بكشف الحجب عن عينى *** ورفع البين من بينى
وطمس الكيف والأين *** بنور الوجه يا الله
Dengan tersingkaplah hijab penghalang dari mataku.
Dan terangkatlah -apa yang namanya- antara dari antara
Dan pupuslah -dari mata- kaefa dan aena, (bagaimana dan dimana)
Dengan nur (wajah/dzat Rosul) Ya Alloh.
====
pada 2 bait ini.....
Alloh adalah bagaimana sangka hambanya.
ان الله عند ظن عبده
بكشف الحجب
Kasyful hijab, jangan hanya sampai bahwa kita melihat Rosul, tapi tembuslah sampai melihat Alloh.
(Melihat Alloh dengan cara yang tidak merusak 'Laesa Kamistlihi Syaeun')
... bayangkan lafadz Alloh (الله)....
... selanjutnya terserah Alloh.... mau diberikan bayangan wajah tampan, paras cantik, buruk rupa, menakutkan, letusan kembang api yang memancarkan titik-titik api bukanlah percikan bintang-bintang melainkan percikan lafadz alloh yang kecil-kecil, banyak pula.
Bilakan hanya sampai kepada Rosul, rasa dan asa kita.... maka.... lapisan hijab masih harus dibuka.....
بسم الله آمنا بالله ومن يؤمن بالله لاخوف عليه
(ucapkan, 'bismillah, kami beriman kepada Alloh. Siapa yang beriman kepada Alloh, tidak ada rasa ketakutan padanya')
بكشف الحجب عن عينى
Kasyful hijab dari mata..... lihatlah ke atas.... langit yang membentang dan ucapkan lirih..... والسماء وما بناها
Kasyful hijab dari mata..... lihatlah ke bawah, tunduk, ..... injak-injak kaki sedikit.... rasakan.... angkat wajahmu dan lihatlah sekeliling... gunung-gunung, yang membentang,....equalizer musik alam.... suara angin,... rasa menyengat hangat sinar matahari,
ALLOH ADA DI DEPANMU.... DAN TANPA ADA PENGHALANG MENATAPMU.
ADA DI DEPANMUU..... (KU TERIAK SEKERASNYA..... MEMEKAKKAN TELINGA.... TELINGA ALAM SEMESTA) ALLOH ADA DI DEPANMUUUUUUU... TANPA ADA PENGHALANG.
ورفع البين من بينى
terangkat 'baeni.... wa baenaka ya Alloh. Tembuskanlah sampai kepada ALLOH....
jangan hanya berhenti di 'baeni.... wa baenaka ya rosul.
bilakah baena.... baena..... terhenti di rosul, maka hijab perlu dibuka kembali.
(Jangan katakan, jangan tekadkan, bahwa bila mendapat bisikan dari syetan,
.... tahapan..... katakan bahwa bisikan,..... adalah .....
bahwa bisikan adalah .......... [tekadkan yang baik, tekadkan yang indah,]
tekad indah.....
tahapan...
1. engkau dan aku diurus Alloh. Engkau dimana (aku tak perlu tahu), aku disini (nabba-akallohul 'aliimul khobir).
Dia hapal siapa kamu, dia hapal siapa nama ayah dan ibumu, dia hapal dimana kamu.
2. engkau dan aku dikehendaki bersama-sama berkumpul, Allohlah yang menghendaki.
katakan/ucapkan.... sesuai lafadz permintaanmu, untuk disatukan oleh Alloh bersama-sama dengan orang yang kamu cintai.... orangtua, saudara, wali, rosul,
atau dibalik urutannya, ...... berkumpul bersama, rosul, wali, orangtua, orang soleh,.....
katakan/ucapkan.... sesuai lafadz permintaanmu...
واجمعنا فى حضائر قدسك -itu adalah lafadzku dari guruku (Pak Ust. Omas Masluh Iskandari)
Ya Alloh, yuhsyarul mar''u ma'a man ahabb.... bisa jadi bisikanmu adalah qobul Alloh atas do'amu, atas pintamu.... (بكشف الحجب عن عينى *** ورفع البين من بينى)
3. ..... tahapan...... tahapan..... yang indah.....
Engkau mendengar bisikan.... Alloh menghitung ada kebaikan padamu, jangan sampai setelah engkau menerima bisikan kemudian berpaling.
ولو علم الله فيهم خيرا لأسمعهم
'bilakah Alloh mengetahui ada kebaikan pada mereka, maka Alloh akan jadikan mereka mendengar'
Alloh perdengarkan mereka-meraka, makhluknya yang mungkin 'min haetsu laa tarawnahum. (Alloh perdengarkan mereka-mereka yang entah dimana, tempat yang engkau tidak bisa melihat)
Alloh mengetahui bahwa engkau percaya kepadaNYA.... maka alloh datangkan seolah-olah.... Alloh berkata "Aku tahu, engkau percaya kepadaKU, maka aku datangkan mereka-mereka yang sama-sama percaya untuk menemuimu"
.....[pertanyaan.... menemuiku dimana?....]
bukankah engkau meminta kepada alloh dengan lafadz...
وطمس الكيف والأين
'hapus kaefa, hapus aena'
Bagaimana?................ Alloh yang ngurus...
Dimana?................... Alloh tahu dimana kamu dan dimana dia, sehingga Alloh tahu kamu dan dia harus bertemu dengan cara bagaimana dan bertempat dimana.....
Alam sekitarmu, adalah milik Alloh..... termasuk apa yang ada dalam dirimu, luar dan dalam, kulit, daging, tulang dan darah. pendengaranmu, penghlihatanmu dan perasaanmu.
bisa jadi..... kasyful hijabul 'aen
bisa jadi...... rof'ul baen,
bisa jadi...... thomsul kaefa wa thomsul aena
adalah dengan cara....
وَلَوْ أَنَّنَا نَزَّلْنَا إِلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةَ وَكَلَّمَهُمُ الْمَوْتَىٰ وَحَشَرْنَا عَلَيْهِمْ كُلَّ شَيْءٍ قُبُلًا مَّا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا إِلَّا أَن يَشَاءَ اللَّهُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ يَجْهَلُونَ
Alloh turunkan malaikat,
Alloh jadikan orang-orang yang telah meninggal berbicara
Alloh kumpulkan kepadamu segala sesuatu menghadap....
Akankah kamu beriman kepada Alloh,
Ataukan kamu justeru menjawab .... engkau adalah iblis.
bilakah tahapan ini, yang ke-4 yang kamu ambil.....
bahwa bisikan adalah iblis..... (tekad ini sungguh tidak indah.)
- Tidak bermaksud mengungkit masa lalu, karena Alloh mengajarkan....
قُل لَّا تُسْـَٔلُونَ عَمَّآ أَجْرَمْنَا وَلَا نُسْـَٔلُ عَمَّا تَعْمَلُونَ
'Kamu tidak akan ditanya apa yang kami perbuat, dan kami tidak akan ditanya apa yang kamu kerjakan'
====
Klimaksnya......
dengan dua bait ini
بكشف الحجب عن عينى *** ورفع البين من بينى
وطمس الكيف والأين *** بنور الوجه يا الله
kemudian engkau diberikan bisikan.....
tekadkan yang indah....
tekad terindah adalah....
nubuwwah dan risalah,
merendah....
wilayah,
merendah....
terserah
قل كل يعمل على شاكلته
Bisikan menyebutmu...
Alloh.... tolak.... tolak..... tolak.....
Bisikan menyebutmu....
Malaikat..... terima, terima, terima
Bisikan menyebutmu....
nabi.... terima, terima, terima ----- dan katakan, ya Alloh salam bagiku, kala lahirku, kala matiku dan kala aku dibangkitkan. dan katakan juga, Ya Alloh, meskipun aku nabi, saya tidak akan merubah kiblat, tidak akan merubah amaliah yang ada, tidak akan merubah kitab, dan tidak akan merubah nama umat...
Bisikan menyebutmu.....
kamu rosul,..... itu terjadi adalah setelah melewati 1 tahun kamu mempertahankan kenabianmu.
Bila kamu merubah kiblat
bila kamu merubah amal
bila kamu merubah kitab
bila kamu merubah nama umat,
maka kamu tidak akan bisa bersembunyi atas kenabianmu....
karena kata 'nabi' adalah pertahanan terakhir, perisai terakhir, ketika kamu didakwa oleh orang banyak...
kenapa kamu begini dan begitu,
kenapa kamu murtad.....
tamengmu, perisaimu adalah dengan mengucapkan.... Aku Nabi walaa fakhro.
Keempat hal, kamu dapat pertahankan..... ah nyumput we.....
[kitab safinah, syarah iman kepada rosul, halaman 11]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar