bertanya-tanya. Dengan diam-diam, ia munuju kebun Abu Nawas bersama dengan beberapa prajurit istana dan mencangkul seluruh kebun milik Abu Nawas.

Namun apa yang terjadi, para pengawal tidak menemukan apa-apa. Apa yang mereka lakukan itu hanya membuat mereka letih, capek dengan keringat bercucuran yang mengalir di tubuhnya.

Kecerdikan Abu Nawas

Pada keesokan harinya, istri Abu Nawas mengabarkan kejadian di kebun mereka via surat sebagaimana biasanya. Tetap disensor loh oleh pengawal raja yang tadi. 

Begini isi suratnya,
"Suamiku, kemarin beberapa prajurit dan pengawal raja datang ke rumah serta menggali setiap sudut di kebun kita," terang isrti Abu Nawas.

Surat balasan dilayangkan,
"Nah, sekarang kebun kita sudah dicangkuli dan kita siap menanaminya," jawab Abu Nawas dalam suratnya.

Istri Abu Nawas kini dapat memulai menanam di kebun tanpa harus bersusah payah mencangkul.

Sementara itu, surat balasan itu sempat dibaca olkeh pengawal raja dan raja sendiri. Raja merasa kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh pengawalnya. Raja menilai bahwa para pengawalnya tak bisa memberikan berita yang akurat. Dan akibatnya, raja memberhentikan mereka sebagai pengawal raja.

Keputusan raja tersebut disambut gembira oleh Abu Nawas. Kini, surat-surat yang ia kirimkan ke istrinya, maupun surat-surat istri untuk dirinya, aman terkendali, tak pernah dibaca lagi oleh pengawal raja.

Abu Nawas Bunuh Diri dengan Minum Madu

Bunuh Diri dengan Minum Madu


Di balik kecerdasan otaknya, ternyata Abunawas memiliki beberapa keterampilan yang mumpuni. Salah satunya adalah sebagai seorang penjahit, dan bahkan sebelum menjadi orang kepercayaan raja Harun Al Rasyid, ternyata Abu Nawas pernah bekerja sebagai penjahit pada majikan yang bernama Tuan Amir.

Ia bekerja dengan rajin sehinga dengan mudah mendapatkan kepercayaan dari majikannya. Bagi majikan, Abu Nawas merupakan salah satu karyawannya yang teladan. Meski demikian, Tuan AMir mengerti kebiasaan buruk Abu Nawas yang kerap kali meminum atau memakan makanan kepunyaan tuannya.

Pada suatu hari, Tuan Amir datang dengan membawa satu kendi madu. Melihat majikannya datang dengan membawa sebuah kendi, Abu Nawas menghampiri majikannya,
"Untuk apa kendi itu? bolehkah aku meminta isinya?" tanya Abu Nawas.

Karena khawatir madu itu akan diminum Abu Nawas, maka kajikannya terpaksa berbohong,
"Wahai Abu Nawas, kendi ini berisi racun dan aku tidak mau nanti kamu mati karena meminumnya," jawab sang majikan.

Tipuan Abu Nawas.

Abu Nawas yang memang mengerti benar bahwa kendi yang dibawa majikannya itu khusus untuk madu, ia tidak dapat berbuat banyak. Tak lama setelah itu, sang majikan pun pergi keluar. Pada saat itu, Abu Nawas memutar otak untuk bisa meminum madu itu tanpa menyinggung perasaan majikannya. Karenanya, Abu Nawas menjual sepotong pakaian. Hasil penjualannya itu kemudian ia gunakan untuk membeli roti.

Setibanya di tempat kerja, roti itu dimakan dengan menggunakan madu milik sang majikan. Hingga tak terasa madu itu pun habis diminum Abu Nawas. Madu itu terasa sangat nikmat sehingga membuat Abu Nawas merasa sangat kekenyangan.

Abu Nawas kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya tanpa menunjukkan gelagat yang mencurigakan. Namun, tak lama kemudian, majikannya datang dengan membawa sepotong roti. Alangkah terkejutnya Tuan Amir ini ketika mendapati tutup kendinya terbuka dan madu dalam kendi itu sudah habis tak tersisa.

Tak hanya itu, Tuan Amir juga mendapatkan sepotong pakaiannya telah hilang.
"Ini pasti ulah Abu Nawas," gumannya dalam hati.

Tuan Amir pun langsung menghampiri Abu Nawas yang lagi sibuk bekerja menjahit pakaian.
"Hai..Abu Nawas, apa sebenarnya yang telah terjadi, mengapa isi kendi ini habis dan sepotong pakaian teah hilang?" tanya Tuan Amir.
"Maaf Tuan, tadi sewaktu Tuan pergi, ada sekelompok pencuri datang mengambil pakaian majikan," kata Abu Nawas.
"Lantas apa yang kamu lakukan terhadap pencuri itu?" tanya Tuan AMir lagi.

Berpura-pura Takut.

Mendapat pertanyaan yang terus menerus dari majikannya, Abu Nawas semakin berpuar-pura gemetar. Tapi, meski demikian, dia tetap tidak kekurangan akalnya.
"Aku ketakutan dan tidak bisa berbuat apa-apa," kata ABu Nawas.
"Lalu mengapa isi kendiku hilang, apakah juga diminum oleh pencuri itu?" tanya Tuan Amir.
"Tidak Tuan," jawab Abu Nawas dengan polosnya.
"Lantas siapa yang telah meminumnya?" tanya Tuan AMir lagi.
"Sekali lagi mohon maaf Tuan majikan, karena takut akan dimarahi oleh Tuan, maka aku putuskan untuk memilih bunuh diri saja menggunakan racun yang ada dalam kendi itu," jelas Abu Nawas.

Mendengar pengakuan jujur dan keahlian akal Abu Nawas, Tuan Amir yang semula akan marah akhirnya mengurungkan niatnya. Ia sadar jika semua itu juga kesalahannya karena telah berbohong kepada bawahannya.
Huuh...bisa saja nih Abu Nawas dapat madu gratis.

Abu Nawas Selamat dari Amarah Istri

Abu Nawas Selamat dari Amarah Istri


Diam-diam, ternyata Abu Nawas memiliki istri yang pencemburu.
Pada saat Abu Nawas sering pulang larut malam, ia selalu marah-marah.

Pada suatu hari, Abu Nawas keluar rumah hingga larut malam. Hal itu membuat istrinya merasa gelisah dan emosi karena sudah berjam-jam menunggu di rumah. Ia pun tidak bisa tidur gara-gara Abu Nawas yang masih dalam tanda tanya. Bahkan istri Abu Nawas sudah menyiapkan suatu rencana untuk memarahi Abu Nawas ketika dia pulang nanti.

Waktu pun sudah menunjukkan larut malam, begitu gelap, namun Abu Nawas tetap saja tak kunjung kembali pulang. Tiba-tiba saja, dalam kondisi yang seperti itu, terdengar suara seperti orang yang hendak masuk dari jendela rumah yang terbuat dari kayu. Mendengar suara itu, istri Abu Nawas pun langsung siap siaga untuk melancarkan aksinya.

Dipukul Dengan Kayu

Ia menuju jendela sambil memegang sepotong kayu berukuran lumayan besar. Ia berfikir bahwa Abu Nawas sengaja masuk rumah melalui jendela karena takut didamprat istrinya. Tak lama kemudian, masuklah seseorang melalui jendela yang ukurannya relatif kecil.

Dalam kondisi yang gelap, wajah orang tersebut tak kelihatan.
Akan tetapi istri Abu Nawas yang sudah tersulut emosinya langsung saja memukulkan kayu ke orang tadi. Ia memukul secara membabi buta hingga membuat orang yang dikiranya suaminya itu jatuh tak berdaya.

"Ampun... Ampun...," ujar orang tersebut.

Tentu saja karena pukulan yang membabi buta yang dilakukan istri Abu Nawas tersebut membuat orang tadi terkapar di lantai. Istri Abu Nawas pun merasa sangat puas dengan tindakannya ini. Ia menganggap bahwa tindakannya setimpal atas kesalahan suaminya, si Abu Nawas.

"Ayo cepat bagun, lain kali jangan diulangi lagi dengan pulang larut malam," kata istri Abu Nawas dengan nada membentak.

Eiit...setelah ditunggu beberapa menit, orang tersebut tak juga bangkit-bangkit. Maka mulailah istri Abu Nawas menjadi penasaran. Dalam pencahayaan yang kurang, ia mencoba melihat dengan seksama orang yang dipukulnya tadi.

Betapa kagetnya istri Abu Nawas, ternyata orang itu bukan suaminya. Ia tak mengenali wajah orang yang dipukulinya. Dalam kondisi itu, istri Abu Nawas menyebut orang itu sebagai seorang pencuri dan berteriak dengan keras.

"Ada pencuri...tolong...toloong...," teriak istri Abu Nawas.

Kontan saja teriakan istri Abu Nawas tersebut membuat para warga berhamburan keluar untuk menangkap pencuri. Tak lama kemudian, beberapa warga pergi ke rumah Abu Nawas. Mereka lantas meringkus pencuri yang sudah tidak berdaya di lantai.

Ikut Bangga dan Bersyukur

Para warga pun merasa kaget melihat kejadian itu. Ada seorang pencuri yang ditaklukkan oleh seorang wanita. Pencuri itu babak belur terkena pukulan dari istri Abu Nawas.

"Wah, hebat sekali, pencuri ini sampai terbaring tak berdaya di lantai. Mungkin butuh berminggu-minggu agar bisa pulih kembali," kata salah satu warga.

"Maaf Pak, saya tak bermaksud menyakitinya, apalagi sampai separah itu. Hanya kekeliruan saja, Pak," kata istri Abu Nawas.
"Keliru bagaimana? " tanya warga.
"Waktu itu, ia masuk melalui jendela dapur. Dan saya kira suami saya yang baru pulang berpesta dengan teman-temannya, makanya langsung saya gebuk," jelas istri Abu Nawas.

Tak berapa lama kemudian, Abu Nawas pun datang ditengah-tengah mereka.
Setelah mendengar cerita tentang seorang pencuri yang babak belur dihajar istrinya, ia pun tersenyum kecil dan bersyukur.

"Untung saja bukan saya yang dihajar, makanya jangan main pukul, beginilah akibatnya," kata Abu Nawas.

Namun demikian, Abu Nawas cukup bangga dengan keberanian istrinya yang sanggup melumpuhkan seorang pencuri.

Abu Nawas Air Susu yang Pemalu

Air Susu yang Pemalu


Kecerdasan Abu Nawas yang menghibur Raja Harun Ar Rasyid.

Suatu saat sang raja terlihat murka melihat pekerjaan pengawal kerajaan yang selalu tidak beres. Setelah diselidiki, ternyata para pengawal itu suka mabuk-mabukan.
"Wahai pengawalku semua, sudah sering aku peringatkan agar engkau jangan mabuk-mabukan," ujar Raja Harun.

Para pengawal kerajaan terlihat begitu gemetar. Mereka tak berani menatap mata rajanya. Kepala mereka tertunduk sebagai pengakuan rasa bersalah.
"Ceritakan kepadaku, dari mana kalian mendapatkan arak-arak itu," tanya raja.

Raja Harun Murka.

Untuk beberapa saat, para pengawal tak mau mengaku juga. Namun, ketika Raja Harun membentak, akhirnya mereka mengaku juga.
"Abunawaslah yang membawa arak-arak itu ke istana, kami juga diajari mabuk-mabukan olehnya," ujar salah seorang pengawal.
"Jika demikian, cepat bawa Abunawas ke hadapanku, kalau tidak, kalian semua harus menerima hukuman dariku," ujar raja Harun.

Keesokan harinya berangkatlah beberapa pengawal kerajaan ke rumah Abu Nawas. Sesampainya di rumah sederhana Abunawas, mereka kemudian memberitahukan maksudnya.
"Bawalah botol ini ke hadapan raja dan katakan semua ini atas perintahku," uar salah satu peimpin pengawal itu.
"Tunggu dulu, dengan minuman arak ini, aku pasti akan dihukum oleh saja," kata Abunawas.
"Benar, tapi jika engkau berhasil lolos dari hukuman raja, aku akan memberimu sejumlah dinar," ucap pengawal itu.

"Lalu apa keuntunganmu dengan memberiku sejumlah dinar?" tanya Abunawas.
"Jika engkau lolos dari hukuman raja, maka kami semua juga akan lolos. Gunakanlah kecerdasanmu untuk mengelabuhi raja," jawab pengawal itu.
Akhirnya Abu Nawas bersedia menerima tugas itu. Dengan memegang sebotol arak berwarna merah, ia menemui Raja Harun.
"Wahai Abunawas, apa yang engkau pegang itu?" tanya raja Harun.

Susu yang Merah Merona.

Dengan gugup Abunawas menjawab,
"Ini susu Baginda, rasanya enak sekali," jawab Abunawas sekenanya.
"Bagaimana mungkin air susu berwarna merah, biasanya susu kan berwarna putih bersih," kata raja Harun keheranan sambil mengambil botol yang dipegang Abunawas.
"Betul Baginda, semula air susu ini berwarna putih bersih, saat melihat Baginda yang gagah rupawan, ia tersipu-sipu malu, dan menjadi merah merona," jawab Abu Nawas yang mencoba mengambil hari raja Harun dengan menyebutnya seorang rupawan.

Mendengar jawaban Abunawas, Baginda pun tertawa dan meninggalkannya sambil geleng-gelng kepala. Raja Harun sebenarnya tahu bahwa yang di dalam botol itu adalah arak, namun karena penyampaian Abu Nawas yang membanggakan hati, ia tidak memberikan hukuman kepada Abu Nawas.
"Baiklah, untuk kalian semua aku maafkan, akan tetapi jiika kalian ulangi lagi, maka hukumanya akan berlipat ganda," titah sanga Raja.

Akhirnya Raja Harun Ar Rasyid juga memberikan ampunan kepada para pengawal.
Abu Nawas juga mendapatkan hadiah sejumlah beberapa dinar dari para pengawal, karena telah berhasil melaksanakan misinya.

Nah, demikian sedikit hiburan cerita Abu Nawas.

Jumat, 15 Juni 2018

5 Fitrah Manusia

Fitrah atau potensi alamiah yang dikaruniakan Allah kepada manusia adalah sebagai berikut :
1.   Fithrah Keberagaman/Ketauhidan. Sebagai MAKHLUK BERAGAMA yang memiliki nilai-nilai ketaatan kepada Sang Penciptanya yakni Allah SWT. atau disebut juga dengan FITHRAH KEAGAMAAN
sebagimana firman Allah yang berbunyi: :
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنفُسِهِمْ أَلَسْتَ بِرَبِّكُمْ قَالُواْ بَلَى شَهِدْنَا أَن تَقُولُواْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",(QS. Al-A’raf: 172)
2.    Fithrah Kesucian. Sebagai MAKHLUK YANG SUCI yang sejak awal dilahirkan ke dunia fana ini dalam keadaan suci tanpa membawa dosa warisan dari kedua orang tuanya maupun nenek moyangnya. Fithrah ini menjadi kotor karena pemilikinya (manusia) melakukan perbuatan-perbuatan salah dan dosa.
sabda Rasul;ullah SAW. yang berbunyi:
رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلاَثٍ, عَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَبْلُغَ وَعَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنِ الْمَجْنُوْنِ حَتَّى يَفِيْقَ (رواه ابو داود وابن ماجه)
“Diangkankan kalam (tidak dicatat sebagai suatu kesalahan/pelanggaran terhadap hukumj agama) dari tiga golongan, yakni: dari anak-anak sehingga dia baligh; dari orang yang tidur sehingga bangun (dari tidurnya); dan dari orang gila sehingga ia sembuh (dari gilanya) ~ (H.R. Abu Dawud dan Ibnu Majah).
3.   Fithrah Kesusilaan. Sebagai makhluk BER-SUSILA yang memiliki nilai-nilai etika dan moral yang akan menempatkan manusia pada posisi lebih tinggi dari pada makhluk-makhluk yang lain dan membedakan dirinya dengan binatang. Setiap tingkah laku manusia mempunyai nilai, karena itulah maka seharusnyalah stiap perbuatan manusia harus selaras dengan fithrah yang dimilikinya.
sabdanya yang berbunyi :
اِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمَّمَ مَكَارِمَ اْلأَخْلاَقِ (رواه البخارى)
“Hanya sanya aku diutus (ke muka bumi ini) adalah untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) manusia” (H.R. Bukhari)
4.    Fitrah Ketinggian Martabat (Kemuliaan). Sebagai makhluk BER-MARTABAT TINGGI, yang memiliki nilai-nilai keunggulan dibanding dengan makhluk ciptakan Allah yang lain bahkan malaikat sekalipun. Keunggulan manusia kadang justru menjadi kelemahannya, karena memiliki nilai-nilai INTELEKTUAL, SENI dan BUDAYA.
Firman Allah SWT.:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلاً
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak keturunan Adam dan Kami beri mereka kendaraan (baik) di darat maupun lautan serta Kami anugerahi mareka rezeki yang baik-baik, dan sungguh (telah) Kami lebihkan mereka dari kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan” ` (QS. Al-Isra: 70)

5.  Fitrah Kebersamaan/Persaudaraan. Sebagai makhluk SOSIAL, yang memiliki ketergantungan antara yang satu dengan lainnya dan tidak dapat mencapai kesempurnaan hidup tanpa keterlibatan pihak lain sesuai dengan ketentuan-Nya

Firman Allah SWT.:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً
“Wahai manusia! Bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) telah menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (periharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu” ~ (QS.An-Nisa: 1)

Kamis, 14 Juni 2018

Jangan lukai agama anda

Dalam perayaan keagamaan, sebenarnya bagi seorang penganut suatu agama, dia tidak perlu mengucapkan/ menuliskan/mengirimkan ucapan selamat terhadap suatu perayaan agama yang lain. Oleh karena, dengan itu si penyampai kata selamat telah menodai agamanya sendiri.  Saya tidak akan mengucapkan/menuliskan/ mengirimkan ucapan selamat kepada perayaan agama lain. Namun sebagai warga negara yang baik, Saya hanya perlu berdiam diri membiarkan seorang penganut melakukan perayaan agama sesuai keyakinannya. Itulah toleransi antar sesama warga negara.
Ucapan "Selamat" Anda terhadap perayaan agama lain, tidak bermanfaat secara agama, anda tidak mendapat pahala kebaikan atasnya, justru berdosa menodai agama Anda sendiri. Pun demikian yang terjadi terhadap saya, dengan mengucapkan selamat pada perayaan agama Anda, saya tidak berapahala justeru berdosa. 
Ucapan selamat anda terhadap perayaan agama orang lain tidak bermanfaat bagi agama, dan justru mendatangkan madarat kepada agama anda sendiri. Mendatangkan madarat dalam agama adalah dosa.
Contohnya ucapan:
Selamat Idul Fitri dari yang merayakan natal. Perlu dipahami:
  1. IDUL FITRI
  2. Bermakna, kembali kepada kesucian (dipandang tidak lagi berdosa) disisi TUHAN YANG AHAD, TUHAN YANG TIDAK BERANAK DAN DIPERANAKKAN.
  1. NATAL
  2. Bermakna, merayakan lahirnya TUHAN  YANG DIPERANAKAN DARI TUHAN YANG BERANAK. 
Pahami:
Anda mengatakan: SELAMAT Idul Fitri, CELAKALAH yang tidak idul fitri. Anda hanya sekedar mengucapkan selamat kepada orang lain sementara anda sendiri celaka.
===
Pahami juga bahwa bilakah anda tetap mengatakan demikian, maka: 
QS. Al An'am :
 وَذَرِ الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَعِبًا وَلَهْوًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا ۚ وَذَكِّرْ بِهِ أَن تُبْسَلَ نَفْسٌ بِمَا كَسَبَتْ لَيْسَ لَهَا مِن دُونِ اللَّهِ وَلِيٌّ وَلَا شَفِيعٌ وَإِن تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ لَّا يُؤْخَذْ مِنْهَا ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ أُبْسِلُوا بِمَا كَسَبُوا ۖ لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ (70)

Anda tergolong.. ...
اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَعِبًا وَلَهْوًا
Menjadikan agama permainan dan canda gurau.

QS.  Al Maidah:
 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا مِّنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَاءَ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ (57)

Dan anda termasuk juga... 
اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا
Menjadikan agama sebagai lelucon dan permainan.
===
لكم دينكم ولي دين
Bagimu agamamu. Bagiku agamaku.
Bila Anda memaksakan merayakan perayaan agama orang lain meskipun hanya dengan ucapan selamat, maka Agama Anda adalah BATHIL. Seyogyanya agama yang dirayakan adalah AGAMA HAK.

Selasa, 12 Juni 2018

Nasehat Menghadapi Pemilu

Nasehat *5* Tokoh Menghadapi Pemilihan Legislatif, Pilkada & Pilpres.

*1. Ali bin Abi Thalib ra*

_“Kezhaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat, tapi karena diamnya orang-orang baik.”_

*2. Syaikh Yusuf Qardhawi (Ketua Asosiasi Internasional Cendekiawan Muslim)*

Setidaknya ada 3 (tiga) cara dalam mempertimbangkan pilihan:

• Jika semuanya baik, pilihlah yang paling banyak kebaikannya.

• Jika ada yang baik dan ada yang buruk, pilihlah yang baik.

• Jika semuanya buruk, pilihlah yang paling sedikit keburukannya.

*3. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, MA. M. Phil. (Ketua MIUMI Pusat, putra Pendiri Pesantren Gontor)*

_"Jika anda tidak mau ikut pemilu karena kecewa dengan pemerintah & anggota DPR, atau parpol Islam. Itu hak anda. Tapi ingat jika anda & jutaan yang lain tidak ikut pemilu maka jutaan orang fasik, sekuler, liberal, atheis akan ikut pemilu untuk berkuasa dan menguasai kita. Niatlah berbuat baik meskipun hasilnya belum tentu sebaik yang engkau inginkan.”_

4. *Recep Toyyib Erdogan*
Jika orang *Baik*  tidak ikut terjun ke *politik*, maka para *penjahatlah* yang akan *mengisinya*.

5. *Necmetti Erbakan*
   Muslim yang tidak peduli *Politik* akan di pimpin oleh *Politikus* yang tidak peduli kepada *islam*

*Jangan Golput ya*  Kejahatan akan timbul tatkala orang baik semua pada DIAM.

Sebarkan ke group2 atau kawan2 lain nya...
Untuk saling mengingatkan......

Senin, 11 Juni 2018

Lemah kuat lemah

QS. Arrum: 54
Aloh menjadikanmu dari lemah menjadi kuat... -mudamu- dari kuat menjadi lemah dan beruban -rentamu- Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
===
Episode hidup manusia...
  • Nuthfah (janin) - 4 bulan dalam kandungan ditiupkan ruh -ditanyai dengan bisikan rohmat- "الست بربكم" bukahkah aku Tuhanmu? Janin menjawab: "بلى شهدنا" ya benar. FITRAH. Persaksian calon manusia si makhluk sempurna terhadap kholiknya.
Pengakuan harus dibuktikan tatkala lahir kedunia menjadi...
  • Anak-anak. Sebelum berlomba dikancah amal, siapkan bekal pengetahuan.
  • Remaja, jelang dewasa.... 
Selamat beramal untuk membuktikan fitrah manusia sebagai makhluk, kepada Alloh Kholiknya. Tidak menunggu sampai usia menjadi tua, tapi beramal sejak usia muda belia.

Minggu, 10 Juni 2018

Berfikir atas tindakan

انما يخشى الله من عباده العلماء
Pastinya yang merasa takut kepada Alloh dari hambanya adalah ulama.
Oleh karenanya Alloh membela para ulama ketika terdlolimi. 
Sehingga ada pepatah: 
لحم العلماء مسموم
Daging para ulama itu beracun. 
Ketika ada seseorang yang menghina ulama, hidupnya jadi sulit. Bahkan ada yang menjelang ajal lidahnya membusuk karena menghina ulama tanpa dasar saat sadar.
Di dunia pesantren diajarkan, ketika seseorang yang tahu hukum kemudian bertindak melanggar hukum, -di luar dosa besar- maka kita berserah diri kepada Aloh dan berhusnudzdzon, "orang ini punya amalan yang dengan amalan itu, khilafnya terampuni. "
Namun di sisi kita yang tahu hukum, seyogyanya menghindari perbuatan melanggar hukum.
فساد كبير جاهل متهتك
واكبر منه جاهل متنسك
===
Perihal sikap dalam berdakwah,
Ada dakwah Nabi Ibrahim,
ada dakwah Ashhabul Kahfi, 
ada dakwah Nabi Musa dan Nabi harun. 
QS. Thaha: 44
فقولا قولا لينا
Berkatalah dengan perkataan yang lembut... 
===
Perihal hati dalam berdakwah, hatimu bukan hatinya, situasimu bukan situasinya, pikiranmu bukan fikirannya. Jalan fikiranmu bukan pula jalan fikirannya.
Pahami tindakannya dengan merunut jalan fikirannya pula, oleh karena bila tindakannya didasari jalan fikiran kita? Kita akan menemukan jawaban yang menyalahkannya.


Drid1. Bahasa yang tergesa-gesa karen tak biasa. Bahasa rusuh lantaran tunduh.

Perangkat Pembelajaran Kurtilas kelas X


Download Perangkat Perangkat Pembelajaran Kelas X Kurikulum 2013
  1. Lihat / Download 001 PAI
  2. Lihat / Download 002 PPKn
  3. Lihat / Download 003 MTK
  4. Lihat / Download 004 Sejarah Indonesia
  5. Lihat / Download 005 Bahasa Indonesia
  6. Lihat / Download 006 Bahasa Inggris
  7. Lihat / Download 007 Seni Budaya
  8. Lihat / Download 008 Prakarya
  9. Lihat / Download 009 PJOK
  10. Lihat / Download 010 -- IPA Biologi
  11. Lihat / Download 011 -- IPA Fisika
  12. Lihat / Download 012 -- IPA Kimia
  13. Lihat / Download 013 -- IPA Matematika
  14. Lihat / Download 014 --- IPS Geografi
  15. Lihat / Download 015 --- IPS Sejarah
  16. Lihat / Download 016 --- IPS Sosiologi Antropologi
  17. Lihat / Download 017 --- IPS Ekonomi
  18. Lihat / Download 018 ---- BHS Bahasa dan Sastra Indonesia
  19. Lihat / Download 019 ---- BHS Bahasa dan Sastra Inggris
  20. Lihat / Download 020 ---- BHS Bahasa dan Sastra Arab
  21. Lihat / Download 021 ---- BHS Bahasa dan Sastra Mandarin
  22. Lihat / Download 022 -- Mulok Bahasa Daerah/Sunda
  23. Lihat / Download 023 -- Mulok Bahasa Asing Lain -- B. Arab

Senin, 04 Juni 2018

Analisis Butir Soal

Analisis Butir Soal Bahasa Sunda
Tahun 2017 / 2018

  1. Kelas X Program IPA dan IPS
  2. Kelas XI Program IPA dan IPS OOO

Downloadan

Dokumen-dokumen yang mungkin dibutuhkan:

  1. ⃟⃟⃟ Analisis Hasil Ulangan

Analisis Hasil Ulangan

12. ANALISIS HASIL ULANGAN

Nama Madrasah                      :
Tahun Pelajaran/Semester         :
Mata Pelajaran/Kelas               :
Ulangan Ke/Tanggal Ulangan    :
Bentuk                                     : Essai
Nomor SK/KD                        : SK Nomor 1 KD 2
No.
Nama Siswa
Jumlah Soal
Soal yang Dijawab dengan Benar
Soal yang Tidak Dijawab dengan Benar
No. Indikator
Keterangan

Udin Explorer
10
1,2,5,7,8,10
3,4,6,9
2,5,7
Udin harus remial indikator 1,3, 5










































                                                                                                          Cianjur-----------------------------Mengetahui,                                                                                                   
Kepala Madrasah,                                                                             Guru Bidang Studi,


________________________                                                          _________________________

Posting Populer

Duridwan TeA Google Arsip

Tampil Ful Skrin

Tampilan penuh layar

Klik tombol "Penuh" untuk mode ful skrin. Tutup dengan cara klik tuts "Esc" di kibot, atau dengan mengklik tombol "Normal" saja.

Penuh Normal

Materi artikel

DRLabel

'Urwah ۝۞ دعاء الأوراد ۞۝ 1drive 2019 3Dwarehouse Abaib Academia AdminisGuru Adzan Akrab 9497 AkselelatorDRc Aksioma Aljamal Anakku Android Apache API Aplikasi Aplikasi Online Aplikasiku aqidah aqo'id Arsiper Arudl ASPnet Atribusi Attaqwa Audio Aurod AutoCAD ba'da sholat Ba'diyah Babad Bahasa Indonesia Balaghoh Baleomol Banner basund Belajar.id Biantara bilibiliTV bing.com Biografi Bisikan Bisnis Blog blogku Bluestack BMTT Bola Dunia Boxmode BUKU Caknun Canva Capcut CData Cerita Chanel Cijagong Copast Coreldraw;Koreldrow cortang CPANEL cv Daftar Isi Daftar Tamu Dailymotion Dakwah Daring db515TB Dek@t Dikdasmen Diktat Do''a Domainesia dongeng Download DRctvone DRcVivaTV DRlink Duridwancijag duridwanMI E-Book Earth eDGe Edmodo Edwin ekstensi Emulated Epson eSDeKU Excel Facebook Fafa Belajar favicon FB FBwatch Fikih Film FKGN FKSS ftf Gambar Gaweku GDexcel GDrive GDword Gif Giphy Github googele GS v2 Gudang Gif Guru HP HUDHUD ATTWITERI humor iframe IHTT IIS IKBAL ikonku Ilham Ilmu Waris Imam Mahdi Iman imrithi imtihan ips Ips siswa irkhash Ishol Israel Jackie Chan JadwalHirup Jendelatea Jurumiah Kaamengan Kaldik karuhun Kasintu Kasyif Kemdak Kenangan Kepesantrenan KHMZ Khutbah Idul Adha Khutbah Jum'at Kitab Koneng KlaudiAwan KMS Koding Komentarku konsorsium Kristen KSM kulsub Kumer Kutab Kuning Lalogin Laporan link lirik sunda LKSATA Logo Lokasi LTNU Malaikat Mama Gelar mapel Mapel Plus marawis materi ajar materi ips materi sunda Mediafire Menu Mulai Messenger meta Metode Belajar MGMP MTS Mi.co.id Microsoft Mikrosoft Word MKKS MKSS MKT Modul MoU Movie MTs. Mushaf Sunda Nabi nadhom nahwu Nashoih Nasihat Pernikahan Nasrudin Hoja Nasyid NewTabTvSearch Ngablog ngaDOS Ngaji Pontren Nganet Ngaos ngaweb Ngimel Ngobrol Solat ngobrolgurutea ngoding Nikah Nonton Nubuwwah Nyekrip Nyitus OderPejKu Office office 2010 Office.co.id ome Ome.TV Onedrive Opis OSIS Pakakas Pamilarian PaperDropboxTeA PAS PAS S1 PAT pdf Penilaian Perangkat Guru Peringatan Nabi PHBI photo Phyton PKKM PKKS PKSS PohonKeluarga Ponpes Portabel Post WA PPDB PPKKS Prkt Ltk Program Files Proker Proposal Prosem Prota PTS PTS S1 publikteaqta Pupujian Quran Sunda Rapat RDM Removal renungan Risalah Risalah Sholat RKS Rohbiyah Romadlon Romadon Rumus Rumus;PHP; RumusHead Safari Santif Sanusi segitiga Sekolah seren tampi Sertifikat sholat Shopee Shorof sifat_20 Silaturahmi Simdif SIMPATIKA sinopsis siswa sitegog Skenario Belajar Sketchup SketsaupTeA Slayid SMA Soal Soanten Software StoryTelling Suara Sukapura sumputkeun sunda syare'at Ta'lim tabir mimpi Tadabbur tadarrus Tahajud Tahlil Tasbeh Taskbar Tauhid Tawasul Tema Blog tenor.com Terjemah tiktok TimTeA TimTeAmahsolid tips n trick Tsaqifah tulisan TV Nasional Usaha Vektor Video Video Player Video;Rara VideoPost vidio w3 WA - AYT wahyu Wali Walimahan Wallpaper wayang WeA Windows Wirid Witir word Wordpress WordTeA WP WPS WS XLS DRcjgTeA Yahoo yandexck Yapista link YT ytDuridwanSunda YTstudio Yutub Zoom سلاح الدعوة
×
Judul