KEMENTERIAN AGAMA
REPUBLIK INDONESIA
2014
Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013
Hak Cipta © 2014 pada Kementerian Agama Republik Indonesia
Dilindungi Undang-Undang
Disklaimer: Buku ini dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Agama, dan dipergunakan dalam penerapan Kurikulum2013. Buku ini merupakan “Dokumen Hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika perubahan zaman. Masukan yang membangun, dari berbagai kalangan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
INDONESIA, KEMENTERIAN AGAMA
Fikih/Kementerian Agama,-
Jakarta: Kementerian Agama 2014.
x, 114 hlm.
Untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VII
ISBN 978-979-8446-61-0 (no.jil.lengkap)
ISBN 978-979-8446-62-7 (jil.1)
1. Fikih 1. Judul
II. Kementerian Agama Republik Indonesia
Konstributor Naskah : Abdul Kadir Ahmad, L.C., M.A., Mas’an, Ahmad Hidayat, S.TH.I. Penelaah : M. Yasin
Penyelia Penerbitan : Direktorat Pendidikan Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
Cetakan Ke-1, 2014
Disusun dengan huruf Times New Roman 12 pt dan Mylotus 19 pt,
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur al-hamdulillah kehadlirat Allah Swt., yang menciptakan, mengatur dan men guasai seluruh makhluk di dunia dan akhirat. Semoga kita senantiasa mendapatkan limpahan rahmat dan ridha-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Mu hammad Saw., beserta keluarganya yang telah membimbing manusia untuk meniti jalan lurus menuju kejayaan dan kemuliaan.
Fungsi pendidikan agama Islam untuk membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga keda maian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama, dan ditujukan untuk berkem bangnya kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Untuk merespons beragam kebutuhan masyarakat modern, seluruh elemen dan komponen bangsa harus menyiapkan generasi masa depan yang tangguh melalui beragam ikhtiyar kom prehensif. Hal ini dilakukan agar seluruh potensi generasi dapat tumbuh kembang menjadi hamba Allah yang dengan karakteristik beragama secara baik, memiliki cita rasa religiusitas, mampu memancarkan kedamaian dalam totalitas kehidupannya. Aktivitas beragama bukan hanya yang berkaitan dengan aktivitas yang tampak dan dapat dilihat dengan mata, tetapi juga aktivitas yang tidak tampak yang terjadi dalam diri seseorang dalam beragam dimensinya.
Sebagai ajaran yang sempurna dan fungsional, agama Islam harus diajarkan dan diamal kan dalam kehidupan nyata, sehingga akan menjamin terciptanya kehidupan yang damai dan tenteram. Oleh karenanya, untuk mengoptimalkan layanan pendidikan Islam di Madrasah, ajaran Islam yang begitu sempurna dan luas perlu dikemas menjadi beberapa mata pelajaran yang secara linear akan dipelajari menurut jenjangnya.
Pengemasan ajaran Islam dalam bentuk mata pelajaran di lingkungan Madrasah dikelom pokkan sebagai berikut; diajarkan mulai jenjang Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawi yah dan Madrasah Aliyah Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu-ilmu Sosial, Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya, serta Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) meliputi; a) Al-Qur’an-Hadis b) Akidah Akhlak c) Fikih d) Sejarah Kebudayaan Islam. Pada jenjang Madrasah Aliyah Peminatan Ilmu-ilmu Keagamaan dikembangkan kajian khusus mata pela jaran yaitu: a) Tafsir-Ilmu Tafsir b) Hadis-Ilmu Hadis c) Fikih-Ushul Fikih d) Ilmu Kalam dan e) Akhlak. Untuk mendukung pendalaman kajian ilmu-ilmu keagamaan pada peminatan
Fikih Kurikulum 2013 iii
keagamaan, peserta didik dibekali dengan pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dan Bahasa Arab.
Sebagai panduan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di Madrasah, Kementerian Agama RI telah menyiapkan model Silabus Pembelajaran PAI di Madrasah dan menerbitkan Buku Pegangan Siswa dan Buku Pedoman Guru. Kehadiran buku bagi siswa ataupun guru menjadi kebutuhan pokok dalam menerapkan Kurikulum 2013 di Madrasah.
Sebagaimana kaidah Ushul Fikih, PƗOƗ \DWLPPX DO ZƗMLEX LOOƗ ELKƯ IDKXZD ZƗMLEXQ, (suatu kewajiban tidak menjadi sempurna tanpa adanya hal lain yang menjadi pendukungn ya, maka hal lain tersebut menjadi wajib). Atau menurut kaidah Ushul Fikih lainnya, yaitu DO DPUX EL DV\ V\DL¶L DPUXQ EL ZDVƗLOLKƯ (perintah untuk melakukan sesuatu berarti juga per intah untuk menyediakan sarananya).
Perintah menuntut ilmu berarti juga mengandung perintah untuk menyedikan sarana pen dukungnya, salah satu diantaranya Buku Ajar. Karena itu, Buku Pedoman Guru dan Buku 3HJDQJDQ 6LVZD LQL GLVXVXQ GHQJDQ 3HQGHNDWDQ 6DLQWL¿N \DQJ WHUDQJNXP GDODP SURVHV mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan.
Keberadaan Buku Ajar dalam penerapan Kurikulum 2013 di Madrasah menjadi sangat penting dan menentukan, karena dengan Buku Ajar, siswa ataupun guru dapat menggali nilai nilai secara mandiri, mencari dan menemukan inspirasi, aspirasi, motivasi, atau bahkan den gan buku akan dapat menumbuhkan semangat berinovasi dan berkreasi yang bermanfaat bagi masa depan.
Buku yang ada di hadapan pembaca ini merupakan cetakan pertama, tentu masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu sangat terbuka untuk terus-menerus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Kami berharap kepada berbagai pihak untuk memberikan sa ran, masukan dan kritik konstruktif untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa-masa yang akan datang.
Atas perhatian, kepedulian, kontribusi, bantuan dan budi baik dari semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan buku-buku ini, kami mengucapkan terima kasih. -D]ƗNXPXOODK .KDLUDQ .DVƯUDQ.
Jakarta, 02 April 2014
Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Nur Syam
iv Buku Siswa Kelas VII MTs
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Berikut ini adalah pedoman transliterasi yang diberlakukan berdasarkan Keputusan Bersama Mentri Agama dan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 158 Tahun 1987 dan Nomor 0543/b/u/1987.
1. Konsonan
2. Vokal Pendek 4. Diftong ååååóåååå = a oó óTó kataba ÷óåååå = ai ó ÷hTó kaifa ååååõåååå = i óõþHô VX ࡆ LOD ÷óåååå = au éó ÷Aó haula ååååôåååå = u oôwó|÷ óx \DĪKDEX
3. Vokal Panjang
nååååóåååå Ɨ énó Só TƗOD
ååååõåååå Ư ó ÷hõS TƯOD
ååååôåååå nj éô÷bôóx \DTnjOX
Fikih Kurikulum 2013 v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iii PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ............................................................ v DAFTAR ISI .................................................................................................................. vi PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU ........................................................................... ix
BAB 1. SUCIKANLAH LAHIR BATINMU, GAPAILAH CINTAH TUHANMU 1 A. Pengertian Taharah ..................................................................................... 3 B. Pengertian Hadas dan Najis ....................................................................... 4 C. Alat-alat Bersuci dan Macam-Macam Air ................................................. 6 D. Tatacara Bersuci ......................................................................................... 8 E. Fungsi Taharah Dalam Kehidupan ............................................................. 10
Menganalisa ............................................................................................... 12 Motivasi ..................................................................................................... 12 Tugas ........................................................................................................... 13 Rangkuman ................................................................................................ 14 Pendalaman Karakter ................................................................................. 14
BAB 2. NIKMATNYA SALAT, INDAHNYA HIDUP ........................................... 17 A. Ketentuan Salat Lima Waktu ..................................................................... 19 B. Membaca Doa Qunut .................................................................................. 28 C. Ketentuan Sujud Sahwi .............................................................................. 29 D. Tata cara Salat Lima Waktu dan Sujud Sahwi ........................................... 30 E. Nilai Pendidikan dalam Shalat ................................................................... 31
Menganalisa ............................................................................................... 33 Motivasi ..................................................................................................... 34 Rangkuman ................................................................................................ 35 Tugas ........................................................................................................... 35
vi Buku Siswa Kelas VII MTs
Pendalaman Karakter ................................................................................. 36 BAB 3. MEMUPUK KEBERSAMAAN DALAM BERJAMA’AH .................... A. Ketentuan Azan dan Ikamah ...................................................................... 39 B. Ketentuan Salat Berjama’ah ....................................................................... 43 Menganalisa ............................................................................................... 48 Motivasi ..................................................................................................... 48 Tugas .......................................................................................................... 50 Rangkuman ................................................................................................. 50 Pendalaman Karakter ................................................................................. 52 BAB 4 TENANGNYA DEKAT DENGAN ALLAH SWT ......................................... 53 A. Ketentuan Dzikir ........................................................................................ 55 B. Ketentuan Doa ............................................................................................ 56 C. Manfaat Dzikir dan Doa ............................................................................. 56 D. Tata cara Berdzikir dan Berdoa .................................................................. 57 E. Dzikir dan Doa sesudah Shalat ................................................................... 60 Menganalisa ............................................................................................... 66 Motivasi ..................................................................................................... 66 Tugas .......................................................................................................... 67 Rangkuman ................................................................................................ 68 Pendalaman Karakter ................................................................................. 68
BAB 5 . MERAIH KHIDMAT DENGAN MENGAGUNGKAN JUM’AT ............ 69 A. Ketentuan Salat Jum’at .............................................................................. 71 B. Ketentuan Khubah Jum’at .......................................................................... 74 C. Tata cara Pelaksanaan Salat Jum’at ............................................................ 78
Menganalisa .............................................................................................. 82 Motivasi ..................................................................................................... 82 Tugas .......................................................................................................... 83 Rangkuman ............................................................................................... 83 Pendalaman Karakter ................................................................................ 84
Fikih Kurikulum 2013 vii
BAB 6. DIBALIK KESULITAN TERDAPAT KEMUDAHAN ............................... 85 A. KeTentuan Salat Jama’ ................................................................................ 87 B. Ketentuan Salat Qashar ............................................................................... 91 C. Ketentuan Salat dalam Keadaan Darurat .................................................... 95 Menganalisa ............................................................................................... 99
Motivasi ..................................................................................................... 99 Tugas .......................................................................................................... 100 Rangkuman ................................................................................................ 100 Pendalaman Karakter ................................................................................. 101
BAB 7. MERAIH GELAR MAHMUDAH DENGAN AMALIAH SUNNAH ........ 103 A. Ketentuan Shalat Sunnah Muakad ............................................................. 105 B. Ketentuan Shalat Sunnah Ghairul Muakad ............................................... 110 C. Hikmah Shalat Sunnah ............................................................................... 113 Menganalisa ................................................................................................ 114 Motivasi ...................................................................................................... 114 Tugas …………………………………………………………………….. .. 115 Rangkuman ................................................................................................. 116 Pendalaman Karakter .................................................................................. 117
DAFTAR PUTAKA ....................................................................................................... 118
viii Buku Siswa Kelas VII MTs
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU
Untuk mengoptimalkan penggunaan buku ini, perhatikan penahapan berikut.
1. Bacalah bagian pendahuluan yang terdiri Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dalam kerangka Kurikulum 2013, dengan tujuan agar peserta didik mempunyai gambaran terhadap apa yang akan dipelajari dalam bab tersebut.
2. $PDWL JDPEDU GDQ EXDWODK NRPHQWDU DWDX SHUWDQ\DDQ DGDODK WDKDSDQ VDLQWL¿N pertama, Observing (Membaca, Mendengar, dan Memperhatikan) yang berisi gambar dan atau kisah yang berhubungan dengan materi. Tujuannya adalah merangsang rasa ingin tahu peserta didik terhadap materi yang akan GLSHODMDUL <DQJ VHODQMXWQ\D GLLNXWL WDKDSDQ VDLQWL¿N NHGXD Questioning
(Menanya, Memberi umpan balik, Mengungkapkan)yang berisi pertanyaan pertanyaan peserta didik dari hasil pengamatan gambar dan atau kisah pada tahapan sebelumnya
3. Pendalaman Materi adalah tahapan VFLHQWL¿F mengeksplorasi yang berisi materi/pemahaman konsep. Tujuannya adalah memperkaya pengetahuan peserta didik. Diharapkan peserta didik juga mencari materi pada sumber sumber yang lain.
4. Menganalisa adalah tahapan VFLHQWL¿F eksplorasi ((berpikir kritis, Mendialogkan, Mengeksperimen) yang berisi tentang asosiasi, diskusi, mengkomunikasikan, mencipta dan sebagainya disesuaikan dengan
Fikih Kurikulum 2013 ix
kebutuhan dan indikator ketercapaian.
5. Motivasi adalah tahapan VFLHQWL¿F yang menghubungkan dengan materi lain, membuat rumusan) yang berisi penguatan terhadap materi yang sudah dipelajari dengan mengambil ibrah atau pelajaran dari kisah atau cerita yang terkait dengan materi tersebut.
6. Rangkuman adalah kesimpulan-kesimpulan dari materi yang dipelajari
7. Tugas dan Pendalaman Karakter adalah tahapan VFLHQWL¿F bentuk komunikasi (mempresentasikan, mendialogkan dan menyimpulkan) yang berisi penguatan terhadap materi yang sudah dipelajari dengan mempratikkan tugas dan menyimpulkannya dalam bentuk nilai karakter)
x Buku Siswa Kelas VII MTs
BAB 1
SUCIKANLAH LAHIR DAN BATINMU, GAPAILAH CINTA TUHAN-MU
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, PHPRGL¿NDVL GDQ PHPEXDW GDQ UDQDK DEVWUDN
PHQXOLV PHPEDFD PHQJKLWXQJ menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR:
1.1. Meyakini pentingnya bersuci sebagai syarat melaksanakan ibadah. 1.2. Menghayati nilai-nilai bersuci
2.1. Membiasakan bersuci sebelum melaksanakan ibadah
0HQJLGHQWL¿NDVL PDFDP PDFDP QDMLV GDQ WDWD FDUD EHUVXFLQ\D
0HQJLGHQWL¿NDVL PDFDP PDFDP KDGDV GDQ WDWD FDUD WDKDUDK
4.1. Memperagakan bersuci dari najis dan hadas
MACAM-MACAM NAJIS DAN TATA
CARA BERSUCINYA
TAHARAH
MACAM-MACAM HADAS DAN TATA CARA BERSUCINYA
ALAT-ALAT BERSUCI DAN MACAM-MACAM AIR
Sucikanlah Lahir dan Batinmu
Gapailah Cinta Tuhan-mu
AMATI GAMBAR BERIKUT INI DAN
BUATLAH KOMENTAR ATAU PERTANYAAN
1 2 3 4
Setelah kalian mengamati gambar di atas, tulislah tangggapan kalian tentang gambar di atas. Dan setelah mendengar mendengarkan hasil pengamatan teman kalian, pertanyaan apa yang muncul dari pikiran kalian tentang taharah!
2
Buku Siswa Kelas VII MTs
PENDALAMAN MATERI
Sucikanlah Lahir dan Batinmu Gapailah Cinta Tuhan-mu
Pernahkah kalian mendengar sebuah ayat Al-Quran yang menyatakan bahwa sesungguhnya Allah Swt. mencintai orang-orang yang senantiasa menjaga kebersihan? Sebenarnya bukan hanya ayat itu, akan tetapi masih banyak dalil-dalil lain baik Al-Quran maupun hadis yang berkaitan tentang perintah menjaga kebersihan. Itu artinya budaya hidup bersih merupakan bagian dari pengamalan ajaran agama Islam.
A. PENGERTIAN TAHARAH
Taharah berasal dari kata bahasa Arab yang berarti bersih atau bersuci. Sedangkan menurut istilah ialah suatu kegiatan bersuci dari najis dan hadas sehingga seseorang diperbolehkan untuk beribadah yang dituntut harus dalam keadaan suci. Kegiatan bersuci dari najis itu meliputi menyucikan badan, pakaian, tempat dan lingkungan yang menjadi tempat segala DNWL¿WDV NLWD 6HGDQJNDQ EHUVXFL GDUL +DGDV GDSDW GLODNXNDQ GHQJDQ EHUZXGX EHUWD\DPXP dan mandi
Dalil-dalil yang menganjurkan supaya kita untuk bersuci antara lain
(À ÷}ôwn÷ R ó ~ó@÷ ´}UÐí ¿ ó ÷}g¬]óR ó ó ó=nóhõ?íó
“Dan pakaianmu bersihkanlah dan tinggalkanlah perbuatan dosa” (Q.S. Al-Muddatsir : 4-5) (½½½ x ó }õg¬]óóeôUÐ ÷ o´õ xôí ó h ó õ=ÐUÐ o´õ x ôó ëõÎ
“...Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri” (Q.S. Al-Baqarah : 222)
ën õ óe÷xüÐ õ ô}]÷ IóÚô÷gô]UÐ
“Kebersihan itu sebagian dari iman”
+ 5 0XVOLP GDQ $EX 6DLG $O .KXGUL
6HVHRUDQJ PXVOLP \DQJ DNDQ PHQJHUMDNDQ VDODW ZDMLE EHUVXFL WHUOHELK GDKXOX GDUL +DGDV GDQ najis. Karena bersuci merupakan syarat sah untuk mengerjakan salat. Nabi Saw bersabda:
pðSó{óÉ ó øóí ó Úò gôJ ô}õ ÷h`óõ= ÒðĆóÉ ó ô ôób÷ óx ø ó ódHóí ó õ÷hdóL ó ô dÉ ó õ éô HôóÚ énó S ó énó S ó Òóó}c÷ ó= õ=óÌ ÷ Ló éôdQ ô÷ õY
Fikih Kurikulum 2013
3
Sucikanlah Lahir dan Batinmu
Gapailah Cinta Tuhan-mu
“Allah tak akan menerima salat tanpa bersuci dan tak menerima sedekah dari harta curian.”
+5 ,EQX 0DMDK .
B. PENGERTIAN NAJIS DAN HADAS
Najis berasal dari bahasa Arab yang artinya kotoran, dan menurut istilah adalah suatu benda yang kotor yang mencegah sahnya mengerjakan suatu ibadah yang dituntut harus dalam keadaan suci.
Sedangkan kata hadas berasal dari bahasa Arab yang artinya suatu peristiwa, sesuatu yang terjadi, sesuatu yang tidak berlaku. Sedangkan dalam istilah adalah keadaan tidak suci bagi seseorang sehingga menjadikannya tidak sah dalam melakukan ibadah
Macam-Macam Najis dan Tata Cara Taharahnya :
Dalam hukum Islam Ada tiga macam najis, yaitu najis mukhaffafah, najis mutawassitah, dan najis mughalazah.
a. Najis Mukhaffafah
Adalah najis yang ringan, seperti air seni bayi laki-laki yang belum berumur dua tahun dan belum makan apapun kecuali air susu ibu. Cara menyucikannya sangat mudah, cukup dengan memercikkan atau mengusapkan air yang suci pada permukaan yang terkena najis
ÏnfUÐí ØíÐØ=Ì ìÐíÚ êõĆó`ôUÐ ÷ éõ÷ó= ÷ õY Ý´ ó}xôí ó õpóxÚnõ UÐ ó éõ÷ó= ÷ õY ôõ `÷ óx
“Dibasuh karena kencing anak perempuan dan dipercikkan karena air kencing anak laki laki”
+ 5 $EX 'DXG GDQ $Q 1DVDL
b. Najis Mutawassitah
Adalah najis pertengahan atau sedang. Yang termasuk najis ini ialah:
Bangkai binatang darat yang berdarah sewaktu hidupnya
Darah
Nanah
Muntah
Kotoran manusia dan binatang
Arak (khamar)
Najis jenis ini ada dua macam, yaitu najis hukmiyah dan najis ‘ainiyah.
Najis Hukmiyah adalah najis yang diyakini adanya tetapi tidak nyata wujudnya (zatnya), bau dan rasanya seperti air kencing yang sudah kering yang terdapat pada pakaian atau lainnya. Cara menyucikannya adalah cukup dengan mengalirkan air pada benda yang terkena najis. Jika seandainya bekas najis yang sudah dicuci sampai berulang-ulang masih juga tidak dapat dihilangkan semuanya, maka yang demikian itu dapat dimaafkan.
4
Buku Siswa Kelas VII MTs
Sucikanlah Lahir dan Batinmu
Gapailah Cinta Tuhan-mu
Sedangkan najis ‘Ainiyah adalah najis yang tampak wujudnya (zat-nya) dan bisa diketahui melalui bau maupun rasanya. Cara menyucikannya adalah menghilangkan najis ‘Ainiyahnya dengan cara membuang dan menggosoknya sampai bersih dan diyakini sudah hilang zat, rasa, warna, dan baunya dengan menggunakan air yang suci.
C. Najis Mughalazah
Adalah najis yang berat. Najis ini bersumber dari anjing dan babi. Cara menyucikannya melalui beberapa tahap, yaitu dengan membasuh air sebanyak tujuh kali, salah satu di antaranya menggunakan air yang dicampur dengan tanah. Nabi Muhammad Saw bersabda:
ÑÐ õ ó}´Un÷ õ= gôUóíóÌ ºÓÐ ò }óY ó ÷H ó ôdóõ `÷ óx ë÷ óÌ oô d÷cóUÐ ÷ õ÷hõR óUóí Ð ó ÙóõÎ ÷Tôõ{AóóÌ õÊnióõÎ Úô÷gôJó
Sucinya tempat dan peralatan salah seseorang kamu, apabila dijilat anjing hendaklah dicuci tujuh kali, permulanya dari tujuh kali itu harus dengan tanah atau debu.
+5 0XVOLP GDUL $EX +XUDLUDK
Macam-Macam Hadas dan Cara Bersuci
+DGDV DGD GXD PDFDP \DLWX Hadas Kecil dan Hadas Besar.
a. Hadas kecil
Yaitu keadaan seseorang tidak suci, dan supaya ia menjadi suci maka ia harus berwudu, GDQ DSDELOD WLGDN DGD DLU PDND GLJDQWL GHQJDQ WD\DPXP +DO KDO \DQJ PHQ\HEDENDQ seseorang berhadas kecil ialah:
Karena keluar sesuatu dari dua lubang, yaitu qubul dan dubur
Karena hilang akalnya, yang disebabkan mabuk, gila atau sebab lainnya seperti tidur
Persentuhan antara kulit laki-laki dengan perempuan yang bukan mahramnya tanpa ada batas yang menghalanginya
Karena menyentuh kemaluan, baik kemaluan sendiri ataupun kemaluan orang lain dengan telapak tangan atau jari
b. Hadas Besar
Yaitu keadaan seseorang tidak suci, dan supaya ia menjadi suci maka ia harus PDQGL EHVDU $SDELOD WLGDN DGD DLU PDND GLJDQWL GHQJDQ WD\DPXP +DO KDO \DQJ menyebabkan seseorang berhadas besar ialah:
Karena bertemunya dua kelamin laki-laki dengan perempuan (jima’ atau bersetubuh), baik keluar mani ataupun tidak
Karena keluar mani, baik karena bermimpi atau sebab lain
Karena haid, yaitu darah yang keluar dari perempuan sehat yang telah dewasa pada
Fikih Kurikulum 2013
5
Sucikanlah Lahir dan Batinmu
Gapailah Cinta Tuhan-mu
setiap bulannya
Karena nifas, yaitu darah yang keluar dari seorang ibu sehabis melahirkan Karena wiladah, yaitu darah yang keluar ketika melahirkan
Karena meninggal dunia, kecuali yang meninggal dunia dalam perang membela agama Allah, maka dia tidak dimandikan
C. ALAT-ALAT BERSUCI DAN MACAM-MACAM AIR
Alat-alat yang dipergunakan dalam bersuci terdiri dari dua macam yaitu air dan bukan air seperti batu.
Ditinjau dari segi hukumnya, air terbagi menjadi lima macam:
a. Air Mutlak atau Tahir Mutahir (suci mensucikan)
Yaitu air yang masih asli belum tercampur dengan sesuatu benda lain dan tidak terkena najis. Air mutlak ini hukumnya suci dan dapat menyucikan. Air yang termasuk air mutlak ini terdiri dari tujuh yaitu air hujan, air laut, air sungai, air sumur, air salju (es), air embun, dan air dari mata air.
b. Air Makruh (Air Musyammas)
Yaitu air yang dipanaskan pada terik matahari dalam logam yang dibuat dari besi, baja, tembaka, alumunium yang masing-masing benda logam itu berkarat. Air musyammas seperti ini hukumnya makruh, karena dikhawatirkan menimbulkan suatu penyakit. Adapun air dalam logam yang tidak berkarat dan dipanaskan pada terik matahari tidak termasuk air musyammas. Demikian juga air yang tidak ditempatkan tidak pada logam dan terkena panas matahari atau air yang dipanaskan bukan pada terik matahari misalnya direbus juga tidak termasuk air musyammas.
c. Air Tahir Gairu Mutahir (Suci Tidak Menyucikan)
Air ini hukumnya suci tetapi tidak dapat untuk menyucikan. Ada dua macam air yang termasuk jenis ini, yaitu:
- Air suci yang dicampur dengan benda suci lainnya sehingga air itu tidak berubah salah satu sifatnya (warna, bau, atau rasa). Contohnya air kopi, air teh, dan sebagainya.
- Air buah-buahan atau air yang ada di dalam pohon, misalnya pohon bambu, pohong pisang dan sebagainya.
d. Air Musta’mal
Yaitu air suci sedikit yang kurang dari dua kulla dan sudah dipergunakan untuk bersuci walaupun tidak berubah sifatnya, atau air suci yang cukup dua kulla yang sudah dipergunakan untuk bersuci dan telah berubah sifatnya.
e. Air Mutanajjis (Air Bernajis)
Yaitu air yang tadinya suci kurang dua kulla tetapi kena najis dan telah berubah salah satu
6
Buku Siswa Kelas VII MTs
Sucikanlah Lahir dan Batinmu
Gapailah Cinta Tuhan-mu
sifatnya (bau, rasa, atau warnanya). Air seperti ini hukumnya najis, tidak boleh diminum, tidak sah dipergunakan untuk ibadah seperti wudu, tayamum, mandi, atau menyucikan benda yang terkena najis. Tetapi apabila air dua kulla atu lebih terkena najis, namum tidak mengubah salah satu sifatnya, maka hukumnya suci dan menyucikan.
Bersuci dari Kotoran (Istinja’)
Istinja’ menurut bahasa terlepas atau selamat. Sedangkan istinja’ menurut istilah adalah bersuci sesudah buang air besar atau buang air kecil. Beristinja dengan air, dan apabila tidak ada air, maka boleh dengan benda padat seperti batu, daun, kayu, kertas, dan sebagainya
a. Syarat-Syarat Istinja dengan batu atau benda kasat atau keras :
Batu atau benda itu kasat/keras
Batu atau benda itu tidak dihormati, seperti bahan makanan atau batu masjid Diusap sekuran-kurangnya tiga kali sampai bersih
Najis yang dibersihkan belum sampai kering
Najis itu tidak pindah dari tempat keluarnya
Najis itu tikak bercampur dengan benda lain
b. Adab Buang Air :
Mendahulukan kaki kiri pada waktu masuk WC
Pada waktu masuk WC membaca doa :
rõ õýnó#Ð ó÷ í ó rõ ô#ôÐ ÷ ó õY ó õ=Ùô÷LôóÌ i¬õÎ gôödUÐ óõāÐ õ ÷õ=
Mendahulukan kaki kanan waktu keluar WC
Pada waktu keluar WC membaca doa :
õfRnó Lóí îó ÙóúÐ ó÷ f¬L ó oó wóÙ÷óÌ îõ| UÐ õā õ {ô÷e"Ð ó÷ ó iÐó ó}a÷Qô
Pada waktu buang air hendaknya memakai alas kaki
Istinja hendaknya menggunakan tangan kiri
c. Hal-Hal Yang dilarang Sewaktu Buang Air :
Buang air di tempat terbuka
Buang air di air yang tenang
Buang air di lubang-lubang
Buang air di tempat yang mengganggu orang lain
Buang air di pohon yang sedang berbuah
Bercakap-cakap sewaktu buang air kecuali terpaksa
Menghadap Kiblat atau membelakanginya
Fikih Kurikulum 2013
7
Sucikanlah Lahir dan Batinmu
Gapailah Cinta Tuhan-mu
Membaca ayat Al-Quran
D. TATA CARA BERSUCI
$GD EHEHUDSD FDUD EHUVXFL GDUL +DGDV
1. Wudu
a Niat. Yaitu berniat di dalam hatinya untuk berwudu menghilangkan hadas. Dianjurkan melafalkan niat untuk menuntun niat dalam hati, yaitu dengan membaca:
®Un ó_> ó õĝdõU nð ÷}Ró}õ`óÉ÷øÐ ó÷ Ôõ {óó UÐ ÷ õ R÷ó}õU óÊ÷ôôUÐ ÷ qô ÷xóió
Tasmiyah (membaca Basmallah). Disyariatkan ketika seseorang hendak berwudu untuk membaca basmalah.
b. Membasuh kedua telapak tangan. Disyariatkan untuk menyela-nyela jari jemari tangan dan kaki ketika berwudu.
c. Madmadah (berkumur-kumur), Istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung dengan menghirupnya) dan istinsyar (mengeluarkan air dari hidung). Berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung) dengan tangan kanan kemudian istintsar (mengeluarkan air dari hidung) dengan tangan kiri.
d. Membasuh wajah. Membasuh wajah adalah mulai dari tempat tumbuhnya rambut kepala menuju ke bagian bawah kumis dan jenggot sampai pangkal kedua telinga, hingga mengenai persendian yaitu bagian wajah yang terletak antara jengot dan telinga.
e. Membasuh kedua tangan sampai ke siku. Bagi seseorang yang tidak sempurna tangannya misalnya tangannya terpotong dari atas siku, maka dia tetap wajib membasuh sisa tangan yang tersisa, yaitu jika tangannya terpotong dari bawah siku. Dan tidak ada kewajiban untuk membasuhnya jika sudah tidak ada lagi bagian yang dibasuh.
f. Mengusap sebagian kepala. Bisa ubun-ubun atau yang lain. Ini yang wajib. Disunnahkan membasuh seluruh kepala. Caranya yaitu mengusap kepala dengan kedua tangan dari depan meuju ke belakang sampai ke tengkuk kemudian mengembalikannya ke tempat awal.
g. Membasuh telinga. Caranya memasukkan jari telunjuk ke dalam telinga dan ibu jari dibelakang daun telinga (bagian luar) dan digerakkan dari bawah daun telinga sampai ke ataas.
h. At-Tartib. Membasuh anggota wudu satu demi satu dengan urutan yang sebagaimana Allah dan rasul-Nya perintahkan.
8
Buku Siswa Kelas VII MTs
Sucikanlah Lahir dan Batinmu
Gapailah Cinta Tuhan-mu
i. Al Muwalaat (berkesinambungan dalam berwudu sampai selesai tidak terhenti atau terputus). Yaitu seseorang melakukan gerakan-gerakan wudu secara berkesinambungan, usai dari satu gerakkan wudu langsung diikuti dengan gerakan wudu berikutnya sebelum kering bagian tubuh yang baru saja dibasuh.
Membaca doa sesudah berwudu:
gô dUÐ ó ôôU÷HôóÚí ó ìô{ô÷L Ð ó {ðeóY ôëÐ ó{ôgóI÷ Ðóí ó ' U óó ÷x}õI ó ø ó Ğì{óA÷í ó ô ø õÎ Uó õÐ ø ó ë÷ Ð ó{ôgóI÷ Ðó ó ÷hõ õUn[UÐ èó õØnóL õ ÷ õY ÷õfd÷ ó_@Ð÷ í ó ó ÷x}õg¬]óóeôUÐ ÷ ó õY ÷õfd÷ ó_@Ð÷ í ó ó ÷hõ=ÐUÐ ó õY ÷õfd÷ ó_@Ð÷ 2. Mandi
Adapun Tata Cara Mandi Wajib sebagai berikut:
Mandi wajib dimulai dengan membersihkan kemaluannya, dan kotoran yang ada di sekitarnya.
Mengucapkan bismillah, dan berniat untuk menghilangkan hadast besar Unó ó_> ó õĝdõU nð ÷}R ó}õ óT÷úÐ ó Ôõ {óó UÐ ÷ Rõ ó}õU ó ÷`óUÐ ÷ qô ÷xóió
Dimulai dengan membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan tangan, masing masing tiga kali dan cara membasuhnya dengan mengguyur kedua telapak tangan itu dengan air yang diambil dengan gayung. Bukan dengan mencelupkan kedua telapak tangan itu ke bak air
Setelah itu berwudu ‘sebagaimana cara berwudu’ untuk salat.
Kemudian mengguyurkan air di mulai dari pundak kanan terus ke kepala dan seluruh tubuh dan menyilang-nyilangkan air dengan jari tangan ke sela-sela rambut kepala dan rambut jenggot dan kumis serta rambut mana saja di tubuh kita sehingga air itu rata mengenai seluruh tubuh.
Kemudian bila diyakini bahwa air telah mengenai seluruh tubuh, Karena itu siraman air itu harus pula dibantu dengan jari jemari tangan yang mengantarkan air itu ke bagian tubuh yang paling tersembunyi sekalipun tetapi menyela pangkal rambut hanya khusus bagi laki-laki. Bagi perempuan, cukup dengan mengguyurkan pada kepalanya tiga kali guyuran, dan menggosoknya, tapi jangan mengurai membuka rambutnya yang dikepang
Membasuh (menggosok) badan dengan tangan sampai 3 kali, mendahulukan yang kanan dari pada yang kiri, serta muwalat, yaitu sambung menyambung dalam membasuh anggota badan.
3. Tayamum
Membaca basamalah dan berniat
Fikih Kurikulum 2013
9
Sucikanlah Lahir dan Batinmu
Gapailah Cinta Tuhan-mu
Unó ó_> ó õĝdõU nð ÷}R ó õÒĆó [UÐ õpAnó óH÷ü õõ óe´ óhUÐ qô ÷xóió
Memukulkan atau menepuk kedua telapak tangan ke permukaan tanah dengan sekali tepukan
Meniup kedua telapak tangan sebelum membasuhkannya ke anggota tayammum. Mengusap wajah dan kedua tangan hingga pergelangan
Tertib dalam tayammum, yaitu dimulai dengan mengusap wajah lalu kedua tangan. Dikerjakan secara beriringan (al-muwalaah)
4. Istinja
Membasuh atau membersihkan tempat keluar kotoran air besar atau air kecil dengan air sampai bersih.
Membasuh dan membersihkan tempat keluar kotoran air besar atau air kecil dengan batu atau dengan benda kasat lainnya sampai bersih sekurang-kurangnya tiga kali.
Najis yang berupa benda yang bisa dipegang, jatuh di atas benda yang padat, seperti bangkai tikus yang jatuh mengenai mentega yang padat. Maka untuk membersihkannya cukup dengan mengambil tikus tersebut dan mentega yang berada di sekitarnya
Benda yang padat atau keras, seperti pisau atau pedang, terkena najis, maka cukup diusap sampai bersih untuk mensucikannya. Adapun benda yang terdapat bekas minum anjing, harus dicuci sebanyak tujuh kali dan salah satunya dengan debu
E. FUNGSI TAHARAH DALAM KEHIDUPAN
Allah Swt. telah menjadikan taharah (kebersihan) sebagai cabang dari keimanan. Oleh karena itu, Islam mengajarkan kepada umatnya untuk senantaiasa hidup bersih, baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan masyarakat. Adapun yang perlu kita perhatikan dalam menjaga kebersihan adalah kebersihan lingkungan tempat tinggal, lingkungan madrasah, tempat ibadah, dan tempat umum.
1. Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
Kebersihan tidak hanya terbatas pada jasmani dan rohani saja, tetapi juga kebersihan mempunyai ruang lingkup yang luas. Di antaranya adalah kebersihan lingkungan tempat tinggal kita bersama-sama ayah, ibu, kakak, adik, dan sebagainya. Oleh karena itu, agar kita sehat dan betah tinggal di rumah, maka kebersihan, kerapian, dan keindahan rumah harus dijaga dengan baik. Dengan demikian, kebersihan lingkungan tempat tinggal yang bersih, rapi, dan nyaman menggambarkan ciri pola hidup orang yang beriman kepada Allah Swt.
2. Menjaga kebersihan Kelas dan lingkungan madrasah.
10
Buku Siswa Kelas VII MTs
Sucikanlah Lahir dan Batinmu
Gapailah Cinta Tuhan-mu
Madrasah adalah tempat kita menuntut ilmu, belajar, sekaligus tempat bermain pada waktu istirahat. madrasah yang bersih, rapi, dan nyaman sangat mempengaruhi ketenangan dan kegairahan belajar. Oleh karena itu, para siswa hendaknya menjaga kebersihan kelas, seperti dinding, lantai, meja, kursi, dan hiasan yang ada.
Demikian juga tentang kebersihan lingkungan madrasah, karena kelancaran dan keberhasilan pembelajaran ditunjang oleh kebersihan lingkungan madrasah, kenayamaan di dalam kelas, tata ruang yang sesuai, keindahan taman madrasah, serta para pendidik yang disiplin. Oleh karena itu, kita semua harus menjaga kebersihan, baik di rumah maupun di madrasah, agar kita betah serta terhindar dari berbagai penyakit.
3. Menjaga kebersihan lingkungan tempat ibadah
Kita mengetahui bahwa tempat ibadah – masjid, mushalla, atau langgar – adalah tempat yang suci. Oleh karena itu, Islam mengajarkan untuk merawatnya supaya orang yang melakukan ibadah mendapatkan ketenang-an, dan tidak terganggu dengan pemandangan yang kotor atau bau di sekelilingnya. Umat Islam akan mendapatkan kekhusyu-an dalam beribadah kalau tempatnya terawat dengan baik, dan orang yang merawatnya akan mendapatkan pahala di sisi Allah.
Dengan demikian, kita akan terpanggil untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat ibadah di sekitar kita. Apabila orang Islam sendiri mengabaikan kebersihan, khususnya di tempat-tempat ibadah, ini berarti tingkat keimanan mereka belum seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
4. Menjaga kebersihan lingkungan tempat umum.
Menjaga dan memelihara kebersihan di tempat umum dalam ajaran Islam memiliki nilai lebih besar daripada memelihara kebersihan di lingkungan tempat tinggal sendiri, karena tempat umum dimanfaatkan oleh orang banyak.
Untuk memperluas wawasanmu tentang taharah, diskusikanlah masalah berikut ini:
Fikih Kurikulum 2013
11
Sucikanlah Lahir dan Batinmu
Gapailah Cinta Tuhan-mu
MENGANALISA
MOTIVASI
Azab Bagi yang Tidak Bersuci dengan Benar
Ibnu Abbas Ra mengisahkan bahwa suatu hari Rasulullah Saw melintasi dua makam, lalu
beliau berkata, “Sesungguhnya mereka berdua sedang disiksa, mereka bedua disiksa bukan disebabkan melakukan dosa besar. Salah satu dari mereka disiksa karena tidak sampai bersih saat bersuci dari buang air kecil.”Seorang perempuan Yahudi mendatangi Aisyah seraya berkata, “Sesungguhnya azab kubur itu disebabkan oleh air kencing.” Mendengar perkataannya, Aisyah berkata, “Engkau bohong.” Perempuan Yahudi itu menjelaskan, “Karena air kencing itu mengenai kulit dan pakaian.”Kemudian Rasulullah Saw keluar untuk mengerjakan salat, sedangkan suara kami semakin keras terdengar (karena ribut). Mendengar keributan ini Rasulullah Saw bertanya, “Ada apa ini?” Aisyah pun menceritakan kepadanya apa yang telah
12
Buku Siswa Kelas VII MTs
Sucikanlah Lahir dan Batinmu
Gapailah Cinta Tuhan-mu
dikatakan oleh perempuan Yahudi tadi, setelah itu Rasulullah Saw bersabda, “Dia memang benar.”
$EGXUUDKPDQ ELQ +DVDDK PHQGHQJDU 5DVXOXOODK 6DZ EHUWDQ\D ³7DKXNDK NDOLDQ DSD \DQJ telah menimpa salah seorang Bani Israil? Dulu, saat mereka terkena air kencing, mereka segera membersihkannya dengan memotong pakaian yang terkena percikkan air kencing tersebut. Melihat perbuatan ini, orang itu melarang mereka, maka dia pun diazab dalam kuburnya.
'DODP KDGLV \DQJ GLULZD\DWNDQ GDUL $EX +XUDLUDK 5D VHFDUD mauquf, Rasulullah Saw bersabda, ” Kebanyakan siksa kubur itu disebabkan air kencing.”
Pada suatu malam Abdullah bin Umar pergi ke rumah seorang perempuan tua yang di samping rumahnya terdapat pemakaman. Lalu dia mendengar suara lirih yang berkata, “Kencing, apa itu kencing? Gayung, apa itu gayung?” Abdullah bin Umar pun berkata, “Celaka, apa yang terjadi?” Perempuan tua itu menjawab, “Itu adalah suara suamiku yang tidak pernah bersuci dari buang air kecil.” Mendengar penjelasan tersebut, Abdullah bin Umar berkata, “Celakalah dia! Unta saja alau kencing bersuci, tapi dia malah tidak peduli.” Perempuan tua itu kembali menuturkan kisah suaminya : Ketika suamiku sedang duduk, ada seorang lelaki mendatanginya seraya berkata, “Berilah aku minum, aku sangat haus.” Suamiku malah berkata, “Engkau membawa gayung sedangkan gayung kami tergantung.” Orang itu berkata, “Wahai tuan, berilah aku minum, aku hampir mati kehausan.” Suamiku berkata, “Engkau membawa gayung.” Akhirnya lelaki yang meminta air untuk minum itu meninggal dunia. Setelah itu, suamiku juga meninggal dunia. Namun sejak hari pertama dia meniggal dunia, seringkali terdengar suara suamiku dari arah pemakaman,“Kencing, apa itu kencing? Gayung, apa itu gayung?”
Nauzubillah min dzalik, ternyata perkara kecil saja bisa menyebabkan kita mendapat siksa kubur ya? Banyak orang memandang remeh bersuci setelah buang air kecil (kurang bersih bahkan tidak bersuci sama sekali), padahal hal yang remeh itu bisa menjadi malapetaka ketika kita masuk pada Alam Barzakh.
³<D $OODK OLQGXQJL NDPL VHPXD GDUL VLNVD QHUDND VLNVD NXEXU ¿WQDK GXQLD GDQ DODP EDU]DNK VHUWD ¿WQDK \DQJ GLWLPEXONDQ ROHK 'DMMDO DPLQ
Sumber: http://ceritaku-islami.blogspot.com
1. Taharah berarti bersih atau bersuci. Sedangkan menurut istilah ialah suatu kegiatan bersuci Tuga
s
Tugas Praktik
Setelah mempelajari ketentuan bersuci, cobalah kalian praktikkan tata cara bersuci dari +DGDV PDXSXQ QDMLV GDODP EHEHUDSD NHORPSRN 6LDSNDQ SHUDODWDQ \DQJ GLSHUOXNDQ dalam melaksanakan kegiatan bersuci
Fikih Kurikulum 2013
13
Sucikanlah Lahir dan Batinmu
Gapailah Cinta Tuhan-mu
RANGKUMAN
dari najis dan hadas sehingga seseorang diperbolehkan untuk beribadah yang dituntut harus dalam keadaan suci.
2. Najis artinya kotoran, secara istilah adalah suatu benda yang kotor yang mencegah sahnya mengerjakan suatu ibadah yang dituntut harus dalam keadaan suci. Sedangkan hadas berarti suatu peristiwa, atau tidak suci atau kotoran, secara istilah adalah keadaan tidak suci bagi seseorang sehingga menjadikannya tidak sah dalam melakukan ibadah.
3. Najis itu ada tiga macam yaitu:
- Najis mukhaffafah, yaitu najis yang ringan, seperti air seni bayi laki-laki yang belum berumur dua tahun dan belum makan apapun kecuali air susu ibu.
- Najis mutawasitah, yaitu najis pertengahan atau sedang. Yang termasuk najis ini ialah: darah, nanah, muntah, bangkai, khamar, kotoran manusia dan binatang, dan sebagainya.
- Najis mughaladzah, yaitu najis yang berat. Najis ini bersumber dari anjing dan babi, dan sebagainya.
+DGDV DGD GXD PDFDP \DLWX
+DGDV NHFLO \DLWX NHDGDDQ VHVHRUDQJ WLGDN VXFL GDQ VXSD\D LD PHQMDGL VXFL PDND ia harus berwudu, dan apabila tidak ada air maka diganti dengan tayamum.
+DGDV EHVDU \DLWX NHDGDDQ VHVHRUDQJ WLGDN VXFL GDQ VXSD\D LD PHQMDGL VXFL PDND ia harus berwudu, dan apabila tidak ada air maka diganti dengan tayamum.
5. Air terbagi menjadi lima macam:
- Air Mutlak (Tahir Mutahir), yaitu air yang masih asli belum tercampur dengan sesuatu benda lain dan tidak terkena najis, misalnya air hujan, air laut, air sungai, air sumur, air mata air, dan sebagainya.
- Air Makruh (Air Musyammas), yaitu air yang dipanaskan pada terik matahari dalam logam yang dibuat dari besi, baja, alumunium yang masing-masing benda logam itu berkarat.
- Air Tahir Gairu Mutahir, yaitu Air suci yang dicampur dengan benda suci lainnya sehingga air itu tidak berubah salah satu sifatnya (warna, bau, atau rasa) seperti air kopi, air teh, dan sebagainya. atau air buah-buahan atau air yang ada di dalam pohon, misalnya pohon bambu, pohong pisang dan sebagainya.
- Air Musta’mal, yaitu air suci sedikit yang kurang dari dua kulla dan sudah
14
Buku Siswa Kelas VII MTs
Sucikanlah Lahir dan Batinmu
Gapailah Cinta Tuhan-mu
dipergunakan untuk bersuci walaupun tidak berubah sifatnya, atau air suci yang cukup dua kulla yang sudah dipergunakan untuk bersuci dan telah berubah sifatnya.
- Air Mutanajjis, yaitu air yang tadinya suci kurang dua kulla tetapi kena najis dan telah berubah salah satu sifatnya (bau, rasa, atau warnanya).
6. Istinja’ menurut bahasa terlepas atau selamat. Sedangkan secara istilah adalah bersuci sesudah buang air besar atau buang air kecil. Beristinja dengan air, dan apabila tidak ada air, maka boleh dengan benda padat seperti batu. daun, kayu, kertas, dan sebagainya.
7. Adab buang air: mendahulukan kaki kiri pada waktu masuk wc, membaca doa ketika masuk maupun keluar wc, mendahulukan kaki kanan waktu keluar wc, menggunakan tangan kiri ketika istinja, dan dilarang buang air di tempat terbuka, air yang tenang, bercakap-cakap sewaktu buang air, dan sebagainya.
Setelah mempelajari tentang ketentuan taharah, cobalah kalian temukan makna filosofis dari setiap gerakan wudu!
PENDALAMAN KARAKTER
Dengan memahami ajaran Islam mengenai ketentuan taharah maka seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut :
1. Terbiasa hidup bersih
2. Membiasakan diri untuk selalu ikhlas dalam setiap perbuatan
3. Peduli terhadap lingkungan hidup, agar senantiasa bersih dan indah
4. Tanggung jawab, karena dia akan merasa bertanggung jawab dengan kebersihan sekitarnya
5. Meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt.
Fikih Kurikulum 2013
15
Sucikanlah Lahir dan Batinmu
Gapailah Cinta Tuhan-mu
“Barangsiapa yang berwudu, kemudian
ia memperbagus wudunya maka keluarlah
dosa-dosanya dari jasadnya, hingga keluar dari
XMXQJ NXNXQ\D´
+5 0XVOLP
16
Buku Siswa Kelas VII MTs
BAB
NIKMATNYA SALAT, INDAHNYA HIDUP
2
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, PHPRGL¿NDVL GDQ PHPEXDW GDQ UDQDK DEVWUDN
PHQXOLV PHPEDFD PHQJKLWXQJ menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR:
1.2. Menghayati ketentuan salat lima waktu
2.2 Menghayati hikmah salat lima waktu
3.3 Memahami waktu-waktu salat lima waktu
3.4 Memahami ketentuan sujud sahwi
0HPSUDNWLNNDQ D]DQ GDQ LTƗPDK
4.3 Mempraktikkan salat lima waktu
4.5 Memperagakan sujud sahwi
TATA CARA SALAT LIMA WAKTU
PETA KONSEP
KETENTUAN WAKTU SALAT LIMA
WAKTU
SALAT LIMA
WAKTU
DAN SUJUD SAHWI
BACAAN-BACAAN Salat LIMA WAKTU
KETENTUAN SUJUD SAHWI
PRAKTIK SALAT LIMA WAKTU DAN SUJUD SAHWI
Nikmatnya Salat,
Indahnya Hidup
AMATI GAMBAR BERIKUT INI DAN BUATLAH KOMENTAR
ATAU PERTANYAAN
1 3
2 4
Setelah kalian mengamati gambar di atas, tulislah tangggapan kalian tentang gambar di atas. Dan setelah mendengar mendengarkan hasil pengamatan teman kalian, pertanyaan apa yang muncul dari pikiran kalian tentang salat lima waktu.
18
Buku Siswa Kelas VII MTs
Nikmatnya Salat,
Indahnya Hidup
PENDALAMAN MATERI
A. KETENTUAN SALAT LIMA WAKTU
a. Pengertian dan Dalil Salat Lima Waktu
Salat secara bahasa berarti doa. Secara istilah salat adalah ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu, yang dimulai dengan takbir, dan diakhiri dengan salam. Salat wajib juga disebut juga dengan salat fardu atau salat maktubah yang berarti salat yang harus dikerjakan orang Islam yang telah memenuhi syarat. Salat wajib dibagi menjadi dua macam, yaitu salat fardu `ain (seluruh umat islam wajib menjalankannya) dan salat wajib fardhu kifayah (apabila salah seorang telah melaksanakan, maka gugurlah NHZDMLEDQ EDJL \DQJ ODLQQ\D 'DVDU KXNXP GLZDMLENDQQ\D VDODW DGDODK ¿UPDQ $OODK
(¿¾ h ó õ_õTÐ}UÐ ó óY Ð_ôTó÷ÚÐí ó Ònó Tó~UÐ Ð >Ëôí ó ÒĆó [UÐ Ð ehô õSóÌíó
“Dan dirikanlah salat dan bayarkanlah zakat, dan ruku`lah bersama orang-orang yang ruku`” (QS. al-Baqara 2 : 43)
õõd óeL }ó õýnH ó yó ôdÉ ó q÷ ó ôdÉ ó ë÷õnR ó ÒôĆó [UÐ õpóYnhõbUÐ ÷ êó÷óx {ô÷ ó_UÐ õ÷hdóL ó oô Hnó ó x nô óY éôíÐó õõd óeL ó ô}õýnH ó Ó÷ {óó R ó Ó÷ {óó R ó ë÷õÐíó
“Amal yang pertama kali akan dihisab bagi seorang hamba pada hari kiamat adalah salat. Jika salatnya baik, maka akan dinilai baik semua amalnya yang lain dan jika salatnya rusak maka akan dinilai jeleklah semua amalnya yang lain”.
+5 $W 7DEUDQL
Salat dalam Islam menempati kedudukan sangat penting, karena salat adalah perbuatan yang pertama kali akan dihisab (dihitung) pertanggung jawabannya kelak di hari kiamat.
b. Syarat Salat
Adapun syarat salat itu terdiri dua jenis, yaitu:
- Syarat sah salat:
1. Suci badan dari hadas besar dan kecil.
2. Suci badan, pakaian dan tempat dari najis.
3. Menutup aurat (aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut, sedang aurat perempuan adalah seluruh anggota badan kecuali kedua telapak tangan dan wajah).
Fikih Kurikulum 2013
19
Nikmatnya Salat,
Indahnya Hidup
4. Telah masuk waktu salat. Salat tidak wajib dilaksanakan terkecuali apabila sudah masuk waktunya, dan tidak sah hukumnya salat yang dilaksanakan sebelum masuk waktunya
5. Menghadap kiblat, jika berada dalam masjid haram Mekah, maka harus menghadap langsung. Dan jika jauh dari Baitullah haram, maka cukup menghadap ke arahnya.
- Syarat Wajib Salat:
,VODP PDND WLGDN VDK VDODW \DQJ GLODNXNDQ ROHK RUDQJ ND¿U GDQ WLGDN GLWHULPD Begitu pula halnya semua amalan yang mereka lakukan.
2. Baligh (laki-laki telah keluar sperma atau sudah berumur 15 tahun, dan perempuan telah keluar darah haid atau sudah berumur 15 tahun). Akan tetapi anak kecil itu hendaknya diperintahkan untuk melaksanakan salat sejak berumur tujuh tahun dan Salatnya itu sunnah baginya.
3. Berakal, maka tidaklah wajib salat itu bagi orang gila atau mabuk.
4. Suci dari haid dan nifas bagi perempuan.
5. Telah sampai dakwah kepadanya.
6. Terjaga, tidak sedang tidur.
c. Sunnah salat
Sunah salat merupakan ucapan atau gerakan yang dilaksanakan dalam salat selain rukun salat. Sunnah-sunnah salat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Sunnah `Ab`ad
Sunah `ab`ad adalah amalan sunah dalam salat yang apabila terlupakan harus diganti dengan sujud sahwi. Yang termasuk sunah `ab`ad adalah :
- tasyahud awal.
- membaca salawat pada tasyahud awal.
- membaca salawat atas keluarga Nabi pada tasyahud akhir.
- membaca qunut pada salat shubuh dan salat witir pada pertengahan hingga akhir bulan Ramadhan.
2. Sunnah Hai`at
Sunnah hai`at adalah amalan sunah dalam salat yang apabila terlupakan tidak perlu diganti dengan sujud sahwi. Yang termasuk sunnah hai`at adalah :
- mengangkat tangan ketika takbiratul ihram sampai sejajar ujung jari dengan telinga dan telapak tangan sampai bahu.
- meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri ketika sedekap.
- memandang ke tempat sujud, kecuali waktu membaca “Asyhadu Anla ilaha illallah”, ketika itu pandangan ke telunjuk tangan.
- membaca doa iftitah
20
Buku Siswa Kelas VII MTs
Nikmatnya Salat,
Indahnya Hidup
- tuma`ninah (diam sejenak) sebelum atau sesudah membaca surat al-Fatihah. - mengucapkan lafal “amin” sesudah membaca surat al-Fatihah.
- membaca surat selain surat al-Fatihah setelah membaca surat al-Fatihah. - mendengarkan bacaan imam (bagi makmum).
- mengeraskan suara pada dua rakaat pertama salat Maghrib, isya dan subuh. - membaca takbir intiqal setiap ganti gerakan kecuali ketika berdiri dari ruku`. - membaca ketika i`tidal.
d. Yang Membatalkan Salat
Adapun yang membatalkan salat, antara lain:
- berbicara dengan sengaja.
- tertawa.
- berhadas. Besar maupun kecil.
- terbuka auratnya.
- merubah niat.
- membelakangi kiblat.
- makan dan minum.
- murtad.
- meninggalkan salah satu rukun salat dengan sengaja.
- bergerak dengan banyak (3 kali gerakan atau lebih berturut-turut).
e. Rukun dan Syarat Salat
Tentang rukun salat ini dirumuskan menjadi 13 perkara:
1. Niat, artinya menyengaja di dalam hati untuk melakukan Salat. Niat adalah rukun Qalby. Para ulama menuntun dengan melafalkan niat, misalnya:
nYnð óYõÎ nYð ÷Yô÷jóY ÊÐðØóÐ ó õpdó÷õbUÐ ÷ óõb÷ó ÷Y ôÓn ò ó_TÚó ó
óó=÷ÚÐó}õg÷^UÐ ´ßó ÷}R ó ÷D¬Éó ôÐ FôóT÷ Ð óôāÐ
ó Onó ó_> óõā õ
2. Berdiri, bagi yang berkuasa (jika tidak dapat berdiri, maka boleh dengan duduk, dan jika tidak dapat duduk boleh dengan berbaring).
3. Takbiratul ihram: membaca “Allahu Akbar”,
Berdasarkan hadits Ali ra.:
{eAÐ ìÐíÚ ô÷hõd ÷UÐn gó ôd÷hõd÷ >óí ó ,ô}÷hõc÷ UÐn góeô÷x}õ÷ >óíó ÉÚ÷gô]Uд õÒĆó [UÐ Önôóa÷ õY î~Y}UÐí @nY =Ðí ØíÐØ=Ðí
Fikih Kurikulum 2013
21
Nikmatnya Salat,
Indahnya Hidup
“Nabi Saw. bersabda: “Kunci salat ialah bersuci, pembukaannya membaca takbir, dan penutupnya ialah memberi salam”.
+5 $KPDG $EX 'DXG ,EQX 0DMDK GDQ Turmudzi).
4. Membaca Surat Fatihah.
Dari Ubadah bin Shamit Ra bahwa Nabi Saw bersabda:
pLnewÐíÚ Ñn ó ócõ UÐ÷ õpóõ>naóõ=÷Ìó}b÷ óx ÷U ó ÷ óeõU ÒóĆó Éóøó
“Tidak shah salat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul-Kitab”.
+5 -DPD¶DK
5. Ruku’ dan thuma’ninah, artinya membungkuk sehingga punggung menjadi sama datar dengan leher dan kedua belah tangannya memegang lutut.
Dari Abu Mas’ud Badari, Nabi Saw. bersabda:
peUÐíÚ õØ÷ôUдí ó âõ÷Tô´}UÐ õR ôód÷Én ó gó÷hõR ô@ô}UÐ ô÷hõbxôø ó ÒñĆó É ó Ïô~õ÷ >ôøó
“Salat tidak cukup bila seseorang tidak meluruskan punggungnya di waktu ruku’ dan sujud”.
+DGLV LQL GLULZD\DWNDQ ROHK OLPD ,PDP +DGLV
6. I’tidal dengan thuma’ninah, artinya bangkit bangun dari ruku’ dan kembali tegak lurus, thuma’ninah.
7. Sujud dua kali dengan thuma’ninah, yaitu meletakkan kedua lutut, kedua tangan, kening dan hidung ke atas lantai. Anggota sujud ialah kening/dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua telapak kaki.
8. Duduk antara dua sujud dengan thuma’ninah, artinya bangun kembali setelah sujud yang pertama untuk duduk sebentar, sementara menanti sujud yang kedua.
9. Duduk untuk tasyahud akhir.
10. Membaca tasyahud akhir di waktu duduk di raka’at yang terakhir.
11. Membaca salawat atas Nabi, setelah selesai tasyahud akhir, maka dilanjutkan membaca pula salawat atas Nabi dan keluarganya.
12. Mengucapkan salam yang pertama. Bila setelah selesai membaca tasyahud akhir dan salawat atas Nabi dan keluarga beliau maka memberi salam. Yang diwajibkan hanya salam pertama.
13. Tertib artinya berturut-turut menurut peraturan yang telah ditentukan.
Rukun-rukun ¿¶LO itu harus dilaksanakan dengan thuma’ninah, yakni berhenti sejenak sekedar ucapan “subhanallah”.
f. Bacaan-Bacaan Salat Lima Waktu
Adapun berikut contoh bacaan-bacaan salat lima waktu
22
Buku Siswa Kelas VII MTs
Nikmatnya Salat,
Indahnya Hidup
1. Takbir
ketika memulai salat, kita mengangkat tangan sambil mengucapkan ô}óT÷ óÌ ô 2. Doa iftitah
qôg÷@í ó ë¬õÎ Ćð ÷hÉõ óÌí ó Òðó}c÷ = ôõĝdUÐ ënó ó ÷Hôí Ð ó }ð ÷hõT ó õĝdUõÐ {ô÷eUÐ ó í Ð ó }ð ÷hõT ó ô}óT÷ óÌ ô ÷hõT}õZ÷ eUÐ ôó õY nióóÌ n óYí n ó eð õd ÷Y n ô að÷hõfA ó ßó ÷ÚúÐ ó í ó ÓÐ õ ó óeUÐ ó}]óR ó ï÷ õ|dõU ógõ@÷íó ó õU|óõ=í ó ôU óó ÷x}õI ó ø ó ÷heõ Unó ó_UРѬ óÚ õĝdUÐõ>n óe óYí ó ïn ó óh÷ óYí ó ÷cõ ôiôí ó õ>Ćó É ó ëõÎ ðheõ õd ÷eUÐ ôó õY nióóÌí ó Óô÷}õYôÌ
“Allah Maha Besar lagi sempurna kebesarannya, segala puji bagi Allah dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Sesunguhnya ku hadapkan muka dan hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan berserah diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musrik. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah karena Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya, demikianlah aku diperintah dan aku termasuk golongan orang-orang muslim.”
Atau:
Ñõ}õ`÷ óeUÐ÷ í ó çõ}õZ÷ óeUÐ ÷ ó ÷hó= Óó {÷ Lón= n ó óeT ó ïó nxn ó ]óB ó ó ÷hó=í ó õf÷hó= {÷ Lõn= ó gôĝdUÐ õ ió{UÐ ó õY ô óh÷=úó Ð ÷ Ñô÷UÐ bfóx ôneó T ó nxn ó ]óó UÐ ÷ ó õY õfb¬i ó gôĝdUÐ õØó}óUÐ÷ í ó sõ d÷UÐ í ó õÊneó U÷õn= ïó nxn ó ]óB ó ÷ õ QÐ ÷ gôĝdUÐ
“Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan di antara kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat.
Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana dibersihkannya kain putih dari ko toran.Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun.”
3. Surat al-Fatihah
Dalam membaca surat al-Fatihah, kita harus memperhatikan makhraj dan tajwid. (¾ h õ Aõ}UÐ õ óeA÷ }UÐ ½ h ó eõ Unó ó_UÐ ÷ Ѭ óÚ õĝdõU {ô÷eó UÐ ¼ ÷ h õ Aõ}UÐ õ óeA÷ }UÐ õĝdUÐ õ ÷õ=
Fikih Kurikulum 2013
23
Nikmatnya Salat,
Indahnya Hidup
óhõbó ÷eôUÐ ÷ àÐ ó ó}[UÐ n ¬ ióõ{wÐ À
÷ hô õ_ó ÷i óènó xõÎí ó {ôô ÷_i óènó xõÎ ¿ x õ {UÐ ¬êõ÷óx õ õUn óY
( h ó ¬Un\UÐ ø í ó ÷gõ÷hdóL ó Ñõ \ô`÷ óeUÐ ÷ }õ ÷hQ ó ÷gõ÷hdóL ó qó ÷e ó_i÷óÌ x ó õ|UÐ àÐ ó ó}É Á õ ) Bacaan surat-surat Al-Quran (misalnya surat al-ikhlas)
ÐðaôT ôôU ó ÷ côóx ÷Uóí ¾ ó {÷ Uó x ô ÷Uóí ó {÷ õdóx ÷U ½ ó {ôóe[UÐ ô dUÐ ¼ {ñAóóÌ ôĝdUÐ ów ô ÷ Sô (¿ {ñAóóÌ
5. Doa ketika rukuk
Rukuk adalah membungkukkan badan membentuk sudut sembilan puluh derajat dengan menjadikan kedua tangan sebagai penyangga bertumpu pada kedua lutut kemudian membaca :
h^õ ó_UÐ ÷ ó=¬óÚ ë n ó ó ÷H ô
Atau:
ìõ{ ÷eó õ=í h ó ^õ ó_UÐ ÷ ó=¬óÚ ë n ó ó ÷Hô
6. Doa I'tidal
I'tidal adalah berdiri tegak kembali setelah rukuk. Ketika i'tidal sambil mengangkat tangan kita membaca :
ìð{óeõA ó ÷ óeõU ôĝdUÐ óeõ H ó
dilanjutkan membaca doa berikut:
{ô÷_ó= òÊ÷I ó ÷ õY qó þ÷I n õ óY ±ô õYí ßõ ÷ÚøÐ ó ±ô õY í ó ÓÐe õ UÐ
ă ±ô õY {ô÷eó UÐ ÷ ó U n ó fó=óÚ
atau:
õ÷hõR nTðóÚnóY n ô ð¬hJ Ð ó }ð ÷hõT Ð ó {ð ÷eA ó {ô÷eU ó Ð ÷ ó Uóí n ó fó=óÚ
7. Doa Sujud
Sujud adalah membungkukkan badan dengan meletakkan beberapa anggota tubuh di lantai tempat sujud. Ketika melakukan sujud kita membaca :
dóL ÷ øÐ ó ó=¬óÚ ë n ó ó ÷Hô
24
Buku Siswa Kelas VII MTs
Atau:
8. Doa duduk antara dua sujud
Nikmatnya Salat,
Indahnya Hidup
ìõ{ ÷eó õ=í ó dóL ÷ øÐ ó ó=¬óÚ ë n ó ó ÷H ô
ôLÐ÷ í ó õfõRnLó í ó ÷õiõ{wÐ÷ í ó õfS÷Ûô÷ÚÐí ó õf ÷_Ró÷ÚÐí ó õi÷}ô@Ð÷ í ó õf ÷eAó÷ÚÐí ó õU÷}õa ÷QРѬ óÚ f¬Ló
Atau:
õfS÷Ûô÷ÚÐí ó õiõ{wÐ÷ í ó õi÷}ô@Ð÷ í ó õf ÷eAó÷ÚÐí ó õU÷}õa ÷QÐ ö gôĝdUÐó
9. Bacaan tasyahud awal
´ õfUÐ n góxôÐ ó ó ÷hdóL ó êôĆóU Ð ó ĝdõU Ó n ô ó¬h]UÐ
ÓÐ ô ódó[UÐ Ón ô TóóÚnóeôUÐ ÷ Ón ô hõ UÐ
÷hõ õUn[UÐ õĝdUÐÐõØnóL õ dóLóí n ó fó÷hdóL ó êôĆóU Ð ó >nôTóó}ó=í ó õóĝdUÐpôóeA÷ óÚíó ôU÷HôóÚí ó ìô{ô÷LÐ ó {ðeóY ôëÐ ó {ôgóI÷ Ðóí ó ôĝdUÐ øõÐ óUóõÐø ó ë÷ Ð ó {ôgóI÷ Ð ó Atau: õóĝdUÐpôóeA÷ óÚí ó ´ õfUÐ n gó´xÐ ó ó ÷hdóL ó êôĆóU Ð ó Ó n ô ó¬h]UÐí
ÓÐ ô ódó[UÐ í ó ĝdõU Ó n ô hõ UÐ
÷hõ õUn[UÐ õĝdUÐõØnóL õ dóLóí n ó fó÷hdóL ó êôĆóU Ð ó >nôTóó}ó=íó
ôU÷HôóÚí ó ìô{ô÷LÐ ó {ðeóY ô ëÐ ó {ôgóI÷ Ðóí ó ôĝdUÐ øöõÐ óUóõÐø ó ë÷ Ð ó {ôgóI÷ Ð ó 10. Doa tasyahud akhir Ketika duduk tasyahud akhir kita membaca doa tahiyat awal dilanjutkan membaca :
dóL ó qó ÷hdÉ n ó óeT ó ò{eóY n ô i ó õ{¬hH ó éõ Ð ó dóL ó í ó ò{eöóY n ô i ó õ{¬hH ó dóL ó ¬É ó óg´ ôdUÐ n óeT {ó eóY n ô i ó õ{¬hH ó dóL ó è÷Únõ ó=í ó ÷h õwÐó}÷=õÐ ni ó õ{¬hH ó éõ Ð ó dóLóí ó ÷h õwÐó}÷=õÐ ni ó õ{¬hHó ó iõÐ ó ÷heõ U n ó ó_UÐ ÷ õR ÷h õwÐó}÷=õÐ ni ó õ{¬hH ó éõ Ð ó dóLóí ó ÷h õwÐó}÷=õÐ ni ó õ{¬hH ó dóL ó qó T÷óÚnó= {÷hõ óY {ñ÷heõAó
Fikih Kurikulum 2013
25
Nikmatnya Salat,
Indahnya Hidup
11. Doa-doa setelah membaca tasyahud akhir dan salawat
a. Doa memohon perlindungan dari azab kubur
nóh÷ óeUÐ ÷ õpfó÷õR ÷ õYí ó Únõ fUÐ ÑÐ õ |óL ó ÷ õYí ó }õ ÷bóUÐ ÷ ÑÐ õ |óL ó ÷ õY ó õ= Ùô÷LôÐ ó i¬õÐ gôĝdUÐó én@{UÐ y ÷hõ óeUÐ ÷ õpfó÷õR ÷ õYí ó Ón õ óe óeUÐ÷ íó
b. Doa mohon ampunan
ôdóL÷Ð óqó i÷Ð ó qô R÷ó}H÷ Ðnó óYí Óô÷Úó}H÷ Ð n ó óYí ó Óô÷}BÐ n ó óYí ó qô ÷Y{S n ó óY õU÷}õa ÷QÐ gôóĝdUÐóÐó
ó õY qñ ÷fT
ô i÷Ð óø õÐ óUóõÐø ó ô}B¬nóeôôUÐ qó i÷Ðóí ó êô{öbóeôUÐ ÷ qó i÷Ð ó föõY õõ=
ôiöõÐ ó inó ó ÷H q
12. Ucapan salam dalam salat
Untuk mengakhiri salat kita membaca : Ketentuan Waktu Salat Fardhu
÷heõ õUn^UÐ
ô>nôTóó}ó=í ó õóĝdUÐ pôóeA÷ óÚí ó ÷cô÷hdóL ó êôĆóUÐ
Di dalam Al-Quran, Allah Swt. sudah menegaskan bahwa salat itu ditentukan waktunya: (¼»½ ÊnfUÐ n>ð÷Sô÷Y n =nðóõT ó ÷hõfõYk÷ eôUÐ ÷ dóL ó q÷ inóT ó ÒóĆó [UÐ ëõÐ
“Bahwasanya salat itu adalah fardu yang telah di tentukan waktunya untuk semua orang yang beriman”. (S. An-Nisa’/4, :103)
Waktu-waktu yang ditentukan ialah:
énó S ó ÷dHóí ó õ÷hdóL ó ôóĝdUÐ dÉ ó ¬ õfUÐ ëÐ n ó óegô÷fL ó ô dUÐ óõ óÚ ó} óeL ôõ ÷= õóĝdUÐõ{÷L ó ÷ Ló º}õ[÷ ó_UÐ ÷ qô S÷í ó ÷}\ô÷ óx ÷Unó óY õõU÷]ôT ó õ @ô}UÐ ´K õ ënó Tóí ó õ ÷eZUÐ qõ UÐóÛ Ð ó ÙóõÐ }õg÷ ^UÐ ´qô S÷íó oõ õ`óx ÷Unó óY Ñõ}õ`÷ óeUÐ ÷ õÒĆó É ó qô S÷íóí º ó ô ÷eZUÐ
ºôaóZUÐ
}aó[÷ > ó ÷Unó óY }õ[÷ ó_UÐ ÷ qô S÷íóíó
âõ÷ôdJ ô÷ õY yõ ÷[UÐ ´ õÒĆó É ó qô S÷íóí º ó õ Hó ÷íúó Ð ÷ õ ÷hdUÐ õ [÷ õi UóõÐ õÊnZó õ_UÐ ÷ õÒĆó É ó qô S÷íóíó õ ôd]÷ > ó ÷Unó óY }õ÷ aóUÐ÷
dY ìÐíÚ ô ÷eZUÐ
26
Buku Siswa Kelas VII MTs
Nikmatnya Salat,
Indahnya Hidup
“Dari ‘Abdullah bin ‘Amr Ra bahwasanya Nabi Saw bersabda: “Waktu Zuhur itu ialah takala condong matahari (ke sebelah barat) sampai bayang-bayang orang sama dengan tingginya sebelum datang waktu ‘Ashar: dan waktu ‘Ashar sebelum kuning matahari, dan waktu Maghrib sebelum hilang awan merah (setelah terbenam matahari), dan waktu salat ‘Isya hingga tengah malam, dan waktu salat Shubuh dari terbit fajar hingga sebelum terbit matahari”.
+5 0XVOLP
1. Salat Zuhur
Awal waktunya setelah condong matahari ke barat dari pertengahan langit dan akhir waktunya apabila bayang-bayang telah sama panjangnya dengan sesuatu.
2. Waktu ‘Ashar
Waktunya mulai dari habis waktu Zuhur, sampai terbenam matahari
3. Waktu Maghrib
Waktunya dari terbenam matahari, sampai terbenam syafaq yang merah (cahaya merah di kaki langit sebelah barat)
4. Salat ‘Isya
Waktu ‘Isya dari hilangnya syafaq merah sampai terbit fajar shadiq, (Rasulullah Saw kerap kali mengakhirkan ‘Isya hingga sepertiga malam)
5. Waktu Shubuh
Waktunya dari terbit fajar shadiq sampai terbit matahari.
Waktu-waktu yang dilarang untuk mengerjakan salat (makruh-tahrim) orang mengerjakan salat sunnat yang tiada sebab, ialah:
a. Ketika matahari sedang tepat di puncak ketinggiannya hingga tergelincirnya. Kecuali pada hari Jum’at ketika orang masuk ke masjid untuk mengerjakan salat tahiyyat masjid.
b. Ketika terbit matahari sehingga naik setombak/lembing.
ø ó énó S ó ódHóí ó õ÷hdóL ó ôĝdUÐ dÉ ó õdUÐ éó÷HôóÚ ëÐ n ó óegô÷fL ó ôĝdUÐ óõ óÚ ó} óeL ôõ ÷=Ð õ Ló {L pxÐíÚ Rí ÏnfUÐøÐ peUÐ @}BÐ õ ÷h>ó{ó÷ Hóø õÐ }õ÷ aóUÐ ÷ {ó ÷_ó= ÒóĆó Éó }õ÷ aóUÐ ÷ õ óó_T÷óÚ ø õÐ }õ÷ aóUÐ ÷ âõ÷ôdJ ô{ó ÷_ó= ÒóĆó É ó ø çÐÛ}UÐ ó
Dari Ibnu ‘Umar ra., bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda: “Tidak ada sembahyang (sunnat) sesudah fajar kecuali dua raka’at”. Dikeluarkan oleh Imam yang lima kecuali Nasa’i, dan dalam riwayat Abdur-Razzaq: “Tidak ada sembahyang setelah terbit fajar, kecuali dua raka’at fajar”.
Fikih Kurikulum 2013
27
Nikmatnya Salat,
Indahnya Hidup
c. Ketika matahari sedang terbenam, sampai sempurna terbenamnya.
Dalam sebuah riwayat, Nabi Saw. bersabda:
õ÷hdóL ó ôĝdUÐ dÉ ó õĝdUÐ éó÷HôóÚ qô ÷_eõ H ó énó S óô÷fL ó ôĝdUÐ óõ óÚ îÚõ{÷ ôUÐ ÷ ò{÷h õ_H ó õ=Ð ó÷ Ló ó ôd]÷ > ó A ó yõ ÷[UÐ ´{ó ÷_ó= ÒóĆó É ó ø ó éó÷bôx ô ódHóíó
}õ[÷ ó_UÐ ÷ {ó ÷_ó= ÒóĆó É ó øó í º ó ô ÷eZUÐ
}õ÷ aóUÐ ÷ ÒóĆó É ó {ó ÷_ó= ÒóĆó É ó ø dY aUí hdL aY ó ô ÷eZUÐ oó ÷h õ`> ó Aó
Dari Abu Sa’id Al-Khudriy ra., ia berkata: Saya telah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: “Tidak ada shalat shubuh sehingga terbit matahari, dan tidak ada salat sehabis sembahyang ‘Ashar hingga terbenam matahari”. (Muttafaq ‘alaih. Dan lafal riwayat Muslim: “Tidak ada salat sesudah sembahyang fajar”)
B. MEMBACA DOA QUNUT
0HQXUXW PD]KDE 6\D¿L PHPEDFD GRD 4XQXW DGDODK VXQDK PXDNNDG 'RD 4XQXW GLODNXNDQ pada shalat Subuh dan Witir sejak malam 16 Ramadhan sampai akhirnya, yakni setelah LWLGDO SDGD UDNDDW WHUDNKLU 7DSL DGD MXJD SHQGDSDW XODPD \DQJ PHQ\DWDNDQ EDKZD PHPEDFD doa qunut di shalat Subuh bukanlah sunnah. Berikut ini adalah bacaan doa Qunut:
è÷Únõ ó=í ó qó ÷hUó> ó ÷ óe÷hõR ÷õfUó>óí ó qó ÷hRnó L ó ÷ óe÷hõR ÷õfõRnLóí ó qó ÷x{ów ó ÷ óe÷hõR ÷õiõ{wÐ ÷ gôĝdUóÌ ø ó ôiõÎí ó ó ÷hdóL ó \®b÷x ôøó í ó ÷\õ b÷> ó ó iõlR ó qó ÷h\ó S n ó óY }I ó ÷õfõSí ó qó ÷h]ó L÷óÌ n óe÷hõR ÷õU dóL ó {ô÷eó UÐ ÷ ó dóR ó qó ÷hUnó ó_>óí n ó fó=óÚ qó T÷óÚnó> ó qó ÷xØnó L ó ÷ óY ~´ õ_óxøó í ó qó ÷hUÐóí ó ÷ óY é´ õ|óx ¬Y¬øôÐ ÷ ¬ õfUÐ ëõ õ{eóY ônió õ{¬hH ó dóL ó ôĝdUÐ dÉóí ó ó ÷hUóõÎ Ñô÷>ôóÌí ó èó ô}õa`÷ óH÷óÌ qó ÷h\ó Snó óY ódHóí ó õõ÷ Éóí ó õõUË dóLóíó
“Ya Allah tunjukkan aku sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Berikan kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan. Dan peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau peliharakan. Berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan aku dari bahaya yang telah Engkau tentukan. Maka sesungguhnya, Engkaulah yang menghukum dan bukannya yang kena hukum. Dan sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi. Maka bagi Engkaulah segala pujian di atas apa yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu. Dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya.”
28
Buku Siswa Kelas VII MTs
Nikmatnya Salat,
Indahnya Hidup
C. KETENTUAN SUJUD SAHWI
1. Pengertian
Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena seseorang meninggalkan sunah ab`ad, kekurangan rakaat atau kelebihan rakaat, maupun ragu-ragu tentang jumlah rakaat dalam Salat.
Sujud sahwi dapat dilaksanakan sebelum maupun sesudah salam dengan membaca dzikir dan doa yang dibaca yang sama seperti sujud dalam Salat. Sebab-sebab sujud sahwi secara lebih rinci ada empat hal, yaitu :
- Apabila menambah perbuatan dari jenis salat karena lupa, seperti berdiri, atau ruku’, atau sujud, misalnya ia ruku’ dua kali, atau berdiri di waktu ia harus duduk, atau salat lima rakaat pada salat yang seharusnya empat rakaat misalnya, maka ia wajib sujud sahwi karena menambah perbuatan, setelah salam, baik ingat sebelum salam atau sesudahnya.
- Apabila mengurangi salah satu rukun salat, lalu ingat sebelum sampai pada rukun yang sama pada rakaat berikutnya, maka wajib kembali melakukannya. Apabila ingat setelah sampai pada rukun yang sama pada rakaat berikutnya, maka dianggap rakaatnya batal. Apabila ingat setelah salam, maka wajib melakukan rukun yang ditinggalkan dan menyelesaikannya, dan sujud sahwi setelah salam. Jika salam sebelum cukup rakaatnya, seperti orang yang salat tiga rakaat pada salat yang empat rakaat, kemudian salam, lalu diingatkan, maka dia harus berdiri tanpa bertakbir dengan niat salat, kemudian melakukan rakaat keempat, kemudian tasyahud dan salam, kemudian sujud sahwi.
- Apabila meninggalkan salah satu sunnah ab’ad, seperti lupa tidak tasyahud awal, maka gugur baginya tasyahud, dan wajib sujud sahwi sebelum salam.
- Apabila ragu tentang jumlah rakaat, apakah baru tiga rakaat atau empat, maka menganggap yang lebih sedikit, lalu menambah satu rakaat lagi, dan sujud sahwi sebelum salam. Dan apabila dugaannya lebih kuat pada salah satu kemungkinan, maka harus melakukan yang lebih yakin, dan sujud setelah salam
2. Lafaz Sujud Sahwi
Sujud Sahwi ialah sujud yang dilakukan karena kelupaan dalam salat. Cara mengerjakannya sama dengan sujud biasa, artinya dengan takbir di antara dua sujud dan dikerjakan sesudah tahyat akhir sebelum salam. Adapun lafadz sujud sahwi:
Ð÷gô ÷óx øó í ó ênôfóóxø ó ÷ óY ënó ó ÷Hô
“Maha Suci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa”.
Fikih Kurikulum 2013
29
Nikmatnya Salat,
Indahnya Hidup
D. TATA CARA SALAT LIMA WAKTU DAN SUJUD SAHWI Tata cara melaksanakan salat lima waktu adalah sebagai berikut:
1. Seorang muslim yang hendak melakukan salat hendaklah berdiri tegak setelah masuk waktu salat dalam keadaan suci dan menutup aurat serta menghadap kiblat dengan seluruh anggota badannya tanpa miring atau menoleh ke kiri dan ke kanan.
2. Kemudian berniat untuk melakukan salat yang ia maksudkan. Para ulama menuntun hati dalam niat dengan melafalkan niat.
3. Kemudian melakukan takbiratul ihram, yaitu membaca Allahu Akbar sambil mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya ketika takbir.
4. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di bawah dada di atas pusar.
5. Kemudian membaca doa iftitah, dan basmalah, kemudian membaca Al-Fatihah dan apabila sampai pada bacaan h ó ¬Uv\UÐ ø íó dia membaca aamiin.
6. Kemudian membaca salah satu surat atau apa yang mudah baginya di antara ayat-ayat Al-Quran.
7. Kemudian mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahunya lalu ruku’ sambil mengucapkan Allahu Akbar selanjutnya memegang dua lutut dengan kedua tapak tangan dengan meratakan tulang punggung, tidak me-ngangkat kepalanya juga tidak terlalu membungkuk-kannya, dan jari-jari tangannya hendaknya dalam keadaan terbuka.
8. Pada saat ruku’, membaca doa ruku’
9. Kemudian bangkit dari ruku’ seraya mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu sehingga tegak berdiri dalam keadaan i’tidal, kemudian membaca doa i’tidal.
10. Kemudian sujud sambil mengucapkan Allahu Akbar, lalu sujud bertumpu pada tujuh anggota sujud, yaitu dahi (yang termasuk di dalamnya) hidung, dua telapak tangan, dua OXWXW GDQ XMXQJ GXD WDSDN NDNL +HQGDNQ\D GLSHUKDWLNDQ DJDU GDKL GDQ KLGXQJ EHWXO EHWXO mengenai lantai, serta merenggangkan bagian atas lengannya dari samping badannya dan tidak meletakkan lengannya (hastanya) ke lantai dan mengarahkan ujung jari-jarinya ke arah kiblat.
11. Membaca doa sujud sebanyak tiga kali dalam sujud.
12. Bangkit dari sujud sambil mengucapkan Allahu Akbar, kemudian duduk iftirasy, yaitu bertumpu pada kaki kiri dan duduk di atasnya sambil menegakkan telapak kaki kanan
13. Kemudian sujud lagi seperti di atas, lalu bangkit untuk melaksanakan rakaat kedua sambil bertakbir. Kemudian melakukan seperti pada rakaat pertama, hanya saja tanpa membaca doa iftitah lagi. Apabila telah menyelesaikan rakaat kedua hendaknya duduk untuk melaksanakan tasyahhud. Apabila salatnya hanya dua rakaat saja seperti salat subuh, maka membaca tasyahhud kemudian membaca salawat Nabi Saw., lalu langsung
30
Buku Siswa Kelas VII MTs
Nikmatnya Salat,
Indahnya Hidup
salam sambil menoleh ke kanan, kemudian mengucapkan salam lagi sambil menoleh ke kiri.
14. Jika salat itu termasuk salat yang lebih dari dua rakaat, maka berhenti ketika selesai membaca tasyahhud awwal. Kemudian bangkit berdiri sambil mengucapkan takbir dan mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu, lalu mengerjakan rakaat berikutnya seperti rakaat sebelumnya, hanya saja terbatas pada bacaan surat al-Fatihah saja.
15. Kemudian duduk tawarruk, yaitu dengan menegakkan telapak kaki kanan dan meletakkan telapak kaki kiri di bawah betis kaki kanan, kemudian mendudukkan pantat di lantai serta meletakkan kedua tangan di atas kedua paha. Lalu membaca tasyahhud, membaca salawat kepada Nabi Saw. dan berdoa meminta perlindungan kepada Allah Swt.
16. Kemudian mengucapkan salam dengan suara yang jelas sambil menoleh ke kanan, lalu mengucapkan salam kedua sambil menoleh ke kiri.
Tata cara mempratekkan sujud sahwi sebagai berikut:
Sujud sahwi dapat dilaksanakan dengan dua macam cara, yaitu :
1. Sebelum Salam Sujud sahwi dilaksanakan setelah membaca tasyahud akhir sebelum salam apabila kesalahan atau kelupaan dalam salat diketahui sebelum salam. Sujud sahwi ini dilaksanakan dengan membaca takbir terlebih dahulu, dilanjutkan dengan sujud dan membaca bacaan sujud sahwi 3 x, dilanjutkan dengan duduk iftirasyi, dilanjutkan dengan sujud sahwi lagi dengan bacaan yang sama,dilanjutkan dengan duduk tawarud (tasyahud akhir), membaca takbir dan dilanjutkan dengan salam.
2. Setelah Salam, yaitu sujud sahwi dilaksanakan setelah salam apabila kesalahan atau kelupaan dalam salat diketahui setelah salam. Tata caranya sama dengan sujud sahwi sebelum salam.
E. NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM SALAT
Pendidikan yang diberikan luqman pada anaknya merupakan contoh baik bagi orang tua. Luqman menyuruh anak-anaknya salat ketika mereka masih kecil dalam al-Quran Allah 6ZW EHU¿UPDQ
ó õUÙ ó ëõÎ ó ó=nÉó óÌ n óY dóL ó ÷}õÉÐ ÷ í ó}õ có ÷feôUÐ ÷ õ L ó óiÐ÷í ó æíõ ô}÷_óeUn÷ õ= ÷}Yô÷Ìí ó ÒĆó [UÐ õ õSóÌ fó= nô óx (¼Â Úõ YúÐ ôêõ~÷ L ó ÷ õY
Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. (QS. Luqman 31 : 17)
Fikih Kurikulum 2013
31
Nikmatnya Salat,
Indahnya Hidup
Dari ayat tersebut, Luqman menanamkan nilai-nilai pendidikan ibadah kepada anak anaknya sejak dini. Dia bermaksud agar anak-anaknya mengenal tujuan hidup manusia, yaitu menghambakan diri kepada Allah Swt. bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah Swt. Apa yang dilakukan luqman kepada anak-anaknya bisa dicontoh orang tua zaman sekarang ini.
Rasulullah Saw. memberikan tauladan pada umatnya tentang nilai pendidikan ibadah. Beliau mengajarkan anak yang berusia tujuh tahun harus sudah dilatih salat dan ketika berusia sepuluh tahun mulai disiplin Salatnya sabda Nabi Saw.
Rasulullah Saw bersabda:
÷gôfó÷hó= ÐSô¬}Róí ó ó ÷hõfH õ }õZ÷ ó_õU ngó÷hdóL ó ÷wô=ô}õÐ ÷ í ó ó ÷hõfH õ õ ÷óõU õÒĆó [ó Un÷ õ= ÷côinó óh÷É Ðí õ ô}Yô õ @nõ \ó óeUÐ õR
“Suruhlah anak-anak kalian berlatih salat sejak mereka berusia 7 tahun dan pukullah mereka jika meninggalkan salat pada usia 10 tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka (sejak usia 10 tahun)”. (+5 $EX 'DZXG
Nilai-nilai pendidikan yang terkandung di dalam salat diantaranya:
a. Salat diawali dengan bersuci
+DO LQL WHQWXQ\D PHQGLGLN NLWD DJDU VHQDQWLDVD PHQMDJD NHVXFLDQ ¿WUDK NLWD VHEDJDL manusia dan mengingatkan kita bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Suci yang hanya menerima hamba-Nya yang suci untuk menghadap kepada-Nya.
b. Salat mendidik untuk berlaku jujur
Apabila seseorang buang angin yang tidak tertahankan pada saat salat, tentunya seseorang akan berhenti dari salatnya dan mengulangnya lagi, karena kita semua tahu, buang angin pada saat salat adalah hal yang membatalkan salat. Itu berarti dia berlaku jujur pada diri sendiri. Tentunya, berlaku jujur tidak hanya pada saat salat, tetapi yang perlu menjadi perhatian adalah mewujudkan perilaku jujur pada saat setelah salat. Berlaku jujur dalam setiap perilaku, dalam setiap keadaan, baik dalam berbicara, dalam berdagang, dan dalam seluruh aspek kehidupan kita.
c. Wujud terhadap nilai keikhlasan kepada Allah Swt.
Keikhlasan kepada Allah, tidak hanya tertanam dalam kalbu seseorang, yang lebih penting lagi adalah mewujudkannya dengan melakukan salat. Ikhlas mengajarkan kepada kita untuk mencapai kesuksesan hakiki, kesuksesan yang abadi, dan kesuksesan dalam pandangan Allah Swt.
d. Salat diakhiri salam ke kanan dan ke kiri
Pada saat kita mengakhiri salat, kita mengucapkan salam yang berarti kita mendoakan mereka yang ada di kanan dan kiri kita. Salah satu makna dari hal ini adalah saling
32
Buku Siswa Kelas VII MTs
Nikmatnya Salat,
Indahnya Hidup
meyayangi dan memberi keselamatan dengan yang lain, sebagaimana sabda Rasulullah Saw.:
ô÷fL ó ô dUÐ gói nó óY ó}ó w ó ÷ óY ô}@nõ góeUÐ ôí óõìõ{óxí ó õõinóõU ÷ õY ëó÷eôõd ÷eUÐ ô óõdH ó ÷ óY ôõd ÷eUÐ ô
Artinya: “Muslim adalah orang yang menyelamatkan semua orang muslim dari lisan dan tangannya. Dan muhajir adalah orang yang meninggalkan segala larangan Allah”
+5 %XNKDUL
Maksudnya, seseorang yang mengakhiri salam dalam salatnya, hendaknya menegakkan doa yang ia setelah selesai melaksanakan salat. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw, maka ia tidak akan mencelakakan orang lain dengan lisan dan tangannya.
Fikih Kurikulum 2013
33
Nikmatnya Salat,
Indahnya Hidup
MENGANALISA
Untuk memperluas wawasanmu tentang salat lima waktu dan sujud sahwi, diskusikanlah masalah berikut ini:
Manfaat salat secara Ilmiah
MOTIVASI
Menurut dr. Azwar Bahar, Sp. B.Onk, menyatakan salat adalah deteksi dini gratis. Bila banyak penyakit harus melalui pemeriksaan penunjang, salat mengisyaratkannya dengan nyeri atau pun tidak nyaman sewaktu melakukan rangkaian gerakan teratur ini.
Itu pun terkait dengan penyakit tulang yang sedang gencar dilawan: osteoporosis. salat menguatkan tulang, sementara osteoporosis melemahkan tulang terutama tulang belakang, pilar tubuh yang terbungkus dengan daging. Pilar ini terbentuk di usia empat masa janin. Disinilah terpancang kepala, rongga dada tempat lengan tersangkut, dan panggul tempat tungkai. Pilar ini juga memuat saraf untuk setiap anggota tubuh.
Jika digambarkan, tulang belakang terdiri dari 7 keping tulang leher (cervical), 12 dada (thorakal), 5 punggung (lumbar), 5 kelangkang (sacrum) yang bersatu dan 3-5 ekor (coccygeal) yang juga bersatu. Semuanya berada dalam satu tatanan yang tersusun rapi dan saling berhubungan dalam persendian yang diperkuat oleh ligamen (jaringan ikat). Di tengahnya terdapat terowongan yang diisi oleh saraf. Tulang belakang diperkuat pula di beberapa tempat. Di dada ia ditunjang oleh rongga dada dengan 12 keping tulang rusuk yang berhubungan langsung dengannya. Di kedua sisi rongga tempat paru dan jantung ini, terdapat bahu, tempat melekatnya lengan.
34
Buku Siswa Kelas VII MTs
Nikmatnya Salat,
Indahnya Hidup
Otot dada dan bahu melapis kokoh susunan ini. Di punggung ia ditunjang oleh tulang panggul (coxae) tempat melekatnya tulang paha. Penyebaran gaya berat ini dilapisi otot punggung yang tebal dan kuat hingga meringankan bebannya. Keping tulang itu sendiri terdiri dari zat kapur. Kekurangan zat ini mengakibatkan keropos, sedangkan bila kelebihan mengakibatkan kekakuan. Untuk hidupnya, ia dialiri darah secara khusus dan diamankan dari infeksi dengan getah bening (limfe).
Maka, tanda lahir dari makhluk berbentuk lain, si penerima amanah. Pilar inilah yang membuat manusia bukan hanya bisa berdiri, tetapi berjalan dengan tegak hingga mampu menunaikan perintah Salat.
Osteoporosis sendiri merupakan pengeroposan tulang yang terjadi di hari tua. Kejadiannya berhubungan erat dengan kualitas tulang di usia 28-an tahun. Pertumbuhan tulang diatur oleh dua hormone kelamin, yakni estrogen untuk wanita, dan testosterone lelaki. Menjelang usia 21-an, ia tumbuh dengan cepat hingga pergantian sel tulang yang pensiun karena habis masa kerjanya dapat diabaikan. Pertumbuhan berakhir di usia 28-an. Sesudah itu ia hanya bersifat peremajaan, yaitu sel baru seimbang dengan sel kadaluarsa. Di usia tua, kedua hormon ini berkurang sehingga peremajaan tidak terjadi. Bagi tulang belakang, salat pada waktunya, seperti yang diajarkan Rasulullah Saw. adalah jaminan mutu.
Demikian pula ketika berbicara mengenai aliran darah, pernapasan, ataupun aliran getah bening. Semuanya tuntas terpecahkan dalam tiap gerakan Salat. (www.Islampos.com).
Tugas
Setelah mempelajari ketentuan salat lima waktu, cobalah kalian praktikkan tata caranya di bawah bimbingan kakak kelas yang ditunjuk oleh guru
RANGKUMAN
1. Salat secara bahasa berarti doa, secara istilah salat adalah ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu, yang dimulai dengan takbir, dan diakhiri dengan salam.
2. Salat lima waktu juga disebut dengan salat fardu atau salat maktubah yang berarti salat yang harus dikerjakan orang Islam yang telah memenuhi syarat dan rukun tertentu.
'DODP DO 4XUDQ GDQ DO +DGLV GLWHJDVNDQ EDKZD VDODW OLPD ZDNWX GLODNVDQDNDQ SDGD waktu-waktu yang telah ditentukan.
Fikih Kurikulum 2013
35
Nikmatnya Salat,
Indahnya Hidup
6\DUDW VDK VDODW DGDODK VXFL EDGDQ GDUL +DGDV EHVDU GDQ NHFLO VXFL EDGDQ SDNDLDQ GDQ tempat dari najis, menutup aurat (aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut, sedang aurat perempuan adalah seluruh anggota badan kecuali kedua telapak tangan dan wajah), telah masuk waktu salat, dan menghadap kiblat.
5. Syarat wajib salat adalah muslim, berakal, suci dari haid dan nifas bagi perempuan, telah sampai dakwah kepadanya, dan terjaga.
6. Sunah salat merupakan ucapan atau gerakan yang dilaksanakan dalam salat selain rukun salat. Sunah-sunah salat dibagi menjadi dua, yaitu sunah ab’ad dan sunah haiat
7. Adapun yang membatalkan salat, antara lain: berbicara dengan sengaja, bergerak dengan banyak (3 kali gerakan atau lebih berturut-turut), berhadas, meninggalkan salah satu rukun salat dengan sengaja, terbuka auratnya, merubah niat, membelakangi kiblat, makan dan minum, tertawa, murtad.
8. Tentang rukun salat ini dirumuskan menjadi 13 perkara: niat, berdiri, bagi yang berkuasa: (tidak dapat berdiri boleh dengan duduk, tidak dapat duduk boleh dengan berbaring), takbiratul ihram, membaca surat al-Fatihah, ruku’ dan thuma’ninah, i’tidal dengan thuma’ninah, sujud dua kali dengan thuma’ninah, duduk antara dua sujud dengan thuma’ninah, duduk untuk tasyahud pertama, membaca tasyahud akhir, membaca salawat atas Nabi, mengucapkan salam yang pertama, tertib.
9. Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena seseorang meninggalkan sunah ab`ad, kekurangan rakaat atau kelebihan rakaat, maupun ragu-ragu tentang jumlah rakaat dalam salat. Sujud sahwi dapat dilaksanakan sebelum maupun sesudah salam dengan membaca dzikir dan doa yang dibaca yang sama seperti sujud dalam Salat.
PENDALAMAN KARAKTER
Dengan memahami ajaran Islam mengenai salat lima waktu, maka seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut :
1. Religius atau taat kepada agama, karena meyakini dan melaksanakan ajaran ajarannya dengan baik
2. Disiplin, karena seseorang yang taat pasti dia disiplin dalam melaksanakan salat farhu tepat waktu
3. Kreatif, karena ia akan berusaha melaksanakan salat fardhu dengan baik, di sela-sela kesibukannya di dunia ini.
4. Rasa ingin tahu, karena dia akan berusaha mencari pemecahan dari problem yang dialaminya dalam menjalakan salat waktu
5. Tanggung jawab, karena dia menyakini bahwa semua perbuatannya di dunia ini akan dipertanggungjawankannya
36
Buku Siswa Kelas VII MTs
Nikmatnya Salat,
Indahnya Hidup
“Amal yang pertama kali
akan dihisab bagi seorang hamba pada hari
kiamat adalah salat. Jika salatnya baik, maka
akan dinilai baik semua amalnya yang lain dan jika salatnya rusak maka akan dinilai jeleklah semua amalnya yang lain”. (HR. At-Tabrani)
37
Fikih Kurikulum 2013
BAB
MEMUPUK KEBERSAMAAN
3
DALAM BERJAMAAH
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, PHPRGL¿NDVL GDQ PHPEXDW GDQ UDQDK DEVWUDN
PHQXOLV PHPEDFD PHQJKLWXQJ menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR:
1.3. Meyakini ketentuan salat berjamaah
0HQJKD\DWL PDNQD D]DQ GDQ LTƗPDK
0HQJKD\DWL PDNQD D]DQ GDQ LTƗPDK
2.3 Menghayati nilai-nilai positif dalam salat berjamaah
0HQJKD\DWL PDNQD D]DQ GDQ LTƗPDK
0HPDKDPL NHWHQWXDQ D]DQ GDQ LTƗPDK
3.6 Menganalisis ketentuan salat berjamaah
0HPSUDNWLNNDQ D]DQ GDQ LTƗPDK
4.5 Mendemonstrasikan tata cara salat berjamaah
.(7(178$1 $=$1 '$1 ,4Ɩ0$+
PETA KONSEP
KETENTUAN SALAT BERJAMAAH
$=$1 ,4Ɩ0$+ DAN SALAT
BERJAMAAH
KETENTUAN MAKMU
CARA MENGINGATKAN IMAM YANG LUPA
CARA MENGINGATKAN IMAM YANG BATAL
Memupuk Kebersamaan
Dalam Berjamaah
AMATI GAMBAR BERIKUT INI DAN
BUATLAH KOMENTAR ATAU PERTANYAAN
1 2
Setelah kalian mengamati gambar di atas, tulislah tangggapan kalian tentang gambar di atas. Dan setelah mendengar mendengarkan hasil pengamatan teman kalian, pertanyaan apa yang PXQFXO GDUL SLNLUDQ NDOLDQ WHQWDQJ VDODW D]DQ LTƗPDK GDQ VDODU EHUMDPDDK
Fikih Kurikulum 2013
39
Memupuk Kebersamaan
Dalam Berjamaah
PENDALAMAN MATERI
$ .(7(178$1 $=$1 '$1 ,4Ɩ0$+
Salat berjamaah merupakan anjuran dalam syariat Islam yang merupakan simbol persatuan di kalangan umat Islam. Bahkan zaman Rasulullah Saw. sangat menekankan para sahabatnya baik dari golongan anshar maupun muhajirin untuk melaksanakannya sehingga ikatan ukhuwwah Islamiyah semakin kokoh.
3HQJHUWLDQ $]DQ GDQ ,TƗPDK
Azan secara bahasa adalah pengumuman atau pemberitahuan, dan dalam istilah azan adalah perkataan tertentu yang berguna memberitahukan masuknya waktu salat yang fardhu.
6HGDQJNDQ LTƗPDK DGDODK SHUWDQGD VDODW EHUMDPDDK GLPXODL +XNXP D]DQ GDQ LTƗPDK DGDODK sunnah.
Adapun lafal azan adalah:
1. Allah Maha Besar 2 X
2. Saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah 2 X
3. Saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah 2 X
4. Mari kita mendirikan salat 2 X
5. Mari kita meraih kemenangan 2 X 6. Allah Maha Besar 2 X
x½ }óååT÷ Ð óô dUÐ ô}óååT÷ Ð ó ô dUÐ x½ ô dUÐ ø õÐ óUóõÐ ø ó ë÷ Ð ó{ôgåå ó I÷ Ðó x½ õdUÐ é ô ÷ååHôÚÐ{ðeóY ôëÐ ó{ôgåå ó I÷ Ðó x½ õÒ Ćååååå ó [UÐ ódL ó Aó
x½ Öõ Ćååååå ó aUó Ð ÷ dóL ó Aó x½ ô}óååååT÷ Ð óô dUÐ ô}óååTÐ ÷ ô dUÐ
40
7. Tiada Tuhan selain Allah
Khusus untuk Azan shubuh setelah “hayya ‘alal falah” . Maka bacalah :
Buku Siswa Kelas VII MTs
x¼ ô dUÐ ø õÐ ååååååå ó UóõÐ øó
x½ êõ ÷fUÐ óY ¬}ñ÷hB ó Ò ôĆåå ó [UÐ
/DIDO ,TƗPDK
1. Allah Maha Besar 2 X
2. Saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah
3. Saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah
4. Mari kita mendirikan salat
5. Mari kita meraih kemenangan
6. Sesungguhnya salat akan segera dimulai 2 X 6. Allah Maha Besar 2 X
7. Tiada Tuhan selain Allah
Memupuk Kebersamaan
Dalam Berjamaah
x½ ô}óååT÷ Ð ó ô dUÐ ô dUÐ ø õÐ óUóõÐ ø ó ë÷ Ð ó{ôgåå ó I÷ Ðó õdUÐ é ô ÷ååHôÚÐ{ðeóY ôëÐ ó{ôgåå ó I÷ Ðó Ò Ćååååå ó [UÐ ódL ó Aó
Öõ Ćååååå ó aUó Ð ÷ dóL ó Aó
x½ õ ÒĆó [UÐ qõ óYnS ó {÷Só ô}óååååT÷ Ð óô dUÐ ô}óååTÐ ÷ ô dUÐ
ô dUÐ ø õÐ ååååååå
ó UóõÐ øó
Bacaan yang diucapkan oleh orang yang mendengar azan
Disunnahkan bagi orang yang mendengarkan Azan baik laki-laki maupun wanita untuk :
a. Mengucapkan seperti yang diucapkan mu’adzzin agar mendapat pahala seperti dia kecuali dalam bacaan hayya alas salat, dan hayya 'alal falah orang yang mendengarkannya mengucapkan laa hawla wala quwwata illa billahil `aliyyil adzim.
b. Setelah Azan selesai disunnahkan untuk bersalawat kepada nabi dengan pelan bagi yang Azan maupun yang mendengar.
c. Disunnahkan membaca doa ketika selesai mendengar Azan :
ºpódó÷h\õ aóUÐ÷í ó pódó÷hHõóUÐ Ð ÷ {ðeóY ôÓË º õ õp óeõýnbóUÐ ÷ õÒĆó [UÐ í º ó õpYn UÐ õÒóL÷{UÐ õìõ|w ó Ñ óÚ gô dUÐó Ønó ó_÷heõ UÐ ÷ ô õd÷ > ôø ó ó iõÎ ºô>ó{÷ Lóí ó ï÷ õ|UÐ ÐØð÷eô÷ óY nYnð bó óY ô÷ ó_÷=Ðíó
Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna ini, dan salat wajib yang didirikan, berikanlah kepada Muhammad al-wasilah (derajat di surga) dan fadhilah, serta bangkitkanlah dia dalam maqam yang terpuji yang telah Engkau janjikan). Maka dia berhak mendapat syafaatku di hari kiamat.
Fikih Kurikulum 2013
41
Memupuk Kebersamaan
Dalam Berjamaah
.HXWDPDDQ $]DQ GDQ ,TƗPDK
Azan memiliki keutamaan yang besar sehingga andai saja orang-orang tahu keutamaan pahala yang didapat dari mengumandangkan Azan, pastilah orang-orang akan berebutan. Bahkan kalau perlu mereka melakukan undian untuk sekedar bisa mendapatkan kemuliaan LWX +DO LWX DWDV GDVDU KDGLWV 1DEL 6DZ
ô? éõíúÐ ó õ [UÐ í ó ëÐ õ Ùùó Ð ÷ R n õ óY Ün ô fUÐ ôdó÷_óx ÷U ó énó S ó õĝdUÐ éó÷HôóÚ ëóÌ Òóó}÷xó}w
ô õ=óÌ ÷ Ló
ì}hQí ïÚnUÐ ìÐíÚ Ð÷eôgóóH÷ø ó õ÷hdóL Ð ó ÷eôgõó ÷óx ë÷ óÌ ø õÎ Ð÷í{ôõ óx÷ óU
Artinya: Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah Saw bersabda,”Seandainya orang-orang tahu keutamaan azan dan berdiri di barisan pertama salat (shaff), dimana mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali harus mengundi, pastilah mereka mengundinya di antara mereka..´
+5 %XNKDUL
Selain itu, ada keterangan yang menyebutkan bahwa nanti di akhirat, orang yang mengumandangkan azan adalah orang yang mendapatkan keutamaan dan kelebihan.
ó ÷heõ õd ÷eôUÐ ÷ ó õY ÷õfiõÎ énó Sóí n ó ð õUnÉ ó ó eõ Lóí ó õĝdUÐ UóõÎ nLóØ ó ÷ Y ÷ Yõøð ÷S ó ôó A÷óÌ ÷ óYíó Artinya: “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang orang yang menyerah diri?”(QS. Fushshilat [41] : 33)
Menurut mereka, makna dari menyeru kepada Allah Swt. di dalam ayat ini adalah mengumandangkan azan. Berarti kedudukan mereka paling tinggi dibandingkan yang lain.
+XNXP $]DQ ,TƗPDK GDQ +DO \DQJ %HUKXEXQJDQ 'HQJDQQ\D
+XNXP D]DQ PHQXUXW MXPKXU XODPD DGDODK VXQDK PXDNNDGDK \DLWX EDJL ODNL ODNL \DQJ dikerjakan di masjid untuk salat wajib lima waktu dan juga salat Jumat. Sedangkan selain untuk salat tersebut, tidak disunnahkan untuk mengumandangkan azan, misalnya salat idul Fitri, salat idul Adha, salat tarawih, salat jenazah, salat gerhana dan lainnya. Sebagai gantinya digunakan seruan dengan lafal “Ash-salatu jamiatan” (ƨÆÈǠǷƢÊ Ƴ È ¨ÉȐÈ ǐdz¦ ċ).
+DO \DQJ EHUKXEXQJDQ GHQJDQ GLV\DUL¶DWNDQQ\D $]DQ GDQ ,TƗPDK
D 6DODW \DQJ GLV\DUL¶DWNDQ NDUHQDQ\D D]DQ GDQ LTƗPDK \DLWX VDODW OLPD ZDNWX GDQ VDODW Jum’at.
E 6DODW \DQJ GLV\DUL¶DWNDQ EDJLQ\D LTƗPDK VDMD GDQ WLGDN GLV\DUL¶DWNDQ $]DQ \DLWX VDODW yang dijamak dengan salat sebelumnya, dan salat yang diqadha.
c. Salat yang mempunyai seruan dengan lafadz tertentu, yaitu: salat gerhana matahari dan gerhana bulan.
42
Buku Siswa Kelas VII MTs
Memupuk Kebersamaan
Dalam Berjamaah
G 6DODW \DQJ WLGDN DGD D]DQ GDQ LTƗPDK Q\D \DLWX VDODW VXQDK VDODW MDQD]DK VDODW GXD KDUL raya, salat istisqa’ dan sebagainya.
6\DUDW $]DQ GDQ ,TƗPDK
Untuk dibenarkannya azan, maka ada beberapa syarat yang harus terpenuhi sebelumnya. Di antara syarat-syarat azan adalah :
a. Telah Masuk Waktu
Bila seseorang mengumandangkan azan sebelum masuk waktu salat, maka azannya itu haram hukumnya sebagaimana telah disepakati oleh para ulama. Bila nanti waktu salat tiba, harus diulang lagi azannya. Kecuali azan shubuh yang memang pernah dilakukan 2 kali di masa Rasulllah Saw. azan yang pertama sebelum masuk waktu shubuh, yaitu pada 1/6 malam yang terakhir. Azan yang kedua adalah azan yang menandakan masuknya waktu shubuh, yaitu pada saat fajar shadiq sudah menjelang.
E +DUXV %HUEDKDVD $UDE
Azan yang dikumandangkan dalam bahasa selain Arab tidak sah. Sebab azan adalah praktik ibadah yang bersifat ritual, bukan semata-mata panggilan atau menandakan masuknya waktu salat.
c. Tidak Bersahutan
Bila azan dilakukan dengan cara sambung menyambung antara satu orang dengan orang lainnya dengan cara bergantian, hukumnya tidak sah.
d. Muslim, Laki, Aqil, Baligh.
Azan tidak sah bila dikumandangkan oleh non-muslim, wanita, orang tidak waras atau anak kecil. Sebab mereka semua bukan orang yang punya beban ibadah.
e. Tertib Lafalnya
Tidak diperbolehkan untuk terbolak-balik dalam mengumandangkan lafal azan. Urutannya harus benar. Namun para ulama sepakat bahwa untuk mengumandangkan D]DQ WLGDN GLV\DUDWNDQ KDUXV SXQ\D ZXGXC PHQJKDGDS NLEODW DWDX EHUGLUL +XNXP VHPXD itu hanya sunnah saja, tidak menjadi syarat sahnya azan.
5. Sunnah Azan
Disunnahkan orang yang mengumandangkan azan juga orang yang mengumandangkan LTƗPDK 1DPXQ EXNDQ PHQMDGL NHKDUXVDQ \DQJ PXWODN ODQWDUDQ GL PDVD 5DVXOXODK 6DZ %LODO UD PHQJXPDQGDQJNDQ D]DQ GDQ \DQJ PHQJXPDQGDQJNDQ LTƗPDK DGDODK $EGXOODK ELQ =DLG VDKDEDW 1DEL \DQJ SHUQDK EHUPLPSL WHQWDQJ D]DQ +DO LWX GLODNXNDQ DWDV SHULQWDK 1DEL juga. Adapun sunah-sunah azan adalah sebagai berikut:
D +HQGDNODK muazin suci dan hadas besar dan kecil.
E +HQGDNODK LD EHUGLUL PHQJKDGDS NLEODW
Fikih Kurikulum 2013
43
Memu uk Ke ersamaa
Dalam Berjamaah
c. Menghadapkan wajah dan lehernya ke sebelah kanan ketika mengucapkan ‘Hayya ‘alas shalah’ dan ke sebelah kiri ketika mengucapkan, ‘Hayya ‘alal falah’
d. Memasukkan dua jari ke dalam telinganya, karena ada pernyataan Abu Juhaifah: Saya melihat Bilal azan dan berputar serta mengarahkan mulut ke sini dan ke sini, sedangkan dua jarinya berada ditelinganya.”
e. Mengeraskan suaranya ketika azan, sebagaimana yang dijelaskan dalam sabda Nabi Saw., “Karena sesungguhnya tidaklah akan mendengar sejauh suara muadzin, baik jin, manusia, adapun sesuatu yang lain, melainkan mereka akan menjadi saksi baginya pada hari kiamat.”
B. KETENTUAN SALAT JAMAAH
1. Pengertian Salat Jamaah
Jamaah secara bahasa kumpulan atau bersama-sama. Menurut istilah salat jamaah adalah salat yang dilakukan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih secara bersama sama, dan salah satunya menjadi imam, sedangkan lainnya menjadi makmum
2. Hukum dan Dalil Salat Jamaah
+XNXP EHUMDPDDK GDODP VDODW PHQXUXW MXPKXU XODPD DGDODK sunnah muakad, yaitu VXQDK \DQJ VDQJDW GLDQMXUNDQ GDQ 1DEL 6DZ MDUDQJ VHNDOL PHQLQJJDONDQQ\D +DO VHVXDL hadits riwayat Muslim:
õpLnó óeó UÐ ÷ ÒĆôÉ ó énó S ó ódHóí ó õ÷hdóLó ôĝdUÐ dÉ ó ĝdUÐ éó HôóÚ ëóÌ ó} óeL ôõ ÷= õĝdUÐ õ{÷L ó ÷ Ló pð@óóÚØ ó x ó }õZ÷ Lõí ó ò ÷ó õ= |¬aóUÐ ÷ ÒĆó É ó ô\ôa÷>ó
Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda: “salat berjamaah itu lebih utama daripada salat sendirian sebanyak 27 derajat.
+ 5 0XVOLP
Walaupun sebagai ulama menyebutkan bahwa hukumnya adalah fardhu `ain, sehingga orang yang tidak ikut salat berjamaah berdosa. Ada yang mengatakan fardhu kifayah sehingga bila sudah ada salat jamaah, gugurlah kewajiban orang lain untuk harus salat berjamaah. Ada yang mengatakan bahwa salat jamaah hukumnya fardhu kifayah. Ada juga yang mengatakan hukumnya sunnah muakkadah.
Adapun dalil berkaitan dengan salat berjamaah adalah:
(¿¾ h ó õ_õTÐ}UÐ ó óY Ð_ôTó÷ÚÐí ó Ònó Tó~UÐ Ð >Ëôí ó ÒĆó [UÐ Ð ehô õSóÌíó
“dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku” ( QS. al-Baqarah [2] :43).
44
Buku Siswa Kelas VII MTs
Memupuk Kebersamaan
Dalam Berjamaah
Dalam ayat tersebut menunjukkan bahwa kita diperingatkan untuk mengikuti salat berjamaah.
(¼»½ ÒĆó [UÐ ôgôU óqó ÷eSóójR ó ÷gh õ õR qó ÷fT ÐôÙóõÎíó
“Dan apabila engkau (Muhammad) berada di tengah-tengah mereka, lalu engkau hendak melaksankanakan salat bersama mereka …”(QS. an-Nisa [4] : 102)
3. Syarat Imam dan makmum
a. Syarat Menjadi Imam
Jika kamu melaksanakan salat berjamaah, paling sedikit harus ada dua orang atau lebih. Satu orang menjadi imam, dan yang lain menjadi makmum. Yang dimaksud imam dalam salat adalah seseorang yang diangkat untuk memimpin pelaksanaan salat berjamaah.
Secara umum ketentuan untuk menjadi imam salat meliputi:
- orang yang lebih dalam ilmu agamanya.
- orang yang lebih fasih bacaan Al-Qurannya dan banyak hafalannya. - orang yang lebih tua umurnya dan baik penampilannya.
- orang yang berakhlak mulia.
- berdiri di depan makmum.
- berniat menjadi imam.
b. Syarat Menjadi Makmum
Makmum dalam salat berjamaah adalah orang yang dipimpin oleh seorang imam dan yang menjadi pengikut di dalam salat atau orang yang ikut bersembahyang di belakang imam.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi makmum dalah salat berjamaah sebagai berikut:
- berniat menjadi makmum.
- mengetahui dan mengikuti gerak gerik imam.
- tidak mendahului imam dalam gerakan salat
- berada dalam satu tempat dengan imam.
- tempat berdiri makmum tidak lebih maju kedepan dari pada imam. c. Cara Melakukan Salat Jamaah
Salat berjamaah hanya bisa terwujud dengan cara-cara tertentu yang sudah dijelaskan para ulama, di antaranya sebagai berikut:
1. Tempat makmum tidak boleh di depan imam. Yang menjadi patokannya adalah tumit, yakni bagian belakang telapak kaki. Kalau makmum terdiri dari dua orang
Fikih Kurikulum 2013
45
Memu uk Ke ersamaa
Dalam Berjamaah
atau lebih, maka mereka semuanya berbaris di belakang imam. Tetapi, kalau hanya seorang maka dia berdiri di sebelah kiri imam agak mundur sedikit ke belakang.
2. Mengikuti imam dalam semua gerakannya. Makmum memulai pekerjaannya sesudah imam, sedang imam mendahulukan selesainya makmum dalam setiap pekerjaan. Apabila makmum tertinggal oleh imam selama satu rukun, maka makruh hukumnya. Bahkan dianggap batal salatnya jika dia tertinggal dua rukun yang panjang misalnya imam sudah sujud dan bangkit, sementra makmum masih berdiri untuk sujud, padahal tidak ada udzur. Jika ada udzur seperti karena lambaat EDFDDQQ\D DWDX IDNWRU ¿VLN PDND LWX WLGDN DSD DSD
3. Mengetahui perpindahan-perpindahan imam dengan cara melihat langsung atau melihat sebagian shaf, atau mendengar suara imam atau mubaligah.
4. Antara imam dan makmum tidak ada jarak tempat yang terlampau jauh, apabila kedua-duanya tidak berada dalam masjid. Adapun kalau berkumpul dalam satu masjid, maka jamaah tetap sah.
5. Makmum berniat berjamaah atau menjadi makmun. Niat ini disyaratkan agar berbareng dengan takbiratul ihram. Jadi kalau ada seseorang tidak berniat menjadi makmum, namum demikian dia mengikuti gerakan-gerakan imam, maka salatnya batal. Tetapi kalau mengikuti gerakan imam hanya karena kebetulan saja atanpa sengaja, maka salatnya tidak batal.
Adapun tata cara pengaturan shaf dalam salat jamaah sebagai berikut:
a. Bila makmum hanya seorang laki-laki, maka ia berdiri agak ke belakang di sebelah kanan imam. Dan apabila makmumnya perempuan, maka ia berdiri tepat di belakang imam
b. Bila makmum 2 orang, makmum berdiri di belakang imam sebelah kanan dan kiri, imama berada di tengah-tengah
c. Bila makmum terdiri dari laki-laki dan perempuan, maka maklum laki-kali berada di shaf depan, sedangkan makmum perempuan berada di belakang shaf makmum laki-laki
d. Bila makmum terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak, maka : - Shaf laki-laki dewasa di depan, di belakangnya adalah shaf anak-anak laki-laki - Shaf makmum perempuan di belakangnya shaf anak-anak laki-laki. e. Shaf hendaknya diluruskan dan dirapatkan dan jangan membuat saf baru ketika shaf depan belum penuh. Perempuan tidak boleh menjadi satu shaf dengan laki-laki.
d. Ketentuan Makmum Masbuq
Masbuq artinya tertinggal, maka yang dimaksud dengan makmum masbuk adalah orang yang tertinggal atau datang terlambat untuk mengikuti salat jamaah, yaitu ketika imamnya telah melakukan ruku’. Bagi makmum masbuq, berlaku beberapa ketentuan, yaitu sebagai berikut:
46
Buku Siswa Kelas VII MTs
Memupuk Kebersamaan
Dalam Berjamaah
+DUXV PHQJLNXWL LPDP SDGD NHDGDDQ \DQJ GLD GDSDWL \DLWX GLD ODQJVXQJ EHUQLDW dan mengucapkan takbiratul ihram, lalu mengikuti gerakan imam. Apabila imam sujud, maka dia juga ikut sujud.
2. Dihitung mendapat satu raka’at apabila dia masih sempat mendapati ruku bersama imam
3. Mengganti raka’at yang tertinggal setelah imam salam
ìÐíÚ ênô óYüÐ õ ôfó[÷ óx n óeT ó ÷ fó[÷ óhd÷R ó én ò A ó dóL ên ó óYüÐ õ í ó ÒóĆó [UÐ ôTô{ôAóóÌ >óóÌ ÐÙóõÎ î|Y}UÐ
“Jika seorang kamu dating kepada (jama`ah) salat sedang imam dalam suatu keadaan, maka hendaklah berbuat seperti yang diperbuat imam”
+5 7XUPXG]L
e. Cara Mengingatkan Imam yang Lupa
Jika imam lupa dalam bacaan atau ayat, cara mengingatkannya adalah dengan meneruskan bacaan atau ayat tersebut yang benar. Jika imam terus saja, maka makmum hendaknya tetap mengikuti imamnya. Jika imam keliru dalam gerakannya maka hendaklah makmum mengingatkannya, caranya adalah dengan makmum mengucapkan tasbih (subhanallah) bagi makmum laki-laki dan bagi makmum wanita dengan menepukkan punggung telapak tangan kiri pada bagian dalam telapak tangan kanan. Kedua cara tersebut, baik ucapan tasbih amaupun tepuk tangan harus bisa terdengar oleh imam. Apabila kekeliruan itu adalah bacaannya, hendaklah makmum membenarkannya.
Bila imam lupa meninggalkan rukun salat seperti sujud dan ruku’, dan makmum telah mengingatkannya dengan tasbih, ia wajib segera melaksanakannya dan setelah itu melaksanakan sujud sahwi. Khusus pada masalah imam lupa melaksanakan tashahhud awal, bila imam telah terlanjur berdiri tegak ketika makmum mengingatkannya, maka imam tidak perlu kembali duduk, namun melanjutkan salat dan melakukan sujud sahwi. Namun bila imam belum berdiri tegak, misalnya masih dalam keadaan jongkok, ia harus kembali duduk dan melakukan sujud sahwi. Jadi hanya dalam masalah lupa meninggalkan amalan sunnah salat, imam boleh melanjutkan salat dan tidak menggubris peringatan dari makmum.
f. Cara Menggantikan Imam yang Batal
Apabila seorang imam batal, maka dia digantikkan oleh makmum yang tepat di belakangnya. Imam dapat diganti melalui isyarat yang mudah dipahami.
Makanya sangat dianjurkan yang berada di belakang imam itu adalah yang siap menggantikan imam apabila dia lupa, yaitu orang yang paham ilmu agama. Ada
Fikih Kurikulum 2013
47
Memu uk Ke ersamaa
Dalam Berjamaah
beberapa yang harus diperhatikan terkait imam yang batal dalam salat berjamaah, yaitu:
- Makmum sebelah belakang kanan imam yang berhak menjadi pengganti imam kalau batal salatnya.
- Imam memberi isyarat kalau dirinya batal, dengan cara bergeser ke “kanan” dan balik kanan.
- Makmum yang di kanan imam menggantikan maju kedepan menempati posisi Imam dan melanjutkan tugas
- Ada juga model yang imam keluar barisan dengan shaf bergeser, yang kanan bergeser kekiri menempati ruang kosong begitu seterusnya sampai lengkap, imam yang batal ambil wudu dan masuk dibarisan paling belakang atau yang kosong (sesuai kondisi) untuk melanjutkan ikut imam baru secara masbuk
MENGANALISA
Untuk memperluas wawasanmu, diskusikanlah masalah berikut ini:
48
Buku Siswa Kelas VII MTs
MOTIVASI
Memupuk Kebersamaan
Dalam Berjamaah
Dahsyatnya Azan
- Dikumandangkan saat peristiwa-peristiwa bersejarah. Selain digunakan untuk menandakan waktu salat tiba, azan juga dikumandangkan pada momen-memen penting dan bersejarah. Misalnya ketika seorang bayi lahir. Selain itu, saat peristiwa penting
dalam Islam terjadi, azan juga berkumandang. Ketika pasukan Rasulullah berhasil menguasai Mekah dan berhala-berhala di sekitar ka’bah dihancurkan. Demikian juga ketika Konstantinopel jatuh ke tangan pasukan Ottoman yang mengakhiri Kekaisaran Romawi Timur
- Banyak non-muslim yang menjemput hidayah setelah mendengar azan. Banyak kisah perjalanan hidup kaum mualaf hingga akhirnya menemukan hidayah yang seringkali menyentuh nurani. Berbagai sebab mereka akhirnya masuk Islam. Salah satu sebab yang sering terjadi adalah suara azan yang didengar mereka, telah menggetarkan hari dan kesadaran terdalam untuk mengucap syahadat. Kementerian Urusan Agama Turki pernah melansir sedikitnya 634 orang telah masuk Islam selama tahun 2011. Mereka adalah turis-turis yang tengah melancong ke Turki. Masih banyak lagi kisah menyentuh mualaf yang masuk Islam setelah mendengar alunan kumandang azan
- Miliaran kali dikumandangkan sejak 14 abad lalu
Azan dikumandangkan 5 kali sehari. Semenjak azan pertama kali dikumandangkan 14 abad lalu hingga saat ini, tak dapat dihitung berapa juta kali azan telah berkumandang. Anggaplah setahun 356 hari. Jika 14 abad adalah 1400 tahun, maka 1400 tahun x 356 hari = 511000 hari. Dalam satu hari, azan 5x dikumandangkan. Sehingga sedikitnya azan telah dikumandangkan 2.555.000 kali. Jika dalam satu hari ada 1 juta muslim di dunia yang mengumandangkan azan, jadi azan telah dikumandangkan sebanyak 2.555.000.000.000 kali.
- Tak henti dikumandangkan hingga kiamat. Bumi berbentuk bulat. Ini menyebabkan terjadi perbedaan waktu salat pada setiap daerah. Ketika azan telah selesai berkumandang di satu daerah, maka selanjutnya azan berkumandang di daerah lain. Satu jam setelah azan selesai di Sulawesi, maka azan segera bergema di Jakarta, disusul pula Sumatera. Dan azan belum berakhir di Indonesia, maka ia sudah dimulai di Malaysia. Burma adalah di baris berikutnya, dan dalam waktu beberapa jam dari Jakarta, maka azan mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. Begitu azan berakhir di Bangladesh, maka ia ia telah dikumandangkan di barat India, dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian terus menuju Bombay dan seluruh kawasan India. Demikianlah seterusnya.
Fikih Kurikulum 2013
49
Memu uk Ke ersamaa
Dalam Berjamaah
Tugas
Tugas Praktik
6HWHODK PHPSHUKDWLNDQ XUDLDQ WHQWDQJ NHWHQWXDQ D]DQ LTƗPDK GDQ VDODW EHUMDPDDK maka perlu sekali dipraktikkan untuk bisa lebih memperdalam pemahaman pelaksanannya. Teknisnya siswa dibagi dalam beberapa kelompok, dan setiap NHORPSRN GLEHULNDQ WXJDV XQWXN PHPSUDWHNNDQ D]DQ LTƗPDK GDQ VDODW EHUMDPDDK dalam posisi yang berbeda satu dengan kelompok lainnya. Misalnya dalam posisi:
1. Satu kelompok bersiap-siap melaksanakan salat berjamaah, dimulai dengan azan GDQ LTƗPDK EDJDLPDQD DGDE D]DQ GDQ LTƗPDK Q\D"
2. Salat berjamaah yang terdiri dari dua laki, dua perempuan dan salah satu di antara mereka menjadi imam. Coba praktikkan mengatur posisi tempat imam dan makmum?
3. Setelah itu datang lagi empat orang (2 jamaah laki-laki dan 2 jamaah perempuan). Coba praktikkan mengatur posisi shafnya?
4. Setelah itu, sewaktu jamaah dalam posisi ruku’ datang seorang lagi. Sewaktu bangkit dari ruku’ datang seorang jamaah lagi (masbuq). Coba praktikkan penyempurnaan salat bagi makmum masbuq?
5. Ketika berjamaah berlangsung, imam melakukan kesalahan dalam bacaan dan hitungan rakaat. Coba praktikkan cara mengingatkannya?
6. Ketika berjamaah berlangsung, imam tiba-tiba batal salatnya, Coba praktikkan menggantikan imam?
50
Buku Siswa Kelas VII MTs
Memupuk Kebersamaan
Dalam Berjamaah
RANGKUMAN
+XNXP D]DQ PHQXUXW MXPKXU XODPD DGDODK VXQQDK PXDNNDGDK \DLWX EDJL ODNL ODNL yang dikerjakan di masjid untuk shalat wajib 5 waktu dan juga shalat Jumat.
2. Diantara syarat-syarat azan adalah: telah masuk waktu, harus berbahasa Arab, tidak bersahutan, muslim, laki, akil baligh, tertib lafalnya.
3. Shalat jamaah adalah shalat yang dilakukan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama, dan salah satunya menjadi imam, sedangkan lainnya menjadi makmum.
+XNXP VKDODW EHUMDPDDK PHQXUXW MXPKXU XODPD DGDODK VXQDK PXDNDG \DLWX VXQQDK yang sangat dianjurkan dan Nabi Saw. jarang sekali meninggalkannya.
5. Yang dimaksud dengan makmum masbuq adalah orang yang tertinggal atau datang terlambat untuk mengikuti shalat jamaah.
6. Syarat menjadi imam adalah sebagai berikut: orang yang lebih dalam ilmu agamanya, orang yang lebih fasih bacaan Al-Qurannya dan banyak hafalannya, orang yang lebih tua umurnya dan baik penampilannya, berdiri di depan makmun, orang yang berakhlak mulia, berniat menjadi imam.
7. Syarat menjadi makmum adalah sebagai berikut: berniat menjadi makmum, mengetahui dan mengikuti gerak-gerik imam, tidak mendahului imam dalam gerakan shalat, berada dalam satu tempat dengan imam, tempat berdiri makmum tidak lebih maju ke depan daripada imam.
8. Apabila seorang imam batal, maka dia digantikkan oleh makmum yang tepat di belakangnya. Imam dapat diganti melalui isyarat yang mudah dipahami.
51
Fikih Kurikulum 2013
Memu uk Ke ersamaa Dalam Berjamaah
PENDALAMAN KARAKTER
'HQJDQ PHPDKDPL DMDUDQ ,VODP PHQJHQDL VDODW EHUMDPDDK GDQ D]DQ LTƗPDK PDND seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut :
1. Religius atau taat kepada agama, karena meyakini dan melaksanakan ajaran ajarannya dengan baik
2. Rasa ingin tahu, karena dia akan berusaha mencari pemecahan dari problem yang dialaminya dalam menjalankan salat lima waktu
3. Disiplin, karena dia akan menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada peraturan salat berjamaah yang ditetapkan
4. Tanggung jawab, karena dia menyakini bahwa semua perbuatannya di dunia ini akan dipertanggungjawabkannya
5. Peduli sosial, karena dia akan selalu beruasaha menbantu saudaranya untuk salat berjamaah
52
Buku Siswa Kelas VII MTs
TENANGNYA DEKAT DENGAN ALLAH SWT BAB
4
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, PHPRGL¿NDVL GDQ PHPEXDW GDQ UDQDK DEVWUDN
PHQXOLV PHPEDFD PHQJKLWXQJ menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR:
1.5. Meyakini manfaaat zikir dan doa
2.5 Menghayati hikmah berzikir dan doa setelah salat
3.7 Memahami tatacara berzikir dan berdoa setelah salat
4.6 Mendemonstrasikan zikir setelah salat
4.7 Menghafalkan doa setelah salat
PETA KONSEPZIKIR DAN DOA
PENGERTIAN ZIKIR DAN DOA MANFAAT ZIKIR DAN DOA TATACARA ZIKIR DAN DOA
BACAAN ZIKIR DAN
CONTOH –CONTOH DOA
Tenangnya Dekat dengan Allah Swt.
AMATI GAMBAR BERIKUT INI DAN
BUATLAH KOMENTAR ATAU PERTANYAAN
1 234
Setelah kalian mengamati gambar di atas, tulislah tangggapan kalian tentang gambar di atas. Setelah mendengar mendengarkan hasil pengamatan teman kalian, pertanyaan apa yang muncul dari pikiran kalian tentang doa dan zikir!
54 Buku Siswa Kelas VII MTs
Tenangnya Dekat dengan Allah Swt.
PENDALAMAN MATERI
Sebagai seorang muslim kita diperintahkan untuk selalu mengingat Allah Swt. dalam berbagai situasi dan keadaan. Mengingat manusia merupakan makhluk yang lemah dan membutuhkan ketergantungan dengan Khaliq-nya. Salah satu upaya untuk melengkapi kekurangan manusia adalah dengan berdoa. Dengan berdoa diharapkan manusia selalu meminta segala kebutuhannya hanya kepada Allah Swt.
Biasakanlah untuk berzikir dan berdoa setiap waktu terutama sehabis melaksanakan salat lima waktu. Apakah selama ini kamu telah melaksanakannya?
A. KETENTUAN ZIKIR
1. Pengertian Zikir dan Doa
a. Zikir
Kata zikir berasal dari kata “ĪDNDUR” ǂȺȺǯ¯” \DĪNXUX” ǂºº ˵ ǯÉǀºȇ Ì « ĪLNUDQ” ¦ÅǂººǯÌ¯Ê artinya; mengingat, menyebut, menuturkan atau merenungi. Sedangkan menurut istilah adalah mengingat Allah Swt., dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan cara menyebut semua sifat-sifat keagungan-Nya atau kemulian-Nya, seperti membaca tasbih, tahmid, takbir dan tahlil. Sebagaimana diterangkan dalam al-Qur’an:
ëíó ô}aôc÷ > óøó í ó õU Ð÷íô}côIÐ ÷ í ó T ÷ ô}åTÙ÷Ð ó õiíôô}T Ù n ÷ Ró
Artinya: ³0DND LQJDWODK NHSDGD .X $NX SXQ DNDQ LQJDW NHSDGDPX %HUV\XNXUODK NHSDGD .X GDQ MDQJDQODK NDPX LQJNDU NHSDGD .X
46 $O %DTDUDK
(¿¼ Ð}hð õT Ð ó }ðT÷õÙ óĝdUÐ Ðíô}TôÙÐ Ð ÷ fôóYË x ó õ|UÐ ngó´xóÌ nóx
Artinya: ³+DL RUDQJ RUDQJ \DQJ EHULPDQ EHU]GLNLUODK
GHQJDQ PHQ\HEXW QDPD $OODK ]LNLU \DQJ VHEDQ\DN EDQ\DNQ\D´ (QS. Al-Ahzab [33] : 41)
Diriwayatkan dari Abu Darda’ ia berkata: Rasulullah Saw. bersabda:
}ñ÷hBóí ó ÷côõ>n@óóÚØ ó õR ngóõ_Ró÷ÚóÌí ó ÷côch õ õdóY {ó÷fL n õ wnó TóÛ÷óÌí ó ÷côõUn óeL÷óÌ }õ ÷hó õ= ÷côþô¬ióôÌ øóóÌ Ð÷=ô}õ\÷ óR ó ÷Tôí{ôL Ð ó ÷bód÷> ó ë÷ óÌ ÷ õY ÷côU ó }ñ÷hBóí ó çõÚõ óUÐ÷ í ó oõ wó|UÐ
çn õ aói÷õÎ ÷ õY ÷côUó
Unó ó_> ó õĝdUÐ ô}T÷õÙ énó S ºó dóó= ÐôUnS Èó ÷côSnó fóL÷óÌ Ð÷=ô}õ\÷ óxí ó ÷gôSnó fóL÷óÌ
Artinya: ³0DXNDK NDPX DNX WXQMXNNDQ DPDODQ \DQJ WHUEDLN GDQ SDOLQJ VXFL GL VLVL 5DEEPX \DQJ SDOLQJ PHQJDQJNDW GHUDMDWPX OHELK EDLN EDJLPX GDULSDGD
Fikih Kurikulum 2013 55
Tenangnya Dekat dengan Allah Swt.
PHQJLQIDNNDQ HPDV GDQ SHUDN GDQ OHELK EDLN EDJLPX GDULSDGD EHUWHPX GHQJDQ PXVXKPX ODQWDV NDPX PHPHQJJDO OHKHU PHUHND DWDX PHUHND PHPHQJJDO OHKHUPX"´ 3DUD VDKDEDW \DQJ KDGLU PHQMDZDE ³7HQWX VDMD ZDKDL 5DVXOXOODK ´ %HOLDX EHUVDEGD ³=LNLU NHSDGD $OODK <DQJ 0DKD 7LQJJL ´ (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
B. KETENTUAN DOA
Doa ( ˯Ύϋ˴ Ϊϟ ͊ ) menurut bahasa adalah memanggil atau memohon sesuatu, sedangkan menurut istilah adalah permohonan sesuatu yang disampaikan manusia sebagai makhluk kepada Allah Swt sebagai Sang Pencipta dengan merendahkan diri dan tunduk kepada-Nya, baik untuk kepentingan hidup di dunia maupun di akherat
ßõ ÷ÚúÐ õR Ðí{ôõ a÷> øô í ÀÀ ó x ó õ{ó÷_eôUÐ ÷ o´õ x ø ôôiõÎ pðóha÷Bôí n ó Lð´}\ó > ó ÷cô=óÚ ÐLôØÐ÷ (ÀÁ h ó õfõ ÷ eôUÐ ÷ ó õY oxñ}õS ó õdUÐ pó óeA÷ óÚ ëõÎ n_ð óeJóí n ó Rð÷B ó ìôLôØÐ÷ í n ó góAĆõ É÷ õÎ {ó ÷_ó=
“%HUGRDODK NHSDGD 7XKDQPX GHQJDQ EHUHQGDK GLUL GDQ VXDUD \DQJ OHPEXW 6HVXQJJXKQ\D $OODK WLGDN PHQ\XNDL RUDQJ RUDQJ \DQJ PHODPSDXL EDWDV. GDQ MDQJDQODK NDPX PHPEXDW NHUXVDNDQ GL PXND EXPL VHVXGDK
$OODK PHPSHUEDLNLQ\D GDQ %HUGRDODK NHSDGD 1\D GHQJDQ UDVD WDNXW
WLGDN DNDQ GLWHULPD GDQ KDUDSDQ
DNDQ GLNDEXONDQ 6HVXQJJXKQ\D UDKPDW $OODK $PDW GHNDW NHSDGD RUDQJ RUDQJ \DQJ EHUEXDW EDLN.”
õU Ð ôhõ ó ÷óhd÷R ó ënõ LóØ Ðó ÙóõÎ âÐõ {UÐ ÒóóL÷Ø ó ohô@õ ôÌ oxñ}õS ó i¬õlR ó f¬L ïó õØnóL õ ó UóójH Ðó ÙóõÎíó (¼ÃÁ ëíó {ôIô÷}óx ÷gô d ó_U ó õ= ÐfôõYk÷ ôhU÷íó
'DQ DSDELOD KDPED KDPED .X EHUWDQ\D NHSDGDPX WHQWDQJ DNX 0DND
MDZDEODK EDKZDVDQ\D $NX DGDODK GHNDW $NX PHQJDEXONDQ SHUPRKRQDQ RUDQJ \DQJ EHUGRD DSDELOD LD PHPRKRQ NHSDGD .X 0DND KHQGDNODK PHUHND LWX PHPHQXKL
VHJDOD SHULQWDK .X GDQ KHQGDNODK PHUHND EHULPDQ NHSDGD .X DJDU PHUHND VHODOX EHUDGD GDODP NHEHQDUDQ (QS. ˶$O %DTDUDK > @
Bagi seorang mukmin yang ingin berhasil dalam kehidupan ini, ada dua cara yang harus ditempuhnya yaitu: berusaha dan berdoa kepada Allah. Kedua hal ini harus ditempuh, karena di dalam kehidupan ini ada hal-hal yang dapat dijangkau oleh pemikiran manusia, tetapi ada pula yang tidak dijangkaunya. Oleh karena itu kedua cara ini harus ditempuh secara bersama-sama.
C. MANFAAT ZIKIR DAN DOA
a. Dapat menentramkan hati
(½Ã Ñô ôdbôUÐ ÷ ´ õþ óe]÷ > ó õĝdUÐ }õT÷ õ|õ= øóÌ
³«LQJDWODK KDQ\D GHQJDQ PHQJLQJDW $OODK ODK KDWL PHQMDGL WHQWUDP ´
4 6 DU 5D¶G > @
56 Buku Siswa Kelas VII MTs
Tenangnya Dekat dengan Allah Swt.
b. Dapat menimbulkan kesabaran.
c. Menambah pahala dan menambahkan rasa kasih sayang kepada sesama. d. Menimbulkan sifat berhati-hati.
Dengan sering kita berdoa setelah shalat fardu banyak manfaat yang akan diperoleh, diantaranya:
a. Akan terhindar dari sifat sombong dan congkak.
b. Akan terhindar dari sifat gampang putus asa.
c. Hati dan pikiran kita akan tenang dan tentram.
d. Akan memberi motivasi atau dorongan yang kuat dalam menjalani kehidupan ini. e. Memberikan perlindungan dalam menempuh kehidupan.
f. Kita akan merasa semakin dekat dengan Allah Swt.
g. Di akhirat kelak, kita akan mendapat tempat yang mulia di sisi Allah, yaitu surga
D. TATA CARA DZIKIR DAN BERDOA
Mengucap zikir pada dasarnya tidak dibatasi jumlah bilangan. Demikian pula mengenai lafal, waktu, cara dan tempat melaksanakannya. Akan tetapi, zikir seyogyanya dilakukan di tempat-tempat yang suci dilandasi dengan niat yang ikhlas, di samping sikap kusyu dan WDZDGXN $OODK 6ZW EHU¿UPDQ
øó í ó én õ ÉùÐ ó í ó í¬{ô`ôUn÷ õ= éõ÷bóUÐ ÷ ó õY }õg÷ó UÐ ÷ ëíó Øôí ó pðaó÷hBõí n ó Lð´}\ó > ó ó õ a÷i ó õR ó =óÚ ÷}TôÙÐ÷ íó (½»À ó ÷hõdõRn`óUÐ ÷ ó õY ÷ cô>ó
³'DQ LQJDWODK 7XKDQPX GDODP KDWLPX GHQJDQ UHQGDK KDWL GDQ UDVD WDNXW GDQ GHQJDQ WLGDN PHQJHUDVNDQ VXDUD SDGD ZDNWX SDJL GDQ SHWDQJ GDQ MDQJDQODK NDPX WHUPDVXN RUDQJ RUDQJ \DQJ OHQJDK ´ (Q.S. al-A’raf [7] : 205)
Firman Allah Swt. di atas memuat tata cara (adab) berzikir, antara lain :
a. Zikir hendaknya dilakukan dengan sikap WDGDUUX¶ (merasa dirinya hina dan papa di hadapan Allah Swt). Dengan demikian orang yang berzikir harus memperlihatkan sikap WDZDGX¶ kepada-Nya.
b. Zikir dilakukan dengan rasa takut kepada Allah Swt. Takut kepada keagungan dan kemuliaan Allah Swt.
c. Zikir dilakukan dengan suara yang lembut,pelan dan kusyuk.
Cara berzikir ada tiga macam, yaitu:
a. Zikir dengan hati
Zikir dengan hati ialah dengan cara bertafakur memikirkan ciptaan Allah Swt, sehingga timbul di dalam pikiran kita bahwa Allah Swt. adalah Dzat yang Maha Kuasa. Semua
Fikih Kurikulum 2013 57
Tenangnya Dekat dengan Allah Swt.
yang ada di dalam alam semesta ini pastilah ada yang menciptakan dan mengaturnya, yaitu Allah Swt.
b. Zikir dengan perbuatan
Yaitu dengan melakukan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Semua itu mesti diawali dengan niat untuk mendapatkan ridha Allah Swt. Jadi, menuntut ilmu, bersilaturahmi, mencari nafkah, dan amalan-amalan lainnya yang diperintahkan oleh agama adalah termasuk dalam lingkup zikir dengan perbuatan
c. Zikir dengan ucapan
Zikir dengan ucapan yaitu dengan cara menyebut asma Allah atau dengan mengucapkan kalimat-kalimat WD\\LEDK. Sehingga setiap kali menyebut-Nya akan semakin bertambah keimanan kita kepada Allah Swt.
Contoh kalimat toyibah.
Adab Berdoa
a. Menghadap kiblat.
b. Memperhatikan saat yang tepat untuk berdoa, seperti di tengah malam dan sehabis shalat fardhu.
c. Mengangkat kedua tangan setentang kedua bahu.
d. Memulai dengan istighfar, memuji Allah, dan membaca shalawat.
e. Harus ada sikap WDZDGKX¶ (rendah hati) dan WDGKDUUX¶ (rendah diri) dan rasa takut.
f. Hendaklah disertai dengan hati yang khusyu’ dan meyakini bahwa doanya akan dikabulkan oleh Allah Swt.
õ L ó ÷w ôx ó õ|UÐí ½ ó ëó _ôIn õ B ó ÷gõõ>ĆÉ ó õR ÷w ôx ó õ|UÐ ¼ ëó fôõYk÷ eôUÐ ÷ yó dóR÷óÌ {÷ Só
58 Buku Siswa Kelas VII MTs
Tenangnya Dekat dengan Allah Swt.
(¾ ëó ô}õ ÷_Y ôõ`÷ dUÐ
³6XQJJXK EHUXQWXQJ RUDQJ RUDQJ \DQJ EHULPDQ <DLWX RUDQJ RUDQJ \DQJ GDODP VKDODWQ\D VHODOX NKXV\X GDQ RUDQJ RUDQJ \DQJ PHQMDXKNDQ GLUL GDUL
SHUEXDWDQ GDQ SHUNDWDDQ \DQJ WLDGD EHUJXQD ¶´ (Q.S. al-Mu’minun [23] : 1-3).
g. Menyederhanakan suara, antara bisik-bisik dengan suara keras. Firman Allah : ÷ ôdóR Ð ó Lô{÷ > n ó óY năxóÌ ó e®A÷ }UÐ ÐLôØÐ ÷ íõóÌ óĝdUÐ ÐLôØÐ ÷ õ Sô
÷}gó÷ > øó í ó fó ÷ôUÐ ÷ Ênô óeHúÐ
(¼¼» Ćhð õH ó ó õUÙ ó ó ÷hó= õ ó÷=Ðí n ó góõ= q÷ õRnó > øôí ó ó õ>Ć[ó õ=
³-DQJDQODK NDPX PHQJHUDVNDQ VXDUDPX GDODP VKDODWPX
GRDPX GDQ MDQJDQODK SXOD PHUHQGDKNDQQ\D GDQ FDULODK MDODQ WHQJDK GL DQWDUD NHGXD LWX´
46 $O ,VUDC > @ ˶
h. Tidak berdoa untuk keburukan atau memutus tali silaturahim.
i. Tidak terburu-buru, maka doanya tidak akan dikabulkan.
j. Berdoa tidak boleh setulus hati dan berkata kepada Allah
k. Memilih kalimat-kalimat yang luas maknanya, tidak tertuju kepada kepentingan yang sesaat dan ruang lingkupnya sempit. Misalnya: perkataan pangkat, jabatan, lulus ujian diganti kebaikan dunia. Perkataan uang, materi tertentu diganti dengan rezeki yang luas. Perkataan badan langsing, kurus, kuat, dan lain-lain diganti dengan kesehatan. Perkataan pintar, ilmu tinggi diganti dengan ilmu yang manfaat. Perkataan anak yang bergelar tinggi diganti dengan anak yang saleh
l. Jangan mendoakan diri, keluarga, anak, harta, pelayan dengan doa yang buruk Isi doanya dimulai dari mendoakan diri sendiri dulu, baru untuk yang lain
m. Menyapu muka dengan kedua telapak tangan setelah selesai berdoa.
Doa yang Tidak/Belum Terkabulkan
Dalam melaksanakan doa, ada beberapa sebab mengada doa seseorang tidak atau belum dikabulkan, yaitu :
a. Ditunda untuk lain waktu.
b. Ditangguhkan pengabulannya di akherat atau dikabulkan dalam bentuk lain. c. Jika dikabulkan, akan berakibat tidak baik bagi pemohon.
Waktu-waktu yang lebih utama untuk berdoa untuk berdoa
a. Pada bulan Ramadan, terutama pada malam Lailatul Qadar.
b. Pada waktu wukuf di ‘Arafah, ketika menunaikan ibadah haji.
c. Pada hari jumat (waktu antara dua khutbah).
Fikih Kurikulum 2013 59
Tenangnya Dekat dengan Allah Swt.
d. Pada waktu seseorang sedang puasa.
e. Ketika turun hujan.
f. Sebelum dan sesudah.
g. Sesudah shalat lima waktu.
h. Di tengah malam (sepertiga malam yang terakhir)
i. Di antara azan dan iqamat.
j. Ketika ,¶WLGDO yang akhir dalam salat.
k. Ketika sujud dalam salat.
l. Ketika khatam (tamat) membaca Al-Quran 30 Juz.
m. Sepanjang malam, utama sekali sepertiga yang akhir dan waktu sahur. n. Sepanjang hari Jumat, karena mengharap berjumpa dengan saat ijabah (saat diperkenankan doa) yang terletak antara terbit fajar hingga terbenam matahari pada hari Jumat, terutama DQWDUD GXD NKXWEDK MXPCDW
o. Antara Zuhur dengan ‘Ashar dan antara ‘Ashar dengan Maghrib.
p. Pada saat kritis atau genting
q. Pada saat teraniaya.
r. Pada waktu minum air zam-zam.
Tempat-tempat yang baik untuk berdoa
a. Ketika melihat Ka’bah.
b. Ketika melihat masjid Rasulullah Saw.
c. Di tempat dan di kala melakukan thawaf.
d. Di sisi Multazam di dalam Ka’bah.
e. Di sisi sumur Zamzam.
f. Di belakang makam Ibrahim.
g. Di atas bukit Shafa dan Marwah.
h. Di ‘Arafah, di Muzdalifah, di Mina dan di sisi Jamarat yang tiga.
E. DZIKIR DAN DOA SESUDAH SHALAT
Bacaan zikir sesudah shalat disebut juga dengan istilah wirid, yaitu bacaan-bacaan yang dibaca setiap hari. Adapun urutan bacaan zikir atau wirid sesudah shalat lima waktu sebagai berikut:
1. Membaca syahadat sambil mengusapkan tangan kanan pada wajah setelah mengucapkan salam yang kedua.
2. Membaca istighfar, bacaan istighfar yang umumnya dibaca adalah
60 Buku Siswa Kelas VII MTs
Tenangnya Dekat dengan Allah Swt.
ó ÷hõfõYk÷ eôUÐ÷ í ó Ón õ óeõd ÷eôUÐ÷ í ó ó ÷heõ õd ÷eôUÐ ÷ õ ÷heõóõUí ó î{óõUÐóõUí ó ÷õU ó÷h^õ ó_UÐ ÷ ôĝdUÐ ô}õa`÷ óH÷ Ðó ¾ õ÷hUóõÐ Ñô÷>ôÐóí ó ÓÐ õ ó ÷Yøó Ð÷í ó ÷gô÷fõY õÊnóhA÷øó÷Ð óÓn õ fóõYk÷ eôUÐ÷ íó
<D $OODK EHULODK DPSXQ XQWXN EDGDQ KDPED VHQGLUL XQWXN NHGXD RUDQJ WXD KDPED GDQ XQWXN RUDQJ RUDQJ PXNPLQ ODNL ODNL GDQ SHUHPSXDQ EDLN \DQJ PDVLK KLGXS PDXSXQ \DQJ WHODK PDWL GDQ NHSDGD $OOODK KDPED EHUWDXEDW NHPEDOL ;
3. Bacaan tahlil
dóL ó ówôí ó qô ÷heõ xôí ó õ ÷ x ô{ô÷eó UÐ ÷ ôUóí ó ôeôUÐ ÷ ôU ó ôU ó ó ÷x}õIóø ó ìô{óA÷í ó ô dUÐ ø õÐ óUóõÐøó ¾ }ñ÷xõ{S ó òÊ÷I ó ¬Tô
³7LGDN DGD 7XKDQ PHODLQNDQ $OODK 0DKD (VD WLGDN EHUVHNXWX EDJL 1\D EDJL 1\D NHNXDVDDQ GDQ VHJDOD SXML 'LD ']DW \DQJ EHUNXDVD DWDV VHJDOD VHVXDWX´ ;
4. Bacaan
êõĆó Un õ= nfó=óÚ nfó¬hó R ó êóĆó UÐ Øô÷_ôóx ó ÷hUóõÐí ó êôĆó UÐ ó ÷fõYí ó êôĆó UÐ qó i÷Ð ó gôĝdUÐó êõó}T÷øõ Ð÷í ó éõĆó ó UÐÐ ÷ Ùnó óx qó ÷hUnó ó_>óí n ó fó=óÚ qó T÷óÚnó> óêõĆó UÐ óÚÐØ ó pófó UÐ n ÷ fód÷BõØ÷Ðóíó
³<D $OODK 7XKDQODK <DQJ 0DKD 6HMDKWHUD GDQ GDULSDGD 7XKDQODK VHJDOD NHVHMDKWHUDDQ GDQ NHSDGD WXKDQODK DNDQ NHPEDOL ODJL VHJDOD NHVHMDKWHUDDQ LWX <D 7XKDQ NDPL KLGXSNDQODK NDPL GHQJDQ VHMDKWHUD 'DQ PDVXNNDQODK NDPL NH GDODP VRUJD NDPSXQJ NHVHMDKWHUDDQ 0DKD 0XOLD $OODK 7XKDQ NDPL GDQ 0DKD /XKXU <D $OODK ']DW \DQJ EHUVLIDW $JXQJ 0DKD .XDVD GDQ 0DKD 0XOLD´
5. Bacaan berikut
ôaó÷fóx øó í ó qó ÷h\ó S n ó óeõU ØÐ óÚ øó í ó qó ÷_fóóY n óeõU ó]õ ÷_Y ôøó í ó qó ÷h]ó L÷óÌ n óeõU óõin óY ø ó ´gôĝdUÐó {´ó UÐ ÷ ó ÷fõY {¬ó UÐ Ð ÷ Ùó
<D $OODK WLGDN DGD \DQJ GDSDW PHQJKDODQJL WHUKDGDS DSD \DQJ (QJNDX EHULNDQ GDQ WLGDN DGD \DQJ GDSDW PHPEHUL WHUKDGDS DSD \DQJ (QJNDX ODUDQJ GDQ WLGDN DGD \DQJ GDSDW PHQRODN WHUKDGDS DSD \DQJ WHODK (QJNDX WHQWXNDQ GDQ WLGDNODK EHUPDQIDDW NHSDGD RUDQJ RUDQJ \DQJ PHPSXQ\DL GHUDMDW
MLND DGD GHUDMDW GDUL 0X´
6. Terus disambung surat al-Fatihah, al-Baqarah, dan ayat al-Kursi
ó õY õĝdUÐnõ= Ùô÷LôóÌ
õ ÷h@õ }UÐ ënõ ]ó÷hZUÐ
Fikih Kurikulum 2013 61
Tenangnya Dekat dengan Allah Swt.
õ õUnY ó h õ Aõ}UÐ õ e®A÷}UÐ º h ó eõ Unó _óUÐ ÷ Ñ¬Ú ó õdĝõU {ôξ ÷eó U÷Ð º ó h õ Aõ}UÐ õ e®A÷ }UÐ õĝdUÐ õ ÷õ= x ó õ|UÐ àÐ ó ó}É õ óhõbó ÷eôUÐ ÷ àÐ ó ó}[UÐ n ¬ ióõ{wÐ
÷ hô õ_ó ÷i ó ènó xõÎí ó {ôô ÷_i ó ènó xõÎ x õ {UÐ ¬êõ÷óx
øó í ó ÷gõ÷hdóL ó Ñõ \ô`÷ óeUÐ ÷ }õ ÷hQ ó ÷gõ÷hdóL ó qó ÷e ó_i÷óÌ
h ó ¬Uv\UÐ
ëó ehô bõxôí ó oõ ξ ÷h`óUn÷ õ= ëó fôõYk÷ x ôx ó õ|UÐ ºh ó õbeôd÷õU î{ðw ô õhõR oó ÷xóÚ ø ó Ñn ôócõ UÐ ÷ ó õUÙ º ó ö ĜUÐ ó õd÷S ó ÷ õY éó~õi÷ôÌ n óYí ó ó ÷hUóõÎ éó~õi÷ôÌ n óeõ= ëó fôõYk÷ x ôx ó õ|UÐí º ó ëó bôõafx ô ÷wnôfóS÷ÛóóÚ neõYí ó Òd ó [UÐ ëó ôõda÷eôUÐ ÷ ôw ô ó õþUó÷íôÌí ó ÷gõ=¬óÚ ÷ õY î{ðw
ô dóL ó ó õþUó÷íôÌ ºëó fôõSx ô ÷w ô õÒó}Bùõ n÷õ=íó
ô ξ ÷hAõ}UÐ ô óeA÷ }UÐ ów ô ø õÐ óUóõÐ ø ó {ñAÐ õ í ó ñUóõÐ ÷côgôUóõÐíó
nYóí ó ÓÐ õ ínó eóUÐ R n õ Y ó ôU ó êñξ ÷i ó øó í ó ñpfóH õ ìô|ôBô÷j> ó ø ó êô ´hbóUÐ ÷ ´ó UÐ ÷ ów ô ø õÎ óUóõÎ ø ó ôĝdUÐ øó í ó ÷gôaód÷B n ó óYí ó ÷gx õ õ{÷xóÌ ó ÷hó= n óY ôdó÷_óx õõiÙ÷õlõ= ø õÎ ìô{ó÷fL õ ôaóZ÷ óx ïõ|UÐ ÐÙ ó ÷ óY ßõ ÷Úúó Ð ÷ õR ìôØôþôóx øó í ó ßó ÷Úúó Ð÷í ó ÓÐ õ ínó óeUÐ ô´hHõ÷}T ô óHõí ó óÊnI n ó óeõ= ø õÎ õeõ d÷L õ ÷ õY òÊ÷Zó õ= ëó ]hôõ xô hô ^õ ó_UÐ ÷ ´õd ó_UÐ ÷ ówôí n ó óegô^ôa÷Aõ
ξ ÷cô÷Hn õ ó x ôìô aô÷ > ô÷íóÌ ÷côõ aiôóÌ õR n óY Ðí{ô÷> ôë÷õÎí ó ßõ ÷Úúó Ð ÷ õR n óYí ó ÓÐ õ ínó óeUÐ õR n óY õdõU éôHô}UÐ ó óYË }xñ õ{S ó òÊ÷I ó ¬T
ôdóL ó ôĝdUÐí ó ÊnôZó óx ÷ óY Ñô|¬ ó_xôí ó ÊnôZó óx ÷ óeõU ô}õa`÷ óhR óôĝdUÐ õõ=
çô¬}aói ôø ó õõdHôÚôí ó õõôTôí ó õõcóõýĆó óYí ó õĝdUnõ= ó óYË °T ôëó fôõYk÷ eôUÐ÷í ó õ=¬óÚ ÷ õY õ÷hUóõÎ éó~i õ ôÌ n óeõ= ô ¬dcóx ôø ó ô}h[õ óeUÐ ÷ ó ÷hUóõÎí n ó fó=óÚ ó iÐóó}a÷Q nôfó÷_JóóÌí n ó fó÷_eõ H Ð ó ôUnSóí ó õõdHôÚ ô÷ õY ò{AóóÌ ó ÷hó= nfhó õ i ó ë÷õÎ nió|÷ BÐ õ kó> ôø n ó fó=óÚ q÷ óó óTÐ n ÷ óY ngó÷hdóLóí ó q÷ óóT n ó óY ngóU n ó gó ó_H÷í ôø õÎ nð a÷i óôĝdUÐ øó í n ó fó=óÚ nfóõd÷S ó ÷ õY x ó õ|UÐ dóL ó ôód÷ óeA n ó óeT Ð ó }ðÉ÷ õÎ nfó÷hdóL ó ÷ eõ÷ > ó øó í n ó fó=óÚ nió÷j]óB÷ óÌ ÷íóÌ dóL n ó ió÷}[in ô R n ó fUó ÷ óY qó i÷óÌ nfó÷eAó÷ÚÐí n ó fóU ó ÷}õa ÷QÐí n ó fL ó ôLÐ÷ í ó õõ= nfóU ó póSnó J ó ø n ó óY nfód÷e¬ó >ô
62 Buku Siswa Kelas VII MTs
Tenangnya Dekat dengan Allah Swt.
½ÃÁ-½Ã¿ Ò}åbååUÐ x ó }õ õRncóUÐ ÷ êõ÷bóUÐ÷
÷ Y ó ~´_õ>ôí ó ÊnôZó > ó÷ eY õ ó d÷eôUÐ ÷ âô~õf÷>óí ó ÊnôZó > ó÷ Y ó ó d÷eôUÐ ÷ õ>k÷ > ôõ d÷eôUÐ ÷ ó õUnY ó gôdUÐ õ Sôξ Únõ gófUÐ õR ó ÷hUÐ sôõU> ô}xñ õ{S ó òÊ÷I ó ¬T
ôdóL ó ó iõÎ ô}÷hó UÐ ÷ èó õ{óhõ= ÊnôZó > ó÷ óY é´ õ|>ôí ó ÊnôZó >ó
çôÛô÷}>óí ó ¬ó UÐ ÷ ó õY qó ¬h óeUÐ ÷ Õô}õ÷ >ôí ó qõ ¬h óeUÐ ÷ ó õY ó UÐ ÷ Õô}õ÷ >ôí ó õ ÷hUÐ õR óÚngófUÐ sôõU>ôíó (¼Ä-¼Ã ëÐ}åeåL éË Ñn ò ó A õ }õ ÷h`óõ= ÊnôZó > ó ÷ óY
7. Membaca tasbih, tahmid, dan takbir
¾¾ ô dUÐ ënó ó ÷Hô
¾¾ õdUõÐ Ð {ô÷eó U÷Ðó
¾¾ ô}óT÷ óÌ ô dU Ðó
³0DKD 6XFL $OODK´
;
³6HJDOD 3XML EDJL $OODK´
; ³$OODK 0DKD %HVDU´
;
/DOX GLODQMXWNDQ GHQJDQ
Setelah selesai membaca Allahu Akbar 33 kali terus dilanjutkan dengan bacaan sebagai berikut:
ôĝdUÐ ø õÐ óUóõÎ ø ó Ćð÷hÉõ óÌí ó Òðó}c÷ = ôõĝdUÐ ënó ó ÷Hôí ó ðÐ}÷hõT ó õĝdõU {ô÷eó UÐ÷í Ð ó }ð ÷hõT ó ô}óT÷óÌ ôĝdUÐ øóí ó éó÷Aóøóí ó }ñ÷xõ{S ó òÊ÷I ó ¬T
ôdóL ó ówôí ó {ô÷eó UÐ ÷ ôUóí ó ôd÷eôUÐ ÷ ôU ºó ôU óó ÷x}õIóø ó ìô{óA÷íó
øóí º ó qó ÷_fóóY n óeõU ó]õ ÷_Y ôøóí ó qó ÷h]ó L÷óÌ v óeõU óõin óY ø óôĝdUÐ ó õ ÷h^õ ó_UÐ ÷ ¬õd ó_UÐ ÷ õĝdUnõ= øõÎ ÒóSô {´å ó UÐ ÷ ó ÷fõY {¬å ó UÐ Ð ÷ Ù ó ôaó÷fóx øóí ó ôó÷h\ó S n ó óeõU ØÐóÚ
9. Ditutup dengan doa
ξ ÷õRÐ óåx Ðô{åð ÷eóåA å ó ÷håeå õ Unå ó ó_åUРѬ óÚ õåödåõU {åô ÷eååU ó Ð ó å õ ÷håAõ }UÐ åeå õ A÷ }UÐ õĝdUÐ å õ ÷õ= éõĆå ó å õ õU ÷õ`åóå÷fåóx nå óeåT ó {åô ÷eååU ó Ð ÷ å ó U nå ó fåó =óÚ nóåx ºìô{ó÷åx~å õ óY ÷õRnåcå ó xôí ó åô óeåó_åõi
Fikih Kurikulum 2013 63
Tenangnya Dekat dengan Allah Swt.
ådåó Lóí ó ò{åeåå ó Y n ô ióõ{å¬håH å ó dåó L ó ¬É ó ågåô ĝdåUÐ ó å ó õinå]å ó då÷ H ôõ÷åh^å õ Lóí ó ó gå õ @÷ íó ò{åeåå ó Y nå ô ióõ{õåöhåH ó éË õ
nåfåó Ló}´\å ó >óí nå ó ióØó ξ ÷å_åôSôí nå ó ióØó ÷åôHôí nå ó fåó óYnåóhåÉõ í nå ó fåó >óĆó É nå ó fåõY å ÷ åbåó > nå ó fåó =óÚ ´gôĝdUÐó å ó ÷håeå õ Unå ó ó_åUÐ ÷ Ñ óÚ nåóx dU ô Ð nå ó óx nåióó}å÷hå[å õ bå÷ > ó ÷åeå¬ >óí nå ó ió{å ó ´åó_å>óí nå ó fåó ó_Zå´ó óå>íó
å õ då÷ _åU õ Ð ÷ R õ ÒðØnåx ó Ûõí ó {å õ ξ óåUÐ ó õR påð óhåõRnåLóí ó å õ ÷xõ{åUÐ ÷õR påð óYĆå ó H ó å ó ôUójå ÷åi n ó iõÎ ´gôĝdUÐó {å ó ÷_åó= Òðó}åõaå`å ÷ óYí ó Óõ ÷å óeåUÐ ÷ {å ó ÷fåL õ påð óe÷åAóÚí ó Óõ ÷å óeåUÐ ÷ å ó ÷åS ó pðó= ÷å>óí ó çõÛ÷ ¬}UÐ õR påðTó ó}åó=íó óåaå÷ ó_åUÐ÷í ó Únå õ fåUÐ ö å ó õY õÒnå ó fåUÐ í ó Óõ ÷å óeåUÐ ÓÐ õ ó}åcóH ó õR nåfåó ÷hådóL ó ë÷ å¬w ó ´gôĝdUÐ ó Óõ ÷å óeåUÐ Ñnå õ óåU õ Ð ÷ {å ó ÷fåLõ
ºå ó x÷}õõåHnå ó UÐ ÷ å ó Y õ ió ξ ÷åcåôfåóU nå ó fåó ÷eóåA÷}å>óí nå ó fåóUó÷}åõaå`å ÷ > ó ÷åU ë÷ õÎí nå ó fåóåó aåôi÷óÌ nåfåó ÷eådóK nå ó fóöå=óÚ øóí nå ó fåó =óÚ nåfåó õdå÷åS ó å ÷ õY å ó ÷xõ|åUÐ ådåó L ó åôåódå÷ óeåA n ó óeT Ð ó }ðÉ÷ õÎ nåfåó ÷hdåó L ó ÷ eõå ÷ > ó øó í nå ó fåó =óÚ nåióøó÷åóY qå ó i÷óÌ nåfåó ÷eåAó ÷ÚÐí n ó óåfUó÷}åõaåQÐ ÷ í nå ó fL ó åôLÐ÷ í ó õåõ= nåfåóU ó påó Snå ó J ó ø nå ó óY nåfåódå÷ eå¬å ó >ô ó÷åx}å õ õRnåcåU ó Ð ÷êõ ÷åbåUÐ å ó dåó L nå ó ió÷}[åô inå÷ Ró
Ð}åð ξ ÷håõ`É nå ó ió÷å=óÚ nå óeT ó ÷ågåô ÷eåAó ÷ÚÐí n ó fó÷xõ{åõUÐ óåõUí n ó fóUó÷}åõaå ÷QÐ ågåô ĝdåUÐó qå ó i÷ ξ óÌ å ó iõÎ påð óeåA÷ óÚ å ó i÷{åôU óå ÷ õY nåfåó U óoå ÷ wóí nå ó fåó åó ÷x{å ó w ó Ù÷õÎ {å ó ÷_óå= nóåfóå= ÷åôdåS ôã÷~å õ > ôø nå ó fåó =óÚ Ñnå ôwóåUÐ÷
å ó x÷}å õ Rnå õ cåU ó Ð ÷êõ ξ ÷åbåUÐ å ó dåó L nå ó ió÷}[åô iÐ÷ í nå ó fåó óYÐ{å ó S÷óÌ qå ÷ ¬?óí Ð ó }åð ÷É nå ó fåó ÷hådåó L ó ã÷}å õ R÷óÌ nåfåó =óÚ ÚÐ õ ξ ó}÷å=úó Ð ÷ å ó óY nåfåóRóå>óí nå ó fåóõ>nþåó ¬håH nåó fåLó ÷}åaå¬Tóí nå ó fåó ó= ÷åiôÙ nåôfåó Uó÷}åõaå ÷QÐ ågåô dåUÐó Únå õ fåUÐ ÑÐ ó |å ó L nå ó fåóSõí ó påðfåó ξ óA ó õÒó}åBùõ Ð ÷ õRí ó påðfåóóA nå ó óhi÷{åUÐ ´ õR nåfåóõ>Ë nåfåó =óÚ
64 Buku Siswa Kelas VII MTs
Tenangnya Dekat dengan Allah Swt.
{åôξ ÷eååUÐ ó í ó å ó ÷håõdåH}ó ÷åeåUÐ å ô dåó L ó êñĆåó Hó í ó ëó ÷åaô[å õ óx nåeåL ó õÒ~õ_åUÐ ÷ Ѭ óÚ å ó =¬óÚ ënå ó å ó ÷åHô å÷håeå õ Unå ó ó_åUРѬ óÚ õåĝdåõU
FUNGSI ZIKIR DAN DOA
DALAM KEHIDUPAN
Orang yang baik dan benar perlu permulaan yang baik dan benar pula. Permulaan yang baik dan benar membutuhkan keikhlasan, sedangkan pangkal keikhlasan adalah niat yang baik dan benar. Sumber niat yang baik dan benar adalah hati yang bersih dan suci, namun hati yang bersih dan suci itu tak pernah akan bisa kita raih kecuali dengan ]LNUXOODK (mengingat Allah).
Setiap manusia, setiap detiknya selalu bergantung kepada rahmat dan nikmat Allah. Alangkah sombongnya kita jika hampa dari aktivitas zikir dan doa. Zikir dan doa layak dilaksanakan meskipun kita dalam kesibukan dan dalam kondisi apapun. “Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.” (QS. Al 0XQD¿TXQ > @
Zikir dan doa merupakan salah satu manifestasi peribadatan dan ketaatan manusia kepada Tuhan-Nya. Disamping ibadah-ibadah lainnya yang utama dan tidak terbilang, kita diperintahkan untuk melantunkan zikir dan doa kepada Allah, karena luas dan begitu dalamnya mutiara hikmah yang dikandungnya. zikir diperintahkan Allah setiap saat dan setiap waktu, “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak
banyaknya.” (QS. Al-Ahzab [33] : 41).
Dengan berzikir, kita berusaha untuk WDTDUUXE LODOODK, mendekat pada-Nya, serta agar VHODOX PHUDVD GLDZDVL ROHK 1\D 'DQ KDVLOQ\D DGDODK NHWHQDQJDQ EDWLQ
46 $U 5D¶GX > @ dan hubungan sejati dengan Tuhan. Selain itu, efek dari aktivitas zikir ini ialah akan merubah segenap keputusan dan prilaku masyarakat manusia sesuai lintasan-Nya.
Dengan zikir juga kita bisa menjaga kesinambungan dan keselarasan perspektif agama sesuai dengan jiwa rohani masyarakat modern yang cenderung dislokasi terhadap ajaran agama. Karena zikir adalah salah satu obat bagi manusia modern agar tidak terperangkap dalam labirin berbagai gagasan dan kecenderungan yang khilaf.
Manusia diciptakan dari dua komponen, rohani dan jasmani. Keduanya mempunyai NDUDNWHULVWLN PDVLQJ PDVLQJ VHEDJDLPDQD PDNKOXN $OODK ODLQQ\D 6HFDUD QDWXUDO ¿WUL\DK WHQWX saja jasmani memerlukan ’makanan’ untuk tetap bertahan, agar sehat dan tumbuh berkembang. Karena jasmani adalah benda kongkrit, maka makanannya pun benda kongkrit.
Fikih Kurikulum 2013 65
Tenangnya Dekat dengan Allah Swt.
Sebagaimana jasmani, rohani pun membutuhkan makanan. Lain halnya dengan jasmani, rohani bersifat abstrak (hanya Allah yang tahu hakikatnya), maka makanannya pun abstrak pula. Karena abstrak, tidak ada jalan lain untuk mengetahuinya kecuali mengikuti petunjuk-Nya, yang menciptakan ruh itu. Allah mengajarkan zikir sebagai obat (makanan) bagi ketenangan rohani.
Jadi bisa disimpulkan bahwa zikir amatlah penting. Selain sebagai perwujudan ibadah kepada Allah, zikir juga merupakan kebutuhan pokok yang paling asasi untuk mewujudkan keseimbangan hidup manusia, antara jasmani dan rohani.
MENGANALISA
Untuk memperluas wawasanmu, diskusikanlah masalah berikut ini:
8QWD 0HQMDGL 6DNVL %DJL 2UDQJ <DQJ 'L¿WQDK
MOTIVASI
3DGD PDVD SHUPXODDQ ,VODP DGD VHRUDQJ PXVOLP \DQJ GL¿WQDK WHODK PHQFXUL VHHNRU XQWD 3HP¿WQDKQ\D PHQJDMXNDQ VDNVL VDNVL SDOVX \DNQL RUDQJ RUDQJ PXQD¿N \DQJ WLGDN VHJDQ XQWXN EHUVXPSDK palsu. Maka, orang yang seyogyanya tak bersalah itu diputus oleh hakim sebagai pencuri.
Menurut hukum Islam, seorang pencuri harus dihukum potong tangan. Lalu, orang mukmin yang malang ini pun berdoa,
³7XKDQNX (QJNDX 0DKDNXDVD DWDV VHJDOD VHVXDWX 0HUHND WHODK PHP¿WQDKNX $NX
66 Buku Siswa Kelas VII MTs
Tenangnya Dekat dengan Allah Swt.
tidak mencuri unta itu. Engkau Maha Tahu, selamatkanlah aku dari kehinaan ini, karena aku telah bershalawat pada Nabi paling mulia. Engkau Mahakuasa, izinkanlah unta itu berbicara. Jadikanlah ia sebagai saksiku.”
Setelah berdoa demikian, dia mendesah keras, dan rahmat Allah Swt. pun meliputi dirinya. Tak sulit bagi Sang Mahaperkasa dan Mahakuasa untuk membuat unta tersebut dapat berbicara dengan bahasa manusia. Hewan ini berkata, “ Ya, Rasulullah, aku milik orang beriman ini. 2UDQJ RUDQJ LWX DGDODK VDNVL SDOVX GDQ VL SHP¿WQDK WHODK PHPEXDW WXGXKDQ SDOVX WHUKDGDS orang mukmin sejati ini.”
Lantas unta tersebut mendekati pemiliknya dengan sikap tunduk dan duduk didepannya.
6\DKGDQ, terkuaklah kebohongan saksi-saksi palsu ini, mereka tak dapat berkutik dengan kesaksian unta itu dan merasa malu.
Seiring dengan itu, tumbuhlah cahaya iman dalam hati orang-orang yang turut menyaksikan peristiwa menakjubkan ini.
Nabi Muhammad Saw. bertanaya, “Wahai orang mukmin, bagaimana engkau dapat memperoleh keajaiban itu?”
Orang mukmin tadi menjawab, Ya Rasulullah, saya selalu bershalawat kepadamu sepuluh kali sebelum tidur.”
Nabi yang adil dan suci bersabda, “Karena salawatmu kepadaku, Allah Swt. bukan hanya menyelamatkanmu dari hukuman potong tangan di dunia ini, tetapi juga akan menyelamatkanmu dari siksa neraka di akhirat.
Barangsiapa bersalawat kepadaku sepuluh kali pada sore hari dan sepuluh kali pada pagi hari, Allah Swt. akan membangkitkannya bersama para nabi kesayangan dan kepercayaanNya dan wali-wali yang patuh, dan Dia akan melimpahkan berkah kepadanya sebagaimana berkah kepada Nabi-Nya.
Tugas
Setelah mempelajari ketentuan doa dan zikir, cobalah kalian peragakanlah zikir dan doa secara bersama-sama di dalam kelasmu dengan bimbingan guru!
Fikih Kurikulum 2013 67
Tenangnya Dekat dengan Allah Swt.
RANGKUMAN
1. Zikir menurut bahasa (ήϛάϟ ) adalah mengingat,menyebut, menuturkan atau merenungkan sedangkan menurut istilah adalah mengingat Allah Swt., dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah-Nya
2. Doa ( ˯ΎϋΪϟ ) menurut bahasa adalah memanggil atau memohon sesuatu, sedangkan menurut istilah adalah memohon kepada Allah Swt. dengan merendahkan diri dan tunduk kepada- Nya.
3. Doa sangat baik dilaksanakan pada waktu-waktu ijabah, yaitu waktu tengah malam (sepertiga malam yang terakhir), pada hari Jumat(waktu antara dua khutbah), pada waktu seseorang sedang puasa, sesudah shalat lima waktu, saat kritis/genting, saat teraniaya, dan ketika minum air zamzam.
4. Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dengan kita selalu berzikir dan berdoa antara lain dapat menentramkan hati kita di manapun berada, dapat lebih bersikap hati-hati dalam melakukan apapun, dan dapat mendekatkan diri kita kepada Allah Swt.
PENDALAMAN KARAKTER
Dengan memahami ajaran Islam mengenai doa dan zikir, maka seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut :
1. Religius atau taat kepada agama, karena meyakini dan melaksanakan ajaran ajarannya dengan baik
2. Sabar dan khusnu dzan (berbaik sangka) kepada Allah Swt., walaupun belum dikabulkan doanya oleh Allah karena dia yakin dibalik semua itu ada hikmah besar
3. Kerja keras, karena dia akan berusaha sungguh-sungguh untuk bisa berdoa ditempat yang mustajab, misalnya di depan ka’bah dan sebagainya
4. Tidak mudah putus asa, karena yakin Allah Swt senantiasa memberikan jalan yang terbaik untuknya
5. Bersikap tenang, karena merasa ada yang menjaganya, yaitu Allah Swt.
68 Buku Siswa Kelas VII MTs
BAB 5
MERAIH KHIDMAT DENGAN MENGAGUNGKAN JUMAT
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, PHPRGL¿NDVL GDQ PHPEXDW GDQ UDQDK DEVWUDN
PHQXOLV PHPEDFD PHQJKLWXQJ menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR:
1.1 Meyakini kewajiban melaksanakan salat Jumat
2.1 Menghayati nilai-nilai positif dalam salat Jumat
3.1 Memahami ketentuan salat Jumat
3.2 Menganalisis ketentuan khutbah Jumat
4.1 Mempraktikkan salat Jumat
4.2 Mendemonstrasikan khutbah Jumat
PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM
PETA KONSEPSALAT JUM’AT
SALAT JUMAT
SYARAT DAN RUKUN SALAT JUMAT SYARAT DAN RUKUN KHUTBAH JUMAT SUNNAH SALAT JUMAT
Meraih Khidmat dengan Mengagungkan Jumat
AMATI GAMBAR BERIKUT INI DAN
BUATLAH KOMENTAR ATAU PERTANYAAN
1 2 3
Setelah kalian mengamati gambar di atas, tulislah tangggapan kalian tentang gambar di atas. Dan setelah mendengar mendengarkan hasil pengamatan teman kalian, pertanyaan apa yang muncul dari pikiran kalian tentang salat Jum’at!
70 Buku Siswa Kelas VII MTs