Pengertian Aqidah: Tujuan, Keistimewaan, dan Contohnya
Pengertian aqidah – Arti aqidah penting bagi umat Islam. Pasalnya, aqidah juga bisa diartikan sebagai iman. Pemahaman seseorang tentang Aqidah merupakan dasar atau landasan dalam menjalankan ajaran Islam.
Berdasarkan keterangan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian aqidah atau yang terserap ke dalam aqidah adalah basic belief atau keyakinan dasar. Menurut ajaran Islam, pemahaman Aqidah seseorang harus bersumber dari Al-Quran dan hadits.
Aqidah itu sendiri ternyata memiliki beberapa macam yang di mana setiap macamnya perlu diketahui agar bisa menjalani kehidupan yang lebih baik lagi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang aqidah, maka kamu bisa simak artikel ini sampai selesai, Grameds.
Berikut ini adalah informasi tentang macam-macam aqidah, cara memeliharanya, keistimewaan dan tujuannya yang dapat Anda pahami.
Pengertian Aqidah
Istilah “Aqidah” atau sering dieja “akidah” berasal dari kata bahasa Arab: al-‘aqdu (الْعَقْدُ) yang berarti “ikatan”, at-tautsiiqu (التَّوْثِيْقُ) yang berarti “kepercayaan atau keyakinan yang kuat”, al-ihkaamu (اْلإِحْكَامُ) yang artinya “mengokohkan” atau “menetapkan”, dan ar-rabthu biquw-wah (الرَّبْطُ بِقُوَّةٍ) yang berarti “mengikat dengan kuat”.
Sebagian besar umat Islam tentu sudah tidak asing lagi dengan kata “Aqidah”. Karena Istilah ini selalu muncul dalam pelajaran agama Islam. Namun, tidak semua orang memahami dengan benar apa itu Aqidah dan fungsinya dalam kehidupan. Secara umum, pengertian aqidah adalah ikatan atau keyakinan yang kuat pada seseorang terhadap apa yang diyakininya.
Dalam Islam, Aqidah mencakup iman kepada Allah SWT dan sifat-sifat-Nya. Secara bahasa, Aqidah dapat diartikan sebagai ikatan atau kepercayaan. Sedangkan dari segi aqidah adalah keyakinan yang kuat terhadap suatu zat tanpa ada keraguan sedikit pun.
Secara garis besar Aqidah Islam mencakup semua rukun iman, yaitu iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Kiamat dan iman kepada Qada dan Qadar. Pada hakekatnya, pengertian Aqidah adalah suatu keyakinan tertentu tanpa ada keraguan sedikit pun. Oleh karena itu, berpegang pada Aqidah yang benar merupakan kewajiban bagi umat Islam.
Jika bicara tentang agama aqidah Islam, maka pembahasannya sangatlah banyak, sehingga untuk mengetahuinya kita perlu membaca buku tentang aqidah. Buku dengan judul Ensiklopedia Aqidah Agama Islam sangatlah pas untuk seseorang yang ingin menggali lebih dalam tentang aqidah Islam. Terlebih lagi, buku ini sangat mudah dipahami, sehingga juga cocok bagi orang awam.
Apa Sumber Aqidah Islam?
Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW oleh allah swt. Jadi, dasar yang menjadi pedoman hidup umat Islam adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits yang juga dijadikan landasan Aqidah akhlak setiap muslim. Kedua landasan tersebut digunakan untuk mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
Oleh karena itu, sumber Aqidah Islam harus bersumber dari dalil naqli, yaitu Al-Qur’an dan Hadits serta dalil aqli atau akal dan akal. Dalil naqli dan dalil aqli digunakan secara bersama-sama dalam menentukan sumber Aqidah atau aturan dalam Islam. Artinya, ketika menetapkan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber Aqidah, ada dua hal yang harus diperhatikan dan dikaji secara seksama.
Jadi, ketika ingin mempelajari atau mempraktikkan aqidah, maka harus bersumber dari Al-Quran dan juga Hadits.
Ruang Lingkup Aqidah
Lalu, apa yang dipelajari dalam Aqidah? Menurut para ulama, ada beberapa hal yang termasuk dalam ruang lingkup Aqidah sebagai berikut:
1. Ilahiyat
Ilahiyat yaitu pembahasan hal-hal yang berkaitan dengan urusan ketuhanan, khususnya membahas Allah SWT.
2. Nubuwwat
Nubuwwat yaitu pembahasan hal-hal yang berkaitan dengan utusan Allah (nabi dan rasul Allah).
3. Ruhaniyat
Ruhaniyat yaitu pembahasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan makhluk gaib. Misalnya malaikat, setan, dan jin.
4. Sam’iyyat
Sam’iyyat yaitu pembahasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan dunia gaib. Misalnya surga, neraka, kuburan, dan lain-lain.
Nah, setelah mengetahui ruang lingkup aqidah, maka pada pembahasan selanjutnya, kita akan membahas tentang tujuan mempelajari aqidah. Jadi, tetap simak artikel ini sampai selesai, Grameds.
Tujuan Mempelajari Aqidah
Bagi umat Islam, mempelajari Aqidah adalah suatu kewajiban. Merujuk pada pengertian Aqidah, beberapa tujuan mempelajari Aqidah adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Ibadah Kepada Allah Swt
Orang yang memahami Aqidah akan dengan mudah melepaskan ibadahnya semata-mata karena Allah SWT. Dari sini, mereka akan terus berusaha meningkatkan ibadahnya tanpa ada keraguan lagi. Jadi, jangan pernah ragu mempelajari Aqidah karena ibadah yang kita jalani membuat seseorang menjadi lebih dekat dengan Allah.
2. Menenangkan Jiwa
Aqidah bertujuan untuk membuat hati menjadi lebih tenang karena dapat menerima segala sesuatu dengan ikhlas, baik takdir yang baik maupun yang buruk. Ini karena mereka percaya bahwa semua ini telah diatur oleh Tuhan. Mereka juga akan percaya bahwa rencana Tuhan jauh lebih indah sehingga tidak perlu khawatir dengan apa yang akan terjadi esok hari.
3. Meningkatkan Amal Baik
Tujuan Aqidah yang sebenarnya adalah untuk menghindari perbuatan yang sesat. Oleh karena itu, orang yang memahami Aqidah dengan baik akan selalu berbuat baik dan menjauhi perbuatan buruk yang dilarang oleh Allah. Mereka akan selalu ingat bahwa setiap perbuatan dosa yang dilakukan akan mendapat pahala dan siksaan.
4. Menegakkan Agama
Mereka yang mempelajari Aqidah tidak akan pernah ragu dalam berbuat kebaikan, terutama untuk menegakkan agamanya. Selain itu, mereka akan selalu berusaha memperkuat rukun agamanya, termasuk jihad. Pada dasarnya, Aqidah akan menyadarkan manusia bahwa yang perlu dikejar bukan hanya kebahagiaan di dunia tetapi juga di akhirat.
Untuk mendalami atau mempelajari Aqidah Islam, maka kamu bisa membaca buku Buku Pintar Akidah Ahlussunnah Waljama’ah. Dalam buku ini, selain bisa membuat pembaca lebih mudah dalam memahami akidah, bisa juga membuat pembaca lebih mudah dalam mempraktikkan akidah dalam kehidupan sehari-hari.
Keistimewaan Aqidah
Seperti yang sudah dijelaskan di bagian awal kalau kita akan membahas tentang keistimewaan Aqidah. Aqidah Islam memiliki beberapa keistimewaan, antara lain:
1. Sumber Gambar Murni
Aqidah Islam memiliki landasan yang jelas dan murni, yaitu Al-Qur’an, As Sunnah dan ijma’ Salafush shalih. Jadi, Aqidah ini tidak mengganggu nafsu, akal atau asumsi manusia saja.
2. Aqidah Tentang Hal-Hal Ghaib
Benda gaib adalah segala sesuatu yang tidak dapat dijangkau oleh indera manusia. Aqidah Islam sendiri berpijak pada penyerahan diri dan ketundukan terhadap segala hal yang tidak masuk akal.
3. Jelas, Mudah, Dan Terang
Aqidah Islam memuat segala sesuatu dengan jelas tanpa ada penyimpangan di dalamnya. Selain itu, semua dalil dan maknanya juga sangat mudah untuk dipahami oleh semua orang.
4. Bebas Dari Paradoks, Ketidakjelasan Dan Kebingungan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sumber utama Aqidah Islam sangat murni. Bahkan argumennya juga sangat jelas. Oleh karena itu, bebas dari unsur ketidakjelasan atau paradoks. Padahal, Aqidah Islam tidak mudah dimasuki kejahatan dari berbagai arah.
Contoh Aqidah Islam
Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari, umat Islam harus selalu berpegang teguh pada Aqidah Islam. Adapun beberapa contoh Aqidah Islam adalah sebagai berikut:
- Beriman kepada Alla Ta’ala dan sifat-sifat-Nya dengan menerima dan beriman sesuai dengan apa yang tertulis dalam Al-Quran dan As-Sunnah (hadits).
- Menjalankan enam rukun iman dalam hidup sesuai dengan ajaran Islam dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
- Saling menghargai dan menyayangi sesama anggota keluarga dan masyarakat sesuai ajaran Islam. Ingin melakukan beberapa kegiatan bersama sesuai ajaran Islam, misalnya; melaksanakan shalat berjamaah. Yang terakhir Tidak menerima fatwa, kecuali berdasarkan Al-Quran dan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang thabit (teguh).
Akidah akhlak merupakan hal yang perlu dipelajari sekaligus dipraktikkan oleh umat Islam. Tidak hanya itu, tetapi akidah akhlak sebaiknya diajarkan sejak anak-anak masih duduk di bangku sekolah. Nah, lewat buku Akidah Akhlak sangat pas untuk dijadikan referensi bagi anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah.
Penyimpangan Aqidah
Penyebab Penyimpangan dari Aqidah Shahihah, yaitu:
1. Ketidaktahuan Akan Aqidah Shahihah
Hal ini karena tidak mau mempelajari dan mengajarkannya, atau karena kurang memperhatikannya. Sehingga tumbuh generasi yang tidak mengenal aqidah yang shahih dan juga tidak mengenal lawan atau sebaliknya. Akibatnya, mereka percaya bahwa yang benar adalah yang salah dan yang salah dianggap benar.
2. Ghuluw (Berlebihan)
Dalam mencintai para wali dan orang-orang saleh, serta mengangkat mereka di atas derajat yang seharusnya, sehingga mereka meyakini diri mereka sendiri terhadap sesuatu yang tidak dapat dilakukan kecuali oleh Allah, baik berupa mendatangkan manfaat maupun menolak mudharat. Hal itu juga menjadikan para wali sebagai perantara antara Allah dan makhluk-Nya, sehingga mereka mencapai tingkatan menyembah para wali dan tidak menyembah Allah.
3. Ghaflah (Lalai)
Pada perenungan terhadap ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini (ayat-ayat kauniyah) dan ayat-ayat Allah yang terkandung dalam kitab-Nya (ayat-ayat Qura’niyah). Selain itu, mereka juga terbuai oleh hasil teknologi dan kebudayaan, hingga menganggap semua itu adalah hasil ciptaan manusianya, sehingga memuliakan manusia dan menganggap semua kemajuan itu berkat usaha dan penemuan manusia semata. Secara umum, rumah tangga saat ini tidak memiliki arah yang benar menurut Islam.
4. Keengganan Media Pendidikan Dan Media Informasi Dalam Menjalankan Tugasnya
Sebagian besar kurikulum pendidikan kurang memperhatikan pendidikan agama Islam, bahkan ada yang tidak peduli sama sekali. Sementara itu, media informasi baik cetak maupun elektronik telah berubah menjadi sarana penghancur dan pemusnah, atau setidaknya hanya terfokus pada materi dan hiburan. Tidak memperhatikan hal-hal yang dapat meluruskan akhlak dan menanamkan aqidah serta menangkis aliran sesat.
Macam-Macam Aqidah
Untuk memahami lebih dalam tentang pengertian aqidah, Anda juga perlu menyimak penjelasan jenis-jenis aqidah berikut ini:
1. Aqidah Uluhiyah
Makna Aqidah Uluhiyah dapat dipahami sebagai keyakinan terhadap segala macam ibadah yang hanya dilakukan untuk Allah SWT. Hal ini dapat mencerminkan rukun iman yang pertama, yaitu iman kepada Allah SWT.
2. Aqidah Ruhanniyah
Selanjutnya ada aqidah Ruhanniyah yang artinya percaya bahwa satu-satunya pencipta di dunia ini adalah Allah SWT. Muslim harus percaya bahwa seluruh alam semesta, malaikat, jin, setan dan roh adalah ciptaan Tuhan yang tunduk dan taat kepada-Nya.
3. Aqidah Nubuwwah
Aqidah Nubuwwah adalah keyakinan yang berkaitan dengan para nabi dan rasul, termasuk kitab-kitab, mukjizat, dan karomah yang diturunkan kepada mereka. Nah, Aqidah ini menggambarkan rukun iman yang ketiga dan keempat, yaitu iman kepada Kitab dan Rasulullah.
4. Syahadat Sam’iyyah
Selanjutnya ada aqidah sam’iyyah yaitu keyakinan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui melalui dalil Al-Qur’an dan Assunah. Ini mengacu pada akhirat, akhirat, siksa kubur, Hari Pengadilan, surga dan neraka. Aqidah ini merupakan perwujudan dari rukun iman kelima dan keenam, yaitu iman kepada hari akhir dan iman kepada Qada dan Qadar.
Bagaimana Cara Menjaga Aqidah?
Selain memahami makna Aqidah dan berbagai bentuknya, Anda juga perlu berusaha untuk menjaganya. Berikut ini penjelasan tentang cara menjaga Aqidah yang bisa Anda ikuti.
1. Menambah Atau Memperdalam Ilmu.
Ilmu yang dimaksud dalam hal ini adalah ilmu tauhid (aqidah) secara keseluruhan. Jika anda telah menguasai ilmu Aqidah Islam dengan benar maka akan menjadikan anda pribadi yang jujur, disiplin dan santun.
2. Selalu Mencari Ridha Allah
Jika ingin meraih ridha Allah dalam hidup, maka lakukanlah segala aktivitas yang sesuai dengan koridor yang telah ditetapkan oleh Allah yang telah dijelaskan dan dicontohkan oleh Nabi. Termasuk tuntunan yang tertuang dalam kitab suci Al-Quran.
3. Membiasakan Perbuatan Baik
Setelah mendapatkan ilmu, aqidah yang telah dikuasai harus diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Perbuatan ini biasa disebut dengan amal baik, baik berupa ibadah mahdhah maupun berupa ibadah ghairu mahdhah.
4. Biasakan Menghafal Dan Membaca Serta Mendengarkan Al-Qur’an
Dzikir meliputi seluruh potensi hati manusia, sehingga disebut dengan ingatan lidah, ingatan hati, ingatan otak dan ingatan anggota badan. Oleh karena itu, daya ingat juga dapat mengolah potensi hati manusia.
5. Memajukan Masjid
Umat Islam didorong untuk memakmurkan masjid karena merupakan lembaga pembinaan akhlak mulia pertama di zaman Nabi. Artinya, selain untuk beribadah, masjid juga dapat digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan pendidikan.
Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.
Sumber kopas:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar