وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ لَجَـعَلَ النَّاسَ اُمَّةً وَّاحِدَةً
bilakah tuhanmu berkehendak, Dia jadikan manusia umat yang satu.
===================================
Jangan menunggu....
Ambil bagian, bahwa Anda adalah bagian dari masyi-ahNYA, bahwa Anda adalah bagian dari kehendakNYA.
Anda bertanya...
kapankah manusia dijadikan umat yang satu???
aku rindu.
====
Siapa anda?, siapa kita?
kita adalah manusia. kita adalah makhlukNYA.
Siapa makhlukNYA? manusia, dan bukan hanya manusia.
jin, syetan, ....(ketika ada yang mendapat bisikan, lebih banyak cenderung menyebut dua makhluk ini.); padahal ada juga.....
Malaikat, ifrit..... (Ketika mendapat bisikan, mulailah menyebut Ya... Alloh...... -ketika kemudian dijawab dengan pertanyaan: "Siapa anda? siapa kamu" segeralah jawab...."Malaikat, saya malaikat".)
[merendel,.... kamu malaikat, kamu manusia, kamu nabi....]
iya...kan saja. bukan kehinaan, bukan keburukan.
Sambutlah 'masyi-ah' (kehendak Alloh.... menjadikan umat yang satu)
katakan....
Ya Alloh, aku sambut 'masyi-ah' (kehendakMU) menjadikan umat yang satu.
olo heula nu dialam ghaib.
nu boga rasa geus beda jeung manusia.
padahal dina mangsa dihijikeun mah ku Alloh.
kabeh oge makhlukna.
FOKUS (HUD: 118)
===============================
فَلَوۡ لَا كَانَ مِنَ الۡقُرُوۡنِ مِنۡ قَبۡلِكُمۡ اُولُوۡا بَقِيَّةٍ يَّـنۡهَوۡنَ عَنِ الۡفَسَادِ فِى الۡاَرۡضِ اِلَّا قَلِيۡلًا مِّمَّنۡ اَنۡجَيۡنَا مِنۡهُمۡ ۚ وَاتَّبَعَ الَّذِيۡنَ ظَلَمُوۡا مَاۤ اُتۡرِفُوۡا فِيۡهِ وَكَانُوۡا مُجۡرِمِيۡنَ
Falw laa kaana minal quruuni min qablikum uuluu baqiyyatiny yanhawna 'anil fasaadi fil ardi illaa qaliilam mimman anjainaa minhum; wattaba'al laziina zalamuu maaa utrifuu fiihi wa kaanuu mujrimiin
116. Maka mengapa tidak ada di antara umat-umat sebelum kamu orang yang mempunyai keutamaan yang melarang (berbuat) kerusakan di bumi, kecuali sebagian kecil di antara orang yang telah Kami selamatkan. Dan orang-orang yang zhalim hanya mementingkan kenikmatan dan kemewahan. Dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.
وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهۡلِكَ الۡقُرٰى بِظُلۡمٍ وَّاَهۡلُهَا مُصۡلِحُوۡنَ
Wa maa kaana Rabbuka liyuhlikal quraa bizulminw wa ahluhaa muslihuun
117. Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zhalim, selama penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.
وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ لَجَـعَلَ النَّاسَ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلَا يَزَالُوۡنَ مُخۡتَلِفِيۡنَۙ
Wa law shaaa'a Rabbuka laja'alannnaasa ummatanw waa hidatanw wa laa yazaaluuna mukhtalifiin
118. Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia jadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih (pendapat),
اِلَّا مَنۡ رَّحِمَ رَبُّكَ ؕ وَلِذٰلِكَ خَلَقَهُمۡ ؕ وَتَمَّتۡ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَاَمۡلَـئَنَّ جَهَـنَّمَ مِنَ الۡجِنَّةِ وَالنَّاسِ اَجۡمَعِيۡنَ
Illaa mar rahima Rabbuk; wa lizaalika khalaqahum; wa tammat Kalimatu Rabbika la amla'ana Jahannama minal jinnati wannnaasi ajma'iin
119. kecuali orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat (keputusan) Tuhanmu telah tetap, "Aku pasti akan memenuhi neraka Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya."