*NgoPi SaUr*
BELAJAR BERSIKAP ROJA' DARI IMAM AL-GHAZALI
Sikap roja' (mengharap) adalah perasaan gembira dalam hati karena mengenal Allah dan pikiran lapang karena yakin terhadap kelapangan rahmat Allah. Sedangkan lawan sikap raja' adalah ja's (putus harapan) dari rahmat Allah dan berhentinya hati mengingat-Nya. Ini merupakan bagian dari maksiat.
Abul-Qasim Al-Qusyairi menyebutkan bahwa,"Raja' adalah tempat bergantungnya hati kepada apa yang disukai dan akan berhasil pada waktu kemudian. Dengan sikap raja' hati menjadi hidup. Ia berbeda sama sekali dengan tamanni (melamun), karena tamanni menimbulkan kemalasan."
Syekh Al-Karmani mengatakan, "Tanda-tanda sikap raja' adalah ketaatan."
Perbuatan raja' itu bagaikan seseorang menanam benih yang baik pada tanah yang subur lalu menyiraminya.
Sebaliknya, seseorang yang menanam benih pada tanah yang gersang dan tidak pernah disiram lalu ia berkata,"Allah Mahakuasa menumbuhkannya, semoga saja tanaman itu tumbuh." Ini adalah tamanni.
Ibnu Khubaiq membagi sikap raja' menjadi 3 bagian:
1. Seseorang yang mengerjakan kebaikan, lalu ia berharap untuk diterima. Ini adalah sikap raja' yang benar.
2.Seseorang mengerjakan keburukan, lalu bertobat dengan mengharapkan ampunan. Ini juga termasuk raja'.
3. Seseorang terus menerus mengerjakan dosa dan tidak mau bertobat. Lalu ia berkata, "Semoga aku diampuni." Ini tak termasuk sikap raja'. Hal yang tepat adalah jika seseorang merasa dirinya banyak dosa, maka perasaan takutnya harus lebih besar dari harapannya, karena dengan takutnya itu ia mau bertobat dan setelah bertobat ia lalu bersikap raja" (berharap) kepada Allah.
--Imam Al-Ghazali dalam Minhajul-'Abidiin
Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar