صلى الله على احمد
وآله وصحبه سرمدا ابدا
Merangkuman merupakan salah
satu upaya yang dapat dilakukan untuk memudahkan kita dalam mengingat suatu hal
yang penting contohnya merangkum atau meringkas materi pelajaran yang ada di
sekolah.
Nah pada kesempatan
kali ini saya akan membagikan rangkuman materi pelajaran IPS untuk SMP/MTs
kelas 9, berikut ini rangkuman selengkapnya.
Bab 1 Negara Maju dan Negara Berkembang
Pembagian negara di dunia didasarkan dari berbagai aspek, ada yang didasarkan
atas sistem politiknya, bentuk negaranya, dan adapula yang didasarkan pada
tingkat kemajuan teknologi dan kemakmurannya. Pada pembagian terakhir ini
dibedakan atas negara berkembang dan negara maju.
Indikator yang dipakai sebagai penentu dalam menggolongkan suatu negara menjadi
negara maju ataupun negara berkembang adalah: jumlah tenaga kerja, angka
harapan hidup, penurunan buta huruf, penurunan kesenjangan hidup, penurunan
pertumbuhan penduduk, pendapatan per kapita, pemanfaatan sumber tenaga mesin dan
listrik, mata pencaharian dan pemanfaatan lahan, dan penurunan angka kematian
bayi.
Faktor-faktor yang turut mempengaruhi suatu negara menjadi negara berkembang
atau maju adalah: hubungan internasional negara itu dengan negara lainnya dalam
percaturan global, kondisi alam negara itu sendiri, kondisi kependudukan,
tingkat stabilitas politik, ekonomi, dan sosial negara itu sendiri.
Bab 2 Perang Dunia II serta Pengaruhnya terhadap Keadaan Ekonomi, Sosial,
dan Politik di Indonesia
Perang Dunia II meletus pada tahun 1939-1945. Sebab khusus PD II di Eropa
adalah pada tanggal 1 September 1939 Jerman menyerang Polandia, sebuah negara
di bawah pengawasan Liga Bangsa-Bangsa. Sedangkan sebab khusus PD II di Pasifik
adalah tanggal 8 September 1941 Jepang menyerang pangkalan angkatan laut
Amerika Serikat di Pearl Harbour, Teluk Mutiara (Hawaii).
Perang Dunia II diakhiri dengan Perjanjian Postdam antara Sekutu-Jerman pada
tahun 1945 dan Perjanjian San Fransisco antara Sekutu-Jepang pada tahun 1951.
Akibat PD II meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, dan rohani.
Masa pendudukan Jepang di Indonesia diawali dengan ditandatanganinya Perjanjian
Kalijati pada tanggal 8 Maret 1942. Perjanjian tersebut sebagai tanda
berakhirnya penjajahan Belanda di Indonesia. Jepang menjajah Indonesia hanya
selama 3,5 tahun, namun cukup membuat rakyat sangat menderita dan sengsara.
Kebijakan pemerintah Jepang yang membuat rakyat Indonesia menderita antara lain
romusha, kerja rodi.
Sebagai upaya untuk menarik simpati rakyat Indonesia, maka Jepang membentuk
organisasi-organisasi, misalnya: Fujinkai, Peta, Heiho, Tiga A, Putera, dan
Chuo Sangi In. Akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal
15 Agustus 1945. Dengan demikian berakhirlah penjajahan Jepang di Indonesia.
Bab 3 Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Setelah Jepang kalah dari Sekutu, maka pasukan Sekutu yang tergabung dalam
AFNEI segera tiba di Indonesia dengan diboncengi NICA. Tugas AFNEI di antaranya
membebaskan tawanan perang dan menerima penyerahan kekuasaan dari tangan
Jepang. Ternyata tugas tersebut tidak sesuai rencana. Buktinya adalah Sekutu
berusaha membantu Belanda untuk menjajah Indonesia kembali.
Dalam rangka mengusir Belanda dari Indonesia ditempuh dengan jalan perjuangan
diplomasi. Perjuangan diplomasi tersebut antara lain : Perundingan Hooge
Veluwe, Perundingan Linggajati, dan selanjutnya berturut-turut Perundingan
Renville, Perundingan Rum-Royen, Konferensi Inter Indonesia, serta Perundingan
Meja Bundar.
Untuk persiapan Negara RIS, pada tanggal 15-16 Desember 1949, Moh. Roem
memimpin sidang Panitia Pemilihan Nasional (PPN) di Jakarta. Keputusan sidang
PPN yaitu memilih Ir.Soekarno sebagai presiden RIS dan Drs. Moh.Hatta sebagai
wakilnya, serta sebagai pemangku jabatan (acting) presiden Republik Indonesia
yaitu Mr.Asaat. Pengakuan kedaulatan dilaksanakan tanggal 27 Desember 1949 di
tiga tempat yaitu di Belanda, Jakarta, dan Yogyakarta.
Aktivitas perjuangan bersenjata untuk mempertahankan kemerdekaan Republik
Indonesia terjadi di berbagai daerah. Aktivitas bersenjata tersebut antara lain
: Insiden Bendera Hotel Yamato, Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya,
Pertempuran Ambarawa, Puputan Margarana di Bali, Peristiwa Merah Putih di
Minahasa, Pertempuran Medan Area, dan Pertempuran Lima Hari Lima Malam di
Palembang.
Bab 4 Perkembangan Politik dan Ekonomi Indonesia
Kembalinya negara ke NKRI di antaranya dilatarbelakangi adanya negara RIS tidak
sesuai dengan cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945 dan pada umumnya masyarakat
Indonesia tidak puas dengan hasil KMB yang melahirkan negara RIS.
Pada masa demokrasi liberal berlaku sistem kabinet parlementer. Ternyata
kabinet parlementer menjadikan Indonesia tidak stabil. Sebab partai-partai
politik yang ada mementingkan partainya masing-masing. Akibatnya dalam waktu
kurang dari 10 tahun telah terjadi pergantian kabinet sebanyak tujuh kali. Pada
masa demokrasi liberal tahun 1955 dilaksanakan Pemilu I yang diselenggarakan
dua tahap, yaitu tahap pertama untuk memilih anggota DPR dan tahap kedua untuk memilih
anggota Konstituante.
Kegagalan Konstituante dalam tugasnya untuk menyusun Undang-Undang Dasar baru,
menyebabkan Presiden Sukarno menyampaikan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang
isinya yaitu pembubaran Konstituente, berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak
berlakunya kembali UUDS 1950, serta segera dibentuk MPRS dan DPAS.
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka pada
tanggal 10 Juli 1959 dibentuk Kabinet Kerja (Kabinet Kerja I). Presiden Sukarno
sebagai perdana menteri dan Ir. Juanda, mantan perdana menteri Kabinet Karya
ditunjuk sebagai menteri pertama. Kabinet ini merupakan kabinet presidensil
pertama setelah Dekrit Presiden. Program kerja Kabinet Kerja I disebut
Triprogram.
Program-program kabinet berpedoman pada pidato Presiden Sukarno pada HUT
kemerdekaan RI ke-14 dengan judul “Penemuan Kembali Revolusi Kita”. Pidato
tersebut dikenal dengan nama “Manifesto Politik Republik Indonesia” (Manipol)
yang orang awam menyebutnya Manipol USDEK. Atas usul DPAS Manipol ditetapkan sebagai
GBHN.
Pada masa demokrasi terpimpin terjadi penyimpangan-penyimpangan terhadap
Pancasila dan UUD 1945, antara lain: lembaga-lembaga negara berintikan Nasakom,
pengangkatan presiden seumur hidup, pelaksanaan sidang umum MPRS di Bandung,
dan penetapan pidato presiden sebagai GBHN.
Penyimpangan juga terjadi dalam bidang politik luar negeri bebas aktif, antara
lain: adanya pembagian kekuatan politik dunia menjadi dua yaitu Oldefo dan
Nefo, pembentukan poros Jakarta-Peking, Indonesia keluar dari PBB, dan Indonesia
berkonfrontasi dengan Malaysia.
Pada awal kemerdekaan RI diberlakukan tiga mata uang yaitu: mata uang De
Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, mata uang pemerintah
pendudukan Jepang.
Usaha-usaha pemerintah untuk mengatasi kesulitan ekonomi Indonesia antara lain
: mengadakan pengguntingan uang, mengadakan Rencana Pembangunan Delapan Tahun,
dan mengadakan deklarasi ekonomi.
Bab 5 Perubahan Sosial Budaya
Perubahan dalam masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, nilai, sikap, dan
pola perilaku individu diantara kelompoknya disebut perubahan sosial. Perubahan
dalam sistem ide yang dimiliki bersama pada berbagai bidang kehidupan dalam
masyarakat bersangkutan disebut perubahan kebudayaan. Perubahan sosial budaya
dalam masyarakat berdasarkan bentuknya dapat berupa perubahan yang terjadi
secara lambat (Evolusi), perubahan yang terjadi secara cepat (Revolusi),
perubahan yang berpengaruh kecil, perubahan yang berpengaruh besar, perubahan
yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki.
Berdasarkan polanya, perubahan sosial budaya dapat bersifat drastis,
bergelombang dan perubahan kumulatif. Faktor penyebab perubahan sosial budaya
dalam masyarakat.
1. Faktor internal, meliputi:
- bertambah
atau berkurangnya penduduk
- penemuan-penemuan
baru (discovery dan invention)
- pertentangan
(conflict)
- terjadinya
pemberontakan atau revolusi di dalam tubuh masyarakat itu sendiri
2. Faktor ekternal,
meliputi:
- lingkungan
alam fisik yang ada di sekitar manusia (banjir, gunung meletus)
- peperangan
- pengaruh
kebudayaan masyarakat lain.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi jalannya proses perubahan sosial budaya dalam masyarakat.
1. Faktor-faktor yang mendorong jalannya perubahan, meliputi:
- Kontak
dengan kebudayaan lain
- Sistem
pendidikan formal yang maju
- Sikap
menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju.
- Toleransi
terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation) yang bukan
merupakan delik Sistem terbuka dalam lapisan-lapisan masyarakat (open
stratification).
- Penduduk
yang heterogen.
- Ketidakpuasan
masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
- Orientasi
ke masa depan
- Nilai
bahwa manusia harus senantiasa berusaha untuk memperbaiki hidupnya.
2. Faktor-faktor yang
menghalangi terjadinya perubahan.
- Kurangnya
hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain.
- Perkembangan
ilmu pengetahuan yang terlambat.
- Sikap
masyarakat yang sangat tradisional
- Adanya
kepentingan-kepentingan yang telah tertanam sangat kuat.
- Rasa
takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.
- Prasangka
terhadap hal-hal yang baru atau asing atau sikap yang tertutup.
- Hambatan-hambatan
yang bersifat ideologis.
- Adat
atau kebiasaan.
- Nilai
bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki
Perubahan sosial
budaya yang terjadi dalam masyarakat dapat menimbulkan ketidakseimbangan atau
ketidakselarasan di antara unsur-unsur sosial dan budaya dalam masyarakat.
Modernisasi merupakan suatu bentuk perubahan sosial dan kebudayaan, yang
biasanya merupakan perubahan yang terarah, yang didasarkan pada suatu
perencanaan sosial, bertujuan untuk memperbaiki nasib manusia.
Modernisasi dapat terwujud apabila anggota masyarakat memiliki ciri-ciri:
- Sikap
terbuka pada perubahan
- Percaya
diri
- Mau
menerima hal yang baru
- Percaya
manfaat ilmu dan teknologi
- Menghargai
waktu
- Memiliki
perencanaan
- Orientasi
ke masa depan
Dampak positif
perubahan sosial budaya antara lain:
1. Kemajuan ilmu pengetahuan
2. Kebutuhan mudah terpenuhi
3. Pola pikir yang lebih maju
Dampak negatif perubahan sosial budaya antara lain:
1. dekadensi moral
2. aksi protes dan demonstrasi
3. kriminalitas
4. konsumerisme
Cara menyikapi pengaruh perubahan sosial budaya.
- Bersikap
selektif dalam menerima pengaruh budaya lain,
- berpikir
yang ilmiah terhadap perubahan,
- Mendorong
perubahan tersebut ke arah yang lebih baik,
- Menerima
perubahan yang mengarah pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan
umat manusia.
Bab 6 Uang dan Lembaga Keuangan
Uang adalah alat pembayaran yang sah untuk mempermudah pertukaran dan
pembayaran.
Sejarah/asal-usul penggunaan uang dapat dikelompokkan dalam lima tahap.
- Masyarakat
sebelum mengenal barter/pertukaran.
- Masyarakat
dengan pertukaran barter.
- Masyarakat
dengan perantara uang barang.
- Masyarakat
dengan perantara uang logam.
- Masyarakat
dengan perantara uang kartal dan uang giral.
Syarat uang: diterima
umum; disenangi;tidak mudah rusak/tahan lama; mudah disimpan dan dibawa; mudah
dibagi-bagi menjadi satuan nominal yang lebih kecil; kestabilan nilai; jumlah
terbatas; dan tidak mudah dipalsukan. Nilai uang dibedakan menjadi nilai
nominal, nilai intrinsik, nilai internal, dan nilai eksternal. Jenis uang
secara umum terdiri dari uang kartal dan uang giral.
Fungsi uang ada dua yaitu fungsi asli (sebagai alat tukar dan satuan hitung)
serta fungsi turunan (sebagai penunjuk harga, alat pembayaran, alat penyimpan
kekayaan, alat pembentuk kekayaan, pendorong kegiatan ekonomi, dan pencipta
lapangan kerja) Kurs jual adalah kurs yang berlaku dan ditetapkan bank apabila
bank menjual mata uang asing. Kurs beli adalah kurs yang berlaku dan ditetapkan
bank apabila bank membeli mata uang asing. Kurs jual lebih besar kurs beli.
Bank adalah suatu lembaga keuangan sebagai tempat penitipan atau penyimpanan
uang, pemberi atau penyalur kredit, dan pemberi jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Macam bank adalah bank sentral (BI), bank umum, bank tabungan, bank
pembangunan, dan bank perkreditan rakyat. Tugas pokok bank sentral: a. mengatur
sirkulasi uang, menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah. b. mendorong
kelancaran produksi, pembangunan, dan memperluas kesempatan kerja serta
meningkatkan taraf hidup.
Tugas pokok bank umum di antaranya: menghimpun dana dari masyarakat dan
memberikan kredit. Fungsi bank ada tiga yaitu kredit pasif, kredit aktif, dan
jasa keuangan lain. Lembaga Keuangan Bukan Bank/LKBB adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan dalam bidang keuangan yang secara langsung atau tidak
langsung menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat. Lembaga Keuangan Bukan Bank antara lain: koperasi kredit,
pegadaian, perusahaan asuransi, dana pensiun (PT Taspen), dan bursa efek.
Bab 7 Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah suatu kegiatan transaksi atau tukar menukar
barang/jasa antarnegara melalui kegiatan ekspor dan impor.
Faktor pendorong kegiatan internasional
1. Perbedaan sumber daya alam
2. Perbedaan Iptek
3. Perbedaan iklim dan kesuburan tanah
4. Perbedaan sumber daya manusia
5. Perbedaan kebudayaan dan gaya hidup
Manfaat perdagangan internasional
1. Kebutuhan negara dapat terpenuhi
2. Memperoleh devisa
3. Dapat melakukan spesialisasi produksi
4. Dapat mendorong kegiatan ekonomi
5. Dapat meningkatkan hubungan persahabatan
6. Mendorong kemajuan Iptek
Hambatan perdagangan internasional
- Adanya
perbedaan mata uang dan bahasa
- Adanya
kebijakan impor yang dilakukan suatu negara
- Adanya
pengenaan bea masuk yang tinggi
- Adanya
perbedaan aturan
- Adanya
organisasi ekonomi yang mementingkan anggotanya
- Proses
dan prosedur ekspor impor yang panjang dan lama
- Adanya
perang dan perompak
Kebijakan impor
1. Bea masuk
2. Subsidi impor
3. Kuota impor
4. Devaluasi
5. Pengendalian devisa
Kebijakan ekspor
1. difersifikasi ekspor
2. premi ekspor
3. subsidi ekspor
4. devaluasi
Devisa adalah alat pembayaran luar negeri. Wujud devisa berupa uang asing,
emas, wesel asing, dan tagihan atau piutang luar negeri.
Fungsi devisa
- Alat
pembayaran luar negeri
- Membayar
impor dan jasa dari luar negeri
- Membiayai
kunjungan ke luar negeri
- Mengatasi
kesulitan ekonomi dalam kaitannya dengan pembayaran luar negeri
Sumber perolehan devisa
1. Ekspor barang dan jasa
2. Kredit/pinjaman luar negeri
3. Pariwisata
4. Kiriman uang asing dari luar negeri
5. Hadiah dan bantuan luar negeri
Bursa valuta asing adalah tempat penjualan dan pembelian mata uang asing.
Valuta asing merupakan alat pembayaran transaksi perdagangan internasional yang
berupa mata uang asing. Sistem penentuan kurs valuta asing ada tiga cara yaitu;
1. kurs tetap
2. kurs mengambang
3. kurs distabilkan
Cara pembayaran internasional.
- Pembayaran
secara tunai/cash, seperti surat wesel bank atas tunjuk, Commercial Bill
of Exchange, dan L/C
- Open
account
Perdagangan internasional
menimbulkan dampak-dampak positif bagi perekonomian Indonesia, antara lain
mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan negara, memperluas
lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan rakyat, mendorong peningkatan
kualitas produk, memajukan dunia perbankan dan lembaga keuangan lain.
Dampak negatif perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia, antara
lain produk dalam negeri teracam, menyempitnya pasar produk dalam negeri,
hancurnya industri dalam negeri dan meningkatnya pengangguran serta terjadinya
hutang luar negeri. Neraca pembayaran adalah suatu neraca yang menunjukan nilai
dari berbagai jenis transaksi ekonomi/keuangan yang dilakukan negara dengan
negara lain dalam waktu 1 tahun. Neraca pembayaran terdiri atas: neraca perdagangan,
neraca jasa, neraca hasil modal, neraca lalu lintas modal, dan neraca lalu
lintas moeter.
Bab 8 Pemanfaatan Peta untuk Mengetahui Pola dan Bentuk Muka Bumi
Bentuk-bentuk muka bumi dapat diamati pada peta. Dalam peta terdapat simbol
garis, titik/dot, batang, Garis kontur adalah garis yang menghubungkan
titik-titik yang mempunyai ketinggian sama, yang diukur dari suatu bidang
pembanding tertentu.
Bentuk-bentuk muka bumi ada dua, yaitu sebagai berikut.
- Bentuk
muka bumi daratan, meliputi pegunungan, gunung, dan dataran,
- Bentuk-bentuk
muka bumi di dasar laut, seperti dangkalan, the deep, punggung laut,
gunung laut, plato submarine, punggungan, cembungan, lereng kontinen, laut
dalam, lantai suatu lautan, bentul laut, pantai.
Identifikasi pbjek
geografi meliputi dua hal, yaitu geografi fisis/physical geography) dan
geografi manusia (human geography).
Beberapa gejala alam yang mempengaruhi kehidupan manusia antara lain iklim,
gempa bumi, vulaknisme, dan bentuk medan atau permukaan bumi. Bentuk muka bumi
berpengaruh terhadap corak kehidupan yang dilakukan oleh penduduk yang tinggal
di tempat tersebut. Kehidupan di daerah dataran pantai adalah untuk kegiatan :
pelabuhan,) tambak/ payau, industri garam, dan sawah pasang surut. Kehidupan di
dataran rendah adalah untuk berbagai kegiatan penduduk, antara lain peternakan,
pertanian, industri, dan tegalan. Kehidupan di dataran tinggi adalah untuk
berbagai kegiatan penduduk, antara lain: hortikultura, permukiman, peternakan,
dan sawah tadah hujan. Kehidupan di daerah pegunungan adalah untuk berbagai
kegiatan penduduk, antara lain: pertanian, hortikultura, dan perkebunan
Bab 9 Unsur-Unsur Fisik dan Sosial Negara-Negara di Kawasan Asia Tenggara
Letak Asia Tenggara secara astronomis terletak antara 280 LU - 110 LS dan 950
BT - 1410 BT. Negara terluas di kawasan Asia Tenggara adalah Indonesia
(1.919.443 km2) dan negara terkecil adalah Singapura (622 km2). ASEAN
(Association of South East Asian Nations), lahir saat Deklarasi Bangkok pada
tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand oleh 5 negara, yaitu: Malaysia,
Indonesia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Kawasan Asia Tenggara terdiri
atas negara: Indonesia Malaysia, Filipina, Vietnam, Myanmar, Singapura, Laos,
Thailand, Brunei Darussalam, dan Kampuchea. Menurut iklim matahari kawasan Asia
Tenggara termasuk iklim tropis (antara 23,5 LU dan 23,5 LS), namun secara umum
beriklim monsum, rata-rata suhu berkisar 240C - 280C Jumlah penduduk
negara-negara Asia Tenggara (tahun 2003) berkisar 544,8 juta jiwa.
Bab 10 Benua dan Samudra
Benua di bumi hanya meliputi 30% dari luas seluruh bumi yang ada, terbagi
menjadi enam benua, yaitu Benua Asia (benua terluas), Benua Amerika, Benua
Afrika, Benua Eropa, Benua Australia (benua terkecil), dan Benua Antartika.
Samudra di bumi meliputi 70% dari luas seluruh bumi yang ada, terdiri dari
empat samudra, yaitu Samudra Pasifik (samudra terluas), S. Atlantik, S. Hindia,
dan S. Arktik (samudra terkecil) Secara prinsip, benua dan samudra pada zaman
dahulu/zaman Permian ( ±225 juta tahun yang lalu) merupakan satu benua (Benua
Pangaea), selanjutnya terpecah menjadi Laurasia (utara) dan Gondwana (selatan)
karena semakin lama semakin terpecah-pecah dan bergerak ke utara sehingga
membentuk keadaan seperti sekarang ini.
Benua Asia merupakan benua yang terpadat penduduknya (±3,830 miliar) jiwa atau
±60% penduduk dunia berada di Asia. Asia merupakan penghasil minyak dan gas
bumi terbesar di dunia. Sumber daya alam ini terutama dihasilkan negara-negara
di kawasan Timur Tengah. Asia juga merupakan pusat peradaban di dunia dan
agama-agama besar di dunia, seperti Hindu, Buddha, Kristen, Katholik, Yahudi,
Islam, Konghuchu, dan Tao. Benua Afrika merupakan benua asal ras Negro. Di
benua ini terdapat retak besar (Great Reef Valley) di bagian timur Afrika. Sumber
daya manusia di benua ini masih rendah akibat pertumbuhan penduduk yang cukup
tinggi, pendidikan masih belum merata, buta huruf masih tinggi, dan penguasan
iptek masih rendah. Benua Amerika merupakan benua yang banyak terdapat
negara-negara maju, seperti USA, Kanada. Indikator yang menandai majunya
negara-negara tersebut adalah majunya industri dan Iptek.
Benua Eropa merupakan benua tempat lahirnya bahasa-bahasa besar dunia, seperti
bahasa Inggris, Perancis, Spanyol, Jerman, dan Rusia serta terdapat peninggalanpeninggalan
bersejarah dunia (menara Eiffel, Koloseum, Menara Pisa) Benua Australia
merupakan benua paling kecil di antara benua lain, namun dari segi tektonik
Australia justru paling stabil. Jarang sekali terjadi gempa tektonik ataupun
gunung meletus. Bentang alam terkenal di Australia adalah The Great Barrier
Reef, Gurun Victoria Besar, Danau Eyra, The Great Dividing Range, dan Sungai
Murray. Benua Antartika adalah benua yang tidak dihuni manusia, namun
sebenarnya benua ini penuh potensi sunber daya alam (minyak bumi dan mineral).
Pada tahun 1961 atas kesepakatan 12 negara menjadikan benua ini sebagai benua
tak bertuan, dan hanya untuk tujuan riset ilmiah saja.
Bab 11 Perjuangan Bangsa Indonesia Merebut Irian Barat
Belanda mengingkari persetujuan KMB mengenai Irian Barat. Indonesia berusaha
menyelesaikan masalah Irian Barat dengan cara diplomasi. Hal ini dapat
dibuktikan bahwa Indonesia berusaha memasukkan masalah Irian Barat ke dalam
agenda Sidang Umum PBB, namun Belanda selalu menggagalkannya. Bahkan Belanda
membentuk negara Papua di Irian Barat. Masalah Irian Barat terpaksa
diselesaikan dengan kekuatan senjata. Pada tanggal 19 Desember 1961, Presiden
Sukarno mengumumkan Trikora. Pada tanggal 2 Januari 1962, Presiden Sukarno
membentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat.
Dalam rangka membebaskan Irian Barat, tiga buah Motor Torpedo Boat (MTB), yaitu
RI Macan Tutul, RI Macan Kumbang, dan RI Harimau berpatroli di perairan dekat
Irian. Pada tanggal 15 Januari 1962, ketiga MTB itu diserang dua kapal perusak
Belanda. Komodor Yos Sudarso dan Kapten Laut Wiratno gugur bersama beberapa
awak RI Macan Tutul. Oleh sebab itu setiap tanggal 15 Januari diperingati
sebagai Hari Samudra. Usaha penyelesaian damai antara Indonesia dengan Belanda
tetap diupayakan. Hal ini terbukti dapat diselenggarakannya Perundingan New
York pada tanggal 15 Agustus 1962. Hasil terpenting Perundingan New York adalah
selambat-lambatnya pada tanggal 1 Mei 1963 UNTEA harus menyerahkan Irian Barat
kepada Indonesia. Dengan demikian sejak tanggal 1 Mei 1963 Irian Barat secara
resmi masuk kembali ke wilayah Republik Indonesia.
Bab 12 Berbagai Peristiwa Tragedi Nasional
Pada tanggal 18 September 1948 terjadi pemberontakan PKI Madiun yang dipimpin
oleh Muso dan Amir Syarifudin. Di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada tanggal 7
Agustus 1949 Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya Negara
Islam Indonesia(NII). NII juga disebut Darul Islam (DI), mempunyai kekuatan
utama Tentara Islam Indonesia (TII). Pengaruh DI/TII meluas sampai ke Jawa
Tengah, Sulawesi Selatan, Aceh, dan Kalimantan Selatan. DI/TII Jawa Tengah
merajalela di daerah Tegal, Brebes dan Kebumen. DI/TII Jawa Tengah ditumpas
dengan operasi militer. Pemberontakan DI/TII Sulawesi Selatan dipimpin oleh
Kahar Muzakar. Pada bulan Februari 1965 DI/ TII di Sulawesi Selatan dapat
ditumpas. Kahar Muzakar ditembak mati. Daud Beureueh memimpin pemberontakan
DI/TII di Aceh. Pemberontakan Daud Beureueh berhasil diselesaikan dengan
“Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh” pada bulan Desember 1960. Di Kalimantan
Selatan, Ibnu Hajar memimpin pemberontakan DI/TII. Pada tahun 1959 Ibnu Hajar
tertangkap, pasukannya dihancurkan. DI/TII Kartosuwiryo di Jawa Barat ditumpas
dengan Operasi Pagar Betis dan Bratayudha. Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo
tertangkap, diadili, dan dihukum mati.
Menjelang kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia, meletus pemberontakan
Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di Bandung di bawah pimpinan Westerling dan
Sultan Hamid II. APRA menyerbu kota Bandung dan menembak setiap anggota TNI
yang dijumpainya. Berkat bantuan kesatuan polisi dari Jawa Tengah dan Jawa
Timur yang pada waktu itu berada di Jakarta, gerombolan APRA berhasil digempur
dan diusir dari kota Bandung.
Pada tanggal 5 April 1950 Andi Azis mengadakan pemberontakan di Makasar dengan
menyerang Markas Teritorium Indonesia Timur dan menawan Letnan Kolonel Ahmad
Yunus Mokoginta. Pemberontakan Andi Azis dapat diatasi, muncul pemberontakan
Republik Maluku Selatan (RMS). RMS diproklamasikan oleh Soumokil pada tanggal
25 April 1950. Untuk menumpas pemberontakan RMS dikirim pasukan di bawah
pimpinan Kolonel Alex Kawilarang. Pos-pos penting RMS direbut. Dalam
pertempuran jarak dekat memperebutkan benteng Nieuw Victoria, Letnan Kolonel
Slamet Riyadi dan Letnan Kolonel Sudiarto gugur. Akhirnya Soumokil dapat
ditangkap, sehingga berakhirlah pemberontakan RMS.
Di Sumatra, pada tanggal 15 Februari 1958 Ahmad Husein mengumumkan berdirinya
Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dan menyatakan putus hubungan
dengan Pemerintah Pusat. Gerakan itu didukung Piagam Perjuangan Semesta
(Permesta). Untuk menumpas pemberontakan PRRI, pemerintah melancarkan beberapa
operasi militer, di antaranya adalah Operasi 17 Agustus di bawah pimpinan
Kolonel Ahmad Yani. Permesta ditumpas dengan Operasi Merdeka di bawah pimpinan
Letnan Kolonel Rukmito Hendraningrat.
Pada tanggal 30 September 1965, G 30 S/PKI telah mengadakan persipan
terakhir.Tepat tanggal 1 Oktober 1965 dini hari G 30 S/PKI menculik dan
membunuh enam perwira tinggi TNI AD di Jakarta. Para korban keganasan G 30
S/PKI itu ialah: Letjen Achmad Yani, Mayjen Suprapto, Mayjen MT. Haryono,
Mayjen S. Parman, Brigjen DI. Panjaitan, Brigjen Sutoyo Siswomiharjo. Korban
lainnya adalah Lettu Piere Tendean dan Peltu Polisi Karel Satsuit Tubun. Di Yogyakarta
G 30 S/PKI menculik dan membunuh Kolonel Katamso dan Letnan Kolonel Sugiyono.
Pagi hari tanggal 1 Oktober 1965, G 30 S / PKI menguasai studio RRI Pusat dan
Kantor Pusat Telekomunikasi. Melalui RRI Pusat, G 30 S/PKI mengumumkan
pendemisioneran Kabinet Dwikora dan pembentukan Dewan Revolusi. PKI nyata-nyata
memberontak dan merebut kekuasaan pemerintah yang sah. Pangkostrad Mayor
Jenderal Suharto segera bertindak. Beliau memerintahkan Komandan RPKAD Kolonel
Sarwo Edi Wibowo untuk merebut kembali studio RRI pusat dan kantor pusat
telekomunikasi. Hanya dalam waktu 20 menit kedua kantor tersebut dapat dikuasai
kembali. Kota Jakarta dan sekitarnya dapat dikuasai oleh para prajurit sejati
di bawah pimpinan Mayor Jenderal Suharto. Bersama rakyat, ABRI melanjutkan
pembersihan sisa-sisa G 30 S/PKI di seluruh Indonesia.
Bab 13 Pemerintahan Orde Baru dan Terjadinya Reformasi
Dalam rangka menuntut pembubaran PKI, maka muncul kesatuan-kesatuan aksi,
seperti: KAMI, KAPPI, KAPI dan lain-lain yang tergabung dalam Front Pancasila,
yang kemudian melancarkan tuntutan yang dikenal dengan nama Tritura. Isi
Tritura adalah bubarkan PKI dan ormas-ormasnya, bersihkan Kabinet Dwikora dari
unsur G 30 S, dan turunkan harga.
Pada tanggal 11 Maret 1966 lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret dari Presiden
Sukarno kepada Letjen Suharto. Ini berarti salah satu tuntutan Tritura telah
terpenuhi, yakni pembubaran PKI dan ormas-ormasnya dan dinyatakan sebagai
partai terlarang oleh Letnan Jenderal Suharto. Lahirnya Supersemar, menandai lahirnya
Orde Baru yang bertekad untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni
dan konsekuen. Orde Baru yang sering disebut dengan Orde Pembangunan, mulai
tanggal 1 April 1969 mulai melaksanakan Pembangunan Nasional Berencana yang
dikenal dengan nama Pelita. Usaha pelaksanaan demokrasi Pancasila, pemerintah
Orde Baru mulai tahun 1971 melaksanakan Pemilu. Pelaksanaan pemilu berikutnya
adalah tahun 1977, 1982, 1987, 1992, 1997. Sedangkan pada masa Reformasi telah
diselenggarakan Pemilu dua kali yaitu 1999 dan 2004.
Pada masa pemerintah Orde Baru terjadi integrasi Timor-Timur ke wilayah
Republik Indonesia, sebagai provinsi yang ke-27untuk bergabung dengan
Indonesia. Integrasi ini kemudian dikukuhkan dengan Tap MPR No.VI/MPR/1978.
Pada masa pemerintahan Presiden Habibie Timor Timur lepas dari RI, karena hasil
jajak pendapat yang dilaksanakan tanggal 30 November 1999, rakyat Timor Timur
78,5 % menyatakan menolak bergabung dengan RI.
Sejak tahun 1997 di Indonesia ada gejala munculnya krisis ekonomi. Indikator
krisis ekonomi tersebut adalah harga-harga barang terus meningkat dan nilai
mata uang rupiah terus melemah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat. Hal
ini menyebabkan frustrasi dan kemarahan rakyat, sebagai puncaknya demonstarsi
di berbagai daerah menuntut mundurnya Presiden Suharto. Akhirnya pada tanggal
21 Mei 1998 Presiden Suharto mengundurkan diri sebagai presiden. Secara
berturut-turut Presiden Suharto digantikan oleh BJ. Habibie, Abdurahman Wahid,
Megawati Sukarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Bab 14 Kerja Sama Antarbangsa dan Peran Indonesia di Dunia Internasional
Konferensi Asia Afrika diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18-24 April
1955. KAA dihadiri oleh 29 negara Asia Afrika yang terdiri dari 5 negara
sponsor, 18 negara Asia, dan 6 negara Afrika. Hasil terpenting Konferensi Asia
Afrika berupa prinsipprinsip hubungan internasional dalam rangka memelihara
perdamaian dunia. Prinsipprinsip tersebut dikenal dengan nama Dasasila Bandung.
ASEAN (Association of South East Asian Nations) berdiri di Bangkok, Thailand
pada tanggal 8 Agustus 1967. Didirikan oleh lima menteri luar negeri
negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Kelima menteri luar negeri itu adalah :
Adam Malik dari Indonesia, Tun Abdul Razak dari Malaysia, Thanat Khoman dari Thailand,
S. Rajaratnam dari Singapura, Narsisco Ramos dari Filipina.
Perserikatan Bangsa Bangsa berdiri pada tanggal 24 Oktober 1945 di San
Fransisco, Amerika Serikat. Organisasi PBB terdiri badan-badan utama sebagai
berikut: Majelis Umum, Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi dan Sosial, Dewan
Perwalian, Mahkamah Internasional, dan Sekretariat. Gerakan NonBlok berdiri
pada tahun 1961 bertepatan dengan adanya KTT NonBlok I di Beograd, Yugoslavia
tanggal 1-6 September 1961. Berdirinya Gerakan Non Blok diprakarsai oleh lima
negara yakni Indonesia, India, Mesir, Ghana dan Yugoslavia.
Bab 15 Perilaku Masyarakat dalam Perubahan Sosial Budaya di Era Global
Globalisasi merupakan suatu proses sosial, proses sejarah, atau proses alamiah
yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama
lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Menurut pendapat J.A. Scholte ada lima kategori pengertian globalisasi, yaitu:
1. globalisasi sebagai internasionalisasi 2. globalisasi sebagai liberalisasi
3. globalisasi sebagai universalisasi 4. globalisasi sebagai westernisasi atau
modernisasi 5. globalisasi sebagai penghapusan batas-batas teritorial
Ciri-ciri globalisasi mencakup aspek-aspek berikut.
- Perubahan
dalam konsep ruang dan waktu.
- Pasar
dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional
- Peningkatan
interaksi kultural melalui perkembangan media massa.
- Peningkatan
masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis
multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Bab 16 Kerja Sama Ekonomi Internasional
Prinsip kerja sama ekonomi antarnegara adalah saling membutuhkan dan saling
menguntungkan. Bentuk kerja sama antarnegara bisa bilateral, regional,
interregional, dan multilateral/ internasional Tujuan kerja sama ekonomi
antarnegara:
- meningkatkan
perekonomian
- meningkatkan
taraf hidup
- saling
mengisi kekurangan dan kebutuhan di bidang ekonomi.
- mempererat
persahabatan antarnegara.
Badan kerja sama
ekonomi regional di antaranya: (ASEAN, EEC, AFTA, NAFTA, APEC, Colombo
Plan). Badan kerja sama ekonomi internasional di luar PBB antara lain:
(GATT, CGI, OPEC, OECD). Badan kerja sama ekonomi internasional di bawah
PBB antara lain: (IBRD, IFC, WTO, IMF, UNCTAD, UNDP, FAO, UNINDO, ILO, IDA,
ITO)
Ada tiga peranan Indonesia dalam kerja sama ekonomi antarnegara, yaitu:
- Indonesia
sebagai pelopor dan pendiri organisasi kerja sama ekonomi
antarnegara
- Idonesia
sebagai anggota aktif organisasi kerjasama ekonomi antarnegara.
- Indonesia
sebagai pelaku dalam kerjasama ekonomi antarnegara.
Kerja sama ekonomi
antarnegara naik bilateral, regional maupun internasional mempunyai dampak
positif dan negatif bagi perekonomian dalam negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar