PERTEMUAN 13 – Sekedar mengingatkan kembali dan flash, menguji anak yang mungkin sudah mempelajari isinya.
BAB IV
Indonesia dari Masa Kemerdekaan Hingga Masa Reformasi
A. Masa Kemerdekaan (1945–1950)
1. Proklamasi Kemerdekaan
2. Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
3. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
4. Perkembangan Politik Indonesia pada Masa Kemerdekaan
5. Perkembangan Ekonomi Indonesia pada Masa Kemerdekaan
6. Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Kemerdekaan
B. Masa Demokrasi Parlementer (1950-1959)
1. Perkembangan Politik
2. Perkembangan Ekonomi
3. Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Demokrasi Parlementer
C. Masa Demokrasi Terpimpin (1959 – 1965)
1. Perkembangan Politik
2. Perkembangan Ekonomi
3. Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Demokrasi Terpimpin
D. Masa Orde Baru (1966 – 1998)
1. Perkembangan Politik
2. Perkembangan Ekonomi
3. Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Orde Baru
E. Masa Reformasi (1998-Sekarang)
1. Lahirnya Gerakan Reformasi
2. Perkembangan Politik
3. Perkembangan Ekonomi
4. Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Reformasi
PERTEMUAN 14
Peta Konsep
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu.
· Mengidentifikasi perkembangan politik, ekonomi, sosial, budaya di Indonesia pada masa kemerdekaan, Demokrasi Parlementer, Demokrasi Terpimpin, Orde Baru, dan Reformasi.
· Menjelaskan perkembangan masyarakat Indonesia pada masa kemerdekaan, Demokrasi Parlementer, Demokrasi Terpimpin, Orde Baru,dan Reformasi.
Coba Lihat gambar ini!
PERTEMUAN 15
A. Masa Kemerdekaan (1945–1950)
1. Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Untuk menghadapi Sekutu, Jepang mencari dukungan kepada bangsa-bangsa yang diduduki dengan memberikan janji kemerdekaan. Pada tanggal 7 September 1944 Perdana Menteri Jenderal Kuniaki Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia.
1) Pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
a. Sidang Pertama BPUPKI, menghasilkan keputusan:
b. Sidang Kedua BPUPKI, menghasilkan keputusan:
2) Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
3) Peristiwa Rengasdengklok
· Jepang tanpa syarat kepada pasukan Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.
· Berita tentang menyerahnya Jepang kepada Sekutu diketahui oleh beberapa tokoh pemuda, terutama Sutan Syahrir. Kemudian Syahrir dan beberapa tokoh pemuda segera menemui Mohammad Hatta
· Bersama Mohammad Hatta, Syahrir dan beberapa pemuda menemui Soekarno di rumahnya. Syahrir mengusulkan Soekarno-Hatta agar secepatnya memproklamasikan kemerdekaan tanpa melalui PPKI. Usulan ditolak.
· Perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua ini mendorong pemuda kembali berunding pada pukul 24.00 menjelang 16 Agustus 1945. Rapat itu dihadiri oleh Sukarni, Chaerul Saleh, Yusuf Kunto, dr. Muwardi, Syudanco Singgih, dan dr. Sucipto.
· Keputusan rapat adalah menyepakati untuk membawa Soekarno-Hatta ke luar kota dengan tujuan menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang. Selanjutnya, Pada 16 Agustus 1945 pukul 04.30, Soekarno-Hatta dibawa para pemuda Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.
· Di tengah suasana tersebut, Ahmad Soebardjo datang beserta sekretaris pribadinya, Sudiro pada pukul 17.30 WIB. Ahmad Soebardjo memberitahukan kebenaran menyerahnya Jepang kepada Sekutu. Mendengar berita itu, Soekarno-Hatta akhirnya bersedia memproklamasikan kemerdekaan RI di Jakarta.
PERTEMUAN 16
4) Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
· Pada malam hari, 16 Agustus 1945, pukul 20.00 WIB, Soekarno-Hatta beserta rombongan berangkat menuju Jakarta.
· Mereka tiba di Jakarta pada pukul 23.00, lalu menuju rumah kediaman Laksamana Maeda. Tempat ini dianggap aman dari ancaman militer Jepang, karena Laksamana Maeda adalah Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut di daerah kekuasaan Angkatan Darat. Di kediaman Laksaman inilah rumusan teks proklamasi disusun.
· Ir. Soekarno menuliskan konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia yang akan dibacakan esok harinya. Moh. Hatta danAhmad Subardjo menyumbangkan pikirannya secara lisan. Pada pukul 04.00 WIB, Soekarno membacakan hasil rumusan tersebut.
· Dalam konsep tersebut, ada tiga perubahan yang terdapat pada naskah hasil ketikan Sayuti Melik, yaitu:
o 1) Kata “tempoh” diganti menjadi “tempo”.
o 2) Kata “wakil-wakil bangsa Indonesia” diganti menjadi “Atas nama bangsa Indonesia”.
o 3) Penulisan tanggal yang tertera “Djakarta, 17-8-05” menjadi “Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen ‘05”.
5) Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
· Sukarni mengusulkan agar pembacaan proklamasi dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.
· Dr. Muwardi memerintahkan kepada Latief Hendraningrat untuk menjaga keamanan pelaksanaan upacara. Latif dalam melaksanakan pengamanan dibantu oleh Arifin Abdurrahman untuk mengantisipasi gangguan tentara Jepang.
· Tepat pukul 10.00 WIB, upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia dimulai. Setelah pidato dan pembacaan proklamasi selesai, kemudian dilakukan pengibaran bendera Merah Putih oleh Latief Hendraningrat dan S. Suhud.
6) Sambutan Rakyat terhadap Proklamasi Kemerdekaan
a. Rapat Raksasa di Lapangan Ikada
Soekarno menyampaikan pidato singkat di atas panggung Lapangan Ikada. Soekarno meminta dukungan dan kepercayaan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mematuhi kebijaksanaan-kebijaksanaannya, patuh, dan disiplin. Dalam pidatonya, Soekarno juga memerintahkan massa untuk bubar dengan tertib. Pada saat itu massa yang berkumpul lengkap dengan senjata tajam, dan tentara Jepang juga bersiaga dengan senjata lengkap dan tank-tank.
b. Tanggapan di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi
Berita proklamasi segera menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Pekik merdeka mewarnai salam masyarakat Indonesia di setiap gang, pasar, lembaga pendidikan, dan berbagai tempat umum lainnya.
PERTEMUAN 17
2. Terbentuknya Negara kesatuan Republik Indonesia
a. Pengesahan UUD 1945
b. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
c. Pembagian Wilayah Indonesia
d. Pembentukan Kementerian
e. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
f. Membentuk Kekuatan Pertahanan dan Keamanan
3. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Setelah memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia masih harus menghadapi Belanda yang ingin mengembalikan kekuasaannya atas Indonesia.
Dalam mempertahankan kemerdekaannya, bangsa Indonesia melakukan berbagai upaya. Upaya-upayanya adalah:
a. Perjuangan Fisik
1) Insiden Hotel Yamato
Insiden Hotel Yamato adalah peristiwa perobekan bendera Belanda (merah-putih-biru) menjadi bendera Indonesia (merah-putih). Insiden Hotel Yamato terjadi pada tanggal 19 September 1945 di Hotel Yamato, Surabaya.
2) Pertempuran Surabaya
Pertempuran Surabaya merupakan satu rangkaian peristiwa pertempuran
yang terjadi antara tentara Indonesia dan tentara Sekutu yang berlansung sejak
tanggal 27 Oktober sampai 20 November 1945. Pertempuran yang paling
besar terjadi pada tanggal 10 November 1945.
3) Pertempuran Lima Hari di Semarang
4) Pertempuran Ambarawa
5) Bandung Lautan Api
6) Pertempuran Medan Area
7) Pertempuran Puputan Margarana
8) Serangan Umum 1 Maret 1949
PERTEMUAN 18
b. Perjuangan Diplomasi
1) Perundingan Linggajati, Kuningan, Jawa Barat. Perundingan Linggajati dilaksanakan pada tanggal 10 November 1946.
2) Perundingan Renville
3) Perundingan Roem–Royen
4) Konferensi Meja Bundar
4. Perkembangan Politik Indonesia pada Masa Kemerdekaan
a. Republik Indonesia Serikat
b. Kembali Menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia
c. Gangguan Keamanan
1) Pemberontakan PKI Madiun 1948
2) Pemberontakan DI/TII (Daarul Islam/Tentara Islam Indonesia)
a) Jawa barat
b) Sulawesi Selatan
c) Aceh
d) Kalimantan Selatan
5. Perkembangan Ekonomi Indonesia pada Masa Kemerdekaan
Pada masa kemerdekaan keadaan ekonomi bangsa Indonesia masih belum stabil. Hal ini disebabkan oleh masalah-masalah ekonomi yang terjadi saat itu. Masalah-masalah tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Permasalahan inflasi.
Saat itu, uang Jepang beredar tak terkendali, Bangsa Indonesia belum memiliki mata uang sendiri, Pemerintah mengambil kebijakan memberlakukan mata uang De Javasche Bank.
b. Blokade laut
1) Melaksanakan Program Pinjaman Nasional
2) Melakukan Diplomasi ke India
3) Mengadakan Hubungan Dagang Langsung ke Luar Negeri
6. Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Kemerdekaan
Kemerdekaan telah membawa perubahan yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Perubahan-perubahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
a. Kehidupan Sosial
Sebelum kemerdekaan, telah terjadi diskriminasi rasial dengan membagi-bagi kelas-kelas masyarakat. Kelas warga Eropa dan Jepang, sebagian besar warga pribumi hanyalah masyarakat rendahan yang menjadi pekerja bagi para bangsawan dan penguasa.
Setelah Indonesia merdeka, segala bentuk diskriminasi rasial dihapuskan dan semua
warga Indonesia dinyatakan memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam segala bidang.
b. Pendidikan
Pendidikan pada awal Kemerdekaan terbagi atas 4 tingkatan, yaitu:
(1) pendidikan rendah, (2) pendidikan menengah pertama, (3) pendidikan menengah
atas, dan (4) pendidikan tinggi. Pada akhir tahun 1949, tercatat sejumlah 24.775
buah sekolah rendah di seluruh Indonesia.
Untuk pendidikan tinggi, sudah ada sekolah tinggi dan akademi di beberapa kota seperti Jakarta, Klaten, Solo dan Yogyakarta. Selain itu, ada pula universitas seperti Universitas Gadjah Mada.
c. Kebudayaan
Dalam bidang kesenian, banyak muncul lagu yang bertemakan nasionalisme yang diciptakan oleh para komponis seperti Cornel Simajuntak, Kusbini, dan Ismail Marzuki. Lagu-lagu tersebut antara lain, Bagimu negeri, Halo-Halo Bandung, Selendang Sutra, dan Maju Tak Gentar.
PERTEMUAN 19
B. Masa Demokrasi Parlementer (1950-1959)
1. Perkembangan Politik
a. Sistem Pemerintahan
b. Sistem Kepartaian
c. Pemilu 1955
d. Gangguan Keamanan
1) Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
2) Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
3) Pemberontakan Andi Azis
4) Pemberontakan PRRI dan Permesta
e. Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Deklarasi Djuanda
1) Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA)
2) Deklarasi Djuanda
2. Perkembangan Ekonomi
a. Gunting Syafruddin
b. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng
c. Nasionalisasi Perusahaan Asing
d. Finansial Ekonomi (Finek)
e. Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT)
3. Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Demokrasi Parlementer
a. Kehidupan Sosial
b. Pendidikan
c. Kesenian
Evaluasi……
PERTEMUAN 20
C. Masa Demokrasi Terpimpin (1959 – 1965)
1. Perkembangan Politik
a. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
b. Penyimpangan terhadap UUD 1945
c. Kekuatan Politik Nasional
d. Politik Luar Negeri
1) Oldefo (The Old Established Forces) adalah sebutan untuk negara-negara barat yang sudah mapan ekonominya.
2) Politik Mercusuar
Politik Mercusuar merupakan politik yang dijalankan oleh Presiden Soekarno dengan anggapan bahwa Indonesia merupakan mercusuar yang menerangi jalan bagi Nefo di seluruh dunia.
3) Indonesia dalam Gerakan Non-Blok
Gerakan Non-Blok (Non-Aligned Movement) didirikan untuk menyikapi persaingan antara Blok Barat yang dipiminan Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin Uni Sovyet pada awal tahun 1960-an.
4) Konfrontasi dengan Malaysia
5) Pembebasan Irian Barat
e. Peristiwa G 30 S/PKI 1965
2. Perkembangan Ekonomi
a. Pembentukan Dewan Perancang Nasional (Depernas)
b. Devaluasi Mata Uang Rupiah
c. Deklarasi Ekonomi
3. Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Demokrasi Terpimpin
a. Kehidupan Sosial
Presiden Soekarno menciptakan ajaran Nasakom (Nasionalis-Agama-Komunis).
b. Pendidikan
Pemerintah menetapkan kebijakan untuk mendirikan universitas baru di setiap ibu kota provinsi dan menambah jumlah fakultas di universitas-universitas yang sudah ada.
c. Kebudayaan
Dalam bidang seni muncul berbagai lembaga seni yang dibangun oleh partai politik, seperti Lembaga Kesenian Rakyat (Lekra) milik PKI, Lembaga Kesenian Nasional milik Partai Nasional Indonesia, Lembaga seni-Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) milik Nahdhatul Ulama, dan Himpunan Budayawan Islam milik Masyumi.
PERTEMUAN 21
D. Masa Orde Baru (1966 – 1998)
1. Perkembangan Politik
a. Supersemar
· Tanggal 12 Januari 1966 pelajar, mahasiswa, dan masyarakat mengajukan Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) Isi Tritura tersebut, yaitu:
1) Bubarkan PKI.
2) Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur Gerakan 30 September.
3) Turunkan harga.
· Tuntutan ditolak, Para mahasiswa, pelajarn dan pemuda memenuhi jalan menuju Istana Merdeka. Kegiatan ini dihadang pasukan cakrabirawa, bentrokan terjadi sampai menyebabkan gugurnya mahasiswa Universitas Indonesia bernama Arief Rachman Hakim. Insiden ini menyebabkan krisis politik semakin memuncak.
· Guna memulihkan keamanan negara, pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden Soekarno mengeluarkan surat perintah kepada Letjen Soeharto yang dikenal dengan SUPERSEMAR (Surat Perintah Sebelas Maret). Keluarnya supersemar dianggap sebagai tonggak lahirnya Orde Baru.
b. Penataan Stabilitas Politik
1) Pemulihan Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif
2) Pemulihan Hubungan dengan Malaysia
3) Kembali Menjadi Anggota PBB
4) Ikut Memprakarsai Pembentukan ASEAN
c. Penyederhanaan Partai Politik
Partai politik pada masa orde baru terhitung banyak, kemudian pemerintah menyederhakan dan menggabungkan parpol tersebut. Berikut adalah 3 Parpol hasi penggabungan tersebut:
1) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan gabungan dari NU, Parmusi, PSII, dan Perti.
2) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang merupakan gabungan dari PNI, Partai Katolik, Partai Murba, IPKI, dan Parkindo
3) Golongan Karya (Golkar)
d. Pemilihan Umum
Selama masa Orde Baru, pemerintah berhasil melaksanakan enam kali pemilihan umum, yaitu tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.
e. Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)
Pada tanggal 12 April 1976, Presiden Soeharto mengemukakan gagasan mengenai pedoman untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila yang terkenal dengan nama Eka Prasetia Pancakarsa untuk mendukung pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Oleh karena itu, sejak tahun 1978 pemerintah menyelenggarakan penataran P4 pada semua lapisan masyarakat. Penataran P4 ini bertujuan membentuk pemahaman yang sama terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
f. Dwi Fungsi ABRI
Dwi Fungsi ABRI maksudnya adalah bahwa ABRI memiliki dua fungsi, yaitu fungsi sebagai pusat kekuatan militer yang melindungi segenap bangsa Indonesia, dan fungsi sebagai kekuatan sosial yang secara aktif melaksanakan kegiatan-kegiatan pembangunan nasional.
PERTEMUAN 22
2. Perkembangan Ekonomi
Pada awal masa Orde Baru, program ekonomi pemerintah lebih banyak tertuju kepada kepada:
a. Upaya penyelamatan ekonomi nasional terutama upaya mengatasi inflasi,
b. Penyelamatan keuangan negara, dan
c. Pengamanan kebutuhan pokok rakyat.
d. Pemerintah menetapkan program jangka pendek dan jangka panjang (Pelita = Pembangunan lima tahun)
3. Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Orde Baru
a. Kehidupan sosial
1) Transmigrasi
2) Keluarga Berencana (KB)
3) Puskesmas dan Posyandu
b. Pendidikan
1) Pada masa Orde Baru, dimunculkan sebuah konsepsi pendidikan yang dikenal dengan sekolah pembangunan.
2) Konsepsi ini diajukan oleh Mashuri S.H selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayan (P & K). Dalam konsepsi sekolah pembangunan, para siswa dikenalkan kepada jenis-jenis dan lapangan serta lingkungan kerja.
3) Dalam rangka memberikan kesempatan belajar yang lebih luas, pemerintah Orde Baru melaksanakan program-program berikut:
a) Instruksi Presiden (Inpres) Pendidikan Dasar. Adanya Instruksi Presiden ini membuat jumlah sekolah dasar meningkat pesat. Tercatat pada periode 1993/1994 hampir 150.000 unit SD Inpres telah dibangun.
b) Program Pemberantasan Buta Huruf yang dimulai pada tanggal 16 Agustus 1978
c) Program Wajib Belajar yang dimulai pada tanggal 2 Mei 1984
d) Program Gerakan Orang Tua Asuh (GNOTA).
c. Kebudayaan
Pada masa Orde baru, usaha peningkatan dan pengembangan seni dan budaya diarahkan kepada upaya memperkuat kepribadian, kebanggaan, dan kesatuan nasional. Oleh karena itu, dilakukan pembinaan dan pengembangan seni secara luas melalui sekolah seni, kursus seni, organisasi seni dan wadah-wadah kegiatan seni lainnya.
PERTEMUAN 23
E. Masa Reformasi (1998-Sekarang)
Masa reformasi di Indonesia adalah masa setelah berakhirnya pemerintahan Orde Baru. Masa reformasi dimulai pada tanggal 21 Mei 1988 saat Presiden Soeharto mengundurkan diri dan digantikan oleh Wakil Presiden B.J. Habibie. Masa reformasi terus berlanjut hingga saat ini.
1. Lahirnya Gerakan Reformasi
· Reformasi merupakan suatu gerakan yang menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ke arah yang lebih baik secara konstitusional.
· Gerakan Reformasi diawali dengan krisis moneter yang melanda Thailand pada awal Juli 1997. Krisis moneter ini mengguncang nilai tukar mata uang negara-negara di Asia, seperti Malaysia, Filipina, Korea dan Indonesia. Rupiah yang berada pada posisi nilai tukar Rp.2.500/US$ menjadi sekitar Rp.17.000/US$ pada bulan Januari 1998.
· kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok yang tidak terkendali. Keadaan kemudian diperparah dengan terkuaknya praktik korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) di kalangan para pejabat pemerintah.
· Pada tanggal 12 Mei 1998
· Pada tanggal 13 Mei 1998 terjadi kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan di Jakarta dan Solo.
· Tanggal 18 Mei 1998 Ketua MPR/DPR Harmoko meminta Presiden Soeharto turun dari jabatannya. Akhirnya Pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto menyatakan mengundurkan diri sebagai presiden dan menyerahkan jabatan presiden kepada wakilnya B.J. Habibie.
· Peristiwa pengunduran diri Presiden Soeharto ini menandai berakhirnya masa pemerintahan Orde Baru selama 32 tahun dan dimulainya masa Reformasi.
2. Perkembangan Politikn
a. Sidang Istimewa MPR 1998
b. Otonomi Daerah
c. Pencabutan Pembatasan Partai Politik
Kebebasan berpolitik pada masa reformasi dilakukan dengan pencabutan embatasan partai politik. Dengan adanya kebebasan untuk mendirikan partai politik, pada pertengahan bulan Oktober 1998 sudah tercatat sebanyak 80 partai politik dibentuk. Menjelang Pemilihan Umum tahun 1999, partai politik yang terdaftar mencapai 141 partai. Setelah diverifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum sebanyak 48 partai saja yang berhak mengikuti Pemilihan Umum.
d. Penghapusan Dwi Fungsi ABRI
e. Penyelenggaraan Pemilu
3. Perkembangan Ekonomi
a. Pemerintahan Presiden B.J. Habibie
b. Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid
c. Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri
d. Pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono
4. Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Reformasi
a. Kehidupan Sosial
b. Pendidikan
1) Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
2) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3) Kurikulum 2013
=====Evaluasi