DAFTAR ISI SYEKH MAHFUDZ AT-TARMASI
1 RIWAYAT HIDUP DAN KELUARGA
1.1 Lahir
Muhammad Mahfudz bin Abdullah bin Abdul Manan bin Dipomenggolo at Tarmasi al Jawi atau yang kerap disapa dengan panggilan Syeikh Mahfudz at-Tarmasi lahir pada tanggal 12 Jummadil Ulla (25 Rojab) tahun 1258 yang bertepatan 31 Agustus 1842 M, di Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten, Pacitan, Jawa Timur (pada masa itu desa Tremas masih termasuk wilayah Karasidenan, Solo, Jawa Tengah).
Saat Syeikh Mahfudz at-Tarmasi lahir KH. Abdullah (Ayahnya) sedang berada di Mekkah, beliau merupakan putra tertua KH. Abdullah, dan bermukim di Mekkah sampai beliau wafat pada 1 Rajab 1338 H/ 20 Mei 1920 M.
1.2 Riwayat Keluarga
Syekh Mahfudz menikah dengan Nyai Muslim, seorang putri asal Demak, Jawa Tengah, yang menunaikan haji pada dekade pertama Abad 20 M. Hasil pernikahannya Syeikh Mahfudz at-Tarmasi dan Nyai Muslim dikaruniai tiga orang anak, tetapi dua anak perempuanya meninggal ketika mereka belum berusia 5 tahun. Satu-satunya putra Syekh Mahfudz yang masih hidup adalah Muhammad.
Syekh Mahfudz at-Tarmasi wafat pada 22 Maret tahun 1920 di Mekkah.
2 SANAD ILMU DAN PENDIDIKAN BELIAU
2.1 Mengembara Menuntut Ilmu
Syeikh Mahfudz at-Tarmasi memulai pendidikannya dengan belajar langsung kepada ayahnya, KH. Abdullah. Beliau belajar al-Qur’an, Fathul Mu’in, Fathul Wahhab, Syarah As-Syarqowiyah Al-Hikam dan tafsir Al-Jalalin hingga sampai surat Yunus saja.
Setelah belajar kepada ayahnya, beliau melanjutkan pendidikannya dengan belajar di pondok pesantren di daerah Semarang Jawa Tengah yang diasuh oleh KH. Muhammad Sholeh bin Umar (Mbah Sholeh Darat). Di Semarang, beliau belajar Syarah Hikam (dua kali khatam), Tafsir Jalalain (dua kali khatam), Syarah Al-Mardini dan Wasilah Ath-Thullab, kitab yang terakhir ini mengenai ilmu falak dan ditashih serta ditahqiq oleh Syekh Ahmad Al-Fathani.
Setelah itu, beliau hijrah ke Makkah Al-Mukaramah untuk melanjutkan pendidikannya. Di tanah Arab beliau belajar kepada Syekh Ahmad Al-Minsyawi yang dikenal dengan nama Muqri, beliau belajar Qiro’ahnya Imam Ashim dan Tajwid, sebagian syarah Ibni Al-Qashih ‘Ala Asy-Syatibiyyah (tidak sempat khatam).
Dalam masa yang sama beliau juga belajar kepada Syeikh Umar bin Barakat Asy-Syami, kitab yang dikajinya adalah Syarah Syudhuru As-Zahab Li Ibni Hisyam. Kemudian berguru kepada Syekh Mustafa Al-Afifi, Kitab yang dipelajarinya adalah Syarah Jam’ul Jamawi’ Lil Mahalli dan Mughni Al-Labib.
Beliau berguru juga kepada Sayyid Husain bin Sayyid Muhammad Al-Habsyi, kitab yang dikajinya adalah Shahih Al-Bukhari. Kemudian berguru kepada Syeikh Muhammad Sa’id Ba Basha’il, kitab yang dikajinya adalah Sunan Abu Dawud, Sunan At-Tarmidzi dan Sunan An-Nasa’i.
Kemudian berguru juga kepada Sayyid Ahmad Az-Zawawi, kitab yang dipelajarinya adalah Syarah Uqud Al-Juman, karangan gurunya itu, dan sebagian kitab Asy Syifa’ Lil Qadhi Al-Iyadh. Kemudian berguru kepada Syekh Muhammad Asy Syarbini Ad-Dimyathi, kitab yang dikajinya meliputi, Syarah Ibnu Al-Qashih, Syarah Ad Durrah Al-Mudhi’ah, Syarah Thaiban An-Nasyr Fi Al-Qira’at Al-‘Asyr, Ar Raudh An-Nadhir Lil Mutawali, Syarah Ar-Ra’iyah Ittihaf Al-Basyar Fi al-Qirad Al-Arba’ah Al-‘Asyar dan Tafsir Al-Baidhawi bi Hasyiatihi.
Kemudian berguru kepada Sayyid Muhammad Amin bin Ahmad Ridhwan Al-Madani, Kitab yang dikajinya adalah Dala’il Al-Khairat, Al-Ahzab, Al-Burdah, Al-Awwaliyat, Al-‘Ajluni dan Al-Muwatha’ karya Imam Malik. Ulama’ yang paling banyak mengajarnya dalam pelbagai ilmu seluruhnya adalah Sayyid Abi Bakr bin Sayyid Muhammad Asy-Syatha’.
Beliau adalah ulama’ alim ‘allamah pengarang kitab terpopuler di kalangan pesantren di Indonesia, terutama Jawa yaitu I’anathut Thalibin syarah kitab Fathul Mu’in yang selesai ditulis bulan Syawal 1300 H. Sebelum dicetak kitab tersebut ditashih dan ditahqiq oleh Syeikh ahmad Al-Fathani dan Syeikh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah Al-Makki.
Syeikh Mahfudz at-Tarmasi seorang ulama yang produktif dalam dunia tulis menulis, seluruh karyanya lebih dari 20 judul kitab yang ditulis dengan bahasa arab, hampir seluruh pesantren di Indonesia memakai kitabnya sebagai rujukan, bukan hanya pesantren, bahkan universitas ternama di timur tengah banyak pula yang memakai kitabnya.
Syeikh Mahfudz at-Tarmasi termasuk sedikit dari ulama Indonesia yang diizinkan untuk mengajar di Masjidil Haram, ilmu dan kealimannya dikenali dunia internasional.
- Syekh Nawawi al Bantani
- KH Muhammad Saleh Darat
- KH. Abdullah (Ayah)
- Syekh Ahmad Al-Minsyawi
- Imam Ashim dan Tajwid
- Syekh Umar bin Barakat Asy-Syami
- Syekh Mustafa Al-Afifi
- Sayyid Husain bin Sayyid Muhammad Al-Habsyi
- Syekh Muhammad Sa’id Ba Basha’il
- Sayyid Ahmad Az-Zawawi
- Syekh Muhammad Asy Syarbini Ad-Dimyathi
- Sayyid Muhammad Amin bin Ahmad Ridhwan Al-Madani
- Sayid Abi Bakr bin Sayyid Muhammad Asy-Syatha’
- Sunan Abi Daud
- Sunan Tirmizi dan Sunan Nasai
- Syeikh Ahmad al-Fathani
3 PENERUS BELIAU
3.1 Anak-anak Beliau
Anak beliau yang menjadi penerus ulama adalah:
Muhammad
3.2 Murid-murid Beliau
Ulama-ulama indonesia yang pernah menjadi muridnya di antaranya:
- KH. Hasyim Asy’ari (Pesantren Tebuireng Jombang)
- KH. Abdul Wahab Chasbullah (Tambakberas Jombang)
- KH. Bisri Syansuri (Denanyar Jombang)
- KH. Shaleh (Tayu Pati)
- KH. Asnawi (Kudus)
- KH. Dahlan (Kudus)
- Ali al-Banjari penduduk Makkah asal Kalimantan Selatan
- Muhammad Baqir al-Jugjawi wong Yogya yang juga bermukim di Makkah
- Kiai Haji Muhammad Ma`shum al-Lasami pendiri pesantren Lasem, Jawa Tengah
- Abdul Muhit dari Panji Sidarjo
4 ORGANISASI,DAN KARIER DAN KARYA
4.2 Karier Beliau
Syeikh Mahfudz at-Tarmasi adalah pengajar atau guru di masjid Al Haram Mekkah
4.3 Karya-karya beliau
Syeikh Mahfudz at-Tarmasi sangat produktif dalam menulis kitab, di antara kitab-kitab yang dikarang beliau adalah:
- As-Siqayatul Mardhiyah fi Asamil Kutubil Fiqhiyah li Ashabinas Syafi’iyah, Selesai penulisan pada hari Jum’at, Sya’ban 1313 H. Dicetak oleh Mathba’ah at-Taraqqil Majidiyah al-’Utsmaniyah, Mekah (tanpa tahun).
- Muhibah zil Fadhli `ala Syarh al-’Allamah Ibnu Hajar Muqaddimah Ba Fadhal, Kitab fiqh empat jilid ini merupakan syarah atau komentar atas karya Abdullah Ba Fadhl ”Al-Muqaddimah Al-Hadhramiyyah”. Kitab ini boleh dibilang jarang diajarkan di pesantren, lebih banyak digunakan oleh kiai senior sebagai rujukan dan sering dikutip sebagai salah satu sumber yang otoritatif dalam penyusunan fatwa oleh para ulama di Jawa.
Kitab ini terdiri dari empat jilid. Jilid pertama diselesaikan pada 25 Safar 1315 H,. Jilid kedua diselesaikan pada hari Jum’at, 27 Rabiulakhir 1316 H. Jilid ketiga diselesaikan pada malam Ahad, 7 Rejab 1317 H. Jilid keempat, diselesaikan pada malam Rabu, 19 Jamadilakhir 1319 H. Dicetak oleh Mathba’ah al-’Amirah asy-Syarfiyah, Mesir, 1326 H.
- Kifayatul Mustafid lima ala minal Asanid, diselesaikan pada hari Selasa, 19 Safar 1320 H. Kandungannya membicarakan pelbagai sanad keilmuan Muhammad Mahfuz bin Abdullah at-Tarmasi/at-Tirmisi. Dicetak oleh Mathba’ah al-Masyhad al-Husaini, No. 18 Syari’ al-Masyhad al-Husaini, Mesir (tanpa tahun). Kitab ini ditashhih dan ditahqiq oleh Syeikh Muhammad Yasin bin Isa al-Fadani al-Makki, al-Mudarris Daril `Ulumid Diniyah, Mekah.
- Manhaj Zawin Nazhar fi Syarhi Manzhumati `Ilmil Atsar, diselesaikan pada tahun 1329 H/1911 M. Kandungannya membicarakan Ilmu Mushthalah Hadits merupakan Syarh Manzhumah `Ilmil Atsar karangan Imam Jalaluddin as-Suyuthi. Kitab ini merupakan bukti bahwa ulama nusantara mampu menulis ilmu hadis yang demikian tinggi nilainya. Kitab ini menjadi rujukan para ulama di belahan dunia terutama ulama-ulama hadis. Dicetak oleh Mathba’ah Mushthafa al-Baby al-Halaby wa Auladuhu, Mesir, 1352 H/1934 M.
Cetakan dibiayai oleh Syeikh Salim bin Sa’ad bin Nabhan wa Akhihi Ahmad, pemilik Al-Maktabah An-Nabhaniyah Al-Kubra, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
- Dua kitabnya di bidang ushul adalah ”Nailul Ma’mul”, syarah atas karya Zakariyya Anshari ”Lubb Al-Ushul” dan syarahnya ”Ghayat al-wushul”, dan ”Is’af al Muthali”, syarah atas berbagai versi karya Subki ”Jam’ al-Jawami’.
Sebuah kitab lainnya mengenai fiqh yaitu ”Takmilat al-Minhaj al-Qawim”, berupa catatan tambahan atas karya Ibn Hajar al-Haitami “Al-Minhaj al-Qawim”.
- Al-Khil’atul Fikriyah fi Syarhil Minhatil Khairiyah, belum diketahui tarikh penulisan. Kandungannya juga membicarakan hadits merupakan Syarh Hadits Arba’in.
- Al- Badrul Munir fi Qira-ati Ibni Katsir.
- Tanwirus Shadr fi Qira-ati Ibni Amr
- Insyirahul Fawaid fi Qira-ati Hamzah
- Ta’mimul Manafi’ fi Qira-ati Nafi’.
- Al-Fuad fi Qiraat al Imam Hamzah
- Tamim al Manafi fi Qiraat al-Imam Nafi’
- Aniyah ath Thalabah bi Syarah Nadzam ath Tayyibah fi Qiraat al Asy’ariyah
- As-Saqayah al-Mardhiyyah fi Asma’i Kutub Ashhabina al- Syafiiyah, kajian atas karya-karya fiqih mazhab Syafi’i dan riwayat para pengarangnya.
- Al-Fawaidut Tarmasiyah fi Asamil Qira-ati `Asyariyah, Syeikh Yasin Padang menyebut bahawa kitab ini pernah diterbitkan oleh Mathba’ah al-Majidiyah, Mekah, tahun 1330 H.
- Is’aful Mathali’ Syarhul Badril Lami’
- Al-Minhah al-Khairiyya
- Tsulasiyat al-Bukhori
5 PENGHARGAAN
Menurut Syekh Yasin al- Fadani (ulama Indonesia berasal dari padang), Syekh Mahfudz at-Tarmasi mendapat banyak gelar seperti ‘Allamah (sangat alim), Al Muhaddist (ahli hadist), Al Musnid (mata rantai sanad hadist), Al Faqih (ahli fiqh), Al Ushuli (ahli ushul), dan Al Muqri’ (ahli qiraat).
Syekh Mahfudz at-Tarmasi termasuk salah seorang ulama nusantara yang banyak menghasilkan karangan dalam bahasa Arab seperti halnya ulama-ulama nusantara lainnya yang bermukim di Mekah, seperti Syekh Nawawi al-Bantani, Syekh Ahmad Khatib Minangkabau dan Syekh Abdul Hamid Kudus.
6. CHART SILSILAH
6.1 CHART SILSILAH SANAD
Berikut ini chart silsilah sanad guru Syekh Mahfudz at-Tarmasi dapat dilihat DI SINI, dan chart silsilah sanad murid beliau dapat dilihat DI SINI.
7 REFERENSI
- https://repository.uinbanten.ac.id/7960/4/BAB%20II.pdf
- https://tebuireng.online/syaikh-mahfudz-at-tarmasi-ulama-indonesia-diakui-dunia-bagian-1/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar