Brahma berperan sebagai pencipta,
Wisnu pemelihara, dan
======================
Seyogyanya -nama- yang kemudian berubah menjadi -dzat- kemudian mengantarkan kepada gambaran bahwa Tuhan Esa itu tunggal namun berada dalam tiga unsur penyatuannya. Penyatuan yang merupakan dzat-dzat yang berbeda; Pencipta satu dzat, Pemelihara satu dzat, dan Pelebur satu dzat. Maka penggambaran seperti ini menghantarkan kepada rupa Tuhan yang ganjil, seram, menakutkan dan menjijikan.
Namun apabila penyebutan -nama- tersebut tidak mengantarkan kepada -dzat-, namun hanya kepada -sifat- saja, maka penyatuan banyak -sifat- pada satu -dzat-, hal ini tidak akan mengantarkan kepada rupa Tuhan yang ganjil, seram, menakutkan dan menjijikan, akan tetapi Tuhan yang indah (b.a: Jamil). Tuhan tetap satu dzat-nya dengan mempunyai banyak sifat-nya.
- Pencipta (Tuhan Pencipta) Al-kholiq
- Pemelihara (Tuhan pemberi hidup, pemberi rizki) Al-muhyi, Ar-rozzaq.
- Pelebur (Tuhan pengembali kepada kematian [dari ada ke tiada], yang mematikan) Al-mu'id, Al-mumit.
Beginilah, siapa orang yang beriman Kepada Alloh, maka sungguh telah berpegang kepada urwah wutsqo.
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar