فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِن تَوَلَّيْتُمْ أَن تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ (22) أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَىٰ أَبْصَارَهُمْ(23)
Intisari yang difahami dari surat Muhammad [47]: 22 dan 23.
Berpaling dari perintah perang:
- Maksiat kepada Alloh
- Tafaruq/menyalahi perintah
- Idbar/membiarkan sendiri, meninggalkan Rosululloh maju sementara kita mundur
Dengan berpaling dari perintah Alloh, jangan-jangan:
- Kita telah menempuh jalan merusak di muka bumi.
- Kita telah memutuskan silaturahmi.
====
Dengan memutuskan silaturahmi, maka hati-hatilah:
- Ashomma, menulikan diri, tidak mau mendengar keluh kesah, baik keluh kesah secara langsung, ataupun keluh kesah yang disampaikan orang tentang orang lain, apalagi kalau orang yang disebutkan adalah orang yang hati kita 'ghil' terhadapnya.
- A'maa, membutakan diri, tidak peduli terhadap sekeliling, bagaimana kehidupan saudara dekat atau tetangga sebelah yang miskin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar