Daftar Isi Biografi KH. Abdul Syafi’ie Al-Batawie
4. Teladan
5. Referensi
1. RIWAYAT HIDUP DAN KELUARGA
2. SANAD KEILMUAN
Semenjak kecil, KH. Abdullah Syafi’ie banyak menuntut ilmu diberbagai tempat dan belajar dari banyak guru.
2.1 Guru-guru Pendidikan KH. Abdul Syafi’ie Al-Batawie
- Kiai Marzuki
- Kiai Musanif
- Kiai Sabeki
- Habib Ali bin Husein Al-Attas (Habib Ali Bungur)
- Habib Alwi Bin Thahir
- Habib Alwi Al Hadad
3. PERJALANAN HIDUP DAN DAKWAH PENDIDIKAN
KH. Abdul Syafi’ie Al-Batawie adalah sosok yang Kharismatik. Di tengah kesibukannya mendidik para santri, beliau juga berdakwah di berbagai tempat, termasuk di Majelis Taklim As-Syafi’iyah yang berlangsung setiap hari Minggu.
Beliau adalah satu-satunya kyai yang mampu menggugah hati masyarakat untuk larut dalam wejangan beliau. Banyak masyarakat, begitu juga ulama, yang mengucurkan air mata ketika beliau berceramah tentang alam kubur. KH. Abdullah Syafi’ie memang ulama yang mempunyai kharisma yang tinggi.
Beberapa tahun kemudian, berganti nama menjadi As-Syafi’iyah. Nama tersebut merupakan perpaduan antara nama Syafi’ie dengan mazhab Imam Syafi’i yang dianut beliau.
Setelah sekian lama semakin maju dan berkembang lembaga pendidikan yang KH. Abdullah Syafi’ie dirikan akhirnya beliau mengembangkan kembali sebuah Perguruan As-Syafi’iyah dan perenovasian Masjid Al-Barkah. Pada tahun 1960 beliau juga mendirikan lembaga pendidikan di daerah lain seperti Jatiwaringin, Cilangkap, Jakasampurna, Payangan, Cogrek, dan sebagainya.
Terlebih, atas keberkahan beliau, Jatiwaringin dijadikannya sebagai Kota Pelajar. Di Jatiwaringin terdapat Pesantren Putra, Pesantren Putri, Pesantren Tradisional, Pesantren Khusus Yatim As-Syafi’iyah, Taman Kanak-kanak, dan Universitas Islam As-Syafi’iyah.
Termasuk Menteri Agama Munawir Sadzali mengakuinya sebagai guru yang patut dicontoh dan ditiru. Selain itu, KH. Abdullah Syafi’ie sangat dekat dengan tokoh-tokoh lain dari berbagai organisasi, seperti dengan Buya Hamka, KH. Hasan Basri, KH. Idham Chalid, dan banyak lagi.
Selain bertujuan untuk dakwah, madrasah dan radio tersebut bertujuan untuk meng-counter paham-paham komunis yang sedang berkembang pada saat itu. Pada masa itu Partai Komunis Indonesia (PKI) telah mendirikan Universitas Rakyat (UR) dan memiliki pengaruh yang cukup kuat, sehingga KH Abdullah Syafi’ie menjaga akidah umat dengan menanamkan pengetahuan islam dan menyerukan untuk menjauhkan diri dari perilaku judi, mabuk-mabukan dan perilaku maksiat yang berpotensi menghancurkan iman.
Keberhasilan KH Abdullah Syafi’ie dalam mensyiarkan ajaran agama Islam dibuktikan saat puluhan ribu umat Islam Jakarta dan sekitarnya berbondong-bondong menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Lapangan Istora Senayan. Acara yang dipelopori oleh perguruan As-Syafi’iyah ini membuktikan bahwa dakwah melalui radio sangat efektif dan mendapat perhatian oleh umat Islam Jakarta dan sekitarnya.
Pada tahun 60-an pemancar radio yang didirikan oleh KH Abdullah Syafi’ie merupakan pemancar radio siaran dakwah swasta pertama di Jakarta.
4. TELADAN KH. ABDULLAH SYAFI’IE AL-BATAWIE
KH. Abdullah Syafi’ie Al-Batawie adalah sosok yang Kharismatik, dalam setiap dakwah beliau baik masyarakat maupun Ulama akan mengucurkan air mata ketika beliau menjelaskan tentang perjalanan hidup setelah kematian.
Beliau dengan ikhlas mencurahkan seluruh tenaga, pikiran , waktu, dan harta bendanya untuk mensyiarkan ajaran Agama Islam. Dengan mendirikan Madrasah, Perguruan tinggi bahkan beliau juga membangun Pemancar Radio yang beliau khususkan untuk dakwah, untuk menangkal siaran-siaran radio dari paham Komunis pada saat itu. Hal ini beliau lakukan secara gigih dan istiqomah hingga akhir hayat beliau
5. REFERENSI
Dikumpulkan dari berbagai sumber
Sumber kopas: Biografi KH. Abdullah Syafi’ie al-Batawie | Profil Ulama › LADUNI.ID - Layanan Dokumentasi Ulama dan Keislaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar